Anda di halaman 1dari 22

INOVASI BOBA VIZEATEA DENGAN EKSTRAK INFUSA

RAMBUT JAGUNG, DAUN STEVIA DAN BUNGA TELANG


SEBAGAI SOLUSI OBAT BERBAHAN ALAM BAGI
PENDERITA PENYAKIT KARDIOVASKULER

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL


7th*SCIENCE PROJECT AWARDS 2022

Disusun oleh:
1. Fahmi Aulia Akbar (…….
2. Ericko Purwo Wibowo (…….
3. Faqih Mazahbil Harun (…….

/
MA UNGGULAN AMANATUL UMMAH PROGRAM MBI
PACET, KABUPATEN MOJOKERTO
2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

2
LEMBAR ORISINALITAS

3
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pengasih dan Maha penyayang.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah dalam rangka mengikuti
Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMA/MA pada Lomba Karya Tulis Ilmiah 7 th
Science Project Awards 2022. Karya ini merupakan hasil penelitian dan
penelusuran kajian pustaka dan melalui proses pembelajaran yang sangat berarti
sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
:

“INOVASI BOBA VIZEATEA DENGAN EKSTRAK INFUSA RAMBUT


JAGUNG (Zea mays L. sacharata), DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana), DAN
BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) SEBAGAI SOLUSI OBAT BERBAHAN
ALAM BAGI PENDERITA PENYAKIT KARDIOVASKULER.”

Maka pada kesempatan in penulis menyampaikan ucapan termia kasih yang


sebesar-besarnya kepada :

a. Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA., selaku pengasuh Pesantren Nurul
Ummah Kembang Belor, Kecamatan Pacet, Kab. Mojokerto.
b. Dr. Mujiono, M.Pd., selaku kepala Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul
Ummah Surabaya.
c. Dr. H. Achmad Chudori, S.S., M.Pd., selaku koordinator pesantren, dan
seluruh pembimbing santri di Pesantren Nurul Ummah Kembang Belor
Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
d. Andri Imam Setiawan S.Pd., selaku pembimbing yang telah banyak
membantu dalam pembuatan dan penyelesaian karya ilmiah ini.

Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. Mengingat adanya kelemahan, keterbatasan,
serta masih jauhnya karya tulis ini dari kesempurnaan maka semua saran dan
kritik yang inovatif serta membangun sangat kami harapkan untuk menjadikan
karya tulis ini lebih baik.

Mojokerto

Fahmi Aulia Akbar

4
5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.........................................iiii
ABSTRAK...................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian…..................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian…................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................4
2.1 Penyakit Kardiovaskular…......................................................................4
2.1.1
Hipertensi...............................................................................................4
2.1.2Diabetes..................................................................................................5
2.2Rambut Jagung..........................................................................................6
2.3 Bunga
Telang............................................................................................6
2.4 Daun
Stevia...............................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................8
3.1Jenis Penelitian…......................................................................................8
3.2Alat Dan Bahan….....................................................................................8
3.3Timeline Waktu Dan Tempat Pengerjaan….............................................9
3.4Formula Bahan…....................................................................................10
3.5Prosedur Pembuatan................................................................................11
3.6Uji Organoleptik......................................................................................11
3.7 Metode Analisis Data.............................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................10
BAB V PENUTUP......................................................................................15
5.1 KESIMPULAN......................................................................................15
5.2 SARAN..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................19

6
ABSTRAK

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Kardiovaskular merupakan penyakit tidak menular (cronic non-


