Anda di halaman 1dari 42

POLTEKKES KEMENKES PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PENDERITA HIPERTENSI

YANG MENGALAMI GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI DENGAN

INTERVENSI KOMPRES HANGAT

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III

kesehatan Program Studi Keperawatan Solok

Oleh

SERLY FAMAWATI

NIM: 173210342

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SOLOK POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES PADANG

TAHUN 2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keluarga merupakan sasaran keperawatan komunitas selain individu, kelompok, dan

masyarakat. Pelayanan kepearawatn keluarga merupakan salah satu area pelayanan

keperawatan keluaraga merupakan salah satu area pelayanan kepearawatan yang dapat di

lakanakan dimasyarakat. Depekes(2010) mendifinesikan keluaraga sebagai salah satu sosial

yang terdiri dari dua orang atau lebih yang di hubungakn karena hubungan darah.

Dalam Undang- Undang no.52 tahun 2019 tentang perkmbangan kepedndudukan dan

pembangunan keluaraga.keluaraga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri

dari suami itri, atau suami, Istri dan anakanya.atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

Dengan demikian sebuah keluarga dapat di gambarkan sebagai anggota dari kelompok

masyrakat dapat yang paling dasar, tinggal bersama dan beriketraksi unutk memenuhui

kebutuhan anatara individu.pelayanan keperawatan kepada keluaraga juga seklaigus

mencakup unit terkecil dari masyarakat (widyanto, 2014) Berdasarkan definisi secara

umum,seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun keatas.lansia bukan

suatu penyakit namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai

dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan ,lansia

adalah keadan yang ditandai oleh kegagalan iseseorang untuk mempertahankan

keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. (efendi, 2009 )

Proses penuan pada lansia terjadi seiring bertambahnya umur lansia,yang akan

menimbukan permasalahan terkait aspek kesehatan,ekonomi,maupun sosial.oleh karena itu

perlunya peningkata pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia sehingga lansia dapat

meningkatkan kualitas hidupnya,berdasarkan aspek kesehatan lansia akan mengalaami


proses penuaan yang ditandai dengan penuruna pada daya tahan fsik sehingga rentan terhadap

penyakit,penurunan fungsi fisik yang terjadi pada lansia yakni penurunan sistem tubuh

seperti sistem saraf,perut,limpa dan hati.

Lanjut usia adalah tahap akhir perkembang pada kehidupan manusia yang dimulai

dari usia 60 tahun hingga hampir mencapai 120 atau 125 tahun ,adapun lanjut usia dapat

diklasifikasikan lansia awal 65 -74 thn ,lansia menengah 75 lebih dan lansia akhir 85 tahun

lebih.(festi , 2018) Data dari riskesdes 2013 menyebutkan bahwa penyakit yang banyak

terjadi pad a lansia yaitu penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi,artritis,stroke,

penyakit paru obstruktif dan dibetes melitus. (festi , 2018)

Hipertensi adalah sebagai peningktan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg

atau tekanan diastolik sedikitnya 90mmHg.hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita

penyakit jantung ,tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf ,ginjal ,dan

pembuluh darah dan makin tinggi tekanan ( Nurarif ,ddk .2015 :102 ) Hipertensi merupakan

salah satu penyakit yang tergolong silent kiler atau penyakit yang dapat membunuh manusia

secara tidak terduga.hipertensi sering disebut sebagai penyakit darah tinggi.hal ini disebabkan

orang yang menderita hipertensi memiliki tekanan darah yang sangat tinggi (abnormal)

apabila diukur mengggunakan tensi meter.( Ridwan ,2017 )

Pada tahun 2000 penderita hipertensi di dunia mencapai jumlah 957-987 juta

orang.apabila usaha-usaha pencegahan terhadap hipertensi tidak dilakukan sedini mungkin

maka diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan meningkat menjadi 1.56 milyar orang

atau 60% dari populasi jumlah penduduk dewasa dunia.bagaimana dengan indonesia?

