Anda di halaman 1dari 10

Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN


HOME CARE TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU
GAYA HIDUP PENDERITA HIPERTENSI
Alkhusari 1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kader Bangsa Palembang1,3


Program Studi Ilmu Keperawatan, Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu2
aalvca03@gmail.com1
khenivadiahanggita@gmail.com2
agungsatrio0305@gmail.com3

DOI: https://doi.org/10.36729/jam.v8i1

ABSTRAK
Latar Belakang : prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia >18 tahun
sebesar 34,1% tertinggi di kalimantan selatan (44,1%), sedangkan terendah di papua sebesar (22,2%),
estimasi jumlah kasus hipertensi di indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di
indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian (Riskesdas, 2018). Tujuan: Untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi terhadap perubahan perilaku gaya hidup penderita
hipertensi. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan pendekatan
Nonequivalent Pretest And Posttest With Control Group Design. Jumlah populasi 30 penderita dimana
sampel berjumlah 30 responden. Sampel dibagi menjadi 15 kelompok eksperiment/intervensi dan 15
kelompok kontrol yang diambil menggunakan metode non probality dengan teknik pengumpulan data
purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Plaju. Metode analisa data dengan paired t test . Hasil penelitian menunjukan didapatkan
p-value (0,015) maka dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan perilaku gaya hidup penderita
hipertensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.
Saran: Diharapkan pada petugas kesehatan dapat tetap memberikan upaya promotif, preventif dan
meningkatkan intensitas penyuluhan kepada semua masyarakat baik yang menderita maupun yang
tidak menderita hipertensi.

Kata Kunci: Hipertensi, Pendidikan Kesehatan, Gaya Hidup

ABSTRACT
Background: the prevalence of hypertension based on the results of measurements in the population
aged >18 years is 34.1%, the highest in South Kalimantan (44.1%), while the lowest in Papua is
(22.2%), the estimated number of hypertension cases in Indonesia is 63,309,620 people, while the
death rate in Indonesia due to hypertension is 427,218 deaths (Riskesdas, 2018). Objective: To
determine the effect of health education about hypertension on changes in lifestyle behavior of people
with hypertension. Method: The research design used is Quasi Experiment with Nonequivalent Pretest
And Posttest With Control Group Design approach. The total population is 30 patients where the
sample is 30 respondents. The samples were divided into 15 experimental/intervention groups and 15
control groups taken using non-probality methods with purposive sampling data collection techniques.
The instrument used is a questionnaire. Results:This research was conducted at Plaju Health Center.
Data analysis method with paired t test. The results showed that the p-value (0.015) could be
interpreted that there were differences in lifestyle behavior of people with hypertension in the
experimental group and the control group after health education. Suggestion: It is hoped that health
workers can continue to provide promotive, preventive efforts and increase the intensity of counseling
to all people, both those who suffer from and those who do not suffer from hypertension