communicable diseases) yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan
pembuluh darah. Di dunia, penyakit kardiovaskuler menempati posisi pertama
sebagai penyebab kematian. Angka kematian karena penyakit kardiovaskuler pada
tahun 2016 sejumlah 17,9 juta orang (. Prevalensi penyakit kardiovaskular di
Indonesia diperkirakan sebesar 1,5% (widiyani, 2019). Penyebab penyakit
kardiovaskuler adalah gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah seperti
penyakit hipertensi, diabetes, stroke, jantung koroner, dan penyakit pembuuh
darah perifer. Terutama negara indonesia yang masyarakat suka mengonsumsi
berbagai jenis kopi yang mengandung kafein yang dapat mempengaruhi efek
fisiologis dan kurangnya nilai gizi menyebabkan pada risiko penyakit
kardiovaskular. Salah satu alternatif untuk menangani penyakit kardiovaskuler ini
yaitu dengan mengonsumsi rambut jagung. Di dalam rambut jagung sendiri
mengandung senyawa antioksidan sepeti flavonoid, alkaloid, terpenid, steroid
(stikesnh.ac.id). Yang dapat digunakan untuk mengobati daan mencegah penyakit
kardiovaskuler. Di negara negara berkembang seperti indonesia, penyakit tidak
menular (PTM) seperti penyakit jantung , kangker, dan depresi akan
menggantikan penyakit menular sebagai penyebab kematian dan disabilitas. Di
Indonesia salah satu penyebab kematian tertinggi yaitu PTM kardiovaskuler
(31,9%) salah satunya adalah hipertensi. Prevalensi hipertensi di indonesia yang
berdasarkan pengukuran dan riwayat penyakit sebanyak 32,2%. Faktor risiko
yang berhubungan bermakna dengan hipertensi adalah usia tua (OR 11,5), laki
laki (OR 1,3) pendidikan rendah (OR 1,6), obesitas (OR 2,8) dan obesitas
abdomal (OR 1,4). Hipertensi tidak hanya menyerang pada orang usia tua, tetapi

8
perlahan mulai bergeser ke usia yang lebih muda (18-45 tahun). Dari hasil
penelitian yang diambil dari sampel penduduk usia 18-45 tahun, dibagi jadi
beberapa kelompok yaitu usia 18-24 tahun (7,35 %), 25-34 tahun (10,41%) usia
35-44 tahun (21,35%), maka terlihat jelas bahwa semakin bertambahnya usia,
risiko hipertensi semakin meningkat (tirtasari,dkk.2019). Sehingga Pencegahan dan
pengendalian hipertensi sejak dini sangat diperlukan untuk menurunkan
prevealensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat

Jagung ( Zea mays) merupakan salah satu tanaman penghasil karbohidrat


yang terpenting di dunia,selain gandum juga padi. dan menjadi bahan pokok
komoditas pangan kedua paling penting di indonesia setelah padi, tetapi jagung
bukan produk utama dalam sektor pertanian. Jagung yang cocok tumbuh di
dataran rendah maupun di dataran tinggi yang telah di uji coba beberapa tahun
lalu. Jagung juga salah satu tanaman palawija yang banyak dibudidayakan oleh
petani indonesia (Khaerizal, 2008). Di daerah Jawa Tengah jagung merupakan
salah satu tanaman pangan yang menjadi unggulan karena jagung dapat
dikembangkan dengan cepat sehingga para petani lebih memilb tanaman jagung
daripda padi karena lebih cepat dalam proses panennya. Jagung (Zea mays) telah
dikenal dan ditanam oleh orang amerika Utara sejak 200 tahun sebelum masehi,
tetapi asal tanaman jagung belum diketahui secara pasti (Sudarsono,2000)
kemudian diperkirakan masuk ke indonesia pada sekitar abad ke 16 oleh
penjelajah portugis. Hingga sekarang banyak jumlah jenis jagung yang dapat kita
jumpai misalnya jagung manis, jagung berondong, jagung ketan, jagung tepung,
dan lain -lain. Jagung merupakan tanaman berakar serabut dan berdaun sejajar
yang tergolong tumbuhan berkeping satu atau disebut monokotil yang
berkembang biak dengan biji (spermatophyta) dan memiliki ambut-rambut pada
ujung tongkol jagungnya.

Selain rambut jagung, bahan alami lain yang dapat digunakan yaitu bunga
telang dengan nama latin (Clitoria ternatea). Telang salah satu dari tanaman yang
semua bagiannya memiliki manfaat bagi kesehatan. Misalnya manfaat yang
dimiliki yaitu pada kelopak bunganya yang bermanfaat sebagai antidiabetes,
antiobesitas, antikanker, antiinflamasi, antibiotik ,dan melindungi jaringan hati.
Bunga telang mempunyai komponen bioaktif yaitu flavonol glukosida, antosionin,

9
asam fenolat, senyawa senyawa peptida siklik atau siklotida. Manfaat dan khasiat
utama bunga telang yaitu meredakan nyeri sendi (Jaian,et al., 2003),mengobati
liver atau hati (Al-asmar,et al.,2014). Dari kedua bahan alami tersebut yaitu
rambut jagung dan bunga telang dapat menyelesaikan Pada masalah penyakit
kardiovaskuler ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana Hasil uji oerganoleptik dan uji kesukaan boba VIZEATEA?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Untuk mengetahui hasil uji organoleptik boba VIZEATEA
1.3.2 Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap boba
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Sebagai salah satu bentuk olahan pangan alternatif untuk penderita
kardiovaskuler
1.4.2 Guna meningkatkan pemanfaatan tanaman obat yang berpotensi
untuk mengurangai penderita kardiovaskuler

