ETNOBIOLOGI
Koleksi Sampel Tumbuhan untuk DNA Fingerfrinting
Oleh:
Kelompok
Nurhayati (180210103056)
Anggy Umaila F.S (180210103067)
II. TUJUAN
II.1Untuk mengetahui manfaat tumbuhan rambutan sebagai tanaman
obat
II.2Untuk mengetahui manfaat pengambilan koleksi sampel untuk
DNA fingerprinting
II.3Untuk mengetahui cara melakukan koleksi sampel untuk DNA
fingerprinting
IV. METODE
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu kantong kertas, plastik ziplock,
gunting, tissu, selotip, Pensil 2B, GPS, Boks Kedap udara.
2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu Daun Rambutan (Nephelium
lappaceum)
2.1.3 Prosedur Kerja
Untuk pengambilan sampel DNA Fingerprinting
berdasarkan habitus tanaman yang diambil sebanyak 5
individu, sampel yang akan diambil yaitu daun harus sehat
dan tidak rusak, bersih, daun muda atau pucuk maximal yang
diambil daun ke 6 dari ujung sesuai jenis tanaman, daun
dipotong-potong dengan ukuran 2x2cm. pengambilan sampel
ini dilakukan dengan cara menggunting daun selanjutnya
jumlah koleksi sampel yang akan dipakai tiap individu harus
50 gram basah kemudian di lap menggunakan tisu agar daun
yang akan dijadikan sampel tidak terkontaminasi, selanjutnya
sampel digunting dan dimasukkan ke dalam kantong kertas.
Untuk penanganan sampel selama proses penyimpanan
yaitu sampel kering yaitu sampel dalam kantong kertas
dibuka tanpa dikeluarkan, kemudian memotong sampel
menjadi ukuran lebih kecil untuk mempermudah pengeringan
yaitu 2x2cm, pertalan yang digunakan untuk memotong
sampel harus di sterilkan terlebih dahulu agar tidak terjadi
kontaminasi pada smapel. Selanjutnya sampel yang telah
dipotong tadi kemudian dikeringkan dengan cara dijemur
secara langsung setelah proses koleksi, cek kondisi sampel
setiap hari untuk memastikan sampel kering dengan
sempurna dan tidak busuk, apabila ditemukan sampel busuk
maka yang dibuang hanya sampel busuk, dan apabila
memungkinkan bisa diganti dengan sampel baru, apabila
kantong kertas rusak maka sampel dipindah ke kantong
kertas yang baru, setelah sampel kering dengan sempurna,
memasukkan 3-5 silika gel kemudian ujung kertas bisa dilipat
menggunakan selotip, untuk jenis tumbuhan yang sama maka
dijadikan satu pada plastik ziplock, kemudian sampel
disimpan dalam wadah yang kedap udara, kemudian tulis
informasi yang dibutuhkan.
V. HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan proses sampel maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Langkah Gambar
Pemotretan Habitus
Pengambilan sampel daun muda
VI. PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang diperoleh dalam proses pengambilan sampel
basah dan pengeringan sampel kering untuk DNA fingerprinting yang
siap digunakan yaitu menggunakan sampel daun Rambutan
(Nephelium lappaceum). Rambutan (Nephelium lappaceum) ini
merupakan tumbuhan tingkat tinggi, termasuk tumbuhan obat karena
daun dari tumbuhan ini dapat dimanfaatkan. Sampel yang akan diambil
yaitu daunnya.
Menurut Amir dan Widiastusi (2018:55) bahwa daun rambutan
(Nephelium lappaceum L.) mengandung senyawa tanin dan saponin.
Saponin yang bersifat menghancurkan butir darah merah lewat reaksi
hemolisis dan bersifat racun sehingga bermanfaat untuk membunuh
larva nyamuk. Selain itu, daun rambutan juga bisa dimanfaatkan untuk
mengatasi rambut beruban.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu DNA
fingerprinting pada sampel daun rambutan. DNA fingerprinting
merupakan suatu teknologi DNA yang digunakan untuk melihat
keragaman individu, untuk membedakan suatu individu yang
kekerabatannya dekat, dan penanda suatu spesies baik hewan,
tumbuhan maupun manusia. DNA pada setiap individu berbeda.
Dalam penelitian ini seharusnya dilakukan dengan sampel yang
diperoleh dari 5 individu berbeda pada pemgambilan sampel DNA
fingerprinting agar jika sampel yang rusak maka dapat menggunakan
sampel lain yang sudah tersedia. Akan tetapi pada penelitian ini hanya
dilakukan dengan 1 individu saja karena terbatasnya spesies sampel
yang digunakan sehingga sampel yang diperoleh hanya 1 sampel saja
untuk dilakukan pengambilan sampel DNA fingerprinting ini dan
apabila terdapat kesalahan dalam test tersebut maka tidak akan ada
sampel lain yang dapat digunakan. Selain itu, pada 1 spesies
pengambilan sampel akan terjadi keakuratan DNA yang sama apabila
diambil sampel dalam 5 individu dibanding 1 individu.
Pemeriksaan DNA ini digunakan karena memiliki keunggulan
diantaranya DNA bersifat spesifik, relatif stabil, dapat diperbanyak
secara in vitro, dan pada organisme tingkat tinggi distribusinya sangat
luas yaitu hampir semua pada sel tubuh. Sampel yang mengandung
DNA tersebut yang akan diambil meliputi daun, batang, dan bagian
lain seperti bunga, buah dan biji. Metode DNA fingerprinting ini dapat
diterapkan pada semua makhluk hidup, baik makhluk hidup
prokariotik maupun eukariotik.
Pengambilan sampel yang dilakukan yaitu mengeringkan sampel.
Sampel daum rambutan dalam penelitian kering dengan sempurna. hal
ini dilakukan karena sampel dapat digunakan pada proses penelitian
yang lama, lokasi penelitian yang relatif jauh dan tranportasi yang
lama pada saat pengiriman ke pusat dan sampel yang dibutuhkan agar
tidak rusak. Untuk itu sampel harus kering dengan sempurna.
VII. KESIMPULAN
VII.1.1 Tumbuhan rambutan merupakan tumbuhan obat dan dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi rambut beruban dan
kesehatan.
VII.1.2 DNA fingerprinting merupakan suatu teknologi DNA yang
untuk melihat keragaman individu, untuk membedakan
suatu individu yang kekerabatannya dekat, dan penanda
suatu spesies baik hewan, tumbuhan maupun manusia.
VII.1.3 Untuk melakukan proses penyimpanan koleksi DNA yiatu
menyiapkan daun tumbuhan, digunting atau dipotong
2x2cm, kemudian dibersihkan dengan tisu, selanjutnya
dikeringkan sampai kering sempurna, selanjutnya
dimasukkan dalam kertas kantong dan dimasukkan dalam
plastik ziplock yang terdapat silika gel, selalu cek sampel
yang telah kering, apabila terdapat yang busuk maka hanya
yang busuk yang di buang, selanjutnya sampel disimpan
dalam wadah yang kedap udara, kemudian tulis informasi
yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA