KALSUM YARHAM B.
NIM : F201801024
Proposal ini telah kami setujui untuk diajukan pada Seminar Proposal Penelitian Program
Studi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Manda Waluya, dalam rangka
penyempurnaan penulisan.
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksan, Etil Asetat dan Air dari
Daun Sirih Cina (Peperomia Pellucida L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes
Dan Staphylococcus aureus,” guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal ini masih jauh dari kata
sempurnah oleh karna itu saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun
untuk meningkatkan mutu dari penulisan proposal ini sangat diharapkan oleh penulis.
Pada kesempatan ini penulis tak lupa menghaturkan rasa terimakasih yang sebesar
besarnya kepada Ibu apt. Jastria Pusmarani, S.Farm,.M.Sc selaku Pembimbing I dan
kepada Ibu Sugireng, S.Si.,M.Si selaku pembimbing II atas semua waktu, tenaga
dan pikiran yang telah diberikannya dalam membimbing, mengarahkan, memberi saran
Tak lupa pula penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
2. Rektor Universitas Mandala Waluya Kendari, ibu Dr. PH. Hj. Tasnim., M.P.H.
3. Para Ketua Lembaga (LPPM, LPJM) Universitas Mandala Waluya Kendari, bapak La
4. Ketua Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya Kendari, Ibu apt. Wa Ode Yuliastri.,
S.Farm., M.Si.
5. Para Tim Penguji masing-masing : Ibu Nur Hatidjah Awaliyah H, S.Farm.,M.Farm
selaku penguji I, Ibu apt. Nur Helina Natsir, S.Farm.,M.PharmSci selaku penguji II,
6. Seluruh dosen dan staf/karyawan Universitas Mandala Waluya Kendari yang telah
7. Kedua orang tua tercinta dan terkasih yang telah memberikan dukungan, kasih sayang
8. Kepada kakak dan adikku Aryanti Yarham B. dan Ismal Yarham B. yang telah
9. Kepada seluruh kelurga yang telah memberikan dukungan, kasih sayang serta motivasi.
10. Sahabat seperjuangan saya “GG Squad” Sitti Nursalimah Bachmid, Annisa Nurul
Insani, Nur Iim Harfiah Mudmainnah, Eka Safria, Cantika Putri Hatriyani, Nindi
Novrianti Kadarul dan Nilu Firdayanti. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik
selama menempuh perkuliahan dan mengajarkan banyak hal. Pengalaman yang luar
biasa bersama kalian akan jadi moment yang tidak akan terlupakan dan sangat
11. Seluruh teman–teman khususnya Program Studi Farmasi yang telah memberikan
Demikian proposal ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak dan terutama
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................I
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................viii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN.......................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................................3
D. Manfaat.................................................................................................................................4
E. Kebaruan Penelitian...............................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7
A. Tinjauan Umum Variabel Terikat..........................................................................................7
B. Tinjauan Umum Variabel Bebas..........................................................................................17
C. Kajian Empiris.....................................................................................................................21
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN........................................................................23
A. Dasar Pikir Penelitian..........................................................................................................23
B. Bagan Kerangka Konsep Penelitian.....................................................................................24
C. Variabel Penelitian..............................................................................................................24
D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif.........................................................................25
E. Hipotesis penelitian.............................................................................................................26
BAB IV METODE PENELITIAN...............................................................................................27
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian.................................................................................27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................................28
C. Populasi dan Sampel............................................................................................................28
D. Alat dan Bahan....................................................................................................................28
E. Prosedur Kerja.....................................................................................................................28
F. Pengolahan dan Analisi Data...............................................................................................32
G. Etika Penelitian....................................................................................................................32
H. Waktu Pelaksanaan..............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................35
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang pada permukaan tubuh,
dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab yang paling umum dan menginfeksi
segala macam usia. Sebagian pengobatan penyakit kulit membutuhkan waktu yang
lama untuk menyebabkan efek. Beberapa makhluk hidup dapat menyebabkan penyakit
kulit, seperti bakteri, virus, maupun jamur. Bakteri, virus dan jamur menginfeksi kulit
sangat umum terjadi dan dapat merusak kulit tetapi tidak pernah sampai mematikan.