Sebuah hasil penelitian disajikan oleh Armiliawati dkk (2007 ) yang mengungkapkan bahwa

prevalenssi penderita hipertensi terbanyak berkisar antara 6 sampai dengan 15% tetapi angka

angka ekstrim rendah seperti di ungara,jawa tenah 1,8%.Lembah Balim pegunungan jaya
wijaya,irian jaya 0,6% dan Talang sumatera barat 17,8 % .nyata di sini dua angka yang

dilaporkan oleh kelompok yang sama pada 2 daerah perdesaan di sumatera barat

menunjukkan angka yang tinggi. (Ridwan , 2017 )

Prevalensi hiperrtensi di dunia diperkirkan sebesar 1 milyar jiwa dan hampir 7,1 juta

kematia setap tahunnya akibat hipertensi ,atau sekitar 13% dari total kematian.prevalensi di

iindonessi denga umur diatas 25 tahun adalah sebesr 8,3% dengan jmlah prevalensi laki-laki

sebesar 12,2%dan perempuuan 15,5%. Berdasarkann hasl riset kesehtan dasar depkes

(riskesdas) 2013, sekitar 76%kejadian hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini

didapat dari pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahn ke atas ditemukan prevalensi

hipertensi di indonesia sebesar 31,7% (Depkes RI ,2013).

Menurut pinzon (2013) dalam jurnal kesehatan oleh syiddatul mengatakan

berdasarkan survey yang dilakukan menjelaskan bahwa pada usia lebih dari 60 tahun kondsi

nyeri kepala hipertensi yang paling sering dijumpai adalah nyeri tengkuk.

Nyeri terjadi apabila menyertai kerusakan jaringan dan ini menyebabkan seseorang

menarik diri atau menghindar dari sumber rangsang,nyeri juga merupakan mekanisme

perlindunga bagi tubuh dalam hal ini bertindak sebagai sistem kontrol atau alarm terhadap

bahaya. (Pahria , dkk . 2019 : 22 )Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan

emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringann

yang aktual atau pontesial.Nyeri akut pola atau penyebab nyeri ,nyeri yang tidak diatasi

secara adekuat mempunyai efek yang membahayakan diluar ketidak nyaman yang

disebabkan selain merasakan ketidaknyamanan dan mengganggu ,nyeri akut yang

tidakredadapamempengaruhisistempulmonari,kardiovaskuler,gastroiniestinal,endroki dan

immunologik(yeager dkk,1987).Nyeri kronis sama sepertinya halnya nyeri akut yang

mempunyai efek negatif,nyeri kronis juga mempunyyai efek yang merugikan ,supresi fungsi
imun yang berkaitan dengan nyeri kronis dapat meningkatkan pertumbuhan tumor.nyeri

kronis sering mengakibatkan depresi dan ketidak mampuan .

Nyeri hipertensi pada lansia bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa

sakit dan tidak nyaman.secara umum manajemen nyeri hipertensi pada lansia ada dua yaitu

manjemen farmakologi(obat-obatan) dan manajemen non farmakologi,menangani nyeri yang

dialami pasien melalui intervensi farmakologi adalah dilakukan oleh dokter dengan

pemberian obat-obatan seperti analgesik,sedangkan intervensi non farmakologi menangani

pasien nyeri dilakukan dengan salah satu yaitu dengan memberikan kompres hangat untuk

mengurangi nyeri(kozier,eet.al,2009).

Kompres merupakan salah satu tindakan non farmakologi untuk mengatasi nyeri

mengilangkan nyeri adalah menggunakan kompres hangat,dimana kompres hangat dapat

memberikan rasa hangat pada daerah tertentu.karena rasa hangat yang diberikan mampu

mendilatasi pembuluh darah dan suplai oksigen menjadi lancar dan meredakan ketegangan

,akibatnyya nyeri berkurang( syiddatul dalam rohimah).

