Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

HIPERTENSI

Nabila Salsabila Panggabean / 181101049


E-mail : nabila15salsabila@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu dari Penyakit Tidak Menular yang
bertanggung jawab atas kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Secara global, hipertensi
menjadi penyakit kardiovaskular yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Pada sebagaian
besar kasus hipertensi tidak menunjukkan gejala. Tujuan: Untuk mengetahui kemampuan
perawat dalam merencanakan asuhan keperawatan yang tepat dan sesuai pada pasien hipertensi.
Metode: Metode kualitatif dengan menggunakan literature berupa buku dan jurnal ilmiah.
Hasil dan Pembahasan: perawat yang telah berpikir kritis harus mampu merencanakan
tindakan keperawatan yang tepat dan sesuai untuk pasien terutama untuk pasien hipertensi.
Penutup: Ada pengaruh ketepatan perawat dalam merencanakan asuhan keperawatan pada
pasien hipertensi yang sesuai dengan NANDA, NIC dan NOC dalam proses keperawatan.
Kata kunci : Perencanaan Asuhan Keperawatan, Hipertensi, Penyakit Tidak Menular.

1. Latar Belakang 159 mmHg dan diastolik 90-99


mmHg), Hipertensi stadium 2
Dkutip dari kamus besar
(sistolik ≥160 mmHg dan diastolik
bahasa indonesia, tekanan darah
≥100 mmHg) (Asikin dkk, 2016,
tinggi (hipertensi) merupakan suatu
hlm.74). Pada sebagian besar kasus
peningkatan tekanan darah di dalam
hipertensi tidak menunjukkan
arteri. The Joint National
gejala.
Committee on Detection Evaluation
and Treatment of High Blood Berdasarkan data World

Pressure mengklasifikasikan Health Organization (WHO)

hipertensi kedalam 4 golongan dalam Global Status Report On

yaitu Normal (sistolik <120 mmHg Non-Communicable Disease,

dan diastolik <80 mmHg), prevalensi tekanan darah tinggi

Prahipertensi (sistolik 120-139 tahun 2014 pada orang dewasa

mmHg dan diastolik 80-89 mmHg), berusia 18 tahun keatas sekitar

Hipertensi stadium 1 (sistolik 140- 22%. Penyakit ini juga


bertanggung jawab atas 40% dan hipertensi sukunder. (Asikin
kematian akibat penyakit jantung dkk, 2016)
dan 51% kematian akibat stroke.
Selain secara global, hipertensi juga
2. Tujuan
menjadi salah satu penyakit tidak
Untuk mengetahui kemampuan
menular yang paling banyak di
perawat dalam merencanakan
derita masyarakat Indonesia
asuhan keperawatan yang tepat dan
(57,6%). Hal ini dibuktikan melalui
sesuai pada pasien hipertensi.
jumlah kunjungan hipertensi di
Fasilitas Kesehatan Tingkat 3. Metode
Pertama yang terus meningkat
Metode kualitatif dengan
setiap tahunnya (Ansar dkk, 2019).
menggunakan literature yang
Hasil Riskesdas tahun 2013
berasal dari buku-buku terkait, serta
melaporkan bahwa prevalensi
beberapa jurnal 10 tahun terakhir.
hipertensi di Sumatera Utara
sebesar 45,69% pada kelompok
4. Hasil dan Pembahasan
umur di atas 60 tahun untuk
penderita rawat jalan. Berdasarkan Menurut Hidayat (2009)
penyakit penyebab kematian pasien asuhan keperawatan hipertensi
rawat inap di Rumah Sakit meliputi, Pengkajian yang harus
Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera dilakukan dengan memperhatikan :
Utara, hipertensi menduduki Riwayat atau adanya faktor-faktor
peringkat pertama dengan proporsi resiko, antara lain: kegemukan,
kematian sebesar 27,02% (1.162 riwayat keluarga positif,
orang), pada kelompok umur ≥ 60 peningkatan kadar lipid serum,
tahun sebesar 20,23% (1.349 orang) merokok sigaret berat, penyakit
(Kemenkes RI, 2013). ginjal, terapi hormon kronis, gagal
jantung, kehamilan. Kemudian kaji
Hipertensi dapat disebabkan
pola aktivitas/istirahat. Kaji kondisi
oleh usia, jenis kelamin, ras dan
sirkulasi, eliminasi, pola nutrisi,
pola hidup. Berdasarkan
neurosensori. Kemudian kaji aspek
penyebabnya hipertensi dibagi
psikososial pasien, status
menjadi 2 yaitu hipertensi primer
nyeri/ketidaknyamanan, pola 6. Referensi
pernafasan, serta keamanan pasien.
Ansar, J., Dwinata, I., & M, A.
Diagnosis bisa didapatkan (2019). Determinan kejadian
setelah pengkajian dilakukan hipertensi pada pengunjung
dengan mengklasifikasikan data POSBINDU di wilayah kerja
berdasarkan data subjektif dan data puskesmas Ballaparang kota
objektif kemudian data dianalisis Makassar. Jurnal Nasional Ilmu
sehingga didapatkan diagnosis yang Kesehatan (JNIK), 1(3), 28-35.
sesuai dengan standar NANDA. Asikin, M., Nuralamsyah, M., &
Susaldi. (2016). Keperawatan
Setelah didapatkan diagnosis,
medikal bedah: sistem
dilakukan perencanaan tindakan
kardiovaskular. Jakarta:
keperawatan dengan menyesuaikan
Erlangga.
intervensi yang diberikan dengan
Bulecheck, G. M., et al. (Ed. 6)
NIC untuk mencapai tujuan dan
(2013). Nursing interventions
kriteria hasil dalam proses
clasification (Intansari
perawatan.
Nurjannah dan Roxsana Devi

