DI SUSUN OLEH :
MARLINA (210906000
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan hidayah-
Nya yang senantiasa menyertai karni di manapun kami berada. Berkat taufiq dan hidayah-Nya
lah karni dapat menyusun Makalah mikrobiologi pangan ini. Makalah ini tel di berijudul
"MEDIA PETUMBUHAN MIKROBA" dengan maksud agar Pendidikan Anti Korupsi menjadi
sarana untuk pemberantasan koruosi.
Makalah ini disusunsebagai bahan atau materi dalam memberikan kuliah Pendidikan Anti
Korupsi di lingkungan UniversitasNahdlatul Ulama NTB ini. Isinya mengacu pada Silabus dan
Kurikulum Pendidikan dengan inovasi-inovasi yang disesuaikan dengan visi pendidikan di UNU
NTB.
Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
makalah ini, terutama kepada anggota kelompok dan teman-teman yang telah mendorong kami
untuk menyusun makalah ini.Mohon untuk kritik, koreksi dan masukannya sehingga materi
makalah ini lebih baik. Semoga Allah membalas amal baik kalian semua yang telah berjasa atas
makalah ini, Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH.........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. PENGERTIAN PERTUMBUAH MEDIA MIKROBA.......................................................3
B. JENIS-JENIS MEDIA..........................................................................................................4
C. MEDIA PERUMBUHAN CAIR........................................................................................12
D. MEDIA PERTUMBUHAN PADAT.................................................................................13
E. MEDIA SEMI PADAT......................................................................................................14
BAB III.........................................................................................................................................15
PENUTUPAN...............................................................................................................................15
A. KESIMPULAN...................................................................................................................15
B. SARAN...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang mengandung
berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Nutrien
yang terdapat dalam media dimanfaatkan mikroorganisme untuk menyusun komponen-
komponen sel. Media pertumbuhan dapat digunakan untuk mendapatkan kultur murni
dari isolasi mikroorganisme. Media yang digunakan untuk pertumbuhan
mikroorganisme mengandung ; sumber energi, karbon, nitrogen, pH 7,2- 7,6, garam
sulfat, fosfat dan potensial oksidasi-reduksi yang tepat (Krihariyani dkk, 2016)
Blood Agar Plate (BAP) adalah media yang diperkaya dengan darah defibrinated.
Darah merupakan zat kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh sebagian bakteri untuk
bertumbuh. Blood Agar Plate (BAP) digunakan untuk membedakan bakteri patogen
berdasarkan daya hemolisisnya pada sel darah merah. Staphylococcus aureus merupakan
salah satu bakteri yang biasa ditumbuhkan pada Blood Agar Plate (BAP) yang terbuat
dari darah domba. Umumnya Blood Agar Plate (BAP) dibuat dari darah domba dengan
konsentrasi 5-10% pada suhu 50-60oC (Krihariyani dkk, 2016).
Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bola dengan garis tengah
berukuran 1µm dengan susunan kelompok yang tidak beraturan. Sel kokus yang masih
muda bersifat Gram-positif kuat,
sedangkan sel kokus yang sudah tua banyak yang menjadi Gram-negatif.
Staphyloccocus aureus tidak membentuk spora dan tidak bergerak aktif. Suhu optimal
untuk pembiakan Staphyloccocus aureus yaitu 35oC atau sekitar 28-38oC. Suhu optimal
untuk pembentukan pigmen yaitu sekitar 20- 25oC atau suhu kamar. Sedangkan, suhu
optimal isolasi Staphyloccocus aureus dari seorang penderita yaitu 37oC.
Staphyloccocus aureus tumbuh pada pH optimal 7,4 (Krihariyani dkk, 2016)
Karakteristik morfologi koloni berbentuk bulat, berwarna putih hingga kuning emas,
cembung, tepian rata dan mengkilat (Gupte, 1990).