Keywords : Hypertension, Health Education, Lifestyle

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 42


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

PENDAHULUAN berpartisipasi merencanakan kegiatan


Tekanan darah seseorang meliputi pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu
tekanan darah sistolik dan diastolik. unit/sarana/institusi baik aspek
Tekanan darah sistolik adalah tekanan administrasi maupun aspek pelayanan
darah saat jantung berdetak. Tekanan dengan mengkoordinir berbagai kategori
darah diastolik adalah tekanan darah saat tenaga profesional dibantu tenaga non
jantung dalam keadaan istirahat. Tekanan profesional, di bidang kesehatan maupun
darah normalnya adalah 140/90 mmHg non kesehatan (Prasetyo,2018).
(WHO, 2020). Gejala umum yang Pelayanan keperawatan home care
biasanya dialami oleh penderita hipertensi meliputi pelayanan keperawatan yang
adalah sakit kepala, kelelahan, leher tidak diberikan meliputi pelayanan primer,
nyaman, penglihatan berputar, detak sekunder dan tersier yang berfokus pada
jantung tidak teratur, dan tinnitus (Andrie, asuhan keperawatan pasien melalui
et.al., 2021). kerjasama dengan keluarga dan tim
Penanganan hipertensi terdiri dari kesehatan lainnya. Perawatan kesehatan di
penatalaksanaan farmakologi atau dengan rumah adalah spektrum kesehatan yang
obat yang saat ini memang telah luas dari pelayanan sosial yang ditawarkan
mengalami kemajuan, tetapi terdapat pada lingkungan rumah untuk memulihkan
banyak laporan yang menyampaikan ketidakmampuan dan membantu pasien
bahwa penderita hipertensi yang datang ke yang menderita penyakit kronis seperti
Rumah Sakit akan datang lagi dengan hipertensi (Prasetyo,2018).
keluhan tekanan darahnya tidak Homecare adalah pelayanan
mengalami penurunan bermakna meskipun Kesehatan yang dilakukan oleh profesional
sudah minum obat sehingga harus diikuti di tempat tinggal pasien (dirumah) dengan
dengan penatalaksanaan non-farmakologi tujuan membantu memenuhi kebutuhan
dengan memodifikasi gaya hidup (Suoth, pasien dalam mengatasi masalah
Bidjuni, & Malara, 2014). Kesehatan yang dilaksanakan oleh tim
Perawatan kesehatan di rumah Kesehatan professional yang melibatkan
adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan anggota keluarga sebagai pendukung
yang komprehensif bertujuan didalam proses perawatan dan
memandirikan pasien dan keluarganya, penyembuhan pasien sehingga keluarga
pelayanan kesehatan diberikan di tempat bisa mandiri dalam mengatasi masalah
tinggal pasien dengan melibatkan pasien kesehatanya (Ashar.A, 2021).
dan keluarganya sebagai subyek yang ikut

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 43


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

Tujuan dari pelayanan homecare salah satunya adalah hipertensi (Sartika et


adalah untuk meningkatkan, al., 2020).
mempertahankan atau memaksimalkan Prevalensi penyakit menular
tingkat kemandirian, serta meminimalkan mengalami penurunan sedangkan penyakit
dampak dari penyakit untuk mencapai tidak menular (PTM) seperti hipertensi
kemampuan individu secara optimal dalam cenderung mengalami peningkatan
jangka waktu yang lama secara (Tjekyan dan Zulkarnain, 2017). Penyakit
komprehensif dan berkesinambungan. tidak menular (PTM) merupakan penyebab
Gaya hidup merupakan faktor resiko kematian didunia 68% dari 56 juta
terpenting yang mempengaruhi kejadian kematian yang terjadi pada tahun 2012
hipertensi. Meningkatnya kasus hipertensi (Uguy et al, 2019). Riskesdes 2018
ini dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak menyatakan prevalensi hipertensi
sehat (Ayu, et all., 2022). berdasarkan hasil pengukuran pada
Gaya hidup sehat menjadi bagian penduduk usia >18 tahun sebesar 34,1%
yang penting dalam penanganan hipertensi tertinggi di kalimantan selatan (44,1%),
dengan mengurangi berat badan untuk sedangkan terendah di papua sebesar
individu yang gemuk, mengadopsi pola (22,2%), estimasi jumlah kasus hipertensi
makan Dietary Approach to Stop di indonesia sebesar 63.309.620 orang,
Hypertension (DASH), melakukan sedangkan angka kematian di Indonesia
aktifitas fisik/olahraga, menghindari akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian
alkohol, kafein dan kebiasaan merokok (Riskesdas, 2018).
agar tidak menimbulkan hipertensi berat Berdasarkan latar belakang yang
yang mungkin disertai dengan komplikasi telah diuraikan di atas, peneliti ingin
yang berbahaya (Amila, 2018). melakukan penelitian mengenai pengaruh
Menurut data Riskesdas di Asia pendidikan kesehatan dalam pelayanan
Tenggara pada tahun 2018, jumlah homecare terhadap perubahan perilaku
penderita hipertensi di Indonesia mencapai gaya hidup penderita hipertensi di
36, meningkat 34,1% dari tahun ke tahun. Puskesmas Plaju.
Dibandingkan dengan data hasil Riskesdas
tahun 2013, angka kejadian ini mengalami METODE PENELITIAN
peningkatan yang cukup tinggi. Kawasan Desain penelitian yang digunakan
Asia Tenggara termasuk Indonesia, adalah Quasi Experiment dengan
dilaporkan 49,7% penyebab kematian pendekatan Nonequivalent Pretest And
Posttest With Control Group Design.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 44


