Proposal penelitian ini telah kami setujui untuk diajukan pada seminar proposal
penelitian Program Studi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Mandala
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Lodes Hadju, SKM., M.Kes apt. Fatma Sari Siharis, S.Farm., M.Si
NIDN : 09 1705 8303 NIDN : 03 1204 8703
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
MENCIT (Mus musculus)” guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Penyusunan Proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu saran-saran dari semua pihak yang sifatnya membangun
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menghanturkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Lodes Hadju SKM., M.Kes selaku Pembimbing I dan
kepada Ibu apt. Fatma Sari Siharis, S.Farm., M.Si selaku Pembimbing II atas semua
waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikannya dalam membimbing, mengarahkan,
memberi saran maupun kritik sehingga hasil penelitian ini menjadi lebih baik.
Tak lupa pula penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
2. Ibu Dr. Ratna Umi Nurlila, S.Si. M.Sc selaku Rektor Universitas Mandala Waluya
3. Bapak Laode Hadju SKM., M.Kes selaku wakil rektor Bidang Akademik, Ibu Wa
Ode Nova Noviyanti SKM., M.Kes selaku wakil rektor Bidang Non Akademik,
iii
5. Ibu apt. Wa Ode Yuliastri, S.Farm., M.Si selaku Ketua Prodi Farmasi Fakultas
Penguji I, Ibu apt. Silviana Hasanudin S.Farm., M.Farm selaku penguji II dan
Bapak apt. Bai Athur Ridwan S.farm., M.PharmSci selaku penguji III.
7. Seluruh dosen dan staf/karyawan Universitas Mandala Waluya yang telah banyak
8. Kedua orangtua tercinta yang telah memberikan dukungan, kasih sayang serta
motivasi.
9. Seluruh teman – teman khususnya Program Studi Farmasi yang telah memberikan
Demikian proposal ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak dan terutama
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL ................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vi
DAFTAR TEBEL.......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan penelitian................................................................................................ 2
D. Manfaat penelitian.............................................................................................. 3
E. Kebaruan penelitian............................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Variabel Terikat..................................................................... 5
B. Tinjauan Umum Variabel Bebas...................................................................... 6
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Dasar Pikir Penelitian......................................................................................... 13
B. Bagan Kerangka Konsep Penelitian.................................................................... 14
C. Variabel Penelitian.............................................................................................. 14
D. Definisi Operasional & Kriteria Objektif........................................................... 15
E. Hipotesis Penelitian............................................................................................ 15
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian................................................................................. 16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................. 16
C. Populasi dan Sampel........................................................................................... 17
D. Alat dan Bahan.................................................................................................... 17
E. Prosedur Kerja.................................................................................................... 17
F. Analisis Data
G. Etika Penelitian................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat adalah penyakit sendi yang terjadi akibat kadar asam urat yang
terjadi diatas normal atau bisa juga disebut dengan hiperurisemia. Asam urat
merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Tingginya kadar asam urat dalam
(Lingga, 2012).
Prevalensi penyakit asam urat diindonesia terjadi pada usia dibawah 34 tahun
sebesar 32% dan di atas 34 tahun sebesar 68% (WHO, 2011). Gangguan asam urat
dapat dilakukan dengan pengobatan asam urat dimana pengobatannya yakni untuk
meringankan gejala asam urat. Pengobatan asam urat yang bisa diterapkan untuk
meringankan gejala asam urat, yaitu dengan cara mengonsumsi obat pereda sakit dan
mencegah peningkatan kadar asam urat. Seperti obat-obat sintetis dan obat-obat herbal
(Lingga, 2012).
masyarakat telah lama kita ketahui. Bahkan sampai saat ini 80% penduduk dunia masih
yang beredar didunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari
tanaman. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan cairan (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat
1
Tumbuhan rumput kancing ungu merupakan jenis herba, tubular dan memiliki
kadar asam urat belum peneliti temukan, namun terdapat penelitian yang diteliti oleh
Dewajanti (2019) menemukan adanya aktivitas penurun kadar asam urat pada golongan
Rubiaceae yang terdapat pada tanaman biji kopi yang mengandung polifenol dalam
bentuk chlorogenic acid yang mampu menghambat aktivitas xantin oksidase sehingga
dapat menurunkan kadar asam urat pada penderita asam urat (Anna maria, 2019).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indah (2019) dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh peneliti yaitu Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.)
dengan famili Rubiaceae telah teruji flavonoid. Senyawa flavonoid yang diujikan dapat
menghambat aktivitas kerja enzim xantin oksidase yang dapat berpengaruh dalam
farmakologi dari herba kancing ungu, dan belum ada penelitian yang meneliti adanya
aktivitas penurunan kadar asam urat pada tanaman Borreria laevis maka dari itu perlu
dilakukannya penelitian tentang Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Herba Kancing Ungu
(Borreria laevis) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit (Mus
musculus).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol daun
2. Apakah ekstrak etanol herba kancing ungu (Borreria laevis) mempunyai aktivitas
terhadap penurunan kadar asam urat pada darah mencit (Mus musculus)?
2
3. Bagaimana aktivitasnya jika dibandingkan dengan penginduksi dan ektrak dari
C. Tujuan Penelitian
terhadap penurunan kadar asam urat pada darah mencit (Mus musculus)
ektrak dari herba kancing ungu (Borreria laevis) pada darah mencit (Mus
musculus)
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
wawasan, dan referensi terkait dengan kandungan senyawa yang terkandung dalam
ekstrak etanol daun kancing ungu (Borreria laevis) untuk penurunan kadar asam
urat.
2. Institusi
3. Praktis
etanol daun kancing ungu (Borreria laevis) terhadap penurunan kadar asam urat.
3
E. Kebaruan Penelitian
Berdasarkan kajian literatur, penelitian tentang Uji Efek Ekstrak Etanol Herba
Kancing Ungu (Borreria laevis) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit
(Mus musculus) ini belum pernah di temukan sebelumnya oleh peneliti. Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
purin, namun jika tidak berlangsung secara normal maka akan terjadi proses
penumpukan kristal pada persendian yang bisa mengakibatkan rasa sakit. Purin
adalah zat alami yang merupakan salah satu struktur kimia pembentuk DNA dan
Pada laki-laki dengan usia diatas 40 tahun kadar normal asam uratnya 2 –
8,5 mg/dL, pada wanita 2 – 8 mg/dL. Anak-anak yang berusia 10 – 18 tahun pada
anak laki-laki kadar asam uratnya 3,6 – 5,5 mg/dL, sementara itu pada anak wanita
3,6 – 4 mg/dL. Asam urat jika dibiarkan dapat merusak sendi, jaringan lunak dan
ginjal. Asam urat terjadi akibat peningkatan produksi asam urat atau penurunan
5
ekskresi ataupun biasanya disebabkan oleh diet tinggi purin (eksogen) yang
2. Etiologi
Penyebab asam urat bisa juga dari kegagalan ginjal yang dikeluarkan melalui air
seni. Sekitar 80-85 % asam urat diproduksi oleh tubuh, sedangkan sisanya berasal
dari makanan, dimana penyebabnya juga dapat terjadi faktor dari luar yaitu
makanan yang tinggi purin sedangkan faktor dari dalam dikarenakan terjadinya
dimana usia lebih dari 40 tahun atau manula lebih beresiko besar terkena asam urat
(Nabyluro’y, 2011).
Serangan pertama asam urat hanya menyerang satu sendi dan berlangsung
selama beberapa hari, kemudian gejala menghilang secara bertahap, dimana sendi
kembala berfungsi dan tidak muncul gejala hingga muncul serangan berikutnya.
Biasanya urutan sendi yang terkena serangan gout berulang adalah: ibu jari kaki
kencang dan licin, serta terasa nyeri jika digerakkan, serta muncul benjolan pada
sendi yang disebut tofus. Jika sudah lima hari, kulit diatasnya akan berwarna merah
kusam dan terkelupas (deskuamasi). Pada kondisi ini, frekuensi kambuh penyakit
ini semakin sering dan disertai rasa sakit yang lebih menyiksa (Iskandar, 2012).
6
a. Akut Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, bengkak dan berlangsung
cepat, lebih sering di jumpai pada ibu jari kaki. Ada kalanya serangan nyeri di
c. Kronis Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat) dalam
berbagai macam penyakit. Bunga kancing ungu kaya akan antioksidan (anti radikal
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
7
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Borreria
a. Morfologi Tumbuhan
a) Akar
cabang akar. Akar rumput kancing memiliki banyak bulu-bulu halus. Akar
rumput kancing memilik tudung akar atau kaliptera. Akar rumput kancing
b) Batang
c) Daun
panjangnya 2,5-5,5 cm dan lebarnya 0,75-2 cm, tepi daun terasa kasar bila
diraba karena adanya bulu-bulu halus yang keras, permukaan atas berwarna
8
hijau gelap keungu-unguan dengan urat daun yang nyata (Tjitrosoepomo, G.