Kompres hangat merupakan salah satu penatalaksanaan nyeri dengan memberikan

energi panas melalui konduksi,dimana panas tersebut dapat menyebabkan vasodilatasi

(pelebaran pembuluh darah).meningkatkan relaksaasi otot sehigga meningkatkan sirkulsi dan

menambahkan pemasukan oksigen,serta nutrisi kejaringan( syiddatu dalam potter).

Kompres hangat juga dapat meningkatkan curah jantung ,peninkatan tersebut

dikarenakan sebagai hasil vasodilatasi perifer yang berlebihan yang mengalihkan sejumlah

besar suplai darah dari organ dalam dan menghasilkan penurunan tekanan darah
B. Rumusan masalah

bagaimana mendiskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi

mengalami gangguan rasa nyaman nyeri dengan intervensi kompres hangat untuk

mengurangi rasa nyeri

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Adapun tujuan umum dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk

mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi yang

mengalami gangguan rasa nyaman nyeri dengan intervensi kompres hangat untuk

mengurangi nyeri

D. Manfaat

1. aplikatif

a. bagi penulis

sebagai pedoman dalam asuhan keperawatan keluarga dan aplikasi ilmu

keperawatan pada pasien hipertensi dengan gangguan rasa nyaman nyeri serta

menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam melaksanakan asuhan

keperawatan.

b. bagi klien

sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang hipertensi dan

mengendalakan gangguan rasa nyaman nyeri yang dialami klien


2. Pengembaangan keilmuan

a. Bagi institusi pendidikan

Sebagai sumber bacaan atau acuan dalam kegiatan proses belajar mengajar

dan bahan dalam peningkatan asuhan keperwatan keluarga khususnya dengan

hipertensi dengan gangguaan rasa nyaman nyeri.


BAB II

TIJNJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KELUARGA

1. Pengerian keluarga

Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang

mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungannya erat antara

anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau

unit layanan perlu diperhitungkan (friedman, dalam Zaidin,2009).

Duval menyatakan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan

oleh ikatan perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan

mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, dan

emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat dari interaksi yang reguler

dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum

(Duval dalam zaidin,2009).

Keluarga adalah sebuah unit orang yang terkait karena pernikahan, kelahiran, atau

adopsi. Keluarga adalah suatu unit sosial yang terdiri atas 2 orang atau lebih yang saling

terkait secara emosional satu sama lain ( Duvall dalam priscilla, 2015).

2. Ciri-ciri keluarga

Robert maclver dan charles morton page menjelaskan ciri-ciri keluarga sebagai

berikut :

a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan


b. Keluarga berbentuk suatu kelembangan yang berkaitan denggan hubungan

perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara

c. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomenclatur), termasuk

perhitungan garis keturunan

d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-

anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan

membesarkan anak

e. Keluarga mempunyai tempat tinggal bersama, rumah, atau rumah tangga

(Zaidin,2009).

3. Tipe keluarga

Friedman membagi tipe keluarga seperti berikut:

a. Nuclear family (keluarga inti). Terdiri dari orang tua dan anak yang masih

menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak

keluarga lainnya.

b. Extended family (keluarga besar). Satu keluarga yang terdiri dari satu atau

dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu

rumah dan saling menunjang satu sama lain.

c. Single parent family. Satu keluarga yang dekepalai oleh satu kepala keluarga

dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya.

d. Nuclear dyed. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,

tinggal dalam satu rumah yang sama.


e. Blended family. Suatu keluarga yang terbentuk dan perkawinan pasangan,

yang masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan

terdahulu.

f. Three generation family. Keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kake,

nenek, babak, ibu, dan anak dalam satu rumah.

g. Single adult living alone. Bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang

dewasa yang hidup dalam rumahnya.

h. Middle age atau alderly couple. Keluarga yang terdiri sepasang suami istri

paruh baya.

4. Bentuk keluarga

Bentuk keluarga menggambarkan perbedaan sosial, tingkah laku, dan

kultur, serta gaya hidup. Dalam asuhan keperawatan, bentuk keluarga ini perlu

diperhatika, terutama dalam hal pelaksankaan asuhan keperawatan.

