ANTASIDA
OLEH
RISKI ANDANI
NIM : 1352010248
1
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
ANTASIDA
OLEH
RISKI ANDANI
NIM : 1352010248
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan naskah proposal karya tulis ilmiah
ini tepat pada waktunya. Perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dengan
tulus kepada setiap orang yang telah hadir selama perjalanan studi penulis,
Pertama, ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. ABD. Syakur,
M.Pd. selaku Direktur Akademi Farasi Surabaya yang telah menerima dan
Kedua, ucapan terima kasih disampaikan kepada jajaran akademisi Ibu Tri
Puji Lestarai Sudarwati, M.Si. selaku Wakil Direktur Akademik, Bapak Prasetyo
Ketiga, ucapan terima kasih disampaikan kepada Ketua Program Studi Ibu
Penulis
3
DAFTAR ISI
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH ................................................ 2
KATA PENGANTAR............................................................................ 3
DAFTAR ISI .......................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. 5
DAFTAR TABEL .................................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................7
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 7
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 9
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................. 9
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 9
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10
2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................... 10
2.2 Kerangka Konseptual................................................................ 12
2.3 Hipotesis.................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 17
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................ 17
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 17
3.3 Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel.............. 17
3.4 Variabel Penelitian .................................................................... 17
3.5 Kerangka Operasional ............................................................... 18
3.6 Alat dan Bahan / Instrumen Penelitian....................................... 18
3.7 Definisi Operasional ................................................................. 18
3.8 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 19
3.9 Teknik Pengolahan Data ........................................................... 20
3.10 Rancangan Hasil Penelitian ..................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 27
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
Lambung merupakan organ yang vital bagi tubuh yang cukup rentan
cidera atau terluka. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja lambung
pola hidup, diet ketat, faktor lingkungan dan stress juga dapat memunculkan
kelamaan tidak kuat menahan asam yang terjadi pada lambung dan timbul luka.
Meningkatnya asam lambung yang disertai perut terasa perih seperti diiris-iris
biasa dikenal dengan sebutan penyakit maag. Penyakit maag atau juga yang
kanker lambung. Dispepsia itu sendiri adalah suatu kondisi medis yang ditandai
nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau yang biasanya timbul
setelah makan. GERD juga merupakan salah satu keluhan penyakit pada
lambung. Rasa sakit yang hampir sama dengan maag dan dispepsia, tetapi
GERD ini lebih berbahaya dibandingkan maag dan dispepsia. Tidak hanya itu,
jenis penyakit lambung lainnya adalah infeksi lambung dan kanker lambung.
seperti junk food, karena banyak bakteri pada makanan tersebut. Sedangkan
7
utama kanker lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penyebab
Gastritis atau maag banyak dijumpai di masyarakat, oleh sebab itu banyak
obat maag yang dijual secara bebas di pasaran. Penyebab gastritis dapat berasal dari
luar dan dari dalam tubuh, faktor dari dalam adalah keadaan emosi atau stres
sedangkan fator dari luar dapat berupa makanan pedas, iritan oleh alkohol dan obat.
sebagai obat penekan nyeri dapat memengaruhi terjadinya gastritis melalui dua
mekanisme yaitu mekanisme lokal dan sistemik. Pada mekanisme lokal gastritis
Pada mekanisme sistemik, gastritis terjadi karena kerusakan mukosa akibat produksi
substansi sitoproteksi yang amat penting bagi mukosa lambung. Hal ini dimungkinkan
karena pekerjaan yang harus diselesaikan dalam tenggang waktu dekat yang membuat
pola makan mereka menjadi tidak teratur dan tidak sehat. Hal ini membuat pegawai
swasta berisiko mengalami keluhan gejala gastritis. Stres atau mendapat tekanan bisa
berpotensi terkena gastritis karena stres memiliki efek negatif melalui mekanisme
8
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemilihan obat maag pada
maag yang benar berdasarkan jenis obatnya dan sebagai alat bantu untuk
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani
Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal 492 dikutip dari Nuzulul Zulkarnain,
2011). Gejala atau tanda penyakit asam lambung maag yang biasanya dirasakan
adalah perut yang dirasa perih dan juga mulas karena akibat dari pola makan
yang kurang seusai jadwal. Sakit maag diakibatkan oleh kelebihan asam
lambung tadi sehingga timbul rasa sakit yang sangat mengganggu sipenderita
(Abdullah, 2008). Jadi dapat disimpulkan bahwa maag merupakan sakit pada
lambung yang diakibatkan oleh kelebihan asam lambung yang lama kelamaan
lambung menjadi meradang atau juga teriris sehingga menyebabkan rasa nyeri
Pada waktu yang rutin makanan yang dikonsumsi akan dicerna oleh
asam yang diproduksi oleh lambung manusia. Meskipun tidak ada makan yang
bisa dihancurkan tetapi lambung ini akan terus bekerja untuk memproduksi
asam seperti waktu kita sedang istirahat tidur. Didalam proses pencernaan
makanan sangat memerlukan adanya asam lambung. Dalam hal ini tubuh
manusia tidaka akan bisa menyerap dengan sempurna dari semua nutrisi yang
telah dicerna tidak akan masuk ke dalam tubuh apabila asam lambung tidak
10
ada. Oleh karena itu asam lambung yang seimbang harus dimiliki oleh tubuh.
