SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
OLEH :
BIODATA
Agama : Islam
Anak Ke : 1 (Pertama)
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : IRT
Riwayat Pendidikan
Sumatera Utara
Makanan dan minuman merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan
pokok manusia, makanan merupakan sumber energy dan gizi bagi manusia untuk
bisa melaksanakan aktivitas. Minuman cincau memiliki kegunaan bagi kesehatan
digunakan sebagai obat penyembuh penyakit, seperti menurunkan panas,
mengobati sakit perut (mual, diare, sembelit, perut kembung) mencegah gangguan
pencernaan, sebagai anti kanker dan mencegah tumor. Cara untuk memelihara
kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang aman, yaitu dengan
memastikan bahwa makanan dalam keadaan bersih dan terhindar dari penyakit.
Kualitas makanan dilihat dari indikator mikrobiologi, fisik, dan kimianya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri
Escherichia Coli dan Salmonella Typhi pada Minuman es cincau di 12 kecamatan
Kota Medan.
Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode
MPN (Most Probable Number) SNI-1992.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 12 sampel minuman es
cincau yang di uji terdapat 4 sampel positif tercemari bakteri Escherichia coli dan
terdapat 1 sampel positif yang tercemari bakteri Salmonella typhi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dari 12 sampel minuman es
cincau terdapat 4 sampel positif tercemari bakteri Escherichia coli dan 1 sampel
yang tercemari bakteri Salmonella typhi yang diatur peraturan SNI 01-3719-1995.
i
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemeriksaan Bakteri
Escherichia coli dan Bakteri Salmonella typhi pada Minuman Es Cincau Di
Kota Medan” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan program Sarjana Farmasi di Institut Kesehatan Helvetia Medan.
Selama Proses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.kes., M.sc., selaku Ketua Pembina
Yayasan Helvetia.
2. Iman Muhammad, S.E, S.Kom, M.M, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Helvetia.
3. Dr. Ismail Efendi, M.si., selaku rektor Institut Kesehatan Helvetia.
4. H. Darwin Syamsul, S.Si., M.si.,Apt., Selaku Dekan Falkultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia.
5. Adek Chan, S.Si., M.Si., Apt., selaku Ketua Prodi S1 Farmasi Institut
Kesehatan Helvetia.
6. Ihsanul Hafiz, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan arahan
kepada penulis selama penyusunan skripsi.
7. Jacub Tarigan, Drs., M.Kes., Apt., selaku Dosen Pembimbing II yang
memberikan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi ini.
8. Ririyen Dessy Natalia Siahaan, S.Farm., M.Si., Apt selaku Dosen Penguji
yang memberikan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi ini.
9. Seluruh Staf Dosen Institut Kesehatan Helvetia yang telah memberikan Ilmu
dan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama pendidikan.
10. Bagi teman-teman seperjuangan Program Studi S1 Farmasi yang telah
membantu dan mendukung penyelesain skripsi ini.
Penulis menyadari baik dari segi penggunaan bahasa, cara menyusun
skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Medan, Juli 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
iv
2.14. Kontaminasi Mikroorganisme ............................................ 22
2.15. Dampak Buruk Bakteri ....................................................... 24
2.15.1. Bakteri Escherichia Coli ........................................ 24
2.15.2. Bakteri Salmonella Typhi ....................................... 25
LAMPIRAN ............................................................................................ 46
v
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan dan minuman merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan
pokok manusia, makanan merupakan sumber energi dan gizi bagi manusia untuk
Makanan jajanan dapat dibedakan atas makanan kecil (snack) seperti martabak,
pisang goreng, es cincau, es dawet dan lain-lain. Salah satu cara untuk memelihara
memastikan bahwa makanan tersebut dalam keadaan bersih dan terhindar dari
penyakit. Kualitas makanan dapat dilihat dari indikator mikrobiologi, fisik, dan
makanan yang mereka makan berasal dari bahan alami. Cincau bisa dijadikan
alternatif minuman pelepas dahaga, terutama pada saat cuaca panas. Selain bisa
obat. Cincau dapat memperlancar sistem pencernaan. Cincau masih dijual dalam
bentuk yang sederhana, seperti cincau hitam yang dijual dalam bentuk kotak atau
minuman cincau hijau yang dijual keliling. Cincau bisa dikreasikan menjadi
1
Bakteri dalam makanan dan minuman dapat diakibatkan oleh penjual
jajanan yang dipinggir jalan. Penyakit bawaan makanan oleh bakteri dapat berupa
toksin bakteri yang terbentuk didalam makanan dan minuman pada saat bakteri
tubuh melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi dan tubuh memberikan
reaksi terhadap bakteri tersebut. Hal ini akan menyebabkan penyakit pada saluran
pencernaan, Karena itu kualitas pada makanan dan minuman baik secara
bakteriologi, kimia dan fisik harus selalu diperhatikan Bakteri paling umum yang
menyebabkan infeksi melalui makanan dan minuman adalah Escherichia coli dan
Escherichia Coli Maks. < 3 dan untuk bakteri Salmonella Typhi Negatif
koloni/25mL.