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular umumnya bekerja pada kondisi yang melibatkan


penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah yang bisa menyebabkan
serangan jantung, nyeri dada atau stroke. Kondisi jantung lainnya yang
mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga dianggap bentuk penyakit
jantung. Sampai sekarang penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman di
seluruh penjuru dunia dan merupakan penyakit yang berperan sebagai
penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Berdasarkan International
Classification of Diseases (ICD-10) tahun 2007, penyakit kardiovaskular
digolongkan sebagai penyakit sistem sirkulasi darah, riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Prevalensi PTM utama di Indonesia pada tahun 2007 adalah hipertensi 29,8%,
diabetes melitus 1,1% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala) (F
Herawati, 2018). Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama
kematian di dunia. WHO menyebutkan, lebih dari 17 juta orang didunia
meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Berdasarkan statistik dunia, setiap
tahunnya ada 9,4 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular
dan 45% disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Diperkirakan kematian
tersebut akan meningkat sampai 23,3 juta disaat tahun 2030 (Lestari , 2014)

2.1.1 Hipertensi

Hipertensi berasal dari bahasa inggris ”hypertension” atau dalam bahasa


Indonesia biasa disebut dengan tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi
dimana seseorang mempunyai tekanan darah yang terukur pada nilai 130/80

11
mmHg atau lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah terus
meningkatkan tekanan. Adanya tekanan darah yaitu setiap kali jantung bekerja
untuk memompa darah sehingga mendorong dinding pembuluh darah
(pembuluh arteri). Maka, jika tekanan darah semakin tinggi, secara otomatis
jantung akan semakin keras memompa darah (S Tuminah, 2009).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa


sekitar 972 juta atau 26,4% orang di dunia mengidap penyakit hipertensi.
Sedangkan di Indonesia, prevalensi hipertensi dari tahun 2013 sampai tahun 2018
mengalami peningkatan yang substansial yakni menjadi 13,2% pada usia 18-24
tahun, 20,1% pada usia 25-34 tahun, dan 31,6% pada usia 25-44 tahun (S
Tirtasari, 2019).Penyakit ini juga termasuk faktor utama dari penyakit
kardiovaskuler (Jumrani, 2019). Faktor penyebab hipertensi di bagi menjadi dua
faktor, yakni faktor yang dapat diubah,seperti faktor merokok, konsumsi alkohol,
obesitas, aktifitas fisik dan stres. Faktor yang tidak dapat diubah, seperti jenis
kelamin, usia, ras dan genetik (Tiara, 2020).

2.1.2 Diabetes

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai


dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal yakni ≥ 200mg/dl. Penyakit
ini sering tidak disadari oleh pengidapnya oleh karena itu penyakit ini sering
dikenal sebagai “Silent Killer” (penyakit yang tidak diketahui gejalanya).
Berdasarkan data Internasional Diabetes Federation (IDF) bahwa 1,9% orang di
dunia mengidap penyakit ini dan juga sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh
di dunia (Dita, 2017).

World Health Organization (WHO) menyebutkan, sebayak 422 juta orang di


dunia mengidap Diabetes. Pada populasi orang dewasa terjadi peningkatan sekitar
8,5% dan terdapat 2,2 juta kematian akibat penyakit diabetes melitus yang terkena
sebelum usia 70 tahun. Terjadi 4 kali lipat kenaikan dari 108 juta di tahun 1980,
dan dipekirakan jumlahnya akan meningkat sekitar 640an juta pada tahun 2040.
Rata-rata, penderita diabates melitus banyak ditemukan di negara-negara dengan
status ekonomi rendah.

12
Prevalensi diabetes melitus di Indonesia sebesar 2,1% pada tahun 2013,
angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2007 (1,1%) (Dita, 2017).
Indonesia memasuki peringkat ke-4 dari 10 besar negara di dunia. Pada tahun
2000 meningkat menjadi 8,4 juta kematian dan diperkirakan akan meingkat
sekitar 21,3 juta kematian pada tahun 2030. Pada tahun 2018, tercatat bahwa
penderita diabetes kebanyakan pada usia 55 tahun sampai 64 tahun (Rahmat,
2019).