lambung berlebih. Pada saat kita sedang makan maka tubuh akan memerlukan
lambung. Namun produksi asam lambung akan turun apabula tubuh kita tidak
memerlukannya. Tetapi yang perlu anda ketahui adalah lambung akan susah
untuk menyersuaikan diri apabila tidak rutinya agenda makan kita. Anda akan
merasakan mual dan perih didalam lambung karena pada dinding mukosa
lambung terjadi iritasi dan asam yang berlebihan dan selama terus-terusan
sehingga bisa berakibat pada gangguan asam lambung. Tak jarang penyakit
telah meningkat.
lambung berlebihan
11
Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Mengkonsumsi Alkohol
2. Mual
3. Muntah
5. Mulut pahit
6. Sering bersendawa
menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan kebiasaan
kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan khusus karena
lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak dini (Tati, 2011).
gastritis di beberapa kota di Indonesia ada yang tinggi mencapai 91,6% yaitu
di kota Medan, lalu di beberapa kota lainnya seperti Surabaya 31,2%, Denpasar
46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh 31,7% dan
Pontianak 31,2%. Hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat
(Gustin, 2011).
12
Pengobatan sendiri menurut WHO merupakan aktivitas yang dilakukan
modern, yaitu obat bebas dan obat bebas terbatas. Keuntungan pengobatan
sendiri menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas antara lain: aman bila
80% keluhan sakit bersifat self-limiting), efisiensi biaya, efisiensi waktu, bisa
2.3 Hipotesis
Sakit maag atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai gastritis
(Muchid et al., 2006). Gastritis disebabkan oleh banyak faktor antara lain makan
pedas dan asam, alkohol dan stres (Tjay dan Raharja, 1993). Selain itu penyebab
yang paling utama adalah iritan kimia yaitu obat terutama aspirin, lebih dari 95%
aspirin berada dalam bentuk tak terionisasi dan larut dalam lemak yang dapat
berdifusi secara mudah melalui membran mukosa lipid. Dalam hal ini, aspirin
dan meningkatkan difusi balik ion hidrogen (Sodeman dan Sodeman, 1995).
a. Gastritis akut
13
Inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar merupakan penyakit
ringan dan sembuh sempurna. Salah satu bentuk gastritis akut yang
dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada
(Anonim, 2001).
b. Gastritis kronik
Disebut gastritis kronik apabila infiltrasi sel-sel radang yang terjadi pada
lamina propria dan daerah intra epietal terutama terdiri atas sel-sel radang
kronik, yaitu limfosit dan sel plasma. Kehadiran granulosit neutrofil pada
yang dipercepat dan menimbulkan respon sel radang kronis pada mukosa
lambung. Helicobacter pylori ditemukan lebih dari 90% dari hasil biopsi
basa lemah, digunakan untuk mengikat secara kimia dan menetralkan asam
lambung dengan cepat. Efeknya bertahan 20-60 menit bila diminum pada
waktu perut kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam setelah makan.
14
Kandungan senyawa yang biasa terdapat pada antasid antara lain:
Bekerja kuat dan pesat tetapi dapat diserap usus dengan menimbulkan
perkiraan tersebut.
c. Bismut subsitrat
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia pada minggu kedua bulan September 2019.