2
1.2 Rumusan Masalah
ini apakah pada minuman es cincau yang dijual di kota medan mengandung
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tanaman tersebut yang dikenal sebagian besar masyarakat adalah cincau hijau dan
cincau hijau, cincau perdu, dan cincau hitam. Cincau minyak hingga kini belum
ditemukan di pasaran umum. Cincau hitam dan perdu biasanya dijual dalam
bentuk es cincau. Cincau hitam diperdagangkan dalam tiga bentuk yaitu brangkas
(tanaman cincau yang sudah dikeringkan), hasil proses industry, dan minuman
Cincau merupakan jenis tumbuhan unik yang bisa menghasilkan gel (jelly)
sendiri berasal dari dialek Tiongkok yakni xincao. Orang jawa menyebutnya
camcau, juju, tarawulu atau kepleng. Sedangkan di sunda, cincau dikenal dengan
nama camcauh atau tahulu. Tanaman cincau bermanfaat sebagai bahan makanan
maupun obat-obatan tetapi tidak semua bagian tanaman dapat digunakan, hanya
daun yang dapat digunakan karena pada daun mengandung komponen utama
pembentuk gel yaitu polisakarida pektin dan gel yang dihasilkan dari daunnya
4
2.1.1 Deskripsi Tanaman Cincau
ditemukan di daerah terbuka tepi hutan atau semak belukar, tetapi ada juga yang
dipelihara dan merambat pada semak belukar atau dipelihara merambat pada
berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Mesona
5
Tanaman berbatang merambat panjangnya 12-16m, diameter lingkar
batang kecil berukuran 0,5-1cm, kulit batangnya kasap dan berduri. Merambat
kearah kanan pada pohon inang dengan panjang 15m. Daunnya berbentuk hati
dengan kedua permukaan dipenuhi rambut halus. Bunga berwarna kuning kehijau-
hijauan sampai hijau pucat. Tanaman cincau yang dimanfaatkan adalah daun dan
akar (6).
mengatasi panas dalam, mengobati sakit perut (mual, diare, sembelit, perut
tumor juga untuk mengendurkan otot. Selain itu, cincau juga berkhasiat untuk
bahan makanan yang mengandung serat alami yang mudah dicerna tubuh
manusia. Masyarakat tahu peran penting serat alami yang ada dalam bahan
6
makanan untuk kesehatan tubuh. Serat alami berperan dalam proses pencernaan
makanan. Serat alami juga berperan untuk mencegah timbulnya penyakit kanker
usus. Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat radang lambung, menghilangkan
rasa mual dan menurunkan darah tinggi. Suatu bahan makanan dikatakan sehat
jika didalamnya terdapat suatu bahan pangan dapat dilihat dari kandungan
bahan pangan dan diyakini sebagai tanaman berkhasiat obat. Beberapa kandungan
Vitamin A Sl 107,50
Vitamin B1 Milligram 80
Vitamin C Milligram 17
Sumber : (7).
7
2.2 Proses pembuatan cincau
2.2.1 Sortasi
Daun cincau yang sudah dipetik langsung disortasi. Daun cincau tua atau
kuning yang ikut terpetik harus dibuang. Selain dilakukan setelah pemetikan,
sortasi daun juga bisa dilakukan ketika sedang memetik daun cincau.
2.2.2 Pencucian
direndam dengan air bersih agar kotoran yang melekat terlepas dari daun dan
terlarut dalam air. Daun cincau harus dicuci beberapa kali, dan terakhir dibilas
dengan air matang. Daun pandan dan daun jeruk purut yang akan digunakan
sebagai aroma penyedap cincau juga harus dicuci dengan air matang.
2.2.3 Perajangan
Daun cincau sebaiknya dirajang dulu menjadi ukuran yang kecil sebelum
diolah agar mudah dilumatkan dan mudah terbentuk gelatin cincau. Perajangan
daun cincau dapat dilakukan menggunakan pisau tajam dengan alas talenan. Daun
pandan dan daun jeruk purut juga perlu dirajang, tetapi terpisah dengan daun
cincau.