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

Prosedur penelitian ini dilakukan dengan Pasien yang tidak sakit parah/komplikasi, 4)
cara memberikan pretest (pengamatan Pasien yang mengisi pretest posttest
awal) terlebih dahulu sebelum diberikan kuesioner secara keseluruhan, 5) Kelompok
intervensi (Notoadmodjo, 2018). eksperimen yang menderita hipertensi dan

Penelitian ini dilakukan di aktif menjalani pengobatan dipuskesmas

Puskesmas Plaju pada tahap proposal plaju 2x dalam 1 bulan dan berada

dilakukan pada 10 Februari sampai 25 dikawasan wilayah plaju, 6) Kelompok


kontrol yang menderita hipertensi dan tidak
Maret dan penelitian dilakukan pada
terlalu aktif menjalani pengobatan.
tanggal 19 Mei – 30 Juni 2022. Populasi
Sedangkan kriteria eksklusi : 1) Pasien yang
penelitian ini adalah seluruh pasien dengan
tidak mengikuti kegiatan selama penyuluhan
penyakit hipertensi yang melakukan
(tidak menyelesaikan semua materi), 2)
kunjungan pengobatan di Puskesmas plaju
Pasien yang tidak mengisi pretest posttest
dari bulan Januari - Mei 2022 yaitu
kuesioner secara keseluruhan, 3) Pasien
sebanyak 110 orang kasus baru dan 2.167
berusia >85 tahun.
orang kasus lama
Penelitian ini memberikan aspek
Menurut teori Gay & Diehl (1992)
pertimbangan etik yang meliputi self
mengatakan bahwa untuk penelitian
determination, privacy, confidentiality dan
eksperimental yang menggunakan
protection from discomfort. Dimana
kelompok eksperimen dan kontrol jumlah
persetujuan etik (ethical approval) No :
elemen perkelompok adalah 15-30 orang.
023/A/Kepk/Ukb/V/2022.
Karena keterbatasan waktu, dana dan
Penelitian ini menggunakan analisa
tenaga , sampel yang diambil adalah 30
bivariat dimana menggunakan paired sampel
orang responden dibagi menjadi dua t-test atau Wilcoxon. Menurut Swarjana
kelompok yaitu 15 kelompok kontrol dan (2016) syarat uji berpasangan wilcoxon data
15 kelompok eksperimen tidak harus berdistribusi normal, data
Metode sampling yang digunakan bersifat kategorik nominal atau ordinal.
adalah non-probability dengan teknik Dimana variabel yang diteli pendidikan
pengumpulan data purposive sampling. kesehatan dalam pelayanan home care dan
Metode purposive sampling adalah prilaku gaya hidup.
pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan subjektif peneliti. HASIL PENELITIAN
Kriteria Inklusi : 1) Pasien yang Analisa Univariat
terdaftar di puskesmas plaju, 2) Pasien yang Berdasarkan hasil penelitian
bersedia menjadi responden penelitian, 3) perilaku gaya hidup penderita hipertensi di