Sussman et al. Menguraikan keluarga menjadi 7 bentuk.

a. Keluarga inti. Keluarga inti terdiri dari suami (pencari nafkah), seseorang

ada kecendrungan keluarga inti tradisional bergeser menjadi bentuk

keluarga inti tradisional bergeser menjadi bentuk keluarga inti

nontradisional. Kecenderungan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain

suami-istri keduanya pekerja/ berkarir dan keluarga tanpa anak.

b. Keluarga besar tradisional. Keluarga besar tradisional adalah bentuk

keluarga yang pasangan suami istri sama-sama melakukan pengaturan dan


belanja rumah tangga dengan orang tua,sanak saudara, dan kerabat lain

dalam keluarga tersebut.

c. Keluarga dengan orang tua tunggal. Keluarga ini hanya memiliki satu

kepala rumah tangga, ayah dan ibu (duda/ janda / belum mmenikah). jumlah

ibu remaja yang tidak manikah akhir-akhir ini cenderung meningkat karena

berbagai alasan antara lain kemiskinan dan pergaulan bebas (melahirkan di

luar pernikahan).

d. Individu dewasa yang hidup sendiri. Bentuk ini banyak terdapat di

masyarakat. Mereka hidup berkelompok seperti di panti wreda, tetapi ada

juga yang menyendiri. Mereka ini membutuhkan layanan kesehatan dan

psikososial karena tidak mempunyai sistem pendukung.

e. Keluarga dengan oraang tua tiri.

5. fungsi perawataan kesehatan

fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan melaksanakan praktek

asuhan keperawatan yaitu keluarga mempunyai tugas untuk memelihara

kesehatan anggota keluarganya agar tetap memiliki produktivita dalam

menjalankan perannya masing-masing ,fungsi perawatan kesehatan ini

dikembangkan menjadii tugas keluarga di bidang kesehatan. Adapun tugas

kesehatan keluarga menurut friedman (2010). Yaitu :

1. mengenal masalah atau gangguan kesehatan keluarga kesehatan

merupakan kebutuhan keluarga yang perlu mendapatkan perhatian.

2. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga


Tugas ini merupaka upaya keluarga yang utama untuk meencari

bantuan yang tepat sesuai dengan masalah kesehatan yang menimpa

keluarga.

3. Merawat anggota keluarga yang sakit

Tugas merawat anggota keluarga yang sakit sering kali harus

dilakukan keluarga untuk memberikan perawatan lanjut setela

memperoleh pelayanan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga untuk mendaya gunakan potensi

internal yang ada di lingkungan rumah untuk mempertahankan

kesehatan atau membantu proses perawatan anggota keluarga yang

sakit.

5. Menggunnkan fasilitas kesehatan

Tugas ini merupakan bentuk upaya keluarga untuk mengatasi masalah

kesehatan anggota keluarganya dengan memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang ada.

B.KONSEP LANSIA

1. Pengertian lansia

Secara defenisi,seorang indiviidu yang telah melewati usia 45 tahun atau 60

tahun disebut lansia. Akan tetapi,pelabelan ini dirasakan kurang tepat. Hal itu

cenderung pada asumsi nahwa lansia itu lemah,penuh ketergantungan ,minum

penghasilan ,penyakitan, tidak produktif,dan masih banyak lagi.(senja & prasetyo

,2019).Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan


jaringan utuk memperbaiki diri/mengganti diri da mempethnka struktur dan fungsi

normalnya sehngga tidak dapat bertaha terhadap jejas.(terrmasuk infeksi) dan

meperbbaikikeruakn ag idertadengan begitu manusia secara progresif akan kehlangan

daya tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk makin banyak distori metabolik dan

struktural yang diebut sebagai penyakit degeneratif seperti

hipertensi,aterosklerois,diabetes melitus dan kanker.

