Juliati1*
ABSTRAK
Proses penuaan merupakan siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan menurunnya
berbagai fungsi organ tubuh yang ditandai dengan rentannya terhadap berbagai serangan penyakit.
Salah satu penyakit yang sering dialami Lanjut Usia adalah penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan
salah satu penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik 160
mmHg dan tekanan darah diastolik 100 mmHg. Hipertensi juga menjadi faktor risiko utama penyakit
kordiovaskuler lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Obat Hipertensi Pada
Pasien Lanjut Usia Di Puskesmas Pampang Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian secara
deskriptif dengan pengambilan data rekam medik secara sekunder atau data yang sudah ada. Hasil
penelitian yang diperoleh di Puskesmas Pampang Makassar dari bulan April, Mei dan Juni 2022
sebanyak 47 sampel dengan diagnosa hipertensi menunjukkan bahwa penderita hipertensi paling
banyak adalah perempuan 37 resep (72%) dan paling banyak usia 60-74 tahun 28 resep (60%) dan
penggunaan obat yang paling banyak yaitu amlodipine golongan CCB (Calcium Channel Blocher)
sebanyak 27 resep (57%).
Kata kunci : Lanjut Usia, Obat Hipertensi, Penderita Hipertensi, Penggunaan Obat.
ABSTRACK
The aging process is a life cycle marked by stages of decline in various organ functions,
which are characterized by their susceptibility to various diseases. On of the diseases that are often
experienced by the elderly is hypertension. Hypertension is a non-communicable disease
characterized by an increase in systolic blood pressure of 160 mmHg and diastolic bloond pressure of
100 mmHg. Hypertension is also a major risk factor for other cardiovascular diseases. This study aims
to determine the use of hypertension drugs in descriptive research with secondary medical record data
retrieval or existing data. The results obtained at the Pampang Makassar Health Center from April,
May and June 2022 as many as 47 samples with a diagnosis of hypertension showed that the most
hypertension sufferers were women with 37 prescriptions (72%) and the most aged 60-74 years with
28 prescriptions (60%) and the most widely used drug was amlodipine CCB (Calent Chemmel
Blocher) with 27 prescriptions ( 57%).
Faktor-faktor terkait
Puskesmas adalah unit
kepatuhan pengobatan hipertensi
pelaksanaan teknis dinas Kesehatan
paling banyak ditemukan adalah
kabupaten/kota yang bertanggung
faktor pasien (umur, fungsi
jawab menyelenggarakan
kognitif, pendapatan, tingkat
pembangunan Kesehatan di suatu
pendidikan, hidup sendiri, persepsi
wilaya kerja. Sebagai unit pelaksanaan
penuaan, persepsi kontrol
teknis dinas Kesehatan kabupaten/kota
pengobatan, kebutuhan, kekhawatiran,
(UPTD), puskesmas berperan
dan keyakinan pengobatan) dan factor
menyelenggarakan sebagai dari tugas
pelayanan kesehatan (kepuasan
teknis oprasional kabupaten/kota dan
dengan pelayanan, penjelasan
merupakan unit pelaksana tingkat
tentang konseling obat) (Harmili dkk,
pertama serta ujung tombak
2019).
pembangunan Kesehatan di Indonesia
(Harianja, 2018)
Penggunaan obat
antihipertensi sebagai terapi pada
2. METODE PENELITIAN
mengenai usia, jenis kelamin dan usia 60-74 tahun dan lansia tua (old)
jelaskan bahwa dari 47 resep dalam resep (60%), dan umur 75-90 tahun
Pembahasan
Dalam hasil penelitian ini darah jadi semakin kaku dan kinerja
dapat disimpulkan bahwa penyebab jantung dalam memompa darah jadi
terjadinya hipertensi pada lansia semakin berat. Karena tekanan darah
menurut faktor usia 60 tahun sampai dapat diukur berdasarkan kemampuan
90 tahun sangatlah dominan terkena darah menekan dinding jantung, yaitu
penyakit tekanan darah tinggi atau tekanan darah sistolik (saat jantung
yang biasa disebut hipertensi karena memompa darah) dan diastolik (saat
umumnya berasal dari perubahan jantung rileks). Selain itu perubahan
kondisi pembuluh darah termasuk hormone setelah menopause juga bisa
dibagian jantung. Seiring menyebabkan hipertensi pada wanita
bertambahnya usia pembuluh darah lansia. Jadi penyakit hipertensi lebih
arteri semakin keras dan tidak elastis. dominan terkena pada wanita lansia
Kondisi ini menyebabkan pembuluh dibandingkan dengan laki-laki.