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 45


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

Puskesmas Plaju Palembang sebelum dan kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan berikut.
pada kelompok eksperimen dan kelompok
Tabel 1.
Nilai Pretest Perilaku Gaya Hidup Penderita Hipertensi
Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Kelompok N Mean Min Max SD
Eksperimen 15 62,87 50 73 6,163
Kontrol 15 62,27 57 69 3,474

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat maksimal 73 sedangkan nilai rata-rata


bahwa nilai rata-rata prestest kelompok pada kelompok kontrol 62,27, minimal 57
eksperimen 62,87, minimal 50 dan dan maksimal 69.
Tabel 2.
Nilai Posttest Perilaku Gaya Hidup Penderita Hipertensi
Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Kelompok N Mean Min Max SD
Eksperimen 15 66,33 58 75 5,327
Kontrol 15 62,13 56 66 3,292

Berdasarkan tabel 2 menunjukan Analisa Bivariat


bahwa nilai rata-rata posttest kelompok Perbedaan Nilai Antara Perilaku Gaya
eksperimen 66,33, minimal 58 dan Hidup Penderita Hipertensi Pada
maksimal 75 sedangkan nilai rata-rata Kelompok Eksperimen Dan Kelompok
pada kelompok kontrol 62,13, minimal 56 Kontrol Di Puskesmas Plaju Tahun 2022
dan maksimal 66.
Tabel 3.
Perbedaan Nilai Antara Perilaku Gaya Hidup Penderita Hipertensi
Pada Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
P-
Kelompok N Mean Min Max Beda Mean SD
Value
Eksperimen 15 66,33 58 75 5,372
4,2 0,015
Kontrol 15 62,13 56 66 3,292

Beradasarkan Tabel 3 diketahui bahwa terdapat perbedaan perilaku gaya


bahwa beda mean kelompok eksperimen hidup penderita hipertensi pada kelompok
dan kelompok kontrol adalah 4,2 dan hasil eksperimen dan kelompok kontrol sesudah
uji Independent Sample T-test didapatkan dilakukan pendidikan kesehatan.
p-value (0,015) maka dapat diartikan

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 46


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

PEMBAHASAN maupun langsung dari rumah sakit. Gaya


Perilaku Gaya Hidup Penderita hidup merupakan faktor resiko terpenting
Hipertensi Sebelum Diberikan yang mempengaruhi kejadian hipertensi.
Pendidikan Kesehatan Meningkatnya kasus hipertensi ini
Berdasarkan hasil penelitian dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak
mengenai perilaku gaya hidup penderita sehat karena gaya hidup yang modern
hipertensi di Puskesmas Plaju Palembang cenderung membuat berkurangnya
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan aktivitas fisik (olahraga), konsumsi
pada kelompok eksperimen didapatkan alkohol tinggi, minum kopi dan merokok
nilai rata-rata 62,87 dan kelompok kontrol serta stress yang berkepanjangan. Semua
62,27. perilaku tersebut merupakan pemicu
Perilaku yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi (Rendi et,al, 2017).
upaya atau usaha seseorang agar dapat Menurut Tri Asri et al., (2018)
mempertahankan dan meningkatkan faktor pemungkin seseorang melakukan
derajat kesehatannya adalah bagian dari gaya hidup cukup seperti ketersediaan
perilaku hidup sehat. Penanganan yang fasilitas pendukung yang terjangkau untuk
dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi kesehatan melalui
menurunkan hipertensi adalah dengan televisi, internet maupun media masa
beberapa cara yang tepat diantaranya dapat lainnya dan faktor pendukung seperti
melakukana aktifitas secara fisik atau adanya sosialisasi dari pihak kesehatan
olahraga yang cukup dan dilakukan secara baik dari pihak yang melakukan penelitian
teratur. Selain itu pola hidup sehat dan maupun langsung dari rumah sakit. Gaya
pola makan sehat juga merupakan pilihan hidup merupakan faktor resiko terpenting
tepat untuk dapat menjaga diri terbebas yang mempengaruhi kejadian hipertensi.
dari risiko hipertensi (Susilo, 2018). Meningkatnya kasus hipertensi ini
Menurut (Munthe, 2016), faktor dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak
pemungkin seseorang melakukan gaya sehat karena gaya hidup yang modern
hidup cukup seperti ketersediaan fasilitas cenderung membuat berkurangnya
pendukung yang terjangkau untuk aktivitas fisik (olahraga), konsumsi
mendapatkan informasi kesehatan melalui alkohol tinggi, minum kopi dan merokok
televisi, internet maupun media masa serta stress yang berkepanjangan. Semua
lainnya dan faktor pendukung seperti perilaku tersebut merupakan pemicu
adanya sosialisasi dari pihak kesehatan tekanan darah tinggi.
baik dari pihak yang melakukan penelitian

