Anda di halaman 1dari 13

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN CAIR EKSTRAK

DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC) TERHADAP


PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus.

Yen pasongli1*

Fakultas Farmasi, STIKES Nani Hasanuddin

Email : yenpasongli027@gmail.com

ABSTRAK

Jeruk purut (Citrus hystrix DC) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
khususnya antibakteri. Daun jeruk purut memiliki Kandungan diantaranya tanin, steroid, triterpenoid,
minyak atsiri dan asam sitrat berkhasiat sebagai antioksidan dan antibakteri. Tujuan penelitian ini
untuk melihat daya hambat pada setiap konsentrasi dari formula sabun cair ekstrak daun jeruk purut.
Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri pathogen yang dapat menyebabkan infeksi.
Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan metode difusi agar, pada
penelitian ini dibuat 3 konsentrasi ekstrak yaitu F1 (2%), F2 (4%) dan F3 (8%), aquadest steril
sebagai kontrol negatif dan cotrimoxazole sebagai kontrol positif. Hasil dari penelitian ini didapatkan
diameter rata-rata zona hambat pada masing-masing sabun cair ekstrak daun jeruk purut yaitu F1
(2%) adalah sebesar 63,16 mm, F2 (4%) dengan zona hambat sebesar 37,66 mm, F3 (8%) zona
hambat sebesar 94,33 mm, pada kontrol positif cotrimoxazole dengan zona hambat sebesar 10,66 mm
dan pada kontrol negatif aquadest tidak terdapat zona hambat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sabun cair ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC)
memiliki efektivitas antibakteri terhadap bakteri staphylococcus aureus dimana konsentrasi yang
lebih besar daya hambatannya ada pada konsentrasi F3 (8%) dengan zona hambat sebesar 94,33 mm.

Kata Kunci : Sabun Cair Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC), Daya Hambat,
Staphylococcus aureus
ABSTRAC

Kaffir lime (Citrus hystrix DC) is one of the plants that can be used as medicine, especially
antibacterial. Kaffir lime leaves contain tannins, steroids, triterpenoids, essential oils and citric acid
which are efficacious as antioxidants and antibacterials. The purpose of this study was to see the
inhibitory power at each concentration of the liquid soap formula of kaffir lime leaf extract.
Staphylococcus aureus is one of the pathogenic bacteria that can cause infection. This research
method is an experimental method using the agar diffusion method, in this study 3 extract
concentrations were made, namely F1 (2%), F2 (4%) and F3 (8%), sterile distilled water as a negative
control and cotrimoxazole as a positive control. The results of this study obtained the average
diameter of the inhibition zone in each liquid soap of kaffir lime leaf extract, namely F1 (2%) was
63.16 mm, F2 (4%) with an inhibition zone of 37.66 mm, F3 (8%) the inhibition zone was 94.33 mm,
in the positive control cotrimoxazole with an inhibition zone of 10.66 mm and in the aquadest
negative control there was no inhibition zone. Based on the results of the research that has been
carried out, it can be concluded that the liquid soap of kaffir lime leaf extract (Citrus hystrix DC) has
antibacterial effectiveness against Staphylococcus aureus bacteria where the greater concentration of
inhibitory power is at concentration F3 (8%) with an inhibition zone of 94.33 mm.

Keywords : Liquid Soap Extract of Kaffir lime leaf extract (Citrus hystrix DC), Inhibitory Power,
Staphylococcus aureus.
1. PENDAHULUAN Menurut penelitian

