Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI EKSTRAK ETANOL DAUN

SIRIH CINA (Peperomia pellucida L.) TERHADAP BAKTERI

Propionibacterium Acnes

KALSUM YARHAM B.

NIM : F201801024

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

2022
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI EKSTRAK ETANOL DAUN
SIRIH CINA (Peperomia pellucida L.) TERHADAP BAKTERI
Propionibacterium Acnes

Abstrak

Daun sirih cina (Peperomia pellucida L. Kunth) merupakan tanamanyang


berasal dari Amerika Selatan tetapi umumnya ditemukan di Asia
Tenggara.Secaratradisional daun sirih cina (Peperomia pellucida) digunakan
sebagai obat abses, bisulacne vulgaris, penyakit kulit, sakit kepala, mengurangi
nyeri pada rematik dan rematikgout.namun belum dilakukan penelitian pada fraksi
ekstrak etanol daun sirih cina (Peperomia pellucida) terhadahap bakteri
Propionibacterium acnes. Daun sirih cina diketahui mengandung senyawa kimia
golongan glikosida, falavonoid, tanin dan steroid/triterpenoid.Senyawayang
berpotensi sebagai antibakteri terdiri dari flavonoid dan tanin. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk Untuk mengetahui konsentrasi berapa fraksi ekstrak etanol daun
sirih cina (Peperomia pellucida L.) memiliki aktivitas antibakteri yang efektif
terhadap bakteri Propionibacterium acnes
Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimental Laboratorium untuk
melihat aktivitas antibakteri fraksi ekstrak etanol daun sirih cina (Peperomia
pellucida L.) dengan berbagai konsentrasi yaitu 25%, 50%,75, dan control positif
clindamycin150 mg,serta control negatif DMSO 10%. Pembuatan ekstrak daun
sirih cina ,menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian
ekstrak etanol difraksinasi cair-cair. Uji aktivitas antibakteri daun sirih cina
dilakukan dengan metode difusi sumur agar terhadap bakteri Propionibacterium
acneskemudian diukur daya hambatnya (mm).Analisi data dilakukan dengan one-
way Analysis Varience (ANOVA) (Program SPSS 16.00).

Kata kunci: Daun sirih cina, fraksi ekstrak etanol, Propionibacterium acnes
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kulit merupakan organ tubuh terluar yang menutupi tubuh manusia.

Kulit menyumbang 15% dari total berat badan. Di permukaan luar kulit

terdapat pori-pori (rongga) tempat keringat keluar. Kulit memiliki banyak

fungsi, antara lain sebagai rompi anti peluru, sebagai indera peraba atau

komunikasi, dan sebagai alat pengatur suhu.Dambaan sebagian besar orang,

terutama wanita, adalah kulit wajah yang putih dan sehat. , bersih dan

terawat.Namun perawatannya tidak memperhitungkan jenis kulit sehingga

menimbulkan masalah baru seperti jerawat, kulit kering dan lain-lain

(Kumarahadi dkk., 2020), masalah yang paling umum adalah jerawat.

Jerawat (acne) adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh peradangan

pada kelenjar sebasea dan ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula,

nodul dan kista pada tempat yang disukai (wajah bagian atas dan bahu).

Tanda-tanda pubertas (Tika Rahayu dkk., 2021) Prevalensi akne vulgaris di

Indonesia cukup tinggi, berkisar 85-100% penduduk, sedangkan menurut

catatan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia sebesar 60%.

penderita akne vulgaris pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007 (Dinia

Yuliani, 2022) Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteri

Propionibacterium acnes..

Propionibacterium acnes merupakan salah satu bakteri gram positif dan

mikrobiota yang banyak ditemukan pada kulit wajah, kulit kepala dengan
banyak kelenjar sebasea (Fitriani dkk., 2018).Bakteri paling penting yang

menyebabkan jerawat vulgar adalah jerawat propionibacterium di mana ada

peningkatan aktivitas androgen selama masa pubertas, memicu pertumbuhan

kelenjar minyak sebuas dan meningkatkan produksi sebum (armadany dan

pratiwi, 2018). Sebagai alternatif untuk mengatasi jerawat dapat

menggunakan pengobatan secara tradisional yaitu dengan menggunakan

tanaman daun sirih cina.