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 47


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

Pendidikan kesehatan merupakan perubahan perilaku gaya hidup penderita


suatu upaya yang direncanakan untuk hipertensi (Rendi, et al., 2017)
menyebarkan pesan, menanamkan Hal ini sejalan dengan tujuan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak dilakukannya penyuluhan kesehatan yang

hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga dikemukakan oleh (Notoatmodjo, 2010),

mau dan bisa melakukan suatu anjuran yakni peningkatan perilaku masyarakat di

yang diharapkan untuk meningkatkan bidang kesehatan, tercapainya perubahan


perilaku, individu, keluarga dan masyarakat
status kesehatan, mencegah timbulnya
sebagai sasaran utama penyuluhan kesehatan
penyakit, mempertahankan derajat
dalam membina perilaku sehat dan
kesehatan, memaksimalkan fungsi dan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam
peran penderita dan keluarga mengatasi
upaya meningkatkan derajat kesehatan yang
masalah kesehatan (Gina Agarwal, dkk.
optimal sesuai dengan konsep sehat
2018).
sehinngga dapat menurunkan angka
Perilaku Gaya Hidup Penderita
kesakitan dan kematian. Hal tersebut dapat
Hipertensi Sesudah Diberikan
diartikan terdapat peningkatan nilai mean
Pendidikan Kesehatan.
perilaku gaya hidup penderita hipertensi.
Berdasarkan hasil penelitian
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dalam
mengenai perilaku gaya hidup penderita
Pelayanan Homecare Terhadap
hipertensi di Puskesmas Plaju Palembang
Perubahan Perilaku Gaya Hidup
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
Penderita Hipertensi
pada kelompok eksperimen didapatkan nilai
Berdasarkan hasil penelitian
rata-rata 66,33 dan kelompok kontrol 62,13.
mengenai Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Dilihat pada nilai mean terjadi peningkatan
dalam Pelayanan Homecare terhadap
dari nilai sebelum diberikan pendidikan
perubahan perilaku gaya hidup penderita
kesehatan, Yang artinya terjadi perubahan
hipertensi di Puskesmas Plaju Palembang
perilaku gaya hidup penderita hipertensi.
diketahui bahwa beda mean kelompok
Penelitian ini sesuai dengan
penelitian (Susi, 2015), bahwa ada pengaruh eksperimen dan kelompok kontrol adalah

penerapan promosi kesehatan melalui 4,2 dan hasil uji Independent Sample T-test

metode ceramah bagi penderita hipertensi. didapatkan p-value (0,015) maka dapat
Informasi yang diperoleh baik dari diartikan bahwa terdapat perbedaan
pendidikan formal maupun nonformal dapat perilaku gaya hidup penderita hipertensi
memberikan pengaruh sehingga pada kelompok eksperimen dan kelompok
menghasilkan perubahan atau peningkatan

