Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

ETNOBIOLOGI
Koleksi Sampel Tumbuhan untuk DNA Fingerfrinting

Oleh:
Kelompok
Nurhayati (180210103056)
Anggy Umaila F.S (180210103067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
I. JUDUL
Koleksi Sampel Tumbuhan untuk DNA Fingerprinting

II. TUJUAN
II.1Untuk mengetahui manfaat tumbuhan rambutan sebagai tanaman
obat
II.2Untuk mengetahui manfaat pengambilan koleksi sampel untuk
DNA fingerprinting
II.3Untuk mengetahui cara melakukan koleksi sampel untuk DNA
fingerprinting

III. TINJAUAN PUSTAKA


Secara definisi, tanaman obat merupakan tanaman yang
memiliki khasiat obat atau digunakan sebagai obat dalam
penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Keberadaan tanaman
obat ini pun bukan merupakan hal yang aneh atau sulit ditemukan lagi
terutama di Indonesia, karena telah menjadi bagian hidup sehari -hari
dari masyarakat tradisional Indonesia. Salah satu pemanfaatan tanaman
obat oleh masyarakat tradisional Indonesia adalah penggunaan
tanaman obat dalam suatu ramuan yang dikenal dengan sebutan
jamu.dimana orang zaman dahulu menggunakan tanaman obat untuk
pengobat tradisional dengan memanfaatkan jamu yang telah
diracik untuk menjadi penawar penyakit (Suryanto & Setiawan,
2013).
Rambutan merupakan salah satu tanaman obat yang termasuk
kedalam tumbuhan tahunan (parennial) dengan tinggi tumbuhan ini
dapat mencapai 25 m atau lebih. Memiliki batang berkayu, keras,
berbentuk gilig, tubuh tegak dan berwarna kecoklatan sampai putih
kecoklatan. Percabangannya tumbuh secara horizontal namun kadang-
kadang sedikit miring keatas. Daun rambutan berbentuk bulat panjang
dengan ujung tumpul atau meruncing, dan pada umumnya berwarna
hijau tua sampai hijau muda tergantung varietasnya. Bunga muncul
dari ketiak daun atau di ujung cabang, tersusun dalam malai (tandan).
Setiap tandan terdiri atas 50-2.000 kuntum bunga. Bunga rambutan
berukuran kecil, berwarna agak kekuningan dan bertangkai pendek.
Buah rambutan mempunyai bentuk yang bervariasi tergantung
varietasnya (Rukmana & Oesman, 2002).
Rambutan memiliki beberapa senyawa yang bermanfaat untuk
tubuh salah satunya yaitu senyawa asam galic yang merupakan
senyawa yang bekerja sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas
dan melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif, serta sangat
bermanfaat untuk melawan penyakit kanker. Kandungan lain dalam
buah rambutan mengandung mineral tembaga dalam jumlah sedang
yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih. Selain itu, rambutan juga mengandung mangan yang diperlukan
oleh tubuh untuk memproduksi dan mengaktifkan enzim. Kandungan
fosfor dalam buah ini dapat membantu membersihkan ginjal dari racun
dan sangan penting dalam membangun, memelihara dan memperbaiki
jaringan sera sel pada tubuh. Rambutan juga mengandung sejumlah
besar kalsium yang bersama-sama dengan fosfor dapat melindungi gigi
dan memperkuat tulang (Hidayat & Napitupulu, 2015).
Manfaat lain tumbuhan rambutan selain untuk penyembuhan
penyakit dan membantu dalam pertumbuhan tulang dan gigi yaitu
untuk perawatan kulit dan rambut. Di dalam rambutan yang
bermanfaat dalam perawatan kulit adalah senyawa antioksidan,
polifenol dan beberapa vitamin yang dapat menetralisir radikal bebas
yang menyebabkan kerusakan pada kulit. Mengonsumsi rambutan
secara teratur dapat memperbaiki kondisi peradangan, sekaligus
mengurangi munculnya keriput dan menghentikan stres sedangkan
untuk perawatan rambut dapat digunakan daun rambutan yang dapat
membantu memperbaiki kilau rambut, tektur dan kekuatan rambut
(Suryana, 2018).
DNA Fingerprinting adalah salah satu alat identifikasi yang
bermanfaat untuk mengenali mahluk hidup. Setiap makhluk hidup
memiliki rangkaian unik yang khusus disebut DNA. Rangkaian yang
tersusun dalam DNA tidak dapat dengan mudah berubah sehingga
dalam penelitian genetik memiliki tingkat kevalidan yang tinggi.
Profil pita DNA yang dihasilkan pada penelitian DNA
fingerprinting oleh masing-masing individu menunjukkan pola yang
bervariasi sehingga dapat diketahui similaritas dan variabilitas
genetik yang diturunkan dari tiap generasi dalam satu keluarga
(Sari & Iza, 2018)