Tanaman obat merupakan (Rosmainar, 2021) mengatakan bahwa

salah satu tanaman yang banyak daun jeruk purut memiliki sifat

dimanfaatkan atau diminati oleh reduksi sehingga dapat menghambat

masyarakat pada umumnya. karena dan membunuh bakteri

memiliki keunggulan diantaranya efek staphylococcus aureus, Formulasi dan

samping yang relatif lebih kecil bila Evaluasi Sediaan Sabun Cair Ekstrak
dibandingkan dengan obat sintesis Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C)
(Harefa, 2020). dan kopi robusta (Coffea canephora)
Salah satu tanaman yang dapat Serta Uji Cemaran Mikroba
digunakan sebagai obat khususnya
menunjukkan bahwa ekstrak daun
antibakteri adalah Daun jeruk purut
jeruk purut konsentrasi 2% dan 4%
(Citrus hystrix DC). Daun jeruk purut
memenuhi standar SNI (Standar
merupakan salah satu tanaman yang
Nasional Indonesia). Berdasarkan
tumbuh di pekarangan dan dimanfaatk
penelitian (Ismiyati, 2019) daun jeruk
an terutama buah dan daunya sebagai
purut memiliki kandungan sitronelal
bumbu dalam penyedap masakan. Jeru
sebagai bahan baku penghasil minyak
k purut adalah salah satu tanaman satu
atsiri yang dapat diperoleh dengan
anggota suku jeruk jerukan. Buah ini s
metode maserasi. Dalam percobaan
endiri mempunyai tinggi pohon antara
tersebut dapat terlihat hasil secara
2-12 meter dan mempunyai bentuk se
kualitatif dari segi warna dan aroma
perti buah pir, memiliki tonjolan dan b
minyak essensial jeruk purut,
erbintil (Lindarayanti, 2019).
rendaman tertinggi diperoleh dari
hasil ekstraksi daun jeruk purut. menonjol. Staphylococcus aureus

Ekstrak methanol buah jeruk purut dapat menimbulkan penyakit melalui

dan fraksinya mempunyai aktivitas tersebar luas dalam jaringan dan

antibakteri dengan mempunyai tingkat melalui pembentukan berbagai zat

sedang sampai kuat terhadap bakteri ekstraseluler (Abdul, 2020).

gram positif dan gram negative Staphylococcus aureus adalah

(Yuliana, 2011). satu diantara 5 jenis bakteri yang

Staphylococcus aureus adalah hidup di kulit mansusia ditemukan

salah satu bakteri pathogen yang biasa pada kulit dan selaput lendir manusia

menyebabkan infeksi dan merupakan dan juga pada hewan. Bakteri ini tidak

bakteri gram positif dapat berbahaya, namun infeksi dapat terjadi

menghasilkan spora dan tidak motil. pada kulit yang rusak atau keringat

Umumnya tumbuh bersama yang tersumbat. Staphylococcus

berpasangan maupun berkelompok. aureus banyak ditemukan di sekitar

Mempunyai diameter sekitar 0,8-1,0 kita, apabila tidak hati-hati, dapat

aureus tumbuh dengan optimum pada menimbulkan infeksi. Dengan itu kita

suhu 370C (Arfania, 2017). perlu melaksanakan pencegahan

Bakteri staphylococcus aureus dengan cara mencuci tangan


biasanya hidup di dalam saluran napas menggunakan sabun/antiseptic (Darini
atas dan kulit. Hospes yang sehat Kurniawan, 2021).
dapat berperan sebagai karier. Bakteri Dari penjelasan tersebut
ini membentuk pigmen paling baik
peneliti tertarik untuk meneliti cara
biasanya pada suhu kamar (20-250C)
menguji aktivitas antibakteri sabun
koloni pembenihan padat berwarna
cair ekstrak daun jeruk purut (Citrus
abu-abu sampai kuning keemasan, dan

berbentuk bundar, halus, berkilau dan


hystrix DC) terhadap pertumbuhan

bakteri staphylococcus aureus. Alat

Alat-Alat yang digunakan pada

2. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah seperangkat alat

Ienis penelitian maserasi autoklaf, batang pengaduk,

Jenis penelitian ini adalah penelitian cawan petri, cawan porselin, corong,
murni (true experiment) dengan gelas kimia, gelas ukur, inkubator,
Metode difudi agar menggunakan
mistar, ose bulat, paper disk, pinset,
paper disk, parameter yang diambil
adalah besarnya diameter hambat pipet volume, sendok tanduk, stick
pertumbuhannya. pengoles, tabung reaksi, dan

Tempat Dan Waktu Penelitian timbangan.