2.2.4 Pelumatan
Hasil rajangan daun cincau, daun pandan, dan daun jeruk purut
campuran daun cincau ini diremas-remas sampai gelatinnya keluar. Air tersebut
bersinggungan dengan permukaan daun atau bagian daun yang telah dirajang. Pati
dan klorofil yang terdapat di dalam sel daun terbawa air, lalu terjadi proses kimia,
8
dan terbentuk perpaduan gelatin dengan air. Setelah proses pelumatan
berlangsung sekitar 10 menit, larutan akan lekat, licin, dan terbawa hijau. Udara
yang tertangkap dalam proses pelumatan tidak dapat lepas sehingga membentuk
gelembung berupa buih yang berada di atas permukaan gelatin. Selama proses
pelumatan akan terjadi perubahan kimia yang mudah dirasakan oleh jari.
Penambahan air matang dilakukan secara bertahap sesuai dengan proporsi bahan.
Agar tidak terjadi kegagalan cetak sebaiknya penambahan air tidak terlalu banyak
dengan sisa daun cincau. Suspense yang masih encer disaring menggunakan
saringan untuk memisahkan larutan lekat dengan ampas daun cincau. Jika
kandungan pati di dalam daun cincau hanya sedikit atau ketika melumatkan
cincau kelebihan air, akan terbentuk gelatin yang lembek. Sebaliknya, jika
imbangan jumlah air kurang terhadap bahan, larutan akan cepat mengental dan
2.2.6 Pencetakan
Proses pencetakan harus segera dilakukan ketika cincau masih encer. Jika
larutan cincau sudah mengental, akan sulit dicetak. Larutan cincau dituangkan
secara hati-hati kedalam cetakan yang sudah disiapkan. Usahakan larutan cincau
tidak mengotori wadah bagian luar. Jika larutan cincau mengenai wadah bagian
luar harus segera dibersihkan karena akan memengaruhi hasil cetakan (6).
9
2.3 Air
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia
dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga
mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan dalam
bahan makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta biji-
bijian terkandung air dalam jumlah tertentu. Bila badan manusia hidup di analisis
komposisi kimianya, maka akan diketahui bahwa kandungan airnya rata-rata 65%
atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Setiap hari sekitar 25 liter harus diganti
dengan air yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut
adalah 1,5 liter berasal dari air minum dan sekitar 1,0 liter berasal dari bahan
makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan kesulitan bahan pangan dan air,
manusia mungkin dapat tahan hidup tanpa makan selama lebih dari 2 bulan, tetapi
tanpa minum ia akan meninggal dunia dalam waktu kurang dari seminggu (8).
Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi
(zat padat, air dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan
sisanya (30%) berupa daratan (dilihat dari permukaan bumi). Udara mengandung
zar cair (uap air) sebanyak 15% dari tekanan atmosfer (8).
Planet bumi ini sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan memang
lebih kecil dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada di bumi ini
tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama
(primer) bagi proses kehidupan di bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya
di bumi ini tidak ada air. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia,
10
baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk
kebersihan sanitasi kota maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
industri dan teknologi. Kegiatan industri dan teknologi tidak dapat terlepas dari
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang
seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standard
tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar
oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari
lainnya (10).
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam lapisan tanah yang terdapat di
dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah yang dikenal dengan air lapisan dan di
dalam retakan-retakan dari batuan yang dikenal dengan air celah. Air tanah ada
dan sumur bor. Sumur gali adalah suatu konstruksi sumur yang paling umum dan
meluas. Sumur gali dan sumur bor digunakan untuk mengambil air tanah bagi
masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai sumber air bersih dengan
kedalaman 7 - 10 meter dari permukaan tanah. Sumur gali menyediakan air yang
11
berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Dalam sebuah molekul air dua buah atom hydrogen berikatan dengan
sebuah atom oksigen melalui dua ikatan kovalen yang masing-masing mempunyai
energi sebesar 110,2 kkal per mol. Ikatan kovalen tersebut merupakan dasar bagi
sifat air yang penting, misalnya kebolehan air sebagai pelarut. Bila dua atom
menghasilkan molekul yang berat sebelah, dengan kedua atom hydrogen melekat
di satu atom oksigen dengan sudut 104,5 antara keduanya. Posisi tersebut mirip
antara hidrogen dengan oksigen maka sisi hidrogen molekul air bermuatan positif
12
Berikut sifat kimia pada air :
H2O H+ + OH-
d) Air dapat bereaksi dari berbagai jenis substansi membentuk senyawa padat
molekul air). Baik air laut, air hujan, maupun air tanah/air tawar
tawar bervariasi tergantung struktur tanah dimana air itu diambil (12).
permukaan bumi akan menguap dan membentuk uap air. Karena adanya angin,
maka uap air ini akan bersatu dan berada di tempat yang tinggi yang sering
dikenal dengan nama awan. Awan akan terbawa semakin tinggi dimana
temperaturnya sangat rendah dan menyebabkan titik-titik air yang kemudian akan
jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian mengalir ke dalam tanah, jika
menjumpai lapisan yang sangat rapat maka peresapan air akan semakin berkurang
dan sebagian air akan mengalir di atas lapisan rapat ini. Jika air ini keluar pada
permukaan bumi, maka air ini akan disebut sebagai mata air. Umumnya berbentuk
sungai-sungai dan jika melalui suatu tempat rendah maka air akan berkumpul,
membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantaranya yang mengalir ke
13
2.7 Fungsi Air
Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa air kelangsungan hidup
hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel.