Tanaman daun sirih cina (Peperomia pellucida L. Kunth) merupakan

tanamanyang berasal dari Amerika Selatan tetapi umumnya ditemukan di

Asia Tenggara.Secaratradisional daun sirih cina (Peperomia pellucida)

digunakan sebagai obat abses, bisulacne vulgaris, penyakit kulit, sakit kepala,

mengurangi nyeri pada rematik dan rematikgout.Daun sirih cina diketahui

mengandung senyawa kimia golongan glikosida, falavonoid, tanin dan

steroid/triterpenoid.Senyawayang berpotensi sebagai antibakteri terdiri dari

flavonoid dan tanin.Flavonoid memilikikecenderungan mengikat protein

sehingga dapat mengganggu proses metabolisme bakteri. Pada konsentrasi

rendah, tanin berfungsi sebagaibakteriostatik, sedangkan pada konsentrasi

tinggi, tanin berfungsi sebagai antimikrobadengan cara mengkoagulasi

protoplasma bakteri sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein

bakteri (Dinia Yuliani, 2022).

Sampai saat ini belum ada pengujian aktivitas antibakteri menggunakan

fraksi etanol ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) terhadap

bakteri Propionibacterium acnes sehingga peneliti tertarik untuk meneliti


tentang “uji aktivitas antibakteri menggunakan fraksi etanol ekstrak daun sirih

cina (Peperomia pellucida L.)terhadap bakteri Propionibacterium acnes”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah fraksi ekstrak etanol daun sirih cina (Peperomia pellucida

L.)memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium

acnes?

2. Pada konsentrasi berapa fraksi ekstrak etanol daun sirih cina (Peperomia

pellucida L.) memiliki aktivitas antibakteri yang efektif terhadap bakteri

Propionibacterium acnes?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui konsentrasi berapa fraksi ekstrak etanol daun

sirih cina (Peperomia pellucida L.)memiliki aktivitas antibakteri yang

efektif terhadap bakteri Propionibacterium acnes

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi ekstrak etanol daun

sirih cina (Peperomia pellucida L.)terhadap bakteri

Propionibacterium acnes

b) Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa fraksi ekstrak etanol

daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) efektif memiliki aktivitas

antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes


D. Manfaat

1. Manfaat Imiah

a. Dapat memberikan data ilmiah mengenai aktivitas antibakteri daun

sirih cina (Peperomia pellucida L.) terhadap bakteri

Propionibacterium acnes

b. Dapat dijadikan sumber acuan untuk penelitian selanjutnya dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pamanfaatan

bahan alam atau pembuatan formulasi sediaan

3. Manfaat Institusi

a. Penelitian ini dapat digunakan untuk tambahan referensi ilmiah bagi

Progrm Studi Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Mandala Waluya

b. Dapat digunakan untuk tambahan referensi bagi mahasiswa tingkat

akhir yang hendak melakukan penelitian selanjutnya dengan tema

yang sama.

4. Manfaat Praktis

a. Peneliti dapat mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etanol ekstrak

daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) terhadap bakteri

Propionibacterium acnes.

b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai

aktivitas antibakteri daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)

terhadap bakteri Propionibacterium acnes.


E. Kebaruan Penelitian

Berdasarkan kajian literatur penelitian tentang uji aktivitas antibakteri

fraksi etanol ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.) terhadap

bakteri Propionabacterium acnes, belum ditemukan penelitian yang sama

sebelumnya. Penelitian sebelumnya yang terkain dengan ini dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan

1. Destik& Uji Aktivitas Sampel Peneliti sebelumnya

Isna, Antibakteri menggunakan ekstrak

2017 Ekstrak Daun etanol dan bakteri uji

Suruhan yang digunakan

(Peperomia Klebsiella

pellucidaL. Kunth) Pneumoniae,sedangkan

Terhadap against peneliti mengguanakan

Klebsiella fraksi ekstrak etanol

Pneumoniae dan bakteri uji yang

digunakan

Propionabacterium

acnes

2. Nurbani Uji Efektivitas Samapel Peneliti sebelumnya

&Efi, Rebusan Daun menggunakan rebusan

2018 Suruhan daun dan bakteri uji


(Peperomia yang digunakan

pellucida) Staphylococcus aureus

Terhadap sedangkan peneliti

Pertumbuhan mengguanakan fraksi

Bakteri ekstrak etanol dan

Staphylococcus bakteri uji yang

aureus digunakan

Propionabacterium

acnes

3. Isna & Aktivitas Sampel Peneliti sebelumnya

Destik, Antibakteri menggunakan ekstrak

2019 Ekstrak Etanol etanol dan bakteri uji

Daun Suruhan yang digunakan

(Peperomia Staphylococcus aureus

pellucida L. sedangkan peneliti

Kunth) Terhadap mengguanakan fraksi

Bakteri ekstrak etanol dan

Staphylococcus bakteri uji yang

aureus digunakan

Propionabacterium

acnes

4. Dinia Efektivitas Ekstrak Sampel Peneliti sebelumnya

dkk, 2022 Daun Sirih cina dan menggunakan ekstrak


(Peperomia bakteri uji etanol, sedangkan

pellucida) peneliti mengguanakan

Terhadap fraksi ekstrak etanol

Pertumbuhan

Bakteri

Propionabacteriu

m acnesdan

Tinjauannya

Menurut

Pandangan Islam

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

eksperimen.Eksperimen merupakan suatu penelitian dengan melakukan

kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui segala atau


pengaruh yang timbul sebagai akibat adanya perlakukan tertentu

(Notoatmodjo, 2010).