Penelitian ini dilakukan di


Laboratorium Mikrobiologi Farmasi 3. PROSEDUR KERJA
Stikes nani Hasanuddin yaitu
Sterilisasi Alat
Pengolahan sampel sampai uji
Efetivitas bakteri. Penelitian ini Semua alat yang
dilaksanaan pada 13 juli 2022 – 23 juli digunakan diharuskan untuk
2022.
melalui tahap sterilisasi yang
Bahan
bertujuan untuk mematikan
Bahan-bahan yang digunakan
bentuk kehidupan
pada penelitian ini adalah air
mikroorganisme. Alat yang
suling,alminium foil, Sabun cair
digunakan seperti alat-alat gelas,
ekstrak daun jeruk purut (Citrus
terlebih dahulu dicuci dengan
hystrix DC.), bakteri Staphylococcus
deterjen kemudian dibilas dengan
aureus, label, masker, medium
air, kemudian direndam dengan
Nutrien Agar (NA), Cotrimoxsazole,
larutan dengan larutan Hcl 1%,
dan tissue.
kemudian dicuci dengan aquades keruh sampai 10-8. Kekeruhan ini

dan dikeringkan diudara terbuka dipakai sebagai standar kekeruhan

serta dibungkus dengan kertas, suspensi mikroba uji (Supomo et

setelah itu disterilkan dalam oven al., 2021).

pada suhu 180%C selama dua Penyiapan bakteri uji

jam. Untuk pinset dan ose (Staphylococcus aureus)

disterilkan dengan cara pemijaran a. Peremajaan bakteri uji

api langsung. Dari kultur murni

mikroba di ambil satu ose

Pembuatan Media Natrium Agar dan di inokulasikan dengan

(NA) cara digoreskan pada agar

Ditimbang 2 gr NA lalu miring dari medium nutriet

dilarutkan sampai 100 ml. agar kemudian diinkubasikan

Kemudian diaduk hingga larut, pada suhu 370C selama 1×24

Kemudian dipanaskan hingga jam.

jernih. Setelah itu di srerilkan b. Pembuatan suspense bakteri

dalam autoklaf pada suhu 1210 uji

selama 15 menit Dari hasil peremajaan

Pembuatan Larutan Mac Farland bakteri Staphylococcus

Larutan H2SO4 1% aureus diambil 1 (satu) ose

sebanyak 0,25 ml dicampurkan kemudian disuspensikan

dengan larutkan BaCI2 1% NaCl 0,9% sebanyak 10 ml

sebanyak 0,1 gram dalam kedalam tabung reaksi steril.

erlemeyer. Kemudian dikocok Pengujian Pengaruh Penambahan

sampai terbentuk larutan yang Sabun Cair


1. Disiapkan medium Nutriet agar secara berurutan searah jarum jam

steril dengan suhu 450-C 470C lalu mulai control negatif. Sabun cair

dihitung secara aseptis kedalam 3 2% 4% 8%.

buah cawan petri steril masing- 6. Diinkubasi pada suhu 370 C

masing sebanyak 30 ml dan selama 1 x 24 jam.

dibiarkan hingga memadat. Pengamatan dan Pengukuran

2. Masing-masing 3 lempeng Diameter Hambatan

peperdisk direndam dalam sampel Pengamatan dan pengukuran

2% 4% 8% dan aquadest sebagai diameter hambatan dilakukan setelah

control negative masa inkubasi 1x24 jam. Zona

3. Pembuatan Larutan Kontrol hambatan yang terbentuk diukur

Negatif dengan menggunakan mistar atau

Aquadest steril 10 ml jangka sorong.

4. Kontrol Positif Pengolahan Data

Diambil satu tablet 480 mg Data yang diperoleh dari

Cotrimoxsazole dibuat serbuk, pengukuran diameter hambatan

lalu ditimbang 12 mg kemudian ditabulasi kemudian dirata-ratakan.

campurkan dengan 10 ml Penarikan Kesimpulan

aquadest. Digunakan sebagai Kesimpulan diambil

control positif (Supomo et al., berdasarkan hasil pengamatan.

2021). Perhitungan hambatan dan

5. Nutriet agar yang telah memadat pembahasan.


disapukan suspense .