2.2 Rambut Jagung

Rambut jagung (Zea mays L. sacharata) adalah bagian dari jagung yang
berbentuk seperti benang panjang di bawah kulit jagung tersusun dalam suatu
tangkai jagung yang tedapat pada bawah daun. Rambut jagung memiliki fungsi
untuk membantu serbuk sari dalam penyerbukan.Rambut jagung memiliki
panjang kurang lebih 30 cm dan memiliki rasa sedikit manis (Pajar, 2022).
Rambut jagung berasal dari bunga betina dari tanaman jagung. Umumnya rambut
jagung menjadi limbah organik yang tidak digunakan. Setelah di teliti, bahwa
rambut jagung memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan,
salah satunya adalah antioksidan. Sedangkan, masih sedikit yang memanfaatkan
rambut jagung (Kurnia, 2021).

Rambut jagung kaya akan senyawa fenolik terutama flavonoid yang memiliki
kemampuan antibakteri, anti inflamasi, dan melindungi pembuluh darah, dan
untuk kesehatan lainnya. Karena rambut jagung mengandung antioksidan yang
dapat di gunakan untuk kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, mengatur
gula darah, mencegah risiko infeksi saluran kemih, mencegah risiko gagal ginjal.

2.3 Bunga Telang

Bunga telang (Clitoria ternatea) dengan nama latin butterfly pea. Di


Indonesia, bunga telang memiliki banyak nama sesuai daerahnya. Seperti di Jawa,
dikenal dengan sebutan “menteleng”; di Sulawesi, bunga ini dikenal dengan
sebutan “temanraleng”. Menurut penelitian Jones dan Tmannetje tahun 1992,
bunga telang tumbuh dengan subur pada kondisi tanah berpasir dengan curah
hujan antara 0,5-0,9m per tahun (Riris, 2019). Bunga telang merupakan salah satu

13
tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tetapi dalam penggunaannya
masih minim untuk di manfaatkan sebagai kesehatan. Telah di teliti, bagian
kelopak bunga telang bermanfaat sebagai antiobesitas, antioksidan, antikanker,
antidiabetes, antibiotik, antiinflamasi, dan membentengi organ hati.

Bunga telang merupakan tanaman menahun yang tegolong dalam keluarga


polong-polongan (Fabaceae). Tanaman ini tumbuh menebar di bebagai penjuru
dunia benua Asia dan Pasifik, Afrika dan Australia dan belahan dunia beriklim
tropis dan subtropis. Senyawa bioaktif bunga telang yang ditemui yakni flavon,
flavonol, antosianin, flavonol glikosida, dll. Senyawa tersebut sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Sesuai negara masing-masing, dalam pengobatan India, bunga
telang bermanfaat untuk penyakit asma, maag, demam, memperlancar menstruasi
dan melawan bisa ular ataupun sengatan kalajengking. Negara Arab, bunga telang
dimanfaatkan untuk mengobati penyakit hati. Sementara di Indonesia, bunga
telang digunakan untuk membuat jernih mata bayi.

2.4 Daun Stevia

Daun Stevia ( Stevia rebaudiana B.) telah banyak digunakan sebagai


pengganti gula pada tahun 1970an. Karena telah diteliti memiliki banyak manfaat
sebagai obat dibandingkan dengan pemanis buatan lainnya. Tanaman stevia
banyak tumbuh di daerah dengan suhu 20°C - 24°C dalam suhu lingkungan
dengan ketinggian 700 – 1500 m dpl (Praja,2015)., . Daun stevia juga berperan
sebagai antioksidan karena adanya senyawa kimia flavonoid sebagai antioksidan
dengan mengikat ion-ion metal. Selain itu, daun stevia memiliki kandungan
mineral seperti fosfor, besi,dan kalium (Indri, 2019). Adanya kandungan tersebut
sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Telah di teliti, daun stevia tidak
mengandung kalori sehingga tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah dan
aman dikonsumsi bagi penderita diabetes (Akbar, 2019). Daun stevia juga
bermanfaat sebagai antiinflamasi yang mampu menyembuhkan radang di tubuh.
Selain itu, daun stevia memiliki kemampuan antimikroba karena mengandung
lebih dari 100 fitokimia yang dikenal dengan steviosida dan rebaudiosida dan
masih banyak lagi manfaat-manfaat daun stevia bagi kesehatan tubuh manusia
(Nurjanah, 2020).