Oleh karena itu, perawat yang Tumanggor, Editor Bahasa

telah berpikir kritis harus mampu Indonesia). Indonesia: Elsevier.

merencanakan tindakan Herdman, T. H., & Kamitsuru, S.

keperawatan yang tepat dan sesuai (Ed. 11) (2018). NANDA-I

untuk pasien terutama untuk pasien diagnosis keperawatan: definisi

hipertensi. dan klasifikasi 2018-2020 (Budi


Anna Keliat et al, Alih Bahasa).
5. Penutup Jakarta: EGC.
Moorhead, S., et al. (Ed. 5) (2013).
Ada pengaruh ketepatan
Nursing outcomes clasification
perawat dalam merencanakan
(Intansari Nurjannah dan
asuhan keperawatan pada pasien
Roxsana Devi Tumanggor,
hipertensi yang sesuai dengan
Editor Bahasa Indonesia).
NANDA, NIC dan NOC dalam
Indonesia: Elsevier.
proses keperawatan.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). perawat pelaksana dalam
Direktorat Jenderal PPM & peningkatan kualitas pelayanan
PLP, Pemberantasan Penyakit asuhan keperawatan. Jurnal
Menular dan Penyehatan IKESMA, 4(2).
Lingkungan. Jakarta: Kemenkes Simamora, R. H. (2009).
RI. Dokumentasi proses
Kementerian Kesehatan RI. (2017). keperawatan. Jember: Jember
Profil Penyakit Tidak Menular University Press.
Tahun 2016. Jakarta: Simamora, R. H. (2010).
Kementerian Kesehatan RI. Komunikasi dalam keperawatan.
Saputra, B. R., Rahayu., & Jember: Jember University
Indrawanto, I. S. (2013, Press.
Desember). Profil penderita Tarigan, A. R., Lubis, Z., &
hipertensi di RSUD Jombang Syarifah. (2018). Pengaruh
periode Januari-Desember 2011. pengetahuan, sikap dan
Fakultas Kedokteran dukungan keluarga terhadap diet
Universitas Muhammadiyah hipertensi di desa hulu
Malang, 9(2), 116-120. kecamatan pancur batu tahun
Santoso, D. (2010). Membonsai 2016. Jurnal Kesehatan, 11(1),
Hipertensi. Surabaya: Temprina 9-17.
Medika Grafika. WHO. (2014). Global Status Report
Simamora, R. H. (2008). Peran On Noncommunicable Diseases.
manajer dalam pembinaan etika Switzerland: WHO Press.

Anda mungkin juga menyukai