Staphylococcus aureus pada

permukaannya, lalu lempeng

yang telah di rendam diletakkan


(Citrus hystrix DC) konsentrasi
8%.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tabel 5.1 Hasil pengujian sediaan


sabun cair ekstrak daun
Gambar 5.1 Sediaan Sabun Cair
Pengujian Formula Sabun Cair
Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus
Ekstrak Daun Jeruk Purut
Form Uji Organoleptik U hystrix DC)

ula ji Homogeni Tabel 5.2 Diameter zona hambat


Warn Aro Bent
p tas sabun cair ekstrak daun
a ma uk jeruk purut (Citrus hystrix
H DC) terhadap
Kuni Khas pertumbuhan bakteri
F1 staphylococcus aureus.
ng jeruk Cair 7 Homogen
(2%) Kelompok perlakuan/diameter
pucat purut zona hambatan mm Kontrol (+)
Replikasi
Cokl Khas Kontro F1 F2 F3 Cotrimoxazole
F2 Kent 1 l (-) 2% 4% 8%
at jeruk Homogen
(4%) al 1 I 0 20 5,5 45,5 2
pucat purut
II 0 31,5 20 35 6,5
Cokl Khas
F3 Kent 1 III 0 35 36,5 41,5 6,5
at jeruk Homogen
(8%) al 1 Jumlah 0 86,5 62 122 15
pucat purut
Rata- 94,3
jeruk purut (Citrus hystrix 0 63,16 37,66 10,66
Rata 3
DC)

Sumber : Data primer Sumber : Data prime


Keterangan : Tabel 5.2 menunjukkan bahwa
F1 = Formula sediaan sabun cair
ekstrak daun jeruk purut hasil diameter zona hambat sabun cair
(Citrus hystrix DC) konsentrasi
2%. ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix
F2 = Formula sediaan sabun cair
ekstrak daun jeruk purut DC) terhadap pertumbuhan bakteri
(Citrus hystrix DC) konsentrasi
4%. staphylococcus aureus didapatkan control
F3 = Formula sediaan sabun cair
ekstrak daun jeruk purut negatif (aquadest) tidak terdapat zona
hambat, sedangkan kontrol positif

(Cotrimoxazole) didapatkan rata-rata

Zona hambat 10,66 mm. pada

kelompok sabun cair ekstrak daun Pembahasan

jeruk purut dengan konsentrasi F2 Bakteri staphylococcus aureus

(2%), F2 (4%) dan F3 (8%) masing- merupakan bakteri yang sering

masing memiliki rata-rata diameter ditemukan dikulit. Bakteri

zona hambat sebesar 63,16 mm, 37,66 staphylococcus aureus dapat

mm, dan 94,33 mm. menyebabkan beberapa penyakit

diantaranya bisul, jerawat, meningitis

dan impetigo (Dimpudus et al.,2017).

Penelitian ini bertujuan untuk

menentukan diameter daya hambat

dari sabun cair ekstrak daun jeruk

purut (Citrus hystrix DC) terhadap

pertumbuhan bakteri staphylococcus

aureusss. sabun cair ekstrak daun

jeruk purut yang digunakan yaitu

konsentrasi F1 (2%), F2 (4%) dan F3


R1 (8%) dengan menggunakan
R2 cotrimoxazole sebagai kontrol positif

dan aquadest sebagai kontrol negatif.


R3
Pengujian dilakukan dengan

menggunakan 3 cawan petri dimana


Gambar 5.2 Hasil Zona Hambat Dari
Sabun Cair Ekstrak Daun Jeruk Purut pada setiap cawan petri diletakkan 3
(Citrus hystrix DC)
paper disk masing-masing dengan bulat. Bakteri gram-positif kadang-

konsentrasi yang berbeda yaitu F1 kadang ditemukan dibagian tengah

(2%), F2 (4%) dan F3 (8%) dengan gerombolan bakteri.

menggunakan cotrimoxazole sebagai Hasil dari pengukuran

kontrol positif dan aquadest steril diameter zona hambat sabun cair

sebagai kontrol negatif. Pengukuran ekstrak daun jeruk purut (Citrus

ini dilakukan secara inkubasi selama hystrix DC) terhadap pertumbuhan

kurang lebih 24 jam didalam incubator bakteri staphylococcus aureus

pada suhu 370C. setelah masa didapatkan yaitu perlakuan satu untuk

inkubasi, kemudian dilakukan control negatif aquadest tidak terdapat

pengukuran dengan menggunakan zona hambatan, F1 (2%) dengan zona

mistar. Zona hambatan ditandai hambatan sebesar 20 mm, F2 (4%),

dengan adanya lingkaran yang zona hambatan sebesar 5,5 mm, F3

berwarna bening pada sekitar paper (8%) zona hambatan sebesar 45,5 mm

disk. dan control positif cotrimoxazole zona

Cotrimoxazole yang digunakan hambatan sebesar 2 mm. Perlakuan

pada penelitian menggunakan kontrol dua untuk control negatif aquadest

positif karena cotromoxazole tidak memiliki hambatan, F1 (2%)