2. Perubahan fisiologi dan psikologi pada lansia

Proses penuan ini ditandai dengan prubahhan fisiologis yang terlihat dan tidk

terlihat.perubahan fisik yang terlihat.perubahan fisik yang terlihat ini seperti kulit

yang mulai keriput dan mengendur,rambut yang beruban,gigi yang ompong serta

adanya penmpukan lemak di pingga dan perut.keraphan akibat perbahan fisiologis

tidak selalu mudah dibedakan dar penurrunan jasmani yang enyertai

malnutrisi,erubahan degenneratif dalam proses enaan mencakupp hal-hal berikut.

a) Penurunan kemampua mencium bau dan mengeca

b) Penurunan daya pedengran

c) Penurunan daya penglhatan

d) Osteoarthitis

e) Osteoporosis

f) Penyakit pebuluh arteri

g) Penurunan toleransi glukos

h) Penurunan ukurran dan kekuatan otot

Disamping iitu terdapatt beberapaa teori terkait denggan penuaa yag menjelaskan

bagaimana dan mengapa penaan terjadi sertaampakpada aspek fisilogis da

psikososial.dalam bahasan ini peuli memapara beberepa teori yang peting ntuk

diperhatika
1) Teori imunitas

Seiring dengan berjalannya proses penuaa teori sistem imun menjelaska

adanyaa penuruna imunitaas terkait dengan pertahanan terhadap agen

patogenn atau organisme asing.penyakit yang dapat muncul seperti penyakit

infeksi dan kanker.

2) Teori neuroendokrin

Terkaitt dengan sistem sarf dan ppegaturan hipofisis,alam proses penuan

terjadi gangguan pada area neurrologi,yaitu waktu raksi yng diperlukan untuk

menerima,memproses,da merespons terhadap perintah(perlambatan tingkah

laku.)

3) Teori kepribadian

Dijelaskan bahwa penuaan yang sehat tidak tergantung pada jumlah aktifitas

sosial seseorangg.akan tetapi pada bagaimana kepuasan orang tersebut dengan

aktivitas sosial yang dilakukannya.

4) Teori aktifitas

Dalam teori ini dijelaskan bahwa hilangnya fungsi peran pada lansia secara

negatif mempengaruhi kepuasan hidup.

5) Teori kontinuitas

Teori ini menjelaskan bahwa keprbadian seseoragnng seiring denga proes

penuaan cenderung tidak berubah dan lebih jelas pada saat orang trsebut

bertambah tua.
3. Masalah kesehatan yang biasa dialami lansia

1) Tekanan darah tinggi

Pada masalah kesehatan ini biasanya tekanan darah akan naik,hal ini ada yang bersifat

normal dan ada yang bersifat patologis(penyakit).penyebab naiknya tekanan darah

pada usis di atas 50 tahun bermacam-macam ,baik karena faktor eksternal(lingkungan

luar )atau karena faktor innternal (diri sendiri)penyebab yang paling sering adalah

karena peyakit(banyak mengomsummsii mkanan yang mengadung garam dan

pengawet.

2) Kolesterol

Kolesterol seriing meninggi karenan pola makann yang kurang baik,keperahannya

ditambah lagi dengan kurangnya aktifitas olahraga dan pola hidup sehat.akibatnya

kolesterol yang ada dalam tubuh sulit untuk dikeluarkan .

3) Jantung

Senada dengan tekanan darah tinggi dan kolesterol,penyakit janting terjadi karena

buruknya gaya hidup.gaya hidup yang buruk membuat organ vital ini bekerja lebih

keras untuk mengooompeensasi kondisi tubuh.

4) Stoke

Penyakiit yangg berisiko melumpuhkan ini biasnyya menyeranng mereka yang sudah

berumur.mekipun sekarang kita jumpai beberapa orang terserang strke di usia mud.

Hal inni tiak lain karena pola makan dan pola hidup yang kurang baik..