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL), dimana setiap perlakuan dalam percobaan dirancang

dengan kondisi yang relatif homogen. Rancangan Acak Lengkap (RAL)

yang terdiri dari 5 perlakuan, 2 kontrol dengan 3 kali replikasi, yang

dilambangkan sebagai berikut :

Tabel 1. Uji daya hambat bakteri Propionibacterium acnes

Kelompo Diameter daya hambat Total Rata-rata


k (mm)
perlakuan Replikasi
1 2 3
A
B
C
K(+)
K(-)
Keterangan:
A = Konsentrasi fraksi ekstrak etanol daun sirih cina 25%
B = Konsentrasi fraksi ekstrak etanol daun sirih cina 50%
C = Konsentrasi fraksi ekstrak etanol daun sirih cina 75%
K(+) = Kontrol positif (Klindamisin 150 mg)
K(-) = Kontrol negatif (DMSO 10%)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia

dan Laboratorium Kimia Farmasi-Instrumentasi Farmasi Universitas Mandala

Waluya Kendari. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan

C. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman sirih cina (Peperomia

pellucida L.) yang diperoleh di Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten

Kemaraya Kecamatan Kendari Barat.Sampel yang digunakan pada penelitian

ini adalah daun sirih cina (Peperomia pellucida L.).

D. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

Gelas kimia, gelas ukur, Cawan petri, corong pisah, tabung reaksi,

Dbatang pengaduk, hotplate, Rotary evaporator, labu ukur, jarum ose,

inkubator, jangka sorong, lampu spiritus, kapas mikropipet, Laminar Air

Flow (LAF), pinset, rak tabung, timbangan analitik (Fitriyanti dkk.,

2020).

2. Bahan yang digunakan

Aquadest, etanol 96%, larutan NaCl 0,9%, media NA (Nutrient

Agar), n-heksan, etil asetat, DMSO, fraksi ekstrak etanol daun sirih cina,

biakan propionibacterium acnes(Fitriyanti dkk., 2020).

E. Prosedur Kerja

1. Pengambilan sampel daun sirih cina

Sampel daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)diperoleh di

Kabupaten Kemaraya, Sulawesi Selatan. Pengambilansampel dilakukan

pada pagi hari (08.00-10.00 WITA), daun sirih yangdigunakan adalah

seluruh bagian daun yang sehat dan segar.


2. Pengolahan sampel daun sirih cina

Daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)yang telah diambil,

dicucihingga bersih dengan air mengalir,dikeringkan di bawah sinar

mataharidengan ditutupi menggunakan kain hitam.

3. Ekstraksi sampel

Simplisia daun sirih cina (Peperomia pellucida L.)dimasukkan ke

dalam wadahmaserasi, direndam dengan etanol 96%hingga simplisia

terendam secara merata.Wadah maserasi ditutup dan disimpanselama 1 x

24 jam di tempat terlindung darisinar matahari dan sesekali

diaduk.Selanjutnya disaring dan dipisahkan antarafiltrate dan residunya.

Ampas diekstraksikembali dengan penyari yang baru denganjumlah yang

sama. Hal ini terus dilakukanhingga cairan penyari tampak bening

(3kali).Ekstrak etanol yang diperolehkemudian dikumpulkan dan

dipekatkandengan cairan penyari dalam rotavapor40ºC.