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 48


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

kontrol sesudah dilakukan pendidikan stres, rajin beraktivitas/ berolahraga, dan


kesehatan. mengurangi berat badan agar tekanan
Hasil penelitian menyatakan bahwa darahnya tetap normal.
pendidikan kesehatan berpengaruh pada KESIMPULAN
perubahan perilaku gaya hidup responden. 1. Perilaku gaya hidup penderita
Hal ini menandakan bahwa dengan adanya hipertensi sebelum diberikan
pemberian pendidikan kesehatan akan pendidikan kesehatan pada kelompok
meningkatkan pengetahuan, perilaku eksperimen didapatkan nilai rata-rata
seseorang dalam mengintervensi 62,87 dan pada kelompok kontrol di
penyakitnya dengan mengontrol dan dapatkan nilai rata-rata 62,27
mencegah terjadinya kenaikan tekanan 2. Perilaku gaya hidup penderita
darah yang melebihi batas normal (Pacifica hipertensi sesudah diebrikan pendidikan
& Paschalia, 2020). kesehatan pada kelompok eksperimen
Hasil penelitian ini juga sepaham didapatkan nilai rata-rata 66,33 dan
dengan penelitian yang dilakukan (Tirtana, pada kelompok kontrol di dapatkan
2014) membuktikan terdapat pengaruh nilai rata-rata 62,13
pendidikan kesehatan hipertensi terhadap 3. Ada perbedaan nilai perilaku gaya
perubahan pengetahuan responden tentang hidup penderita hipertensi pada
perilaku hidup sehat seperti mengatur pola
kelompok eksperimen dan kelompok
makan dengan membatasi asupan garam,
kontrol dengan nilai p-value 0,015
lemak, alkohol, berhenti merokok, dan
(<0,05)
mengontrol berat badan, melakukan aktivitas
SARAN
fisik, istirahat dan tidur
Diharapkan pada petugas kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian peneliti
dapat tetap memberikan upaya promotif,
berpendapat bahwa upaya yang dilakukan
preventif dan meningkatkan intensitas
untuk menekan kejadian hipertensi
penyuluhan kepada semua masyarakat
maupun komplikasi yang terjadi akibat
baik yang menderita maupun yang tidak
hipertensi salah satunya adalah dengan
menderita hipertensi. Memberikan
memberikan penyuluhan atau pendidikan
pelatihan-pelatihan homecare kepada
kesehatan kepada klien hipertensi. Dengan
perawat atau petugas kesehatan lainya
pendidikan kesehatan diharapkan penderita
sehingga kemampuan perawat atau
hipertensi dapat memodifikasi perilaku
petugas kesehatan lainya dalam pelayanan
gaya hidupnya seperti membatasi asupan
homecare meningkat serta melakukan
garam, berhenti merokok, mengurangi
penambahan tenaga khusus homecare.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 49


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

DAFTAR PUSTAKA
Andri, J., Padila, P., Sartika, A., Andrianto, M. B., & J, H. (2021). Changes of Blood
Pressure in Hypertension Patients Through Isometric Handgrip Exercise. JOSING:
Journal of Nursing and Health, 1(2), 54–64.
https://doi.org/10.31539/josing.v1i2.2326

Aprillia Veranita, L. P. R. S. (2020). Peningkatan Kepatuhan Pola Hidup Melalui Penyuluhan


Kesehatan Pada Klien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik, 3(2), 38–
47. https://doi.org/10.48079/vol3.iss2.66

Amila., Sinaga, Janno., dkk. (2018). Self Efficacy dan Gaya Hidup Penderita Hipertensi.
Jurnal Kesehatan. 9(3). 360-363.

Ashar, Ahmad, and Muh Andi. (2021). “Studi Kasus Pelayanan Home Care Nursing.” 2(1):
19–32.