5) Artritis

Adalah penyakit yang menyerang persendian gangguan berupa peradangan pada

bagian sendi,peradanga ini bisa terjadi karena banyak faktor.salah satunya karena

makanan yang kita makan oleh karena itu mengsahakan pola hidp yang baik di masa

tua adalah keajaiban kita jika ingin hidupp sehat dan kuat.
6) Diabetes

Adalah penyakit tidak menular yang sering menimpa seseorang berusiaa di atas 50

tahun.diabetes disebabkan oleh beberapa faktor,ada yang karena genetik atau

keturunan ada pula yang diebabkan oleh gaya hidup yang kurang bik.

C . KONSEP HIPERTENSI

1.Defenisi Hipertensi

Hipertensi terjadi jika tekanan darh lebih dari 140/ 90 mmHg.hipertensi adalah suatu

keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus-menerus pada

beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko

yang tidak berrjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara

normal.hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik atau tekanan diastolik atau

tekanan keduanya. Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten

dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg .pada

populasi manula ,hipertensi sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90

mmHg (smeltzer,dkk, 2010).

Menurut WHO, ada tiga klasifikasi tingkatan hipertensi,yakni tingkat 1 tekanan darah

meningkat tanpa gejala-gejala dari gangguan atau kerusakan sistem kardiovaskuler. Tingkat

II tekanan darah dengan gejala hipertrofi kardiovaskuler ,tetapi tanpa adanya gejala gejala

kerusakan atau gangguuan dari alat atau organ lain. Tingkat III tekanan darah meningkat

dengan gejala –gejala yang jelas dari kerusakan dan gangguan faal dari target organ.

Secara ekstem,tekanan darah tingi dapat merusak bagian dalam dari arteri yang

kecil,kemungkinan dapat menyebabkan pembekuan darah. Jika hal ini terjadi dapat

menyebabkan serangan jantung (jika terjadi pada jantug ).kebutaaan (jika terjadi pada retina
mata),gagal ginjal( jika terjadi pendarahan di ginjal )dan stroke (jika pembekuan darah

terjadi di otak.). hipertensi merupakan gejala yang biasanya terjadi seiring dengan

pertambaha usia seseorang .penyakit ini dikenaljuga sebagai heterogeneous group of diasease

karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur.penderita secara umum

lebih banyak pria muda dan stengah baya) dibandingkan denga wanita seusianya. Namun

pada rentang usia 55-64 tahun,risikonya menjadi hampir sama besar antara priaa dan

wanita,bahkan setelah berusia 65 tahun,jumlah wanita penderita hipertensi justru lebih

banyak dibandingkan dengan kaum pria.(agromedia , 2009 )

2. Etiologi Hipertensi

1. Usia

Usia merupakan salah satu faktor risko terjadinya hipertensi yang tidak dapat diubah.

Pada umumnya semakin bertambah usia maka semakin besar pula risiko terjadinya

hipertensi. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan struktur pembuluh darah seperti

penyempitan lumen,serta dinding pembuluh darah menjadi kaku dan elastisitanya berkurang

sehingga meningkatkan tekanan darah.menurut penelitian terddapat kecenderungan bahwa

pria dengan usia lebih dari 45 tahun lebih rentan mengalami peningkatan tekanan

darah,sedangkan wanita cenderung mengalami peningkatan tekanan darah pada usia di atas

55 tahun. (sari, 2017)

2. Jenis kelamin

Pria cenderung lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan wanita,hal ini

terjadi karena adanya dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang kurang seha jika

dibandingkan dengan wanita.akan tetapi ,prevalensi hipertensi pada wanita meengalami


peningkatan setelah memasuki usia menopause. Hal tersebut disebabkaan oleh adanya

perubahan hormmonal yang dialami wanitta yang telah menopause.(sari,2017)

3.Keturunan (genetik)

Resiko terkena hipertensi akan lebih tinggi pada orang dengan keluarga dekat yang

memiliki riwayat hipertensi ,selain iitu faktor keturunan juga dapat berkaian dengan

metaboisme pengaturan gararm (NaCl) dan renin membran sel.(sari ,2017 )