4. Fraksi ekstrak etanol daun sirih cina

Ekstrak etanol yang diperoleh difraksinasi cair-cair terlebih dahulu

dengan menggunakanpelarut yang memiliki kepolaran bertingkat

yaitupelarut n-heksana, etil aseta.Ekstrak etanol diletakkanke dalam

corong pisah, kemudian ditambahkanpelarut n-heksana dengan

perbandingan1:2, lalu dikocok secara perlahan hingga tercampur dan

didiamkan hingga tepat memisah menjadidua fase.Fraksinasi dengan

n-heksana dilakukanberulang kali hingga fraksi n-heksanaberwarna

bening.Dari hasil fraksinasi ini diperolehdua lapisan yaitu fraksi n-


heksana dan residunya.Fraksi n-heksana kemudian dipisahkan dari

corongpisah dan residu difraksinasi kembali denganpelarut etil asetat

dengan perbandingan 1:2, laludikocok perlahan hingga tercampur dan

didiamkan

hingga tepat memisah men-jadi dua fase. Fraksinasi dengan etil asetat

dilakukan berulang kalihingga fraksi etil asetat berwarna bening.Darihasil

fraksinasi pada tahap ini deperoleh dua fraksiyaitu etil asetat dan etanol.

5. Prosedur Pengujian aktivitas antibakteri

a. Sterilisasi alat

Alat-alat disterilisasi dalam autoklaf dibungkus dengan kertas dan

dimasukkan kedalam autoklaf pada suhu 121ºC dengantekanan 15 atm

selama 15 menit. Alat-alatyang tidak dapat disterilisasi

denganmenggunakan autoklaf disterilkan dengan alkohol70% (Tika

Rahayu dkk, 2021).

b. Pembuatan media Nutrient Agar (NA)

Sebanyak 5 gram media Nutrient Agar(NA) dilarutkan dalam 250

mL aquadeststeril.Kemudian media dipanaskandengan hot plate stirer

untuk memastikanmedia tersuspensi sempurna. Setelahmedia

tersuspensi sempurna, kemudian dimasukkan dalam autoklaf pada

suhu121ºC selama 15-20 menit, lalu ditunggusampai suhu hangat

(40ºC-45ºC). NAyang sudah siap, dituangkan kedalamcawan petri

sebanyak 20 mL. Mediadidiamkan sampai memadat

c. Pembuatan suspensi bakteri


Bakteri uji yang telahdiinokulasi diambil dengan ose sterillalu

disuspensikan ke dalam tabungyang berisi 2 mL larutan NaCl

0,9%hingga di peroleh kekeruhan yangsama dengan standar

kekeruhanlarutan Mc. Farland. Perlakuan yangsama dilakukan pada

setiap jenisbakteri uji (Mpila et al., 2018).

d. Pengenceran fraksi ekstrak etanol daun sirih cina ((Peperomia

pellucida L.)

Konsentrasi ekstrak yang digunakan sebesar 25%, 50%, dan 75%

untuk mendapat konsentrasitersebut maka larutan stok diencerkan

mengacu pada penelitian Stefanovic (2012) tiap konsentrasidibuat

dalam volume 10 ml

1) Konsentrasi 25% : Ditimbang ekstrak daun sirih cina sebanyak

2,5 g kemudian dimasukan ke dalam gelas kimia dan

ditambahkan DMSO (Dimthyl Sulfoxide) 10% hingga 10 ml lalu

diaduk sampai homogen, kemudian dimasukkan ke dalam botol

dan diberi label.

2) Konsentrasi 50 %: Ditimbang ekstrak daun sirih cina sebanyak

5,0 g kemudian dimasukan ke dalam gelas kimia dan

ditambahkan DMSO (Dimthyl Sulfoxide) 10% hingga 10 ml lalu

diaduk sampai homogen, kemudian dimasukkan ke dalam botol

dan diberi label

3) Kosentrasi 75%: Ditimbang ekstrak daun sirih cina sebanyak 7,5

g kemudian dimasukan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan


DMSO (Dimthyl Sulfoxide) 10% hingga 10 ml lalu diaduk sampai

homogen, kemudian dimasukkan ke dalam botol dan diberi label

e. Pengujian luas zona hambat bakteri

Uji aktivitas antibakteri dilakukan denganmenggunakan metode

sumur agar denganlangkah-langkah sebagai berikut :Media yang

sudah dituang kecawan petri disiapkan. Media NutrientAgar (NA)

yang sudah dingin danmemadat selanjutnya ditanami

bakteriPropionibacterium acnes yang diambil dari suspensi bakteri.

Kemudian dibuat 5 lubang berukuran 6 mm denganmenggunakan tips

micro pipet. Padamasing-masing lubang sumurandimasukkan kontrol

positif, control negatif, dan ekstrak yang diujikan.Inkubasikan pada

suhu 37ºC selama 24 jam.Uji dilakukan dengan tiga kalipengulangan.

F. Pengolahan Data

Hasil penelitian dianalisi dengan one-way Analysis Varience (ANOVA)

(Program SPSS 16.00) dengan tingkat kepercayaan 95%. Data dianggap

signifikan apabila nilai p < 0,05.

Anda mungkin juga menyukai