Obat amlodipine ini bekerja hangat dan panas, di wajah, leher, atau
dengan cara membantu melemaskan dadah dan sakit perut atau mual.
otot pembuluh darah. Dengan begitu,
Dalam penelitian ini terkait
pembuluh darah akan melebar, darah
hasil penggunaan obat lisinopril yang
dapat mengalir dengan lebih lancer,
didapatkan di Puskesmas Pampang
dan tekanan darah dapat menurun.
Makassar dari bulan April, Mei dan
Amlodipine ini merupakan golongan
Juni 2022 terdapat dosis penggunaan
Calcium Chanel Bloher. Calcium
10mg dengan jumlah penggunaan 15
Channel Blocker (CCB) adalah
resep (32%). Obat ini dapat
menghambat masuknya kalsium ke
mengontrol tekanan darah, komplikasi
dalam sel pembuluh darah arteri,
seperti gagal jantung kongestif atau
sehingga menyebabkan dilatasi
stroke bisa diturunkan. Selain untuk
coroner dan juga arteri perifer. Efek
menurunkan tekanan darah, lisinopril
samping pada obat ini adalah pusing,
juga bisa digunakan dalam pengobatan
munculnya rasa melayang, batuk atau
gagal jantung atau pascaserangan
sakit kepala, bengkak pada kaki, rasa
jantung. Lisinopril juga bekerja
dengan cara memperlebar pembuluh
darah, sehingga darah dapat mengalir dan 80mg per hari dan obat ini dapat
lebih lancer dan meringankan beban dikonsumsi sebelum atau sesudah
kerja jantung dan memompa darah. makan dan dapat digunakan dengan
obat antihipertensi lainnya. Manfaat
Perluh diperhatikan bahwa
obat ini untuk mengatasi penumpukan
lisinopril hanya membantu
cairan di dalam tubuh.
mengendalikan hipertensi dan
mencegah terjadinya komplikasi Furosemide ini bekerja dengan
akibat hipertensi, tetapi bukan untuk cara menghalangi penyerapan natrium
menyembuhkan hipertensi. Cara di dalam sel-sel tubulus ginjal.
penggunaan obat ini yaitu dosis awal Dengan begitu, jumlah urine yang
10mg sekali sehari dan dosis 20mg dihasilkan serta dikeluarkan oleh
sekali sehati dan dapat ditingkatkan tubuh akan meningkat. Obat yang
hingga maksimal 80mg per hari dalam ternasuk ke dalam kelompok diuretik
bentuk tablet. Dan obat ini hanya ini juga bisa digunakan untuk
boleh digunakan sesuai resep dokter. mengatasi tekanan darah tinggi atau
Lisinopril ini merupakan golongan hipertensi. Furosemide merupakan
Ace Inhibitor penurunan tekanan golongan Diuretik yaitu obat yang
darah yang terjadi akibat dari bekerja pada ginjal untuk
penghambatan enzim Ace yang meningkatkan ekstraksi air dan
menghasilkan efek vasolidatasi, dan natrium klorida. Fungsi utama diuretik
menurunkan resistensi vaskuler karena adalah memobilisasi cairan edema,
terjadi penurunan volume darah yang berarti mengubah keseimbangan
sehingga beban akhir jantung cairan sedemikian rupa sehingga
menurun. Efek samping dari obat ini volume cairan ekstrasel kembali
adalah pusing, sakit kepala, mual dan menjadi normal. Efek samping dari
muntah, batuk kering. obat ini adalah pusing, sakit kepala,
mual dan muntah, diare, penglihatan
Dalam penelitian ini terkait
buram dan sembelit.
hasil penggunaan obat furosemide di
Puskesmas Pampang Makassar dari Dalam penelitian ini terkait
bulan April, Mei dan Juni 2022, penggunaan obat captopril yaitu tidak
dengan jumlah 5 resep (11%) dan ada hasil penggunaan obat pada pasien
didapatkan dosis penggunaan 40mg lansia hipertensi di Puskesmas
Pampang karena memiliki efek Pengobatan gagal jantung kongesti,
samping yang tidak cocok pada lansia, digunakan bersamaan dengan diuretik
membuat pasien batuk kering, rasa dan bila mungkin dengan digitalis.
hangat di wajah, leher, atau dada
Dosis hipertensi ringan sampai
(flushing), nyeri dada, denyut jantung
sedang dosis awal 12,5 mg 2 kali
cepat atau jantung berdebar-debar.
sehari. Dosis pemeliharaan 25 mg 2
Defenisi captopril adalah obat kali sehari, yang dapat ditingkatkan
untuk menangani hipertensi atau gagal selang 2-4 minggu, hingga diperoleh
jantung. Obat ini juga bisa digunakan respons yang memuaskan. Dosis
dalam pengobatan pascaserangan maksimum 50 mg 2 kali sehari.