menghambat sebagian besar kokus zona hambatan sebesar 31,5 m, F2

gram positif dan sebagian besar (4%) zona hambatan sebesar 20 mm,

bakteri anaerob salah satunya adalah F3 (8%) zona hambatan sebesar 35

bakteri Staphylococcus aureus. mm dan kontrol positif cotrimoxazole

Menurut penelitian Maksum zona hambatan sebesar 6,5 mm.

Radji, (2018) Staphylococcus aureus Perlakuan tiga untuk control negatif

adalah bakteri gram- positif berbentuk aquades tidak memiliki zona


hambatan, F1 (2%) Zona hambatan daun jeruk purut memperlihatkan daya

sebesar 35 mm, F2 (4%) zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri

hambatan sebesar 36,5 mm, F3 (8%) staphylococcus aureus yakni semakin

zona hambatan sebesar 41,5 mm, dan besar konsentrasi maka semakin besar

kontrol positif cotrimoxazole dengan pula daya hambatnya. Dapat

Zona hambatan sebesar 6,5 mm. Dari disimpulkan bahwa sabun cair ekstrak

ketiga percobaan untuk kontrol negatif daun jeruk purut dapat menghambat

tidak terdapat zona hambat, F1 (2%) pertumbuhan bakteri Staphylococcus

memiliki rata-rata zona hambat 63,16, aureus.

F1 (4%) memiliki rata-rata 37,66 mm. Hal ini juga dibuktikan oleh

F3 (8%) memiliki rata-rata 94,33 mm, Savitri et al. (2018) mengatakan

dan kontrol positif cotrimoxazole bahwa semakin besar konsentrasi

memiliki rata-rata 10,66 mm. ekstrak maka semakin besar pula

Berdasarkan hasil penelitian diameter hambatan yang diperoleh.

menunjukkan adanya zona hambat Penelitian Karompis et al. (2020)

pada masing-masing ekstrak yang mengatakan bahwa zona hambatan

berbeda. konsentrasi terbesar yang sangat bergantung oleh jumlah bahan

memiliki zona hambatan 94,33 dengan antibakteri yang diberikan kepada

konsentrasi F3 (8%) lebih besar daya paper disk, daya larut antibakteri

hambatannya dibandingkan dengan tersebut ke media, koefisien difusi,

konsentrasi F1 (2%) dengan zona dan efektivitas bakteri tersebut. Dari

hambat 63,16 dan F2 (4%) dengan hasil penelitian tersebut ketiga

zona hambat 37,66. Dari hasil formula sabun cair ekstrak daun jeruk

penelitian menunjukkan masing- purut memperlihatkan zona hambat.

masing konsentrasi sabun cair ekstrak Penelitian ini didukung oleh


Rosmaniar, (2021) mengatakan bahwa Berdasarkan hasil penelitian

daun jeruk purut memiliki sifat yang telah dilakukan yaitu uji

reduksi sehingga dapat menghambat efektivitas sabun cair ekstrak daun

dan membunuh bakteri jeruk purut (Citrus hystrix DC) dapat

Staphylococcus aureus. disimpulkan bahwa :

Keterbatasan Penelitian 1. Sabun cair ekstrak daun jeruk

Adapun yang menjadi purut dapat menghambat bakteri

keterbatasan penelitian yang dapat Staphylococcus aureus

menyebabkan hasil yang diperoleh 2. Semakin tinggi ekstrak pada

tidak memuaskan karena: formula semakin tinggi pula zona

1. Ketersediaan alat laboratorium Staphylococcus aureus

yang kurang dalam proses hambatnya terhadap bakteri

penelitian sehingga penelitian 3. 8% adalah formula yang paling

tidak memperoleh hasil yang efektif menhambat pertumbuhan

maksimal. bakteri Staphylococcus aureus.