Kumpulan beberapa sel yang membentuk satu kesatuan dan fungsi yang sama
disebut jaringan. Kandungan air yang diperlukan bagi setiap jaringan tubuh sangat
bervariasi, misalnya jaringan otot membutuhkan sekitar 7,5% air, jaringan lemak
membutuhkan sekitar 2% air dan darah membutuhkan sekitar 90% air. Selain itu
air merupakan bahan pelarut yang sangat diperlukan di dalam tubuh dan
membantu dalam proses pelembutan makanan agar dapat dicerna dengan baik
oleh lambung. Suhu tubuh secara tidak langsung diatur oleh air dengan cara
penyerapan melalui paru-paru dan keringat melalui kulit. Kebutuhan air untuk di
minum setiap hari sekitar 2 liter (bagi orang dewasa). Setiap individu memerlukan
air sekitar 60 liter/hari untuk keperluan minum, mandi, cuci dan sebagainya (14).
b) Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
peternakan
14
d) Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha
Menurut defenisi di atas, bila suatu sumber air yang termasuk dalam
golongan B (air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum) mengalami
pencemaran yang berasal dari air limbah suatu industri sehingga tidak dapat
lagi dimanfaatkan untuk air baku air minum, maka dikatakan sumber air
energi dan atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
manusia. Namun tidak jarang, aktivitas manusia sendiri juga dapat menyebabkan
melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum juga tidak
membuang limbah secara sembarangan, baik itu limbah domestik maupun limbah
industri rumah tangga, maka masalah pencemaran air sebenarnya tidak perlu
atau suatu pusat kegiatan kerja yang membuang limbahnya secara langsung ke
lingkungan melalui sungai, danau atau langsung ke laut. Pembuangan air limbah
15
pencemaran air dan menimbulkan bahaya yang serius seperti gangguan kesehatan.
Limbah (baik berupa padatan maupun cairan) yang masuk ke air lingkungan
menyebabkan terjadinya penyimpangan air dari keadaan normalnya dan ini berarti
Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi umat manusia. Apabila
air tercemar maka kehidupan manusia akan tergganggu. Ini merupakan bencana
besar. Hampir semua makhluk hidup di muka bumi ini memerlukan air dari
mikroorganisme sampai dengan mamalia. Tanpa air tidak ada kehidupan di muka
bumi ini. Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan suatu kerugian yang
sangat besar bagi manusia. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat
berupa air menjadi tidak bermanfaat lagi dan menimbulkan berbagai jenis
(kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa air, bau air, warna air dan jumlah
padatan.
perubahan pH, konsentrasi dari ion hidrogen, kesadahan air, nilai dari BOD
(Biological Oxygen Demand), dan nilai dari COD (Chemical Oxygen Demand).
16
2.10.3 Pengamatan Secara Biologi
air, terutama ada tidaknya bakteri patogen yang dapat menimbulkan suatu
penyakit.
Ketiga macam pengamatan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
Pengolahan air merupakan suatu usaha atau cara untuk menjernihkan air
sehingga air dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan tanpa memberi dampak
negatif ataupun dapat digunakan kembali dalam proses industri dan meningkatkan
mutu air agar dapat diminum ataupun dikonsumsi. Air yang bersih, kualitas hidup
kuman penyakit), proses pengaturan pH air, dan proses pengaturan mineral air.
Pengujian air minum pada dasarnya terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu pengujian fisika,
pengujia kimia dan mikrobiologi. Pengujian fisika adalah untuk mengetahui rasa,
warna dan bau dari air yang di uji (secara organoleptik). Pengujian kimia adalah
yang terdapat di dalam air. Air yang mengandung bakteri patogen atau
mikroorganisme jahat tidak dapat langsung di minum, akan tetapi harus direbus
17
2.12 Pengaruh Air Terhadap Kesehatan
disebut penyakit bawaan air (waterborne diseases). Hal ini dapat terjadi karena air
a) Cholera, merupakan penyakit usus halus yang akut dan berat. Penyakit ini
terus menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi 1-3 minggu
Gejala utamanya adalah demam akut, dengan perasaan mual dan muntah,
hati meradang, dan sklera mata menjadi kuning. Hepatitis ini disebut juga
18
disebabkan oleh makhluk hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya
akhir ini manusia resah dengan ditemukannya sisa-sisa obat pemberantas hama
pada sayuran dan buah-buahan yang beredar di pasaran. Bahan pemberantas hama
yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan tersebut apabila termakan dapat
merangsang timbulnya penyakit kanker. Hampir semua zat kimia yang terdapat di
dalam obat pemberantas hama, selain beracun juga merangsang timbulnya kanker
2.13 Bakteri
Nama bakteri berasal dari bahasa yunani dari kata bacterion yang berarti
hidup bebas dan dapat ditemukan di beberapa lingkungan seperti udara, tanah,
debu, air, serta hidup di dalam tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia (20).