Jerawat atau Acne vulgaris merupakan salah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai
secara global pada remaja dan dewasa muda (Indarto et al., 2019).
Jerawat atau acne yaitu penyakit kulit yang terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat
sehingga menyebabkan benjolan yang berisi nanah sampai terjadi inflamasi. Salah satu
penyebab jerawat yaitu karena infeksi bakteri. Propionibacterium acnes adalah salah
satu bakteri penyebab jerawat yang termasuk kelompok Corynebacteria (Rusli et al.,
2016). Jumlah penderita jerawat di Indonesia kian meningkat, mulai dari tahun 2006
sebanyak 60%, tahun 2007 sebanyak 80%, dan tahun 2009 sebanyak 90%. Jumlah
penderita jerawat di Indonesia berkisar 80-85% pada remaja dengan puncak usia
antara 16-19 tahun, 12% pada usia lebih dari 25 tahun dan 3% pada usia antara 35-44
tersebut dapat menyebabkan infeksi kulit seperti bisul, nanah dan jerawat (Nakase et
Propionibacterium acnes merupakan salah satu bakteri gram positif dan microbiota
yang sering dijumpai pada kulit wajah, kulit kepala yang memiliki banyak kelenjar
sebasea (Fitriani et al., 2018). Bakteri utama penyebab Acne vulgaris adalah
Kini masyarakat telah banyak mengenal pengobatan terhadap jerawat salah satunya
dalam jangka waktu yang lama selain menyebabkan resistensi bakteri juga biaya
pengobatan yang cukup mahal, sehingga mendorong pengembangan sumber obat dari
bahan alam yang memiliki efek yang sama dengan obat antibakteri sintetik (Afifi dan
Erlin, 2017).
pertumbuhan bakteri penyebab jerawat adalah daun sirih cina (Peperomia pellucida
L.) (Mayefis et al., 2020). Ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) diketahui
terdiri dari flavonoid dan tanin. Flavonoid memiliki kecenderungan mengikat protein
protoplasma bakteri sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein bakteri
diameter zona bening ekstrak etanol daun suruhan (Peperomia pellucida L.) terhadap
bakteri propionobacterium acnes pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% yaitu
sebesar 6,65 mm; 8,2 mm; 13,7 mm dan 17,15 mm (Putrajaya et al., 2019). Dan dari
hasil penelitian tentang uji efektivitas rebusan daun suruhan (Peperomia pellucida)
bakteri Sthaphylococcus aureus pada konsentrasi 60% – 10% (Fatmalia & Efi, 2018).
Berdasarkan latar belakang diatas dan kajian literatur yang telah dilakukan peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-
Heksan, Etil Asetat dan Air dari Daun Sirih Cina (Peperomia Pellucida L.) terhadap
karena pada fraksi akan terkandung jumlah senyawa yang lebih sedikit sehingga dapat
B. Rumusan Masalah
1. Apakah fraksi n-Heksan, etil asetat dan air dari daun sirih cina (Peperomia
2. Pada fraksi yang mana memiliki aktivitas atibakteri paling efektif terhadap
etil asetat dan air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
fraksi n-Heksan, etil asetat dan air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi n-Heksan, etil asetat, dan air
b) Untuk mengetahui fraksi mana diantara fraksi n-Heksan, etil asetat dan air
dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) yang memiliki aktivitas
Sthaphylococcus aureus
D. Manfaat
1. Manfaat Imiah
a. Dapat memberikan data ilmiah mengenai aktivitas antibakteri daun sirih cina
Sthaphylococcus aurues
3. Manfaat Institusi
a. Penelitian ini dapat digunakan untuk tambahan referensi ilmiah bagi Progrm
4. Manfaat Praktis
dan air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) terhadap bakteri
E. Kebaruan Penelitian
Heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)
ditemukan penelitian yang sama sebelumnya. Kebaruan dari penelitian ini dapat
TINJAUAN PUSTAKA
Ukuran bakteri berkisar anatara panjang 0,5 sampai 10 µ dan lebar 0,5 sampai 2,5
jenis bakteri, tetapi hanya beberapa karakteristik bentuk sel yang dikemukakan
yaitu: Bentuk bulat atau cocci (tunggal = coccus ), bentuk batang atau bacilli
(tunggal = bacillus), bentuk spiral atau spirilli (tunggal = spirillum), bentuk koma
atau vibrios (tunggal = vibrio). Sel-sel ini dapat dijumpai dalam keadaan tunggal,
berpasangan, tetrad, kelompok kecil, gerombolan atau rantai (Buckle et al., 2009).