2. Belum tersedia tempat khusus

untuk penyimpanan alat-alat yang DAFTAR PUSTAKA

telah disterilkan sehingga Anonim, 2018. Jeruk Purut Wikipedia


Arfania Maya, 2017. Telaah Fitokimia
meningkatkan resiko kontaminasi. Ekstrak Etanol Daun Jeruk Purut
(Citrus hystrix DC). Jurnal Sains
Penelitian ini hanya sebatas meneliti Dan Ilmu Farmasi.
Agouillal, dkk, 2017. Review of genetic
tentang aktivitas antibakteri sabun cair taxonomy, biomolecules chemistry
and bioactivitas of Citrus hystrix
ekstrak daun jeruk purut terhadap DC. Journal Biosciences
Biotechnology Research Asia. 14
bakteri Staphylococcus aureus (1): 285-305.
Bakhri Syaiful, 2020. Hukum Kesehatan
5. KESIMPULAN Pertautan Norma Hukum Dan
Etika. Jakarta
Budiarto et al, dkk 2019. Agronomical and
physiological characters of kaffir
lime (Citrus hystrix DC) seedling Karompis ,dkk 2020. Formulasi Dan Uji
under artificial shading and Efektivitas Sediaan Sabun Cair
pruning. Journal Food and Ekstrak Etanol Daun Karsen
Agriculture. 31 (3): 222-230. (Muntingia Calabura L.) Terhadap
Chastelyna Agnes Juniarti, dkk, 2017. Uji Bakteri staphylococcus aureus
Aktivitas Antibakteri Sabun Cair epidermis. Pharmacon:Jurnal
Ekstrak Daun Jati (Testona Ilmiah Farmasi, 9,(1). 30-37.
grandis L.F). Jurnal Of Chemical Mazuka Muhammad Okta Dody,dkk
Science, Vol 6, No 1. 2017. Uji Antioksidan Etosom
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus
Edisi III. Depertemen RI.Jakarta hystrix DC) Sebagai Anti Penuaan
Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Kulit Dengan Metode DPPH .
Edisi V. Depertemen RI.Jakarta Jurnal Of Indonesia. Malang
Endris Atma, 2020. Bertanam Jeruk Nipis Mulyani Yully,dkk 2019. Pemilihan
Dalam Pot. Hikam Pustaka Bagian Tanaman Jeruk Purut
Jogjakarta (Citrus hystrix DC). Potensial
Harefa Darmawan, 2020. Pemanfaatan Sebagai Minyak Essensial Aroma
Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Terapi Hasil Proses Maserasi
Obat Keluarga (TOGA). Journal Of dengan Metode Analytical
Civil Society, Vol 2, No 2 Hierarkhi Process (AHP). Jakarta
(Agustus) Mustofa,dkk 2017. Pengaruh Perlakuan
Hestiningsih Retna,dkk 2016. Pengujian Penggilingan Terhadap Rendemen
Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut
DC) Sebagai Zat Penolak Alami (Citrus hystrix DC) Dengan
Bagi Kecoak Jerman (Blatella Metode Destilasi Air.
germanica) Dewasa Di Nadiya Alfa, 2020. Ekspresi Gen SQSI
Laboratorium. Jurnal Kesehatan Dan CASI Untuk sintesis Senyawa
Masyarakat, Vol 4, No 1 (Januari) Steroid Pada Kultur Kalus Jeruk
Iskandar Agnes, 2020. Stabilitas Genetik Purut (Citrus hystrix DC).
Pada Tiga Generasi Kultur Kalus Universitas Gajah Mada.
Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) Pranoto Yudi,ddk 2017. Karekterisasi,
Dengan Perlakuan Tiga Variasi Identifikasi Dan Uji Aktivitas
Konsentrasi Zat pengatur Tubuh. Antijamur Minyak Atsiri Daun
Universitas Gajah Mada. Jeruk Purut (Citrus hystrix DC)
Joko Susilo, 2020. Bertani Jeruk Purut Terhadap Aspergillus. Jurnal
Prospeknya Tidak Pernah Surut. Teknologi Pertanian, Vol 8, No 2
Pustaka Baru Press. Yogyakarta (Desember).