4
Bakteri ini tumbuh pada media yang mengandung protein dan asam amino, seperti
asam nikontinat, threonine dan biotin. Protein untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus
dapat tercukupi dengan adanya penambahan darah. Staphylococcus aureus pada media
agar darah tumbuh membentuk zona hemolisa atau zona jernih disekitar koloni
(Krihariyani dkk, 2016).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian media pertumbuhan mikroba
2. Jenis-jenis media
3. Apa fungsi media pertumbuhan media padat
4. Apa fungsi media pertembuhan semi padat
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui pengertian media pertumbuhan mikroba
2. Untuk mengetahui fungsi media pertumbuhan media padat
3. Untuk mengetahui fungsi media pertembuhan semi padat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. JENIS-JENIS MEDIA
1. Media diperkaya
Media Diperkaya adalah media yang dapat menunjang pertumbuhan bakteri yang
memiliki persyaratan nutrisi yang rumit agar dapat tumbuh dengan optimal,
contohnya adalah Tryptic Soy Broth (TSB), MacConkey Broth (MCB), dan Lactose
Broth (LB). Media diperkaya/media kaya adalah media yang ditambahkan zat-zat
organik yang diperoleh dari makhluk hidup misal darah, telur dan lain-lain. Media
ini dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri yang tidak dapat tumbuh pada media
sederhana misal Gonococcus, Streptococcus dan Pneumococcus.
7
2. Media diferensial
Media diferensial merupakan media yang dapat menumbuhkan beberapa jenis
bakteri dan menyebabkan koloni-koloni suatu bakteri tertentu mendapatkan bentuk
yang khas, contohnya adalah Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) yang dapat
menumbuhkan bakteri kelompok Enterobacteriaceae, salah satunya adalah E. coli
yang akan tumbuh dengan membentuk koloni berwarna hijau dengan kilap logam.
Sedangkan media diferensial adalah media yang mengandung unsur yang
memungkinkan untuk mengidentifikasi mikroorganisme jenis tertentu dari kultur
murni atau campuran. Identifikasi ini biasanya berdasarkan penampakan dari
mikroorganisme, seperti warna koloni atau adanya presipitat. Contoh media ini
adalah :
Median Mac Conkey : pada media ini dapat dibedakan bakteri yang
memfermentasikan laktosa dan yang tidak memfermentasikan laktosa
Media Klinger Iron Agar (KIA): pada media ini dapat diketahui bakteri
yang memfermentasikan laktosa dan glukosa serta pembentukan H2S
Triple Sugar Iron Agar (Agar TSI) yang digunakan untuk mengidentifikasi
organisme intestinal gram negatif berdasarkan kemampuannya untuk
memfermentasikan dektrosa, laktosa, dan sukrosa, serta menghasilkan
sulfida (Zimbro et al. 2009).
3. Media Selektif
media selektif adalah media yang mengandung zat kimia tertentu yang dapat
menghambat pertumbuhan satu kelompok bakteri atau lebih tanpa menghambat
pertumbuhan bakteri yang diinginkan, contohnya Bismuth sulfith Agar (BSA) untuk
Salmonella, dan Vogel Johnson Agar (VJA) untuk Staphylococcus. Media sekektif
juga merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan
mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk mikroba yang tidak
diinginkan. Media pembiakan selektif mendukung pertumbuhan mikroorganisme
jenis tertentu dan menghambat pertumbuhan flora campuran lain. Selektifitas ini
diperoleh dengan menambahkan bahan kimia, pewarna, atau antibiotik pada media.
Contoh media ini adalah:
Grup A Selective Strep Agar dengan 5% darah domba.
8
Media Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS) merupakan media selektif
untuk bakteri Vibrio colera.
Media Salmonella & Shigella Agar (SSA), media ini digunakan untuk
menyeleksi bakteri Salmonella dan Shigella
Syarat-syarat Pembuatan Medium
Steril
2. Nutrien
Makronutrien (C, H, O, N)
Mesonutrien (Mg, P, S)
Vitamin
3. Bahan Tambahan
4. Air
Fungsi :
Sebagai pelarut media
Sebagai alat transportasi nutrisi bagi sel m.o
Air yang digunakan sebaiknya air suling
AIR SADAH kurang baik
Mengandung ion Ca dan Mg terlalu tinggi
Dapat membentuk endapan fosfat dan Magnesium fosfat
9
Bahan Pemadat Media
5. Agar
Berasal dari rumput laut
Sulit didegradasi oleh m.o
Mencair pada suhu 450C
6. Gelatin
Polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen
Banyak m.o yang dapat menguraikannya
7. Silika Gel
Mengandung natrium silikat
Digunakan untuk m.o autotrof obligat
10
Unsur Fungsi Fisiologi Berat
Kering
(%)
11
Sumber Karbon (C)
1. Fungsi :
2. Sumber Karbon:
Molase
Whey Susu
Pati
Hidrokarbon
Sumber Malase
2. Kandungan molase
Fosfor, Sulfur
12
Sulphite Waste Liquor
SWL sering digunakan sebagai media bagi Tricoderma viride dan Cellulomonas sp.
