Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No.

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SINTRONG (Crassocephalum


crepidioides Benth. S. Moore) PADA Salmonella typhi

Panji Ratih Suci1 , Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri2,Nisa’ul Choiroh3


1* Biologi Farmasi, Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri
Sidoarjo 61262, INDONESIA

Email1: panjiratihsuci@gmail.com

INTISARI

Tumbuhan sintrong (Crassocephalum crepidioides) merupakan tumbuhan gulma yang


tersebar di wilayah tropis Asia, termasuk Indonesia. Selain dimanfaatkan sebagai
sayuran, sintrong juga dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Senyawa yang
terdapat dalam tumbuhan ini yaitu flavonoid, polifenol, saponin dan tanin. Penelitian ini
bertujuan mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak daun sintrong
(Crassocephalum crepidioides) pada Salmonella typhi. Desain penelitian ini adalah
penelitian eksperimental. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi
cakram. Ekstrak daun sintrong diperoleh dari proses maserasi dengan etanol 70% dan
dilakukan skrining fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun sintrong
positif mengandung senyawa polifenol, flavonoid, saponin dan tanin. Hasil uji KLT juga
menunjukkan bahwa ekstrak daun sintrong positif mengandung flavonoid dengan adanya
bercak kuning kehijauan setelah disemprot dengan larutan AlCl3, dengan nilai Rf 0,38 ;
0,82 ;dan 0,92. Adapun diameter daya hambat menunjukkan hasil pada konsentrasi 10%
dengam rata-rata ± 9,82, pada konsentrasi 30% dengan rata-rata ± 10,82 serta kontrol
positif dengan rata-rata ± 8,87. Sedangkan untuk analisa data menggunakan one way
Anova diperoleh hasil bahwa probabilitas signifikan sebesar 0.005 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa ekstrak daun sintrong (Crassocephalum crepidioides) dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Dengan hasil tersebut diketahui
bahwa ekstrak daun sintrong konsentrasi 30% yang paling berpengaruh dalam
menghambat pertumbuhan Salmonella typhi.
Kata Kunci : Daun Sintrong, Salmonella typhi, Kertas cakram
ABSTRACT
The sintrong plant (Crassocephalum crepidioides) is a weed plant that is spread in tropical
Asia, including Indonesia. Besides being used as a vegetable, sintrong can also be used
as traditional medicinal ingredients. The compounds contained in this plant are
flavonoids, polyphenols, saponins and tannins. This study aims to determine the
antibacterial activity of sintrong leaf extract (Crassocephalum crepidioides) on Salmonella
typhi. The design of this study is experimental research. Testing antibacterial activity
using the disk diffusion method. Sintrong leaf extract was obtained from the maceration
process with 70% ethanol and phytochemical screening. The results showed ethanol
extract of positive sintrong leaves containing polyphenol compounds, flavonoids,
saponins and tannins. TLC test results also showed that the positive sintrong leaf extract
contained flavonoids in the presence of greenish yellow spots after being sprayed with

1
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

AlCl3 solution, with an Rf value of 0.38; 0.82 and 0.92. The diameter of the inhibition
showed results at a concentration of 10% with an average of ± 9.82, at a concentration
of 30% with an average of ± 10.82 and positive control with an average of ± 8.87. Whereas
for analyzing data using one way Anova, it was found that a significant probability of 0.005
<0.05, it can be concluded that the extract of the sintrong leaf (Crassocephalum
crepidioides) can inhibit the growth of Salmonella typhi bacteria. With these results it is
known that the 30% concentration of Sintrong leaf extract has the most effect in inhibiting
the growth of Salmonella typhi.
Keywords: Sintrong leaf, Salmonella typhi, Paper disc