16
Populasi mahasiswa yang besar dan tidak diketahui secara pasti
secara lisan dan tertulis tentang survei yang akan dilakukan. Penjelasan berupa
dari penelitian.
penyakit maag terdiri dari beberapa indikator, yaitu pengertian tentang maag,
gejala penyakit maag, frekuensi mengalami maag, pola hidup responden, serta
17
penggunaan, bentuk sediaan, cara penggunaan, dosis, efek samping, cara
data tidak valid karena responden dapat bertanya apabila kurang memahami
pertanyaan di kuesioner.
pendataan
1,8-2,1 juta tiap tahun. Angka kejadian di Indonesia adalah 40,8% dengan
18
prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (Depkes RI, 2011).
kelamin perempuan lebih besar dari laki-laki yaitu sebesar 71%. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa perempuan tiga kali lebih berisiko
langsung dari orang tua sehingga pola makan tidak teratur dan mengonsumsi
makanan yang kurang sehat. Variasi data demografi berdasarkan fakultas dan
berusia 18 tahun sebesar 46%. Pada usia produktif, tingkat kesibukan tinggi
dan faktor stres dari lingkungan juga tinggi. Sebagian besar asam diproduksi
gastrin, dan histamin. Disregulasi mekanisme sekresi ion hidrogen oleh zat
dikenal juga sebagai gastritis stres (Megha, Farooq, and Lopez, 2020).
Tingginya beban perkuliahan dan/atau organisasi serta pola makan yang tidak
bahwa obat antasida cair harus dikocok dahulu sebelum diminum. Dari Tabel 3,
20
ditunjukkan bahwa sebanyak 29% responden (n=38) mengetahui bahwa obat
antasida tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan. Sehingga terlihat bahwa
dikunyah dahulu baru ditelan. Hal ini dapat disebabkan karena informasi cara
mengetahui bahan aktif antasida dapat menyebabkan diare atau bahkan susah
BAB. Efek samping yang timbul tergantung dari bahan aktif yang terkandung di
tidak merasakan adanya efek samping yang timbul setelah minum obat antasida.
21
Berdasarkan Tabel 3, ditunjukkan bahwa sebesar 63 dari 130 responden
(48.46%) mengetahui bahwa obat antasida tidak dapat disimpan di dalam kulkas
atau lemari pendingin. Penyimpanan obat antasida seharusnya pada suhu kamar
22
(n=51) responden yang mengetahui cara pembuangan obat antasida yang benar,
yaitu obat antasida kadaluwarsa tidak dapat langsung dibuang dalam kemasan
aslinya. Antasida tablet perlu dihancurkan terlebih dahulu lalu membuang obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa
resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah
Contoh: Parasetamol.
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan
tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas
Contoh: CTM.
23
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
d. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
responden pernah mengalami sakit maag. Data lain yang dapat diperoleh adalah
tinggal di kos dan juga faktor usia dalam kategori produktif. Selain itu, cara
24
apotek karena kualitas obat lebih terjamin seperti tempat penyimpanan obat yang
(48.46%) mengetahui bahwa obat antasida tidak dapat disimpan di dalam kulkas
atau lemari pendingin. Penyimpanan obat antasida seharusnya pada suhu kamar
(n=51) responden yang mengetahui cara pembuangan obat antasida yang benar,
yaitu obat antasida kadaluwarsa tidak dapat langsung dibuang dalam kemasan
aslinya. Antasida tablet perlu dihancurkan terlebih dahulu lalu membuang obat
dan kemasan secara terpisah. Sedangkan, antasida cair dibuang di saluran air lalu
(n=84) responden pernah mengalami sakit maag. Data lain yang dapat diperoleh
adalah frekuensi timbulnya gejala maag yakni mayoritas 1 kali dalam seminggu.
tinggal di kos dan juga faktor usia dalam kategori produktif. Selain itu, cara
apotek karena kualitas obat lebih terjamin seperti tempat penyimpanan obat
25
dari apoteker. Jumlah responden yang menjawab bahwa pembelian obat yang
benar adalah di apotek sebesar 43,08% (n=56) sedangkan lainnya memilih lebih
dari satu jawaban atau memilih jawaban yang kurang tepat. Hal ini
susahnya akses ke apotek. Selain itu, berdasarkan data pada Tabel 4 dapat
bentuk sediaan obat antasida. Bentuk sediaan obat antasida yang paling umum.
26
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu, D., Supono, & Hidayah, N. (2015). Pola Makan Sehari-Hari Penderita
http://jurnal.poltekkes-malang.ac.id/berkas/15b9-17-24.pdf
Susetyo, E., Agustin, E. D., Hanuni, H., Chasanah, R. A., Dwi, E. Y., Alfa, Y., Leo,
L., Rizqulloh, Z. A., Meldaviati, G., Fardha, J., Febriansyah, F., Pratama, D., Susanto, M.,
Sholikah, F., & Pristianty, L. (n.d.). ANTASIDA. 7(2), 48–55.
27
28