Khasanah,dkk 2015. Ekstrak Maserasi Pratama Aditya Bagus 2021. Khasiat
Oleoresin Daun Jeruk Purut Tanaman Obat Herbal.
(Citrus hystrix DC) Optimasi Radji Maksum,dkk 2018. Buku Ajar
Rendamen dan Pengujian Mikrobiologi Panduan Mahasiswa
Karakteristis Mutu. Agritech, Vol Farmasi Dan Kedokteran. Buku
35, No 2 Kedokteran EGC. Jakarta
Kurniawati Darini,dkk 2021. Potensi Rahmi,dkk 2013. Profil Fitokimia
Formulasi Infusa Daun Sirih Metabolit Sekunder Dan Uji
(Piper Betle L) Ekstrak Kulit Jeruk Aktivitas
Nipis (Citrus auratifolio) Dan Ramadhani Putri,dkk, 2018. Hambat
Ekstrak Bundung (Actioscirpus Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit
grossus) Sebagai Terapi (Curcuma domestica V.) Terhadap
Kandidiasis. pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus Secara In (Antibacterial Efffectiveness Of
Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. Avocado Seed (Persea americana
Rashamati Eka,dkk 2021. Ilmu Dan Mill). Extract On Streptococcus
Teknologi Boga Dasar. mutans) MDJ (Makassar Dental
Rollando, 2019. Senyawa Antibakteri Dari Joural). 7(1),26-26
Fungsi Endofit. CV Seribu Tuntun Maria, 2016. Uji Efektivitas Daun
Bintang. Malang Jawa Timur. Pepaya (Carica papaya L,.)
Rosmainar Lilis, 2021. Formulasi dan Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Evaluasi Sabun Cair Dari Ekstrak Escherichia coli Dan
Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix Staphylococcus aureus. Jurnal
DC) Dan Kopi Robusta (Coffea Politekkes Tanjungkarang.Vol VII,
canephora) Serta Uji Cemaran No 3. (November).
Mikroba. Jurnal Kimia Riset,Vol 6, Warsito, 2018. Derivatisasi Sitronelal. UB
No 1 (Juni). Press. Malang
SopiaLena Jahira S. 2022. Pengelolahan Wulandari Ari, 2012. Herbal Nusantara
Terpadu Terhadap Patogen 1001 Ramuan Tradisional Asli
Bakteri Tumbuhan . Deepublish Indonesia, Andi Offset Yogyakarta.
(Grup Penerbitan CV Budi Utama). Wulandari Wuri, dkk, 2017, Pengaruh
Yogyakarta Perlakuan Penggilingan Terhadap
Sudarsono,dkk 2021. Minyak Atsiri Rendaman Minyak Atsiri Daun
Tumbuhan Obat. Gadjah Mada Jeruk Purut (Citrus hystrix DC)
University Press. Yogyakarta dengan Metode Destilasi Air.
Supomo, dkk, 2021, Khasiat Tumbuhan Jurnal Fakultas Teknologi
Akar Kuning Berbasis Pertanian Universitas Slamet
Bukti,Yogyakarta : PT Nas Media Riyadi Surakarti. Vol XXIX No. 1.
Idonesia (Februari).
Savitri, dkk, 2018, Uji Antibakteri Ekstrak Yuliana Anna,dkk 2021. Cegah Covid-19
Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Dengan Meningkatkan Imunitas
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Tubuh Menggunakan Toga
staphylococcus aureus. Tanaman Obat Keluarga. CV
(Antibacterial Activity Test of Jakad Media Publishing. Surabaya
Moringa oliefera L. Extracts on Zamzamiyah Ita Nabila, dkk 2020.
Staphlococcus aureus jurnal ilmiah Eksplorasi Dan Karakterisasi
Mahasiswa Veteriner, 2(3), 373- Tanaman jeruk Purut (Citrus
379. hystrix DC) Dikabupaten
Thalib,dkk 2018. Efektivitas Antibakteri Tulungagung. Jurnal Produksi
Ekstrak Biji Alpukat (Persea Tanaman, Vol 8, No 11.
americanaMill) Terhadap (November)
Staphylococcus aureus

Anda mungkin juga menyukai