PENDAHULUAN Pemanfaatan tumbuhan obat


Beragam kondisi dan media di di Indonesia adalah untuk mengatasi
lingkungan seperti di daerah tropis penyakit diare, karena penyakit ini
dengan udara yang berdebu, merupakan masalah kesehatan
temperatur yang hangat dan lembab mayarakat yang utama di negara
mengakibatkan mikroorganisme berkembang seperi Indonesia, dan
tumbuh dengan subur (Widyarto, dapat menyebabkan kematian pada
2009). balita (Soepardi, 2011). Resistensi
Bakteri Salmonella typhi bakteri terhadap obat-obatan
merupakan bakteri gram negatif antibakteri saat ini cukup meningkat,
yang memiliki flagela. Makanan dan penemuan dan pengembangan obat
minuman terkontaminasi baru yang lebih efektif dan aman
mengakibatkan bakteri masuk ke diharapkan dapat menangani
dalam tubuh dan pada akhirnya permasalahan ini (Katno et al. 2009).
mengakibatkan infeksi pada tubuh. Sintrong (Crassocephalum
Sebagian besar penderita yang crepidiodes) dari spesies
terinfeksi bakteri ini merupakan agen crepidiodes merupakan tumbuhan
pembawa (carier) yang terletak pada semak belukar ataupun perdu yang
saluran empedu, kandung empedu, tumbuh liar di wilayah tropis dan sub
juga sebagian pada usus atau tropis. Tumbuhan sintrong
saluran kemih. Bakteri ini dapat merupakan tumbuhan holtikultura
menimbulkan berbagai masalah yang sering dianggap sebagai
kesehatan seperti diare dan demam gulma, namun ternyata tumbuhan ini
tifoid (Jawetz, et al.,2010). memiliki khasiat sebagai obat (Bahar

2
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

et al., 2016). Daun sintrong memiliki laboratorium Biologi Akademi Farmasi


tekstur yang empuk, karena Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo.
batangnya yang memang sudah Penelitian ini merupakan
lunak, aroma daun sintrong yang penelitian yang dilakukan secara
mirip daun mint dan rasanya yang kualitatif dengan menggunakan metode
cukup netral dan ramah dimulut skrining fitokimia dan KLT. teknik
sehingga masyarakat Indonesia sampling yang digunakan adalah
mengolahnya menjadi sayuran. purposive sampling. Sampel yang
Tumbuh liar ditepi jalan, dikebun- digunakan adalah bagian daun sintrong
kebun perkarangan, menyebabkan yang diambil di Taman kayukebek,
orang menganggap sintrong tak Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
lebih sebagai gulma, tumbuhan Alat
pengganggu yang hanya sebagian Alat yang digunakan dalam
orang yang tahu sintrong bisa penelitian ini adalah blender, bejana
dimanfaatkan sebagai lalap, dan maserasi, gelas ukur, oven, autoklaf,
sebagian kecil yang mengetahui timbangan analitik, pengaduk kaca,
tumbuhan ini berkhasiat sebagai kertas saring, cawan, waterbath, beaker
obat. glass, cawan petri, sarung tangan, botol
Penelitian ini dilakukan untuk semprot, label, kawat ose, inkubator,
melihat potensi ekstrak daun jangka sorong, tabung reaksi, rak tabung
sintrong (Crassocephalum Bahan
crepidioides) dalam menghambat Bahan-bahan yang digunakan
pertumbuhan bakteri Salmonella dalam penelitian ini adalah daun sintrong
typhi. Hasil penelitian ini diharapkan (Crassocephalum crepidioides), etanol
dapat memberikan informasi ilmiah 70%, aquadest, media nutrient agar,
mengenai alternatif lain yang dapat bakteri Salmonella typhi, kertas cakram,
dijadikan antibakteri. kloramfenikol.
METODOLOGI PENELITIAN EKSTRAKSI
Penelitian ini dilaksanakan pada Ekstraksi daun sintrong
bulan maret hingga bulan juni 2020 di (Crassocephalum crepidioides)
dilakukan dengan metode maserasi.