PATI
Hidrokarbon
Sumber Nitrogen
Sumber energi :
Nitrogen anorganik
Ammonia
Garam-garam ammonium
13
Sumber Nitrogen Murah
Media padat yang paling banyak digunakan adalah agar-agar, karena bila agar-agar sudah
menjadi padat masih dapat dicairkan kembali untuk digunakan. Selain itu, suspensi agar-agar
1,5-2 % dalam air karena dapat larut pada suhu 1000C dan tidak menjadi padat sebelum suhu
turun di bawah 450C kemudian media agar didinginkan dengan cepat sehingga menjadi padat
tanpa merusak sel-sel tersebut.
Sekali menjadi padat, agar tidak dapat mencair kembali, kecuali jika dipanaskan di atas
800C. Pada metode lempeng tuangan, suatu suspensi sel dicampur dengan agar-agar cair pada
suhu 500C dituang pada cawan petri. Bila agar-agar telah mengeras, sel tidak akan bergerak lagi
dan tumbuh menjadi koloni sangat besar kemungkinannya berasal dari satu sel yang sama.
Uji Angka Lempeng Total (ALT) dilakukan untuk menentukan jumlah atau angka bakteri
aerob mesofil yang mungkin mencemari suatu produk, baik itu makanan-minuman, obat
tradisional ataupun kosmetika. Media yang digunakan untuk uji ALT adalah PCA (Plate Count
Agar). Masa inkubasi dilakukan dengan membalik cawan petri yang berisi biakan.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya butir air hasil pengembunan
disebabkan suhu inkubator. Apabila sampai terdapat air yang jatuh maka akan merusak
pembacaan angka lempeng total dari sampel yang diuji. Cara inokulasi yang dipilih adalah cara
tuang, dimana hal ini dimaksudkan untuk melihat pertumbuhan bakteri aerob mesofil, yang
membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya, sehingga akan teramati bahwa pertumbuhan
bakteri aerob mesofil tersebut akan berada dipermukaan lempeng agar, karena pertumbuhannya
yang mencari oksigen.Oleh karena itu, pada pengamatan angka lempeng total ini, dicari hanya
koloni bakteri yang tumbuh di permukaan lempeng agar.
14
Plate Count Agar (PCA) atau yang juga sering disebut dengan Standard Methods Agar
(SMA) merupakan sebuah media pertumbuhan mikroorganisme yang umum digunakan untuk
menghitung jumlah bakteri total (semua jenis bakteri) yang terdapat pada setiap sampel seperti
makanan, produk susu, air limbah dan sampelsampel lainnya yang juga biasanya menggunakan
metode Total Plate Count (TPC). Plate Count Agar (PCA) merupakan media padat, yaitu media
yang mengandung agar sehingga setelah dingin media tersebut akan menjadi padat.
Media agar yang digunakan dalam praktikum yaitu PCA. PCA (Plate Count Agar)
digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. PCA
dibuat dengan melarutkan semua bahan (casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose,
agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15 menit pada
suhu 121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba)
karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam
amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks
(Ruly. 2008)
Media PCA yang digunakan untuk uji ALT ini terlebih dahulu ditambahkan TTC 0.5 %
(trifeniltetrazolium klorida). TTC ini berfungsi sebagai indikator yang akan direduksi sehingga
mewarnai koloni bakteri yang hendak diamati, dengan demikian dapat dibedakan dengan kotoran
yang mungkin berasal dari sisa-sisa sampel yang dapat mengganggu pengamatan koloni bakteri.
TTC yang ditambahkan adalah 1 mL dalam 1000 mL media PCA.
TTC akan direduksi dengan cepat menjadi formazan yang berwarna merah dan tidak larut.