Bakteri memiliki dinding sel yang berfungsi untuk menentukan bentuk sel.
Asam teikhoik dan lipopolisakarida merupakan komponen dari dinding sel yang
berfungsi untuk melindungi sel dari lisis enzim. Kekakuan dan kekuatan dinding
sel itu terutama disebabkan oleh serat-serat yang kuat yang umumnya tersusun dari
untuk setiap bakteri, sehingga perbedaan pada dinding sel inilah yang
gram. Berdasarkan teknik tersebut bakteri dibagi dua kelompok, yaitu bakteri gram
Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Propionibacteriaceae
Marga : Propionibacterium
dengan menghasilkan lipase yang mengubah asam lemak tak jenuh menjadi
asam lemak jenuh yang menyebabkan sebum menjadi padat. Jika produksi
banyak yang keluar dari kelenjar sebasea, karena bakteri ini merupakan
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Streptococccaceae
Genus : Staphylococcus
aureus tidak aktif bergerak dan tidak membentuk spora. Salah satu spesies
aureus merupakan flora normal pada tubuh manusia yang terdapat pada kulit,
konjungtiva, hidung, faring, mulut, usus bagian bawah, uretra anterior dan
aureus berperan pada banyak infeksi kulit misalnya acne dan impetigo
gambar 2.
Gambar 2. Staphylococcus aureus (Gnanamani, 2017)
4. Antibakteri
merugikan akan perlahan mati. Bahan maupun senyawa yang khusus digunakan untuk
aktivitas antibakteri yang mampu membunuh bakteri patogen dengan kisaran yang
Dinding sel merupakan lapisan kaku yang berada diluar. Fungsi dari dinding
sel adalah sebagai penahan sel dan pertahanan dari bentuk sel. Peptidoglikan
merupakan lapisan yang disusun pada dinding sel bakteri, peptidoglikan tersebut
termasuk dalam polimer yang komplek dan dirangkai oleh asam n-asetilmuramat
Dinding sel bakteri yang kuat dan kaku merupakan sifat dari peptidoglikan
sehingga tekanan osmotik mampu ditahan meskipun dalam keadaan sel kaku.
Struktur dari dinding sel yang mengalami kerusakan dilakukan seperti
konsentrasi yang rendah sehingga dinding sel yang terbentuk akan terganggu,
menyebabkan ikatan glikosida terganggu dan dinding sel yang terbentuk akan
terhenti.
Karakteristik bakteri dapat ditentukan dari dinding sel bakteri yang memiliki
fungsi untuk perlindungan sel bagian dalam. Pada bakteri gram positif memiliki
dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan yang berlapis tebal, dengan lapisan
teichoic acid yang mengelilingi serta pada spesies tertentu memiliki lapisan
fosfolipid serta protein yang mengelilingi. Jadi sel akan megalami kematian dan sel
aktivitas atau sintesis enzim terhambat oleh antibiotik yang telah merusak dinding
kelangsungan hidup sel. Hal ini dapat diartikan kerusakan total pada sel terjadi
pada saat pembentukan atau fungsi dari zat tersebut mengalami gangguan.
denaturasi dan kerusakan sel pada asam nukleat yang tidak dapat lebih lanjut
diperbaiki.