tidak kawin disebut aseksual yaitu dengan cara membelah diri. Pembelahan sel
pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
membelah menjadi dua, mendistribusikan dirinya sendiri pada dua sel yang baru.
Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat singkat. Untuk memahami
19
mencerminkan perbedaan dasar dan kompleks pada dinding sel dan bakteri,
sehingga bakteri dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri negatif. Bakteri gram positif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap
warna violet dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri gram negatif
adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna Kristal violet sewaktu
proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan
mikroskop. Disisi lain, bakteri gram positif akan berwarna ungu (20).
Gambar 2.1 Perbedaan Bakteri Gram Negatif (a) dan Gram Positif (b).
aktivitas biokimia, dan sumber energi (sinar matahari atau bahan kimia).
20
Bentuk dasar bakteri, yaitu bulat (tunggal: coccus, jamak: cocci), batang
atau silinder (tunggal: bacillus, jamak: bacilli), dan spiral yaitu berbentuk batang
Bentuk cocci umumnya bulat atau oval. Bila cocci membelah diri, sel-sel
dapat tetap melekat satu sama lain. Cocci yang tetap berpasangan setelah
disebut tetrad. Cocci yang membelah dalam 3 bidang dan tetap melekat
(dalam satu bidang). Sebagian besar bacilli tampak sebagai batang tunggal.
21
Diplobacilli muncul dari pasangan bacilli setelah pembelahan dan streptobacilli
muncul dalam bentuk rantai. Beberapa bacilli tampak menyerupai cocci, dan
disebut coccobacilli.
Bentuk spiral bakteri memiliki satu atau lebih lekukan dan tidak dalam
bentuk lurus. Bakteri berbentuk spiral ini dibedakan menjadi beberapa jenis.
Bakteri yang berpilin kaku disebut spirilla, sedangkan bakteri yang berpilin
sumber, seperti material pengemas dan pembungkus pangan, wadah, lalat, dan
cacing. Berbagai jenis material pengemas digunakan dalam pangan, tetapi bahan
pengemas tersebut umumnya digunakan untuk produk pangan siap konsumsi dan
hewan atau ternak dapat menjadi sumber bakteri patogen, sehingga harus menjadi
lingkungan yang cocok. Pangan merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan
22
berbagai jenis mikroorganisme, karena mengandung berbagai nutrisi yang
penyakit, maka makanan akan menjadi media yang menguntungkan bagi kuman
untuk berkembang biak dan apabila dikonsumsi akan berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan unsur makanan atau minuman lazim
disebut sebagai water and food borne disease. Penyakit yang ditularkan oleh
berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika toksin itu masuk dalam alat pencernaan
manusia, maka akan timbul gejala-gejala keracunan seperti sakit perut, muntah-
(peradangan diperut dan usus) akut dipindah sebarkan lewat makanan tercemar
23
2.15 Dampak Buruk Bakteri
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
golongan coliform dan secara normal hidup di dalam usus besar dan kotoran
manusia maupun hewan, oleh karena itu disebut juga coliform. E. coli adalah
bakteri gram negative, berbentuk batang dan tidak membentuk spora. E.coli juga
bersifat oportunistik yaitu infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya
tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan system kekebalan tubuh yang
24
Dalam bidang mikrobiologi pangan, dikenal istilah bakteri indicator
manusia atau hewan, karena bakteri-bakteri tersebut lazim terdapat dan hidup
pada usus manusia. Jadi adanya bakteri tersebut pada pangan menunjukkan bahwa
dalam satu atau lebih tahap pengolahan pangan tersebut pernah mengalami kontak
dengan kotoran yang berasal dari usus manusia atau hewan (24).
dunia. Peletakan pada sel epitel usus kecil atau usus besar sifatnya dipengaruhi
oleh gen dalam plasmid. Sama halnya dengan toksin yang merupakan plasmid
atau phage mediated. E. coli tumbuh baik pada hampir semua media yang biasa
dipakai (24).