Dalam pengujian untuk angka lempeng total sering digunakan untuk indikator koloni karena
15
kebanyakan bakteri aerob mesofil dapat mereduksi TTC menjadi formazan sehingga meskipun
dalam medium yang keruh karena terdapat matriks sampel yang kompleks, koloni dapat terlihat
jelas.
TTC dapat dibentuk dari hasil reaksi antara benzenediazonium klorida dengan
benzalphenylhydrazon pada suasana alkali, yang kemudian disusul oleh oksidasi pada cincin
diazonium. Untuk reaksi sebaliknya maka TTC direduksi dalam suasana basa lemah menjadi
formazan yang berwarna merah.
16
D. MEDIA PERTUMBUHAN PADAT
Pertama media padat (solid), yaitu media dengan komposisi agar atau zat pemadat
kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Umumnya media padat digunakan
untuk membiakan koloni bakteri atau fungi.
Fungsi Media padat mengandung komposisi agar sebesar 15 %.Media padat
digunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk memperoleh biakan
murni. Contoh media padat Nutrient Agar (NA); Potato Detrose Agar (PDA); Plate
Count Agar (PCA), dan lain-lain.
Media yang digunakan untuk kultur/pertumbuhan bakteri atau mempelajari koloni
bakteri dalam bentuk padat, dapat diletakan di petri disk ataupun tabung. Media dapat
berbentuk padat datar, padat tegak maupun padat miring.
17
E. MEDIA SEMI PADAT
Media semi padat merupakan media yang mengandung agar dengan jumlah
setengah dari jumlah seharusnya, sehingga media menjadi kenyal, tidak padat dan tidak
begitu cair. Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan
air dan hidup anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba.
Fungsi media semi padat Media semi padat : Media yang mengandung bahan
yang sama dengan media cair, tetapi ditambah sedikit agar (setengah konsentrasi agar),
sehingga menjadi agak padat. Media ini dipakai untuk menumbuhkan mikroba yang
banyak memerlukan air dan hidup dalam lingkungan yang anaerob atau anaerob
fakultatif. Untuk mengetahui pertumbuhan mikroba atau mengetahui motilitas
bakteri.
18
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan lingkungan
pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu : susunan makanannya dimana media harus
mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat atau metabolisme,
juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas, tekanan osmose yaitu harus
isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi ada juga yang alkali, temperatur
harus sesuai Media harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba,
yaitu: sumber energi misalnya gula, sumber nitrogen, juga ion inorganik essensial dan
kebutuhan yang khusus, seperti vitamin.
Contoh media ini adalah : Median Mac Conkey : pada media ini dapat dibedakan bakteri
yang memfermentasikan laktosa dan yang tidak memfermentasikan laktosa Media
Klinger Iron Agar (KIA): pada media ini dapat diketahui bakteri yang memfermentasikan
laktosa dan glukosa serta pembentukan H2S Triple Sugar Iron Agar (Agar TSI) yang
digunakan untuk mengidentifikasi organisme intestinal gram negatif berdasarkan
kemampuannya untuk memfermentasikan dektrosa, laktosa, dan sukrosa, serta
menghasilkan sulfida.
B. SARAN
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil
yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dalam pemeriksaan
mikrobiologi, media menjadi suatu hal yang penting agar mikroba yang dapat hidup dan
menentukan bahwa mikroba yang diperiksa adalah benar-benar mikroba yang dicari atau
yang diharapkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, R. 2004. Handbook of Microbiology Media 3rd Edition. CRC Press LLC, USA.
Basu, S et al. Evolution of bacterial and fungal growth media. Journal of Bioinformation, 11(4):
182-184, 2015. NCBI online publisher. DOI: 10.6026/97320630011182.
https://www.google.com/search?
q=LATAR+BELAKANG+mikroba&sxsrf=ALiCzsaOLSmYSpCqlJxoyac828VkHo3mmQ
%3A1668511396952&ei=pHZzY7jTOZD7z7sP9-
Madigan, M.T., Martinko, J.M., Bender, K.S., Buckley, D.H and Stahl, D.A. 2015. Brock
Biology of Microorganism 14 th edition. Pearson Education, USA.
20