Yen pasongli1*
Email : yenpasongli027@gmail.com
ABSTRAK
Jeruk purut (Citrus hystrix DC) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
khususnya antibakteri. Daun jeruk purut memiliki Kandungan diantaranya tanin, steroid, triterpenoid,
minyak atsiri dan asam sitrat berkhasiat sebagai antioksidan dan antibakteri. Tujuan penelitian ini
untuk melihat daya hambat pada setiap konsentrasi dari formula sabun cair ekstrak daun jeruk purut.
Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri pathogen yang dapat menyebabkan infeksi.
Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan metode difusi agar, pada
penelitian ini dibuat 3 konsentrasi ekstrak yaitu F1 (2%), F2 (4%) dan F3 (8%), aquadest steril
sebagai kontrol negatif dan cotrimoxazole sebagai kontrol positif. Hasil dari penelitian ini didapatkan
diameter rata-rata zona hambat pada masing-masing sabun cair ekstrak daun jeruk purut yaitu F1
(2%) adalah sebesar 63,16 mm, F2 (4%) dengan zona hambat sebesar 37,66 mm, F3 (8%) zona
hambat sebesar 94,33 mm, pada kontrol positif cotrimoxazole dengan zona hambat sebesar 10,66 mm
dan pada kontrol negatif aquadest tidak terdapat zona hambat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sabun cair ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC)
memiliki efektivitas antibakteri terhadap bakteri staphylococcus aureus dimana konsentrasi yang
lebih besar daya hambatannya ada pada konsentrasi F3 (8%) dengan zona hambat sebesar 94,33 mm.
Kata Kunci : Sabun Cair Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC), Daya Hambat,
Staphylococcus aureus
ABSTRAC
Kaffir lime (Citrus hystrix DC) is one of the plants that can be used as medicine, especially
antibacterial. Kaffir lime leaves contain tannins, steroids, triterpenoids, essential oils and citric acid
which are efficacious as antioxidants and antibacterials. The purpose of this study was to see the
inhibitory power at each concentration of the liquid soap formula of kaffir lime leaf extract.
Staphylococcus aureus is one of the pathogenic bacteria that can cause infection. This research
method is an experimental method using the agar diffusion method, in this study 3 extract
concentrations were made, namely F1 (2%), F2 (4%) and F3 (8%), sterile distilled water as a negative
control and cotrimoxazole as a positive control. The results of this study obtained the average
diameter of the inhibition zone in each liquid soap of kaffir lime leaf extract, namely F1 (2%) was
63.16 mm, F2 (4%) with an inhibition zone of 37.66 mm, F3 (8%) the inhibition zone was 94.33 mm,
in the positive control cotrimoxazole with an inhibition zone of 10.66 mm and in the aquadest
negative control there was no inhibition zone. Based on the results of the research that has been
carried out, it can be concluded that the liquid soap of kaffir lime leaf extract (Citrus hystrix DC) has
antibacterial effectiveness against Staphylococcus aureus bacteria where the greater concentration of
inhibitory power is at concentration F3 (8%) with an inhibition zone of 94.33 mm.
Keywords : Liquid Soap Extract of Kaffir lime leaf extract (Citrus hystrix DC), Inhibitory Power,
Staphylococcus aureus.
1. PENDAHULUAN Menurut penelitian
salah satu tanaman yang banyak daun jeruk purut memiliki sifat
samping yang relatif lebih kecil bila Evaluasi Sediaan Sabun Cair Ekstrak
dibandingkan dengan obat sintesis Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C)
(Harefa, 2020). dan kopi robusta (Coffea canephora)
Salah satu tanaman yang dapat Serta Uji Cemaran Mikroba
digunakan sebagai obat khususnya
menunjukkan bahwa ekstrak daun
antibakteri adalah Daun jeruk purut
jeruk purut konsentrasi 2% dan 4%
(Citrus hystrix DC). Daun jeruk purut
memenuhi standar SNI (Standar
merupakan salah satu tanaman yang
Nasional Indonesia). Berdasarkan
tumbuh di pekarangan dan dimanfaatk
penelitian (Ismiyati, 2019) daun jeruk
an terutama buah dan daunya sebagai
purut memiliki kandungan sitronelal
bumbu dalam penyedap masakan. Jeru
sebagai bahan baku penghasil minyak
k purut adalah salah satu tanaman satu
atsiri yang dapat diperoleh dengan
anggota suku jeruk jerukan. Buah ini s
metode maserasi. Dalam percobaan
endiri mempunyai tinggi pohon antara
tersebut dapat terlihat hasil secara
2-12 meter dan mempunyai bentuk se
kualitatif dari segi warna dan aroma
perti buah pir, memiliki tonjolan dan b
minyak essensial jeruk purut,
erbintil (Lindarayanti, 2019).
rendaman tertinggi diperoleh dari
hasil ekstraksi daun jeruk purut. menonjol. Staphylococcus aureus
salah satu bakteri pathogen yang biasa pada kulit dan selaput lendir manusia
menyebabkan infeksi dan merupakan dan juga pada hewan. Bakteri ini tidak
menghasilkan spora dan tidak motil. pada kulit yang rusak atau keringat
aureus tumbuh dengan optimum pada menimbulkan infeksi. Dengan itu kita
Jenis penelitian ini adalah penelitian cawan petri, cawan porselin, corong,
murni (true experiment) dengan gelas kimia, gelas ukur, inkubator,
Metode difudi agar menggunakan
mistar, ose bulat, paper disk, pinset,
paper disk, parameter yang diambil
adalah besarnya diameter hambat pipet volume, sendok tanduk, stick
pertumbuhannya. pengoles, tabung reaksi, dan
steril dengan suhu 450-C 470C lalu mulai control negatif. Sabun cair
Hasil Penelitian
kontrol positif dan aquadest steril diameter zona hambat sabun cair
pada suhu 370C. setelah masa didapatkan yaitu perlakuan satu untuk
berwarna bening pada sekitar paper (8%) zona hambatan sebesar 45,5 mm
gram positif dan sebagian besar (4%) zona hambatan sebesar 20 mm,
zona hambatan sebesar 41,5 mm, dan besar konsentrasi maka semakin besar
Zona hambatan sebesar 6,5 mm. Dari disimpulkan bahwa sabun cair ekstrak
ketiga percobaan untuk kontrol negatif daun jeruk purut dapat menghambat
F1 (4%) memiliki rata-rata 37,66 mm. Hal ini juga dibuktikan oleh
konsentrasi F3 (8%) lebih besar daya paper disk, daya larut antibakteri
zona hambat 37,66. Dari hasil formula sabun cair ekstrak daun jeruk
daun jeruk purut memiliki sifat yang telah dilakukan yaitu uji