IV. METODE
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu kantong kertas, plastik ziplock,
gunting, tissu, selotip, Pensil 2B, GPS, Boks Kedap udara.
2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu Daun Rambutan (Nephelium
lappaceum)
2.1.3 Prosedur Kerja
Untuk pengambilan sampel DNA Fingerprinting
berdasarkan habitus tanaman yang diambil sebanyak 5
individu, sampel yang akan diambil yaitu daun harus sehat
dan tidak rusak, bersih, daun muda atau pucuk maximal yang
diambil daun ke 6 dari ujung sesuai jenis tanaman, daun
dipotong-potong dengan ukuran 2x2cm. pengambilan sampel
ini dilakukan dengan cara menggunting daun selanjutnya
jumlah koleksi sampel yang akan dipakai tiap individu harus
50 gram basah kemudian di lap menggunakan tisu agar daun
yang akan dijadikan sampel tidak terkontaminasi, selanjutnya
sampel digunting dan dimasukkan ke dalam kantong kertas.
Untuk penanganan sampel selama proses penyimpanan
yaitu sampel kering yaitu sampel dalam kantong kertas
dibuka tanpa dikeluarkan, kemudian memotong sampel
menjadi ukuran lebih kecil untuk mempermudah pengeringan
yaitu 2x2cm, pertalan yang digunakan untuk memotong
sampel harus di sterilkan terlebih dahulu agar tidak terjadi
kontaminasi pada smapel. Selanjutnya sampel yang telah
dipotong tadi kemudian dikeringkan dengan cara dijemur
secara langsung setelah proses koleksi, cek kondisi sampel
setiap hari untuk memastikan sampel kering dengan
sempurna dan tidak busuk, apabila ditemukan sampel busuk
maka yang dibuang hanya sampel busuk, dan apabila
memungkinkan bisa diganti dengan sampel baru, apabila
kantong kertas rusak maka sampel dipindah ke kantong
kertas yang baru, setelah sampel kering dengan sempurna,
memasukkan 3-5 silika gel kemudian ujung kertas bisa dilipat
menggunakan selotip, untuk jenis tumbuhan yang sama maka
dijadikan satu pada plastik ziplock, kemudian sampel
disimpan dalam wadah yang kedap udara, kemudian tulis
informasi yang dibutuhkan.

V. HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan proses sampel maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Langkah Gambar

Pemotretan Habitus
Pengambilan sampel daun muda

Tanaman Proses penimbangan sampel daun


Obat sebesar ±50 gram

Rambutan Pembersihan sampel daun dari


(Nepheliu debu dan kotoran yang
m menempel
lappaceum
)

Proses pemotongan sampel


2x2cm

Sampel yang telah dipotong

Proses pengeringan sampel


Hasil sampel setelah pengeringan

VI. PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang diperoleh dalam proses pengambilan sampel
basah dan pengeringan sampel kering untuk DNA fingerprinting yang
siap digunakan yaitu menggunakan sampel daun Rambutan
(Nephelium lappaceum). Rambutan (Nephelium lappaceum) ini
merupakan tumbuhan tingkat tinggi, termasuk tumbuhan obat karena
daun dari tumbuhan ini dapat dimanfaatkan. Sampel yang akan diambil
yaitu daunnya.
Menurut Amir dan Widiastusi (2018:55) bahwa daun rambutan
(Nephelium lappaceum L.) mengandung senyawa tanin dan saponin.
Saponin yang bersifat menghancurkan butir darah merah lewat reaksi
hemolisis dan bersifat racun sehingga bermanfaat untuk membunuh
larva nyamuk. Selain itu, daun rambutan juga bisa dimanfaatkan untuk
mengatasi rambut beruban.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu DNA
fingerprinting pada sampel daun rambutan. DNA fingerprinting
merupakan suatu teknologi DNA yang digunakan untuk melihat
keragaman individu, untuk membedakan suatu individu yang
kekerabatannya dekat, dan penanda suatu spesies baik hewan,
tumbuhan maupun manusia. DNA pada setiap individu berbeda.
Dalam penelitian ini seharusnya dilakukan dengan sampel yang
diperoleh dari 5 individu berbeda pada pemgambilan sampel DNA
fingerprinting agar jika sampel yang rusak maka dapat menggunakan
sampel lain yang sudah tersedia. Akan tetapi pada penelitian ini hanya
dilakukan dengan 1 individu saja karena terbatasnya spesies sampel
yang digunakan sehingga sampel yang diperoleh hanya 1 sampel saja
untuk dilakukan pengambilan sampel DNA fingerprinting ini dan
apabila terdapat kesalahan dalam test tersebut maka tidak akan ada
sampel lain yang dapat digunakan. Selain itu, pada 1 spesies
pengambilan sampel akan terjadi keakuratan DNA yang sama apabila
diambil sampel dalam 5 individu dibanding 1 individu.
Pemeriksaan DNA ini digunakan karena memiliki keunggulan
diantaranya DNA bersifat spesifik, relatif stabil, dapat diperbanyak
secara in vitro, dan pada organisme tingkat tinggi distribusinya sangat
luas yaitu hampir semua pada sel tubuh. Sampel yang mengandung
DNA tersebut yang akan diambil meliputi daun, batang, dan bagian
lain seperti bunga, buah dan biji. Metode DNA fingerprinting ini dapat
diterapkan pada semua makhluk hidup, baik makhluk hidup
prokariotik maupun eukariotik.
Pengambilan sampel yang dilakukan yaitu mengeringkan sampel.
Sampel daum rambutan dalam penelitian kering dengan sempurna. hal
ini dilakukan karena sampel dapat digunakan pada proses penelitian
yang lama, lokasi penelitian yang relatif jauh dan tranportasi yang
lama pada saat pengiriman ke pusat dan sampel yang dibutuhkan agar
tidak rusak. Untuk itu sampel harus kering dengan sempurna.

VII. KESIMPULAN
VII.1.1 Tumbuhan rambutan merupakan tumbuhan obat dan dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi rambut beruban dan
kesehatan.
VII.1.2 DNA fingerprinting merupakan suatu teknologi DNA yang
untuk melihat keragaman individu, untuk membedakan
suatu individu yang kekerabatannya dekat, dan penanda
suatu spesies baik hewan, tumbuhan maupun manusia.
VII.1.3 Untuk melakukan proses penyimpanan koleksi DNA yiatu
menyiapkan daun tumbuhan, digunting atau dipotong
2x2cm, kemudian dibersihkan dengan tisu, selanjutnya
dikeringkan sampai kering sempurna, selanjutnya
dimasukkan dalam kertas kantong dan dimasukkan dalam
plastik ziplock yang terdapat silika gel, selalu cek sampel
yang telah kering, apabila terdapat yang busuk maka hanya
yang busuk yang di buang, selanjutnya sampel disimpan
dalam wadah yang kedap udara, kemudian tulis informasi
yang dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, R., dan Y. Widiastuti. 2018. Implementasi Ekstrak Daun Rambutan

(Nephelium lappaceum L.) sebagai Peptisida Nabati terhadap Larva


Nyamuk AEDES AEGEPTI

Anda mungkin juga menyukai