14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan kali ini dengan menggunakan salah satu
metode yang sering digunakan seperti metode eksperimental. Metode
eksperimental merupakan salah satu metode kuantitatif.hal ini dikarenakan
penelitian ini menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboraterium. Terutama
dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya penelitian
(Hamdi, 2015). Disini peneliti menggunakan metode ini dikarenakan peneliti
ingin mencari hasil yang bisa diketahui antara keunggulan serta kekurangan yang
dimiliki dalam produk atau inovasi yang akan peneliti buat kali ini.

3.2 Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang akan peneliti gunakan dalam eneliti yang akapeneliti
buat pada kali ini ialah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Alat dan bahan


Alat Bahan
-Gelas bekker -rambut jagung

-Kompor - bunga telang


-Gas - daun stevia
-panci - tepung tapioca
-baskom - nutrijell plain
-sendok -pewarna makanan

15
-mangkok -air mendidih
-Timbangan digital
-sarung tangan plastik
-eros
-gelas
-Mortar
-saringan
3.3 Timeline waktu dan tempat pengerjaan

Pengerjaan penelitian yang peneliti buat. peneliti lakukan mulai tanggal 10


Agustus sampai tanggal 25 Agustus dimana telah berjalan dengan baik.
Adapun timeline waktu dan tempat pengerjaan penelitian ini sebagai berikut
Tabel 3.2. Timeline waktu dan tempat pengerjaan

No Waktu Tempat Kegiatan


1 10-13 Agustus Ruang laboratorium Pengumpulan alat dan
2022 MBI bahan
Amanatul Ummah
2 14-15 Agustus Ruang laboratorium Pembuatan simplysia
2022 MBI
Amanatul Ummah
3 15-16 Agustus Ruang laboratorium Ekstraksi
2022 MBI
Amanatul Ummah
4 16-17 Agustus Ruang laboratorium Pembuatan minuman
2022 MBI
Amanatul Ummah
5 18-20 Agustus Ruang laboratorium Uji coba eksperimen pada
2022 MBI responden
Amanatul Ummah
6 21-25 Agustus Ruang laboratirium MBI Penulisan hasil
2022 Amanatul Ummah eksperimen

16
3.4 Formula bahan

Pada pembuatan larutan faktor perlakuan yang diteliti yaitu komposisi


ekstrak daun stevia dengan ekstrak bunga telang menggunakan persentase
perbandingan komposisi 25%:75%, 50%:50%, dan 75%:25% . Formula bahan
yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3. formula bahan boba

No Nama Bahan Formula komposisi ekstrak rambut jagung


P0 P1 P2 P3
0% 25% 50% 75%

1 Bubuk agar 3 gram 3 gram 3 gram 3 gram


2 Tepung tapioca 100 gram 100 gram 100 gram 100 gram
3 Ekstrak rambut 0 ml 2,5 ml 5 ml 7,5 ml
jagung
Sedangkan pada pembuatan boba faktor perlakuan yang diteliti yaitu komposisi
ekstrak rambut jagung menggunakan persentase perbandingan komposisi
25%,50%,75%,. Formula bahan yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada
tabel berikut.

No. Nama Formula komposisi ekstrak stevia,dan ekstrak


Bahan bunga telang
P0 P1 P2 P3
0%:0% 25%:75% 50%:50% 75%:25%
1 Air 250 ml 250 ml 250 ml 250 ml
2 Ekstrak stevia 0 ml 7,5 ml 5 ml 2,5 ml
3 Ekstrak bunga 0 ml 2,5 ml 5 ml 7,5 ml
telang
Tabel 3.4. formula bahan larutan

17
3.5.Prosedur Pembuatan

Tahap persiapan Tahap pembuatan penyelesaian

1.persiapan alat dan 1.proses ekstraksi hasil simplisia


(jagung,bunga telang, dan daun 1.pendinginan
bahan stevia)

2.penimbangan bahan 2.pencampuran 2.penyajian

3.pembuatan simplisia 3.uji coba responden


3.pencetakan
(rambut jagung,bunga
telang, dan daun stevia)
4.perebusan

3.6. Uji Organoleptik

Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses


pengindraan.Uji organoleptik dilakukan dengan cara memberikan penilaian
berupa skor …… dari aspek aroma, warna, tekstur, dan rasa dari produk minuman
ini oleh peneliti. Hal ini untuk mengetauhi daya terima konsumen untuk
mengetahui daya terima masyarakat terhadap produk yang dikembangkan oleh
peneliti

3.7. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah cara menganalisis data yang telah diperoleh dari
hasil pengujian. dan adapun untuk mengetahui perbedaan kualitas organoleptik

18
dari produk yang sedang dikembangkan yaitu dengan metode deskriptif, selain itu
uji kesukaan
No Presentase Kriteria kesukaan
juga
1 1,00-9,99 Tidak suka
2 10,00-19,99 Kurang suka
3 20,00-29,99 Cukup suka
4 30,00-39,99 Suka
5 40,00-50,00 Sangat suka
dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan responden.