jantung atau penyakit ginjal akibat Diuretik thiazide dapat ditambahkan
diabetes (nefropati diabetik). Captopril jika belum diperoleh respons yang
atau kaptopril merupakan obat memuaskan. Dosis diuretik dapat
golongan ACE inhibitor yang bekerja ditingkatkan selang 1-2 minggu
dengan cara menghambat perubahan hingga diperoleh respons optimum
angiotensin I menjadi angiostensi II. atau dosis maksimum dicapai. Dosis
Angiostensi berperan dalam Hipertensi berat dosis awal 12,5 mg 2
penyempitan pembuluh darah. Cara kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan
kerja ini akan membantu melebarkan bertahap menjadi maksimum 50 mg 3
pembuluh darah, sehingga aliran darah kali sehari.
lebih lancer dan tekanan darah pun
Cara kerja pada obat hipertensi
menurun. Obat ini juga bisa
adalah sebaiknya dikonsumsi saat
menurunkan komplikasi akibat
lambung kosong, idealnya 1 jam
hipertensi dan juga memiliki efek
sebelum atau 2 jam sesudah makan.
perlindungan terhadap ginjal. Obat ini
Obat ini biasanya dianjurkan untuk
bisa digunakan sebagai obat tunggal
diminum sebelum tidur karena dapat
atau dikombinasikan dengan obat lain.
menyebabkan pusing pada tahap awal.
Indikasi dari obat captopril
Efek samping obat captopril
adalah pengobatan hipertensi ringan
yang umumnya terjadi saat digunakan
dan sedang. Pada hipertensi berat
yaitu pusing atau sensasi rasa
digunakan bila terapi standar tidak
melayang, hilang kemampuan merasa,
efektif atau tidak dapat digunakan.
rasa hangat di wajah, leher, atau dada
(flushing), batuk kering, tekanan darah menurun, denyut jantung cepat atau
jantung berdeba-debar.
4. KESIMPULAN
Pusekesmas Pampang Makassar dapat pasien lanjut usia yang berumur mulai
5. DAFTAR PUSTAKA
Kartini Massa, Leni Arini Manafe, Harmili., T. Huriah. 2019. Faktor yang
2021. “Kepatuhan Minum Obat Berhubungan Dengan
Hipertensi Pada Lansia.” Kepatuhan Pengobatan
Jurnal of Public Health Vol. 2, Hipertensi Pada Lansia: A
No. 2, (2021). Literature Review. Journal of
Ners Community. Volume 10.
Syafika Alaydrus, Natalia Toding. Nomor 01 Hal 115-131.
“Pola Penggunaan Obat
Hipertensi Pada Pasien Geriatri Andriyana Novita Diah, 2018. Evaluasi
Berdasarkan Tepat Dosis, Tepat terapi penggunaan obat
Pasien Dan Tepat Obat Tahun antihipertensi pada pasien
2019.” Jurnal Mandala Geriatri di instalasi rawat inap
Pharmacon Indonesia, Vol RSUD Dr. Moewardi di
5.No.2 Desember 2019. Surakarta tahun 2016.
Avaiable online at www.jurnal- Universitas Muhammadiyah
pharmaconmw.com/jmpi Surakarta. Surakarta.
Kemenkes RI, 2016. Situasi lanjut usia Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan
(lansia) di Indonesia. Infodatin Dasar; RISKESDAS. Jakarta:
pusat data dan informasi Balitbang.
kementerian kesehatan
Republik Indonesia. ISSN Ariyanto, Y.N. 2016. Hubungan
2442-7659 Kepatuhan Minum Obat dengan
Tekanan Darah Pasien
Luh Sonya Astana Putri dkk, 2019. Hipertensi di Puskesmas
“Gambaran Pola Penggunaan Banguntapan 1 Bantul.
Obat Antihipertensi Pada [Skripsi]. Sekolah Tinggi Ilmu
Pasien Hipertensi.” Jurnal Kesehatan Jenderal Achmad
Medika Udayana,Vol. 8 No.6, Yani, Yogyakarta.
Juni.
Debora Gebby Tumundo, dkk, 2021
Sony Haposan Simamora, 2021. “Tingkat Kepatuhan
“Efektifitas Pasal 60 Ayat (1) Penggunaan Obat
UU No 36 Tahun 2009 Tentang Antihipertensi Pada Pasien
Kesehatan Terhadap Izin Edar Hipertensi.” Vol 10, No.24
(2021).