3
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

Sebanyak 600 gram daun sintrong Fase diam menggunakan silica


direndam menggunakan pelarut etanol gel G60/plat KLT dengan panjang 8 cm
70% selama 5 hari. Kemudian disaring dan lebar 2 cm, lalu dicuci dengan
sehingga terpisah antara filtrat dan metanol, kemudian diaktivasi dengan
residunya. Filtrat yang telah didapat oven pada suhu 100°C selama 10 menit.
kemudian diuapkan di waterbath Untuk totolan fase diam, larutkan 10 mg
sehingga didapat ekstrak kental. dalam 1 ml etanol. (Yuda, 2017). Untuk
SKRINING FITOKIMIA fase gerak dengan perbandingan (1 : 4 :
1. Uji senyawa polifenol 5) N-heksan : etil asetat : air, dengan
Ekstrak ditambahkan dengan 1 mL penampak uap NH4. Terbentuknya noda
larutan Fe(III) klorida 10%. Jika terbentuk berwarna kuning coklat setelah diuapi
warna biru tua, biru kehitaman atau hitam ammonia menunjjakn reaksi positif
kehijauan menunjukkan adanya adanya senyawa flavonoid. Sinar tampak
senyawa polifenol dan tanin. dan berwarna biru pada pengamatan
2. Uji senyawa flavonoid sinar UV 366 nm menegaskan adanya
Sebanyak 1 ml sampel ditambahkan kandungan senyawa flavonoid (Marliana,
H2SO4. Senyawa flavonoid ditunjukkan 2005).
dengan terbentuknya warna merah bata UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
sampai coklat kehitaman (Harborne, Uji aktivitas antibakteri
1996). menggunakan metode difusi agar
3. Uji senyawa saponin dengan menggunakan kertas cakram
Sebanyak 4 ml sampel ditambah dengan dan metode pembiakan bakteri
5 ml aquadest, kocok, dan lihat adanya menggunakan metode cawan gores atau
busa stabil yang setinggi 1 cm, selama streak plate. Biakan bakteri Salmonella
30 menit (Putri, et al., 2015). typhi digoreskan pada setiap cawan steril
4. Uji senyawa tanin tepat diatas Nutrient agar yang sudah
Sebanyak 2 ml sampel ditambah dengan memadat dengan menggunakan ose.
pereaksi FeCL3. Adanya senyawa tanin Penggoresan dilakukan secara zig-zag.
ditunjukkan dengan terbentuknya warna Kertas cakram (paper disk) yang telah
biru tua atau hijau kehitaman. berdiameter 6 mm disiapkan dan
Kromatografi Lapis Tipis dicelupkan larutan ekstrak daun sintrong

4
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

dengan konsentrasi 10%, 30%, dengan alkohol bertujuan agar alkohol


aquadest, dan kloramfenikol disk sebagai larutan penyari dapat
kemudian diletakkan pada cawan steril menembus dinding sel dan masuk dalam
yang telah digaris bagi sebagai kelompok rongga sel yang mengandung zat aktif,
10%, 30%, kontrol negative, dan kontrol sehingga zat aktif akan larut dan
positif. Semua cawan dibungkus berdifusi keluar sel. Hal ini karena
menggunakan plastik wrap dan adanya perbedaan konsentrasi antara
kemudian diinkubasi di inkubator selama larutan zat didalam sel dan diluar sel.
24 jam kemudian hasil pengujian pada Dari hasil penyarian diperoleh ekstrak
aktivitas antibakteri dari ekstrak dau cair kemudian dikentalkan dalam
sintrong menggunakan kertas cakram waterbath pada suhu 60°C ekstrak yang
dapat dilihat dengan ada tidaknya diperoleh sebanyak 22,443 gram.
daerah jernih, apabila ada daerah Skrining fitokimia
hambatan pertumbuhan dari bakteri uji Tabel 1 hasil uji skrining fitokimia
ditunjukkan dengan zona bening Uji fitokimia Hasil yang Gambar
disekitar paper disk. Hasil dari senyawa diperoleh hasil uji
pengukuran, data yang diolah Flavonoid + (positif)
menggunakan metode statistik yaitu
standar deviasi dan oneway anova untuk
mengetahui kepastian data dari hasil
penelitian.
Polifenol + (positif)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstrak Daun Sintrong
Proses maserasi serbuk daun
sintrong dilarutkan dengan larutan
Saponin - (negatif)
penyari alkohol 70% karena alkohol
termasuk pelarut polar yang dapat
menarik sebagian besar senyawa kimia
yang terkandung di dalam daun sintrong.
Perendaman dilakukan selama 5 hari
sambil diaduk sesekali. Perendaman

5
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

Tanin + (positif)