Astuti, V. W., Tasman, T., & Amri, L. F. (2021). Prevalensi Dan Analisis Faktor Risiko
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. BIMIKI (Berkala Ilmiah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 9(1), 1–9.
https://doi.org/10.53345/bimiki.v9i1.185

Ayu, D., Sinaga, A. F., Syahlan, N., Siregar, S. M., Sofi, S., Zega, R. S., Rusdi, A., Annisa,
A., & Dila, T. A. (2022). Faktor - Faktor Yang Menyebabkan Hipertensi Di
Kelurahan Medan Tenggara. Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2),
649–664. https://doi.org/10.14710/jkm.v10i2.32252

Christiani, Epti, Indah. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku


Pencegahan Stroke Pada Penderita Hipertensi Di Desa Pitu Kecamatan Pitu
Kabupaten Ngawi. Skripsi. Program Studi Keperawatan Stikes Bhakti Husada
Mulia, Madiun.

Gina Agarwal, dkk. 2018. Evaluation of a community paramedicine health promotion and
lifestyle risk assessment program for older adults who live in social housing: a
cluster randomized trial. CMAJ | MAY 28, 2018 | VOLUME 190 | ISSUE 21. 1-10.
Cite as: CMAJ 2018 May 28;190:E638-47. doi: 10.1503/cmaj.170740.

Haryani Nur., Subiyanto, AA, dkk. (2018). Pengaruh Penyuluhan Hipertensi Terhadap
Perubahan Perilaku Beresiko Pada Pasien Hipertensi. Diakses 20 juni 2022. dari
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/232294/MjMyMjk0

Induniasih., Ratna., dan Wahyu. 2021. Promosi Kesehatan Pendidikan Kesehatan dalam
Keperawatan. Yogyakarta : PUSTAKA BARU PRESS.

Marhabatsar, Syaidah, Nahda., Sijid, Aisyah, ST. (2021). Review Penyakit Hipertensi Pada
Sistem Kardiovaskuler. Journal UIN Allauddin.72-78.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Pacifica, Y., & Paschalia, M. (2020). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Dalam Menurunkan
Tingkat Stress Penderita Hipertensi Di Puskesmas Onekore. 5(2), 112–120

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 50


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2023 Alkhusari1, Kheniva Diah Anggita2, Agum Satrio3

Prasetyo, B.Y., Suswati I, Setiawan, B.E.F., Tilaqsa, A. (2018). Interpropessional Education;


Panduan Tutorial dan Hovisit Kesehatan Keluarga. UMM Press

Rendi, Tavip Dwi Wahyuni, D.T, Warsono,. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Tentang Hipertensi Terhadap Perubahan Perilaku Gaya Hidup Klien Hipertensi Di
Puskesmas Dau Kabupaten Malang. Nursing News Volume 2, Nomor 3.

Suoth, M., H. Bidjuni, and R. Malara. 2014. “Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian
Hipertensi Di Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa
Utara.” Jurnal Keperawatan UNSRAT 2(1): 1–10.

Susi. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Supriati. (2020). Hubungan Gaya Hidup Sehat Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
Desa Natai Kondang Kecamatan Permata Kecubung Kabupaten Sukamara. Skripsi.
Program Studi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo
Cendekia Medika. Pangkalanbuun.

Tirtana, A. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Hipertensi Pada


Lansia Hipertensi di Rw 04 Tegal Rejo Kelurahan Tegal rejo. Jurnal IImu
Keperawatan, 1(2), 13. http://digilib.unisayogya.ac.id/987/1/.pdf

Telaumbanua, Christiani, Arniat., dan Rahayu, Yanti. (2021). Penyuluhan dan Edukasih
Tentang Penyakit Hipertensi. Jurnal Abdimas Saintika. 3(1). 119-124.

Tri Asri, R. L., Wardani, R., Widyastika, K., Ardiana, O., & Sila, I. (2018). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Hipertensi terhadap Pengetahuan Lansia di Posyandu Lansia
Kelurahan Manisrenggo. Journal of Community Engagement in Health, 1(2),
267970. https://doi.org/10.30994/jceh.v1i2.1

Triandini, Rini. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di


Puskesmas 23 Dua Puluh Tiga Ilir Kota Palembang Tahun 2021. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi. 22(1). 308-313.

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 51

Anda mungkin juga menyukai