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Ordo : Enterobakteriales
Famili : Enterobakteriakceae
Genus : Salmonella
25
Salmonella typhi adalah bakteri penyebab salmonellosis yang merupakan
penyakit serius di Indonesia dan masih bersifat endemis. Hal ini terjadi karena
ini dianggap serius karena dapat disertai berbagai penyakit dan juga mempunyai
angka kematian yang cukup tinggi, yaitu 1-5% dari penderita (24).
terkontaminasi oleh kotoran atau tinja dari seseorang penderita demam typoid.
Bakteri ini akan masuk melalui mulut bersama makanan dan minuman kemudian
tubuh akan berusaha untuk mengeliminasinya. Tetapi bila bakteri dapat bertahan
dan jumlah yang masuk cukup banyak, maka bakteri akan berhasil mencapai usus
halus. Kemudian bakteri berusaha masuk ke dalam tubuh yang akhirnya dapat
terjadinya gejala demam, perasaan lemah, sakit kepala, nafsu makan berkurang
(24).
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Riset dan Standarisasi Industri Medan yang berada di Jalan Sisingamangaraja No.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Cawan petri steril, tabung
reaksi steril, tabung durham steril, pipet, autoklaf, jarum ose, bunsen, Laminar Air
Flow, inkubator, alumunium voil, neraca analitik , rak tabung reaksi, micropipet,
pipet volume, vortex, autoklaf, hot plate,gelas ukur 25 ml, tissue, Erlenmeyer,
kertas perkamen steril dan batang pengaduk. Alat dari kaca, gelas dan medium
menit.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel minuman es cincau,
Alkohol, aquadest, media Lactose broth (LB), Media Eosin Methylene Blue Agar
(EMBA), Media Pengencer Peptone Water, Media Metyl red, Media Bismuth
Sulphite Agar, Media Xylose Lysine Desoxycholate Agar, Media Hektoen Enteric
27
3.2.3 Cara Pembuatan Media
c. Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi tabung durham, dengan posisi
e. Menutup mulut tabung reaksi dengan kapas yang telah di wraping dan
tabung durham
homogen
28
e. Kemudian dituang ke dalam tabung reaksi sebanyak 10 mL, tutup dengan
bulan pembuatan
durham terbalik.
29
5. Pembuatan media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
30
e. Larutkan bahan-bahan dalam aquadest, atur pH 7,0
31
g. Timbang brilliant green 0,025 gram
larut sempurna
32
d. Timbang bile salt no. 3 sebanyak 9 gram
121oC
33
h. Timbang agar 12 gram, dan siapkan 1 liter aquadest
Sampel yang digunakan adalah es cincau hitam yang ada dijual dipasaran
Alat- alat yang diperlukan dicuci dengan detergen wadah mulut lebar
dibersihkan dengan direndam dengan larutan detergen panas selama 15-30 menit
diikuti dengan pembilasan pertama dengan HCL 0,1 % dan terakhir dengan air
suling. Alat- alat dikeringkan dengan posisi terbalik di udara terbuka, setelah
kering dibungkus dengan kapas bersih. Alat- alat dari kaca di sterilkan di oven
Metode ini terdiri dari tiga tahap pengujian yaitu uji praduga (presumtive
test), uji penegasan (confirmed test), dan uji pelengkap (complete test).
34
3.4.1 Uji Penduga
tabung durham terbalik. Sterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121 oC selama 15
menit, lalu amati. Jika ada gelembung gas di dalam tabung durham artinya media
tidak steril dan tidak dapat dilakukan pengujian maka lakukan kembali prepasi
cincau dimasukkan ke dalam tabung reaksi 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml. masing-
masing dibuat dalam 3 tabung. Di inkubasi selama 24 jam pada suhu 35-37 oC,
lalu amati. Jika positif maka ditunjukkan dengan adanya gas pada tabung. Jika
ragu maka inkubasi kembali selama 48 jam, jika negatif maka tidak terbentuk gas.
Test ini dilakukan untuk menegaskan hasil positif dari test penduga. Dari
setiap tabung yang menunjukan hasil positif pada uji penduga dikocok dan
dilihat dan diamati pada media yang positif dan di inokulasi ke dalam media
bakteri mendapat hasil lebih akurat, dengan uji biokimia imvic. Nutrient agar
dengan hasil positif diose 1-2 dan dimasukkan kedalam media pengujian yaitu
35
3.5 Prosedur Kerja Uji Bakteri Salmonella typhi Metode Total Plate Count
(TPC)
Metode ini terdiri dari tiga tahap pengujian yaitu uji praduga (presumtive
test), uji penegasan (confirmed test), dan uji pelengkap (complete test).
pengenceran sampel terhadap media Pepton Water sebanyak 250 gram, Sampel
Test ini dilakukan untuk menegaskan hasil positif dari test penduga.