Tabel 3.5 Uji Tingkat kesukaan

Bab 3 HASIL PENELITIAN


Hasil penelitian meliputi hasil penilaian uji organoleptik oleh panelis tidak
terlatih, hasil uji normalitas uji organoleptik dan hasil penilaian uji kesukaan
peserta didik MBI Amanatul Ummah. Data hasil penilaian 10 orang panelis tidak
terlatih pada uji organoleptik terhadap kualitas organoleptik boba hasil
eksperimen ditinjau dari aspek warna, tekstur, aroma, dan rasa dapat dilihat pada
tabel 5 sebagai berikut:

Tabel. 4 Hasil uji organoleptik


Aspek Rerata Sampel
Sampel P0 Sampel P1 Sampel P2 Sampel P3
(0%;100%) (25%;75%) (50%;50%) (75%;25%)
Warna 1,20 3,10 2,90 2,50

19
Tekstur 2,40 2,00 2,20 2,70
Aroma 2,30 2,30 2,00 2,10
Rasa 2,20 2,80 3,40 2,00
Jumlah 8,10 11,70 10,50 9,30
Rerata keseluruhan 2,05 2,95 2,65 2,35

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, Y. (2007). Olahraga bagi penderita hipertensi. Medikora, (1).


Amisi, W. G., Nelwan, J. E., & Kolibu, F. K. (2018). Hubungan antara Hipertensi
dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Pasien yang Berobat di
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. RD Kandou Manado. KESMAS, 7(4).
Tirtasari, S., & Kodim, N. (2019). Prevalensi dan karakteristik hipertensi pada
usia dewasa muda di Indonesia. Tarumanagara Medical Journal, 1(2), 395-402.
Tullah, R., Mustafa, S. M., & Rochim, A. (2019). Sistem Pakar Pendeteksi
Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Algoritma Fuzzy Logic Takagi Sugeno
Kang. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 9(2).
Kurnia, K., Yunus, M., & Herawati, N. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol
Rambut Jagung (Zea mays L.) dengan Menggunakan Metode 2, 2-difenil-1-
pikrilhidrazil (DPPH). Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan
Kimia, 22(2), 69-77.
INDAH, P. (2022). Pembuatan Teh Rambut Jagung (Zea Mays L.) Pipil, Manis,
Baby Corn Menggunakan Metode Pengeringan Vakum (Doctoral dissertation).
Hermayunita, H. (2019). UBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PERAWATAN
DIRI PADA LANSIA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS ANDALAS
PADANG (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Imayanti, R. A., Rochmah, Z., Aisyah, S. N., & Alfaris, M. R. (2019, November).
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengolahan Bunga Telang di Desa Panggreh

20
Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. In Conference on Innovation and
Application of Science and Technology (CIASTECH) (Vol. 2, No. 1, pp. 77-82).
Marpaung, A. M. (2020). Tinjauan manfaat bunga telang (clitoria ternatea l.) bagi
kesehatan manusia. Journal of Functional Food and Nutraceutical, 63-85.
Siagian, I. D. N., Bintoro, V. P., & Nurwantoro, N. (2020). Karakteristik Fisik,
Kimia dan Organoleptik Teh Celup Daun Tin dengan Penambahan Daun Stevia
(Stevia rebaudiana Bertoni) sebagai Pemanis. Jurnal Teknologi Pangan, 4(1), 23-
29.
Nurjanah, B. A. D., Ariningrum, N. D., Maulana, M. R., & Harismah, K. (2020).
Uji Formulasi Gel Hand Sanitizer berbasis Ekstrak Daun Salam (Syzygium
polyanthum) dan Daun Stevia sebagai Antiseptik Tangan. Prosiding SNPBS
(Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5.
Akbar, C. I., & Arini, F. A. (2019). Teh rambut jagung dengan penambahan daun
stevia sebagai alternatif minuman fungsional bagi penderita diabetes melitus tipe
2. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 8(2).

21
22

Anda mungkin juga menyukai