membran sitoplasma sendiri untuk pengaturan masuk atau keluarnya bahan tertentu
didalam sel. Protein pembawa atau disebut juga protein carrier dalam membran sel
atau keluar sel, sedangkan enzim protein dalam membran sitoplasma memiliki
antibakteri yang mengganggu fungsi dari membran sel, maka akan menyebabkan
terjadi perubahan pada permeabilitas dari sel bakteri, sehingga sel akan mati
enzim protein, banyaknya zat kimia diketahui mampu menyebabkan gangguan pada
reaksi biokimia misal pada air raksa, golongan tembaga, logam berat serta
senyawa-senyawa logam berat yang lain, pada konsentrasi rendah efektif digunakan
sebagai bahan antibakteri. Sehingga proses metabolisme dan aktifitas sel bakteri
DNA, RNA, dan protein memegang peran penting dalam proses kehidupan
normal sel bakteri. Jika terjadi gangguan pada DNA, RNA, dan protein maka dapat
menyebabkan gangguan pada pembentukan atau fungsi pada zat tersebut sehingga
metode pengenceran dan metode difusi. Uji difusi disk atau disebut juga disc
diffusion dilakukan dengan pengukuran pada diameter clear zone atau zona
hambat yang terbentuk. Zona hambat yang terbentuk menunjukkan jika terdapat
Zona hambat atau area jernih yang berada disekitar paper disk menunjukkan
bahwa tidak ada pertumbuhan bakteri dan menandakan jika bakteri tersebut
sensitif terhadap antibakteri, namun bakteri akan tetap terlihat jika bakteri tersebut
berisi agen antimikroba diletakkan pada media Agar yang telah ditanami
2) E-test
hingga tertinggi dan diletakkan pada permukaan media Agar yang telah
2019).
3) Ditch-plate technique
Sampel uji berupa agen antimikroba yang diletakkan pada parit yang
dibuat dengan cara memotong media agar dalam cawan petri pada bagian
4) Cup-plate technique
Metode ini serupa dengan disc diffusion, dimana dibuat sumur pada
media agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme dan pada sumur
5) Gradient-plate technique
bervariasi dari 0 hingga maksimal. Media Agar dicairkan dan larutan uji
b. Metode dilusi
cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji agen antimikroba
selama 18-24 jam. Media cair yang ditetapkan terlihat jernih setelah
media padat (solit). Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi agen
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat dan dua sisanya ada di dalam sel
kebutuhan akan faktor tumbuh sudah dapat terpenuhi oleh ekstrak daging
(Purwaning, 2017). Salah satu media yang menggunakan ekstrak daging dan
protein sebagai sumber glukosa dan asam amino serta paling umum digunakan
putih kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat karena
media ini adalah karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging dan
pepton sesuai dengan kebutuhan sebagian besar bakteri (Maria et al., 2019).
7. Klindamisin
2011):
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tropis. Tumbuh secara liar di
tegak dengan tinggi 20-40 cm, dan jika terlalu tinggi akan menggantung
dengan batang bulat yang mempunyai penampang 3-5 mm, bercabang, batang
dan daun banyak mengandung cairan, berwarna hijau pucat. Daun tunggal
bertangkai dengan helaian lebar berbentuk seperti jantung, ujung runcing,
seling. Panjang daun 1-3 cm. Permukaan atas daun hijau pucat mengkilap,
bagian bawah berwarna lebih muda. Bunga keluar dari ujung tangkai atau
ujung runcing tersusun seperti buah lada, berwarna kecoklatan. Akar serabut,
tidak dalam (Kinho et al., 2011). Gambar dari tanaman sirih cina (Peperomia
c. Nama Daerah
d. Manfaat Tanaman
sebagai obat abses, bisul, acne vulgaris, penyakit kulit, sakit kepala,
mengurangi nyeri pada rematik dan rematik gout (Angelina et al., 2015).