Dipipet 10 mL setiap sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 100
mL media Tryptone Broth, inkubasi selama 24 jam suhu 43oC, Sampel yang
positif digores ke dalam media BSA, XLD, dan HE, inkubasi selama 24 jam suhu
36oC, Amati pertumbuhan koloni pada setiap media, Media yang positif diisolasi
bakteri mendapat hasil lebih akurat dilakukan uji terhadap sampel yang positif,
dengan uji biokimia dengan menggunakan media TSI Agar, Urea Agar, Lisin,
36
BAB IV
pinggir jalan yang berada di 12 kecamatan di kota medan, dilakukan sejak 23 juli
Escherichia Coli dan Salmonella Typhi. Sebelumnya juga dilakukan observasi dan
cincau dari penggunaan air hingga es dan cincau kemudian siap untuk diperjual
belikan kepada konsumen. Sebelum diolah, cincau dibeli dari pasar induk lalu
dicuci bersih dengan air mengalir. Setelah bersih cincau kemudian dipotong
yang terlebih dahulu sudah diberikan air, air gula, dan es.
praduga dengan mengunakan media Lactose Broth didalam tabung reaksi lalu
dimasukkan tabung durham, keberadaan E.coli dengan hasil positif terlihat adanya
gas didalam tabung durham yang diuji kemudian dilanjut pengujian penegas yang
menggunakan media Agar Emba, terlihat dari media Agar Emba ada berbentuk
bulat berwarna hijau kilat. Hasil diuji pelengkap untuk memperkuat hasil
penelitian, yang dilihat dari hasil laboratorium tabung reaksi pengujian indol
37
pengujian voges proskauer menghasilkan warna kuning pucat, pengujian sitrat
menghasilkan warna hijau. Tiga pengujian menunjukkan positif bakteri, hasil uji
dengan hasil positif meliputi pengujian praduga terlihat warna media menjadi
Enteric Agar, Xylose Lysine Desoxycholate dan Bismuth Sulfite Agar terlihat di
dalam media membentuk bulat berwarna perak kilat. Hasil diuji pelengkap untuk
memperkuat hasil penelitian, yang dilihat dari hasil laboratorium tabung reaksi
pengujian media Triple Sugar Iron Agar menghasilkan warna ungu kehitaman,
pengujian media Urea Agar menghasilkan warna merah muda, pengujian indol
menghasilkan warna merah. Tiga pengujian menunjukkan positif bakteri, hasil uji
38
Dari hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan
Cincau yang diambil dari 12 kecamatan di Kota Medan, diperoleh hasil uji
Eschericia coli yaitu Sampel 05, 06, 08 dan Sampel 10, sedangkan 8 sampel
negatif Eschericia coli yaitu, Sampel 01, 02, 03, 04, 07, 09, 11 dan Sampel 12.
Cincau yang diambil dari 12 kecamatan di Kota Medan, diperoleh hasil uji
4.2 Pembahasan
saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi
tanpa terkecuali adalah konsumen makanan itu sendiri. Makanan yang menarik,
nikmat, dan tinggi gizinya menjadi tidak berarti sama sekali jika tidak aman untuk
penyakit, maka makanan akan menjadi media yang menguntungkan bagi kuman
untuk berkembang biak dan apabila dikonsumsi akan berbahaya bagi kesehatan.