Hasil skrining fitokimia menunjukkan


bahwa adanya kandungan positif a b c
senyawa flavonoid, polifenol, saponin, Gambar 1. Hasil KLT Identifikasi
dan tanin. Flavonoid merupakan jenis Senyawa Golongan Flavonoid, (a)
senyawa fenol mampu mengikat hasil KLT tanpa sinar UV, (b)
senyawa protein dari bakteri yang pengamatan pada sinar UV 366 nm
selanjutnya mengganggu proses (tanpa penampak bercak), (c)
metabolisme bakteri (Ganiswara, 1995). pengamatan pada sinar UV 366 nm
Pada senyawa saponin memiliki (dengan penampak AlCl3)
mekanisme yang berbeda dengan Selain dilakukan uji skrining
flavonoid, yaitu membentuk ikatan fitokimia, dilakukan juga uji kualitatif
dengan kolesterol dari membran sel dengan menggunakan metode
bakteri sehingga merusak membran sel Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Dan hasil
dan memberikan efek hemolisis pada sel pada (Gambar 1) menunjukkan hasil
darah merah (Faradisa, 2008), adanya bercak berwarna kuning
sedangkan senyawa tanin yang terdiri kehijauan yang menunjukkan adanya
dari campuran senyawa polifenol dan senyawa flavonoid dengan nilai Rf
dapat juga tergabung dengan glukosa sebesar 0,38 ; 0,82 ; 0,92. Dari ketiga
berperan dalam menghambat nilai Rf ada yang mendekati nilai Rf
pembentukan dinding sel bakteri karena standar kuersetin yaitu 0,88 cm. hal ini
memiliki kemampuan untuk membuktikan adanya senyawa
mengganggu sintesis peptidoglikan pada flavonoid. Nilai Rf dipengaruhi oleh
bakteri (Linggawati et al., 2002). kejenuhan bejana, suhu dan struktur
KLT senyawa yang akan dipisahkan, jumlah
cuplikan yang digunakan (Kusnadi dan
Egie, 2017).

6
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

Uji Aktivitas Antibakteri konsentrasi 30% dengan rata-rata 10,82


Tabel 2 Diameter Zona Hambat mm termasuk kategori kuat dan kontrol
Perlakua Replikas Diamete Rata positif kloramfenikol dengan rata-rata
n i r zona -rata 8,87 mm termasuk kategori sedang.
hambat Walaupun semakin tinggi konsentrasi
(mm) ekstrak namun tidak sepadan dengan
I 9,1 hasil yang dihasilkan kontrol positif
II 8,8 (kloramfenikol). Hal ini mungkin terjadi
10% III 10,1 9,2 disebabkan karena adanya resistensi
Iv 10,5 bakteri Salmonella typhi terhadap
V 10,6 antibiotik tersebut. Selain itu hasil yang

I 11,4 didapat mungkin kloramfenikol disk yang

II 10,3 dipakai belum diketahui masa


10,8 expirednya dan langsung ditempelkan
30% III 9,5
2 pada media, tanpa diketahui harus
IV 12,1
V 10,8 dimasukkan kedalam aquadest atau
cairan lainnya. Hasil lebih kecil juga
I 9,5
mungkin dikarenakan langkah-langkah
II 8,8
waktu praktikum kurang benar.
Kontrol + III 8,8 8,87
Konsentrasi ekstrak sintrong 30% lebih
IV 8,3
tinggi dikarenakan senyawa polifenol
V 8,5
lebih banyak.
I 0,0
Perhitungan selanjutnya
II 0,0
menggunakan uji one way anova.
Kontrol - III 0,0 0,0
Berdasarkan data yang diperoleh dari
IV 0,0
Test of Homogenety of Varian signifikan
V 0,0
0,197 lebih besar dari 0,05 (standart
homogenitas) maka dapat disimpulkan
Berdasarkan tabel diatas
bahwa varian kelompok zona hambat
didapatkan hasil rata-rata diameter pada
yang dibandingkan tersebut homogen.
konsentrasi 10% yaitu 9,82 mm yang
Perhitungan anova yaitu didapatkan
mana termasuk dalam kategori sedang,

7
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

hasil signifikan atau probabilitas sebesar dan hasil Anova 0,005 < 0,05 yang
0,005 yang berarti kurang dari 0,05 berarti terdapat perbedaan
dengan demikian terdapat perbedaan antibakteri daun sintrong pada
aktifitas antibakteri ekstrak daun sintrong pertumbuhan Salmonella typhi.
(Crassocephalum crepidioides) terhadap 2. Ekstrak daun sintrong
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. (Crassocephalum crepidioides)
Dengan hasil yang di dapat di mempunyai aktifitas antibakteri
atas, bisa disimpulkan bahwa daun terhadap pertumbuhan bakteri
sintrong hanya bersifat bakteriostatik Salmonella typhi.
(menghambat) pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi karena permukaan Saran
media masih dapat ditumbuhi oleh 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
bakteri. Selain itu, keterbatasan dalam menggunakan metode lain untuk
penelitian ini yaitu tidak dilakukan proses lebih membuktikan bahwa ekstrak
penguapan filtrat maserasi pada rotary daun sintrong (Crassocephalum
evaporator dan tidak diketahuinya jenis crepidioides (Benth) S. Moore) dapat
strain dari bakteri Salmonella typhi yang menghambat pertumbuhan bakteri
ada di laboratorium. Sehingga diperlukan Salmonella typhi
penelitian yang lebih lanjut. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
KESIMPULAN DAN SARAN untuk lebih membuktikan bahwa
Kesimpulan ekstrak daun sintrong
1. Ekstrak daun sintrong (Crassocephalum crepidioides
(Crasssocephalum crepidioides) (Benth) S. Moore) dapat
dalam menghambat pertumbuhan menghambat pertumbuhan bakteri
bakteri Salmonella typhi dengan selain Salmonella typhi.
perbandingan konsentrasi 10% dan 3. Perlu dilakukan penelitian kembali
30% dengan kontrol positif mengenai uji daya hambat ekstrak
kloramfenikol. Konsentrasi 30% daun sintrong (Crassocephalum
dengan rata-rata 10,82 mm yang crepidioides) terhadap Salmonella
paling berpengaruh dalam typhi dengan konsentrasi yang
menghambat pertumbuhan bakteri berbeda.

