PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1940 dan resisten terhadap antibiotik metisilin pada tahun 1960 (Chambers dan
De Leo, 2009).
1
2
Salep merupakan suatu sediaan semi padat sebagai obat luar dan dapat
dioleskan pada kulit tanpa pemanasan. Bahan yang terkandung dalam suatu
dibandingkan dengan sediaan lain, yaitu dapat diatur daya penetrasinya dengan
modifikasi basis, efektif dan mudah dipakai pada kulit, tingkat kadar air rendah
adalah daun sambiloto. Daun tersebut akan dijadikan ekstrak dan dibuat dalam
sediaan salep. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas dan
B. Keaslian Penelitian
diameter peradangan pada dermatitis alergika dengan hewan coba mencit, yaitu
pada formulasi III menjadi 5,82 mm dan formulasi IV menjadi 5,68 mm. Hal
3
Staphylococcus aureus.
senyawa dalam simplisia yang dapat tersari. Perlakuan yang dilakukan dalam
penelitian ini terbagi menjadi 4 perlakuan, yaitu konsentrasi 25, 50, 75 dan 100
Formulasi yang paling baik dalam penelitian ini adalah salep dengan
Menurut Yanti dan Mitika (2017), ekstrak etanol daun sambiloto dapat
seperti 10, 50, 100, 500 dan 1000 ppm. pelarut berupa etanol 70 %. Konsentrasi
konsentrasi 1000 ppm, dengan diameter zona hambat sebesar 1,191 mm.
4
membantu perhitungan kadar flavonoid dan juga zat AlCl3 sebagai zat
adalah pelarut semipolar, yaitu etanol 96 %. Hasil dari penelitian ini adalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
aeruginosa.
E. Manfaat Penelitian
5