39
Penyakit yang ditularkan oleh mikroorganisme yang ada pada makanan/minuman
Seperti yang kita ketahui air mempunyai peranan penting yang besar
sebagai media penularan penyakit, karena air merupakan media yang baik untuk
maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular yang disebarkan oleh air secara
uji keberadaan bakteri atau uji kualitas bakteriologis. Pada penelitian ini,
ditemukan bahwa empat sampel yang positif bakteri E.coli yaitu sampel yang di
ambil dari Medan sunggal, Medan Baru, Medan Helvetia dan Medan kota. Satu
sampel positif bakteri Salmonella Typhi yaitu sampel yang diambil dari Medan
Air yang layak untuk dikonsumsi adalah air yang memenuhi persyaratan
dimaksud adalah air yang memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis. Air minum
yang ideal seharusnya tidak mengandung bakteri patogen dan segala mahluk
hidup yang membahayakan kesehatan manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa
40
bakteri E.coli merupakan bakteri yang hidup dalam usus dan dapat ditemukan
pada tinja, penyebaran bakteri E.coli bisa melalui tiga jalan, yakni antara orang ke
dan bisa pula lewat serangga yang menyebarkannya ke makanan dan dikonsumsi
Bakteri Escherichia Coli dan Salmonella Typhi dapat tahan hidup lama
dalam air, tanah atau bahan makanan, kondisi sanitasi di sekitar tempat berjualan
baku, proses pengolahan, wadah tempat berjualan yang tidak memenuhi standar
hygiene dan sanitasi. Minuman es cincau yang dipinggir jalan rawan pencemaran
tersebut. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri E.coli adalah berupa diare,
mual, demam dan muntah. Sementara, gejala infeksi paling serius berupa gagal
ginjal akut disertai kerusakan sel darah merah, gangguan syaraf, stroke dan koma
sehingga tingkat kematiannya bisa sebesar 3-5 persen. Masa inkubasi bakteri
sekitar 6-24 jam hingga akhirnya gejala jadi semakin parah pada tubuh yang
Typhus Abdominalis dengan gejala demam tinggi, penderita sangat lemah, apatis
dan sakit kepala. Beberapa penderita mengalami diare, namun pada umumnya
41
penderita mengalami konstipasi. Bakteri ini masuk dalam aliran darah. Bakteri
kembung, susah buang air besar, pusing, lesu, tidak nafsu makan, mual dan
muntah. Bakterinya dapat dijumpai dalam tinja baik selama menderita sakit
karena ditambahkan es batu yang dibuat tanpa pengolahan yang benar. Selain itu,
sebagian besar minuman dibuat dan disajikan tanpa melalui proses pemanasan
terlebih dahulu. Kualitas mutu minuman jajanan salah satunya dapat dilihat
Coli Maks. < 3 dan untuk bakteri Salmonella Typhi Negatif koloni/25mL.
42
BAB V
5.1 Kesimpulan
minuman es cincau yang diambil dari dua belas kecamatan di kota medan dapat
disimpulkan bahwa ada empat sampel yang positif tercemari bakteri Eschericia
coli yaitu sampel 05, 06, 08 dan sampel 10. Berdasarkan hasil pengujian terhadap
salmonella typhi diperoleh satu sampel positif tercemari bakteri salmonella typhi
yaitu sampel 02
5.2 Saran
untuk meneliti mikroba jenis lain pada minuman yang di pasar terbuka bebas
lainnya seperti, es teh manis, es jagung, dan es tebu yang dijual di pinggir pasar
tebuka bebas.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
17. Sumampou, ksfriani Jufri dan YR. Indikator Pencemaran Lingkungan.
Yogyakarta: deppublish.co.id; 2015. 43 p.
18. Said ir. nus. idaman. Teknologi Pengolahan Air Minum. Vol. 168, Journal
of virological methods. Jakarta; 2008. 635-642 p.
19. F.Batmanghelidj MD. air untuk menjaga kesehatan. Jakarta: Gramedia;
2010. 1-33 p.
20. Pratiwi ST. Mikrobiologi Farmasi. jakarta: Erlangga; 2008.
21. Pelczar MJ. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press; 1986.
22. Hartono A. Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan.
Jakarta: EGC; 2006.
23. Sopandi T, Wardah. Mikrobiologi Pangan. Yogyakarta: CV. Andi Offset;
2014.
24. Dwijoseputro D. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan; 2010.
25. Indrati R, Gardjito M. Pendidikan Konsumsi Pangan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup; 2013.
26. Sunarya. Memilih Makanan Bergizi dan Aman. Depok: Papas Sinar
Sinanti; 2015.
27. Siagian A. Mikroba Patogen pada Makanan dan Sumber Pencemarannya.
2002;
28. Irianto K. Bakteriologi, Mikologi & Virologi. Bandung: CV. Alfabeta;
2014.
29. Sumantri A. Kesehatan Lingkungan. Depok: PT. Kharisma Putra Utama;
2017.
30. Reysa E. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik Media
Publisher; 2013.
45
Lampiran 1. Proses Pemeriksaan Bakteri Escherichia Coli
46
Sampel Di Dalam Media Pengencer
47
Inkubator Memmert
48
Hasil Lactose Broth Positif
49
Media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
50
Hasil Media Terlihat Negatif E.Coli
51
Hasil Media Terlihat Positif E.Coli
52
Hasil Positif Di Ose Kedalam Media Nutrient Agar
53
Hasil Positif E.Coli Uji Biokimia
54
Lampiran 1. Proses Pemeriksaan Bakteri Salmonella Typhi
55
Media Di inkubasi
56
Kemudian Di Ose Ke Media Bismuth Sulfite Agar (BSA), Xylose Lysine
Desoxycholate (XLD), Hektone Enteric Agar (HE)
57
Hasil Dari Media
58
Hasil Negatif Salmonella Typhi Uji Biokimia
59
Hasil Positif Salmonella Typhi Uji Biokimia
60