8
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

Yogyakarta: Fakultas Farmasi


UGM.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi K., Egie T.D. 2017. Isolasi
Bahar E, Akter KM , Lee GW , Lee HW , Identifikasi Senyawa Flavonoid
Rashid HO , Choi MK, Bhattara Pada Ekstrak Daun Seledri (Apium
KR, Hossain MMM, Ara J, graviolens L.) Dengan
Mazumder K, Raihan O, Chae HJ, Menggunakan Metode Refluks.
Yoon H. 2017. β-Cell protection Tegal. Pancasakti Science
and antidiabetic activities of Educational Journal 2017,2(1) : 56-
Crassocephalum crepidioides 57.
(Asteraceae) Benth. S. Moore Linggawati A, Muhdarina, Erman,
extract against alloxaninduced Azman, dan Midiarty. 2002.
oxidative stress via regulation of Pemanfaatan tannin limbah kayu
apoptosis and reactive oxygen industri kayu lapis untuk modifikasi
species (ROS). BMC resin fenol formaldehid. Jurnal
Complementary and Alternative Natur Indonesia, 5(1):84-94.
Medicine 17(179):1-12.
Marliana, S. D., Suryani, V., Suyono.
Faradisa, M. 2008. Uji Efektifitas 2005. Skrining Fitokimia dan
Antimikroba Senyawa Saponin dari Analisis Kromatografi Lapis Tipis
Batang Tanaman Belimbing Wuluh Komponen Kimia Buah Labu Siam
(Averrhoa bilimbi Linn). [Skripsi]. (Sechium edule jacq. swartz)
Malang: Fakultas Sains dan dalam Ekstrak Etanol, FMIPA,
Teknologi. UIN Universitas Sebelas Maret (UNS),
Surakarta
Ganiswara, S.G. 1995 Farmakologi dan
Terapi, Edisi 4. Jakarta: Bagian Pratiwi, Syilvia T., 2008. Mikrobiologi
Farmakologi FKUI. Farmasi. Jakarta : Erlangga

Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia: Putri, W. S., Warditiani, N.K., L.P.F.
Penuntun Cara Modern 2015, Skrining Fitokimia Ekstrak
Menganalisis Tumbuhan, Etil Asetat Kulit Buah Manggis
terjemahan K. Padmawinata dan (Garcinia mangosta L.I), Fakultas
I. Sudiro, Cetakan ke II. Bandung: Matematika dan IPA, Universitas
ITB. Udayana, Jimbaran
Soepardi. (2011). Situasi Diare di
Jawetz, M., et al. 2010. Mikrobiologi
Indonesia. Jakarta. Kemenkes
Kedokteran. Buku Kedokteran
ECG. Jakarta. Widyarto, A. N. 2009. Uji Aktivitas
Antibakteri Minyak Atsiri Daun
Katno, Pramono S. (2009). Tingkat
Jeruk Keprok (Citrus nobilis Lour)
Manfaat dan Keamanan Tanaman
Terhadap Staphylococcus aureus
Obat dan Obat Tradisional. Balai
dan Escheria coli. Skripsi Program
Penelitian Obat Tawangmangu.
Fakultas Farmasi Universitas Study Farmasi. Fakultas Farmasi.
Universitas Muhammadiyah
Gajah Mada [press release].
Surakarta. Surakarta.

9
Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS Vol. 1 No. 2

10

Anda mungkin juga menyukai