2001).
d) Bunga
tajuk, panjangnya 3-3,75 mm, berwarna putih dengan corak ungu di bagian
ujung. Kepala bunga kecil, terdapat di ketiak daun dan di ujung batang,
e) Buah
atas dua belahann, buah rumput jancing ungu berambut di bagian atas, sekat
atau septum yang persisten jelas terlihat, buah rumput kancing ukurannya
penyakit. Bunga kancing kaya akan antioksidan (anti radikal bebas), vitamin A,
dalam bunga kancing dapat meringankan gejala rematik. Bunga ini memiliki
9
sesak napas, mengobati dysuria (kencing tidak lancar), mengobati radang mata
dimanfaatkan sebagai sumber zat kimia adalah daun, akar, batang, bunga, biji
(Tjitrosoepomo, G. 2001)
dalam ordo rodentia dan family muridae. Mus musculus hidup berkelompok dan
memiliki kebiasaan aktif pada malam hari. Mencit memiliki tubuh yang panjang
dan ramping, dan memiliki ekor meruncing, yang sedikit ditutupi oleh rambut.
Mencit jantan dewasa memiliki berat tubuh sebesar 25-40 gram, sedangkan mencit
betina dewasa memiliki berat tubuh sebesar 20-40 gram (Maharani, 2012).
jumlah banyak, variasi genetiknya cukup besar serta sifat anatomis dan
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Familia : Muridae
Genus : Mus
10
Gambar 2. Mencit (Mus musculus)
(Akbar, 2010)
laboratorium terutama percobaan tentang uji toksisitas. Hewan lain yang sering
sering digunakan karena mudah didapat, ekonomis, dan mudah dipelihara. Namun
yang berukuran lebih kecil dari pada hewan uji lainnya sehingga lebih ekonomis
dengan biaya yang lebih murah. Mencit sebagai hewan percobaan dapat
(Maharani 2012).
Mencit atau Mus musculus adalah hewan yang cepat berkembang biak,
mudah dipelihara dalam jumlah banyak, variasi genetiknya cukup besar serta sifat
11
Temperatur Tubuh 36,5-38,0 0C
Jumlah Diploid 40
Harapan Hidup 1,5-3,0 Tahun
Konsumsi Makanan 15 g-100 g/ hari
Mulai Dikawinkan :
- Jantan 50 hari
- Betina 50-60 hari
Siklus Birahi 4-5 hari 4-5 hari
Lama Kehamilan 19-21 hari
Estrus Postpartum Fertil
Jumlah Anak Perkelahiran 10-12
Umur Sapih 21-28 hari
Waktu Pemeliharan 7-9 bulan/6-10 liter
Produksi Anak 8/bulan
3. Ekstraksi
Ekstraksi yaitu penarikan zat pokok yang di inginkan dari bahan mentah
obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang diinginkan akan
diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat,
menggunakan menstrum yang cocok, uapkan semua atau hampir semua dari
pelarutnya dan sisa endapan atau endapan atau serbuk diatur untuk ditetapkan
dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian
ekstraksi adalah persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut,
Ekstraksi adalah sediaan yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dengan massa atau bubuk yang tersisa
12
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
4. Kajian empiris
sebagai sampel, namun terdapat penelitian yang diteliti oleh Dewajanti (2019)
menemukan adanya aktivitas penurun kadar asam urat pada famili Rubiaceae yang
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa
(L.) Lamk.) dengan famili Rubiaceae telah teruji flavonoid. Senyawa flavonoid
dapat menghambat aktivitas kerja enzim xantin oksidase yang dapat berpengaruh
BAB III
Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui uji aktivitas
ekstrak etanol herba kancing ungu (Borreria laevis) terhadap penurunan kadar asam
urat pada darah mencit (Mus musculus). Karena belum ada penelitian yang meneliti
adanya aktivitas penurunan kadar asam urat pada tanaman herba kancing ungu
(Borreria laevis), tetapi ada penelitian yang menemukan adanya aktivitas kadar asam
urat pada golongan famili Rubiaceae. Oleh sebab itu pada penelitian ini, akan diteliti
untuk melihat aktivitas tanaman herba kancing ungu terhadap penurunan kadar asam
urat.
13
eksperimen terutama yang terkait dengan pengontrolan variabel, kelompok kontrol,
kontrol positif, kelompok kontrol negatif dan kelompok yang diberi perlakuan dengan
menggunakan hewan uji mencit (Mus musculus) sebagai subjek untuk melihat aktivitas
pengaruh pemberian herba kancing ungu (Borreria laevis) terhadap penurunan kadar
asam urat.
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau diukur
Keterangan :
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
pada penelitian ini adalah aktivitas asam urat terhadap mencit (Mus musculus).
14
2. Variabel terikat
variabel bebas (Christalisana, 2018). Adapun variabel dependen pada penelitian ini
Ekstrak herba Kancing Ungu (Borreria laevis) adalah hasil ekstraksi dari
Ekstrak herba Kancing Ungu (Borreria laevis) dengan menggunakan etanol 96%.