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tanaman
e. Kandungan Senyawa
al., 2015). Selain itu tanaman suruhan mengandung poliferol, minyak atsiri,
kalsium oksalat dan lemak (Dalimartha, 2006), serat, karbohidrat, dan protein,
2. Ekstraksi
tumbuhan maupun hewan dengan menggunakan zat penyari tertentu dengan cara
bertujuan untuk menarik semua komponen yang bersifat aktif yang terdapat dalam
3. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan yang dapat berupa kering, kental, dan cair, dibuat
dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut metode yang sesuai, yaitu
4. Fraksi
Fraksinasi merupakan proses pemisahan antara zat cair dengan zat cair.
non polar, semi polar dan polar. Senyawa yang memiliki sifat non polar akan larut
dalam pelarut non polar, yang semi polar akan larut dalam pelarut semi polar dan
yang bersifat polar akan larut dalam pelarut polar (Harbone, 1987). Fraksinasi ini
Ekstrak yang telah dilarutkan ke dalam pelarut yang sesuai nantinya akan di
masukan ke dalam corong pisah dan dicampur dengan pelarut berdasarkan tingkat
kepolaranya setelah itu corong pisah dikocok. Setelah dikocok akan terbentuk dua
lapisan seperti pada pelarut yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan berada di
lapisan bawah, dan yang memiliki massa jenis lebih kecil akan berada di lapisan
atas. Senyawa yang terkandung dalam ekstrak nantinya akan terpisah sesuai
dengan tingkat kepolarannya pelarut yang di gunakan. Senyawa akan tertarik oleh
5. Aquadest
Aquadest adalah air hasil destilasi atau penyulingan yang biasanya disebut
juga dengan air murni. Air merupakan pelarut yang bersifat universal dan mudah
kontaminasi. Aquadest berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berasa
6. Etil Asetat
Etil asetat memiliki rumus kimia C4H8O2. Etil asetat adalah pelarut semi
polar yang mudah terbakar dan mudah menguap. Etil asetat larut dalam 15 bagian
air, dapat bercampur dengan eter, etanol, dan kloroform. Penggunaan pelarut etil
asetat digunakan dalam ekstraksi flavonoid, alkaloid, dan polifenol (Harborne
2006).
7. n-Heksans
n-Heksan adalah pelarut non polar yang diperoleh dari hasil penyulingan
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, larut dalam alkohol, benzen, kloroform,
dan eter. Senyawa non polar seperti terpeneoid, triterpenoid, sterol, alkaloid, dan
C. Kajian Empiris
Secara empiris, herba sirih cina (Peperomia pellucida L.) dapat mengobati sakit
kepala, nyeri perut, dan membantu mengatasi timbulnya jerawat. Sirih cina
(Peperomia pellucida L.) umumnya dikonsumsi dengan cara diseduh, tetapi ada juga
yang mengkonsumsinya sebagai lalapan segar (Putrajaya et al., 2019). Selain itu daun
sirih cina (Peperomia pellucida L.) dapat digunakan sebagai antibakteri hal tersebut
telah sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa ekstrak etanol
daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus (Isna & Destik, 2019). Penelitian lain juga mengatakan bahwa
ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) mempunyai aktivitas antibakteri
terhadap Klebsiella pneumonia (Destik & Isna, 2017). Serta ada juga penelitian lain
yang mengatakan bahwa ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida l..) memliki
lain tanaman sirih cina (Peperomia pellucida l..) yaitu sebagai obat demam, obat sakit
kepala, dan sakit perut (Karomah, 2019). Tanaman sirih cina (Peperomia pellucida l..)
dapat juga mengatasi penyakit asam urat, nyeri pada rematik, luka terpukul dan luka
perlahan mati (Dewi, 2010). Contoh bakteri yang merugikan yaitu Staphylococcus
aureus dan Propionibacterium acnes merupakan bakteri komensal di kulit yang dapat
bisul, nanah dan jerawat (Nakase et al., 2014; Chessa et al., 2015). Dan untuk
(Hidayah, 2016). Tetapi Akibat dari penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang
lama selain menyebabkan resistensi bakteri juga biaya pengobatan yang cukup mahal,
sehingga mendorong pengembangan sumber obat dari bahan alam yang memiliki efek
yang sama dengan obat antibakteri sintetik (Afifi dan Erlin, 2017). Salah satu tanaman
yang berpotensi sebagai antibakteri adalah daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)
Ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) diketahui mengandung senyawa
2013). Senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri terdiri dari flavonoid dan tanin .
proses metabolisme bakteri (Zulkarnain et al., 2021). Pada konsentrasi rendah, tanin
terbentuk ikatan yang stabil dengan protein bakteri (Meilina & Hasanah, 2018).
B. Bagan Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
variabel dependen
C. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat : Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas ntibakteri
terhadap bakteri
b. Fraksi etil asetat dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)
c. Fraksi air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)
a. Aktivitas Antibakteri
Fraksi n-Heksan dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) yaitu hasil
b. Fraksi Etil Asetat dari Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida L.)
Fraksi etil asetat dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) yaitu hasil
`Fraksi air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) yaitu hasil yang
Keterangan :
Ha = Fraksi n-Heksan, etil asetat, dan air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida
H0 = Fraksi n-Heksan, etil asetat, dan air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida
Staphylococcus aureus.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dimana dalam penelitian ini
dilakukan uji statistik dengan tujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri farksi n-
Heksan, etil asetat dan air dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) dalam
A1
A2
DSC EEDSC FEDSC
A A3 ZH DRZH
K+
K-
Keterangan:
DSC : Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida L.)
EEDSC : Ekstrak Etanol Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida L.)
FEDSC : Fraksinasi Ekstrak Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida L.)
A1 : Konsentrasi Fraksi n-Heksan Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida L.)
75%
A 2
: Konsentrasi Fraksi Eteil Asetat Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida L.)
75%
A3
: Konsentrasi fraksi air daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) 75%
K+
: Kontrol positif (+) Klindamisin 150 mg
K-
: Kontrol negatif (-) DMSO 10%
ZH : Zona Hambat
DRZH : Diameter Rata-rata Zona Hambat
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman sirih cina (Peperomia pellucida L.)
Kendari Barat. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun sirih cina
Gelas kimia, gelas ukur, cawan petri, corong pisah, tabung reaksi, batang
pengaduk, hotplate, Rotary evaporator, labu ukur, jarum ose, inkubator, jangka
sorong, lampu spiritus, kapas, mikropipet, Laminar Air Flow (LAF), pinset, rak
E. Prosedur Kerja
(08.00-10.00), daun sirih yang digunakan adalah seluruh bagian daun yang sehat
dan segar.
2. Pengolahan sampel daun sirih cina
Daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) yang telah diambil, dicuci hingga
bersih dengan air mengalir, kemudian dijemur sampai kering. Setelah daun
(Peperomia pellucida L.) menjadi kering, dihaluskan daun sirih cina (Peperomia
diperoleh serbuk yang halus dan seragam (Shelly et al., 2017; Putrajaya et al.,
2019).
3. Ekstraksi sampel
disaring. Filtrat yang didapat kemudian di evaporasi dalam suhu 60ºC sampai
didapatkan ekstrak kental dari daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) (Putrajaya
et al., 2019).
Fraksinasi n-Heksan, etil asetat, dan air dilakukan pembuatan dengan cara
Heksan:aquades (1:1) sebanyak 250 ml, kemudian dikocok selama 10-15 menit
setelah itu didiamkan sehingga terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan n-Heksan dan
kemudian ditambahkan dengan pelarut etil asetat lalu dikocok selama 10-15 menit
setelah itu didiamkan sehingga terbentuk 2 lapisan. Dikeluarkan lapisan air dan etil
a. Sterilisasi alat
dimasukkan ke dalam autoklaf pada suhu 121ºC dengan tekanan 15 atm selama
aquadest steril. Kemudian media dipanaskan dengan hot plate stirer untuk
c. Peremajaan bakteri
pada permukaan medium NA (Nutrient Agar) lalu diinkubasi pada suhu 37°C
selama 1 × 24 jam.