Kriteria objektif: Ekstrak etanol herba Kancing Ungu (Borreria laevis), berbau
Uji efektivitas adalah suatu uji untuk melihat dan menentukan efek khasiat
suatu bahan uji yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metodologi
dan parameter yang ditentukan berdasarkan tujuan penggunaan bahan uji yang akan
diujikan
Kriteria objektif :
penginduksi.
- Tidak memiliki aktivitas kadar asam urat dan tidak menurun atau
E. Hipotesis Penelitian
H0 = Ditolak jika ekstrak etanol herba kancing ungu (Borreria laevis) tidak
15
memiliki kandungan metabolit sekunder.
musculus).
H0 = Ditolak jika ekstrak etanol herba kancing ungu (Borreria laevis) tidak
musculus).
H0 = Ditolak jika tidak adanya aktivitas yang diuijikan dengan penginduksi dan
BAB IV
METODE PENELITIAN
untuk mengetahui aktivitas dari senyawa ekstrak etanol herba kancing ungu (Borreria
laevis) terhadap penurunan kadar asam urat pada darah mencit (Mus musculus).
HKU
EEHK K1
U
DM
K2
K3 AD
16
HKU : Herba Kancing Ungu
EEHKU : Ekstrak Etanol Herba Kancing Ungu
K : Kontrol
K1 : Konsentrasi Ekstrak Etanol Herba Kancing Ungu 4 mg (200 mg/kg BB)
K2 : Konsentrasi Ekstrak Etanol Herba Kancing Ungu 8 mg (400 mg/kg BB)
K3 : Konsentrasi Ekstrak Etanol Herba Kancing Ungu 16 mg (800 mg/kg BB)
DM : Darah Mencit
AD : Analisis Data
Sampel dalam penelitian ini adalah kancing ungu yang di peroleh di Andonohu,
Kec.Poasia, Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Sampel dalam penelitian ini adalah
1. Alat
hewan, tempat air minum, alat-alat gelas, rotary evaporator, alat ukur asam urat,
2. Bahan
herba kancing ungu, HCI 2 N, FeCI3, kloroform, etanol, asam asetat anhidrat, asam
sulfat.
E. Prosedur Kerja
17
Sampel herba kancing ungu (Borreria laevis) dikumpulkan dan dicuci bersih
dengan air mengalir, kemudian dirajang dan dikeringkan dengan cara diangin-
2. Pembuatan Ekstrak
Etanol 96%. Sebanyak kurang lebih 500 gram sampel dimasukkan ke dalam
benjana maserasi lalu di tambahkan etanol hingga seluruh bahan terendam. Wadah
maserasi ditutup rapat. Maserasi di lakukan selama 3x24 jam, dalam proses
1x24 jam. Ekstrak etanol yang diperoleh kemudian dikumpulkan, diuapkan dengan
konstannya.
3. Skrining Fitokimia
ciri khas dari setiap golongan dari metabolit sekunder (Harborne, 1987). Metode
a. Alkaloid
ditambah 2-3 tetes pereaksi mayer. Terbentuknya endapan jingga pada tabung
18
b. Flavanoid
apabila terlihat hasil berwarna orange, merah dan kuning menandakkan adanya
flavanoid.
c. Tanin
(Robinson, 1991).
d. Saponin
terisi air hangat, kemudian dikocok vertical selama 10 detik. Pembentukan busa
e. Tanin
(Robinson, 1991).
19
kecoklatan atau violet pada perbataan larutan menunjukkan adanya steroid
(Ciulci, 1984).
CMC sebanyak 0,5 mg dimasukkan sedikit demi sedikit dan diaduk dengan
kemudian volumenya dicukupkan dengan air panas hingga volume 100 ml.
Sediaan uji dibuat dalam bentuk suspensi dengan variasi dosis 4 mg, 8
mg dan 16 mg. Sediaan ini dibuat dalam bentuk suspensi dengan pensuspensi
Na CMC 0,5 %.
berbadan sehat, berumur 3-4 bulan, dengan berat badan 20-30 mg.
kelompok uji terdiri dari 3 ekor mencit. Kelompok I diberi Na.CMC 0,5%
kontrol positif secara oral, kelompok III, IV dan V diberi ekstrak etanol herba
20
kancing ungu dengan konsentrasi dosis 4 mg (200 mg/kg BB), 8 mg (400
Hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama 1 hari atau 24 jam sebelum
asam urat berada diatas normal, setelah kadar asam urat mencit berada diatas
diambil melalui vena ekor mencit kemudian dianalisis kadar asam uratnya pada
strip Autocheck.
F. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian yang berupa kadar asam urat dalam darah
G. Etika Penelitian
Adapun etika dalam melakukan suatu penelitian yaitu peneliti mengajukan surat
Waluya. Selanjutnya peneliti menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
21
22