diinkubasi pada suhu 35-37°C selama 18-24 jam. Kemudian diambil 1 ose
inokulum, di masukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi 10 ml NaCl
tersebut maka larutan stok diencerkan dimana tiap konsentrasi dibuat dalam
volume 10 ml. Cara pengencerannya yaitu ditimbang ekstrak daun sirih cina
g. Pengujian luas zona hambatan fraksi n-Heksan, etil asetat dan air dari daun
Heksan, etil asetat dan air yang diujikan. Inkubasikan pada suhu 37ºC selama
24 jam. Uji dilakukan dengan tiga kali pengulangan (Putrajaya et al., 2019).
a. Pengolahan Data
dari pengujian daya hambat sediaan terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan
b. Analisis Data
Data yang akan dianalisa disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian
G. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini harus memenuhi prinsip etika dalam melakukan suatu
penelitian yaitu pertama peneliti membuat surat persetujuan penelitian yang ditanda
disetujui selanjutnya peneliti menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
1. Persiapan
penelitian
2. Pengambilan
sampel
3. Ekstraksi
sampel
4. Fraksinasi
ekstrak
5. Pengujian
aktivita
antibakteri
6. Analisis data
DAFTAR PUSTAKA
Angelina, M., Amelia, P., Irsyad, M., Meilawati, L., dan Hanafi, M. 2015. Karakterisasi
Ekstrak Etanol Herba Ketumpang Air (Peperomia pellucida L. Kunth).
Biopropal Industri. 6(2):53-61.
Armadany, F. I., & Pratiwi, A. (2018). Uji aktivitas antibakteri sediaan krim anti jerawat
ekstrak etanol terpurifikasi daun sirih ( Piper betle L.) dengan Basis
Vanishing Cream terhadap Propionibacterium acne. Journal Pharmauho, 4
(September), 30.
Afifi, R., dan Erlin, E. 2017. “Uji Anti Bakteri Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava
L) Terhadap Zona Hambat Bakteri Jerawat Propionibacterium Acnes
Secara In Vitro.” Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada 17 (2): 321–30.
Ayu, D. 2013, ‘Uji Efektivitas Sabun Cair dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.)
Terhadap Staphylococcus aureus’. [Skripsi], Makasar : Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia Timur Makasar.
Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wootton M. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press); 2009.
Dewi, Fajar Kusuma. 2010. “Aktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.) terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar”.
SKRIPSI Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret; Surakarta.
Daimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Edisi IV. Puspa Swara, Jakarta.
Dandirwalu, E., dan Theopilus, W.W. 2015. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Suruhan
(Peperomia pellucida L.H.B Kunth) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Biologi Pendidikan dan
Terapan. 2 (1):08-14.
Egwuche, R.U., Odetola, A.A., and Erukainure, O.L. 2011. Preliminary Investigation Into
The Chemical Properties of Peperomia pellucida L. Journal Of
Phytochemistry. 5(1):48-53
Fitriani, U., Budiastuti, A., & Widodo, A. (2018). Pengaruh Pemakaian masker madu
terhadap derajat keparahan akne vulgaris. Jurnal Kedokteran Diponegoro,
7(2), 885–891.
Hidayah, N. 2016. “Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Klika Anak Dara (Oblongus Burm F.)
Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat.” Skripsi. Program Sarjana Universitas
Islam Negeri Alauddin.
Hafsari AR, Cahyanto T, Lestari RI. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Beluntas
(Pluchea indica (L.) LESS.) terhadap Propionibacterium acnes Penyebab
Jerawat. ISSN. 2015;IX(1):141–61.
Hidayah ND. Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Klika Anak Dara (Crotonoblangus burn F.)
terhadap Bakteri Penyebab Jerawat. Universitas Islam Negeri Alaudin;
2016.
Hidayahti, N., 2010. “Isolasi Dan Identifikasi Jamur Endofit Pada Umbi Bawang Putih
(Allium sativum) Sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri Terhadap Bakteri
Streptococcus mutans Dan Escherichia coli” (Skripsi). Universitas Islam
Negeri Malang Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Hambali, M., Febrilia, M., dan Fitriadi, N. 2014. Ekstraksi Antosianin Dari Ubi Jalar
Dengan Variasi Konsentrasi Solven dan Lama Waktu Ekstraksi. Teknik
Kimia. 2(20):25-35.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Penerbit ITB : BandungHermans, M.H.E. 2005. A General Overview Of
Burn Care. Int Wound J 2005; 2: 3, 206–220
Karomah, S. 2019. Uji Ekstrak Tumbuhan Sirih Cina (Peperomia pellucida L.) Sebagai
Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus
epidermidis. Skripsi. Fakultas Biologi Universitas Medan Area, Medan.
Kinho, Julianus., Arini, Diah I. D., Tabba, Supratman., Kama, Harwiyaddin, Kafiar,
Yermias., Shabri, S.., Karundeng, Mood C. (2011). Tumbuhan Obat
Tradisional di Sulawesi Utara Jilid 1. Manado: Balai Penelitian Kehutanan
Manado. ISBN : 978-602-98144-1-5.
Lenny, S. 2006. Isolasi dan Uji Bioaktifitas Kandungan Kimia Puding Merah Dengan
Metode Brand Shrimp. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Majumder, pulak., Abraham, Priya., V, Satya. (2011). Ethno-medicinal Phytochemical and
Pharmacological review of an amazing medicinal herb Peperomia pellucida
(L.) HBK.. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical
Sciences, ISSN: 0975-8585, volume 2 halaman 358.
Meilina, Noer Erin, & Hasanah, Aliya Nur. (2018). Review Artikel: Aktivitas antibakteri
ekstrak kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.) terhadap bakteri
penyebab jerawat. Farmaka, 16(2).
Nakase, K., Nakaminami, H., Takenaka, Y., Hayashi, N., Kawashima, M., & Noguchi, N.
(2014). Relationship between the severity of acne vulgaris and
antimicrobial resistance of bacteria isolated from acne lesions in a hospital
in Japan. Journal of Medical Microbiology, 63(5), 721–728.
https://doi.org/10.1099/jmm.0.067611-0
Putrajaya, F., Nur, H., dan Anis, K. 2019. Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Suruhan
(Peperomia pellucida L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab
jerawat (Propionobacterium acnes) Dengan Metode Sumur Agar. EDU
MASDA Journal. 3(2):123-140
Rusli, D., Ade, A.R., dan Putra, A.N. 2016. “Formulasi Krim Clindamycin Sebagai Anti
Jerawat Dan Uji Efektivitas Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes.”
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi 1(2): 5–14.
Radji, M. (2013) Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran.
EGC press. Jakarta.
Sarker SD, Latif Z, & Gray AI. 2006. Natural products isolation. In: Sarker SD, Latif Z, &
Gray AI, editors. Natural Products Isolation. 2nd ed. Totowa (New Jersey).
Humana Press Inc. hal. 6-10, 18.
Tarigan br, Irma Mariani, Bahri, Saiful, & Saragih, Awaluddin. (2012). Aktivitas
Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Herba Suruhan (Peperomia pellucida (L.)
Kunth) Pada Mencit Jantan Antihyperuricemic Activity of Ethanol Extract
of Suruhan Herb (Peperomia pellucida (L.) Kunth) in Male Mice. Journal of
Pharmaceutics and Pharmacology, 1(1), 37–43.
Utami, Prapti, Puspaningtyas, Desty Ervira, & Gz, S. (2013). The miracle of herbs.
AgroMedia
Zulkarnain, Zulkarnain, Muthiadin, Cut, & Nur, Fatmawati. (2021). Potensi Kandungan
Senyawa Ekstraksi Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai
Kandidat Antibiotik Alami. TEKNOSAINS: Media Informasi Sains Dan
Teknologi, 15(2), 190–196.