4. Obesitas

Obesitas adalah suatu keadaan penumpukan lemak berlebihan dalam

tubuh,obesitas dapat memicu terjadinya hipertensi akibat terganggunya aliran

darah,dalam hal ini orang dengan obesitas biasanya mengalami peningkatan kadar

lemak dalam darah (hiperlipidemia) sehingga berpotensi menimbulkan penyempitan

pemmbuluh dara ( aterosklerosis).penyempitan terjadi akibat penumpukan plak

ateromosa yang berasal dari lemak.penyempitan tersebut memicu jantung untuk

bekerja memompa darah lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang

dibutuhkan oeh tubuh dapat terpenuhi hal ini yang menyebabkan tekanan darah

meningkat (sari,2017)

5. Merokok

Merokok yang menahun dapat merusak endoteal arteri dan nikotin

menurunkanHDL yang baik untuk tubuh manusia.(hariyanto.dkk:2015

).merokok juga dapat menjadi salah satu faktooor pemicu terjadinya hipertensi

,merokok dapat menyebabkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk

disuplai ke otot jantung mengalami peningkatan.(sari ,2017)


6 Komsumsi alkohol dan kafein berlebihan

Alkohol juga diketahui menjadi salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi.

Hal tersebut diduga akibat adanya peningkatan kadar kortisol,peningkatan volume sel

darah merah, dan kekentalan darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan

darah.sementara itu,kafein diketahui dapa membuat jantung berpacu lebih cepat

sehingga mengalirkan darah lebih banyak setiap detiknya.

7. Komsumsi garam berlebihan

Hal ini dikarenakaan garam ( NaCl )mengandung natrium yang dapat menarik

cairan di luar sel agar tidak dikeluarkan sehingga menyebabkan penumpukan cairan

dalam tubuh. Hal inilah yang membuat peningkatan volume dan tekanan darah.

8. Stres

Kejadian hipertensi lebih besar terjadi pada indvidu yang memliki kecenderungan

stres emosional.keadaan seperti tertekan ,murung ,dendam,takut dan rasa bersalah dapat

merangsang timbulnya hormon adrenaliin dan memicu jantung berdetak lebih kencang

sehingga memicu peningkaan tekanan darah.

9.Keseimbangan hormonal

Keseimbangan hormonal antara estrogen dan progesteron dapat mempengaruuhi

tekanan darah. Wanita memiliki hormon estrogen yang berfungsi mencegah terjadinya

pengentalan darah dan menjaga dinding pembuluh darah .ganggua keseimbangan

homonal ini biasanya dapat terjadi pada penggunaan alat kontrasepsi hormonal sepert pill

KB..
3.Klasifkasi Hipertensi

a. klasifikasii berdasarkan etiologi

1) hipertensi esensial (primer)

90% penderita hipertensi mengalami hipertensi esensial (primer).

Penyebab secara pasti belum diketahui beberapa faktor yang mempenaruhi

terjadinya hipertensi esensial yaitu faktroe genetik,stres dan psikologis,faktor

lingkungan dan diet (peningkatan penggunaan garam dan berkurangna asupan

kalium atau kalsium).(majid ,2019)

2) hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder lebih mudah dikendalikan dengan penggunaan obat-

obatan ,penyebab hipertensi sekunder di antaranya adalah berupa kelainan

ginjal,seperti obesitas,retens insulin,hpertiroidisme,dan pemakaian obat-obatan

seperti kontrasepsi oral dan kortikosteroid.( majid ,2019 )

b. klasifikasi berdasarrkan derajat hipertensi

1.klasifikasi derajat hiperensi berdasarkan JNC-8

Derajat Tekana sistolik (mmHg) Tekanan diastolik

(mmHg)

Normal <120 Dan <80

Pre-hipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi derajat II >160 Atau >100

(sumber : Bell ,dkk.205)


2.klasifikasi menurut ESH dan ESC

Kategori Tekanan sistolik Tekanan diastolik

(mmHg)

Optimal <120 Dan <80

Normal 120-129 Dan /atau 80-59

Normal tinggi 130-139 Dan /atau 85-89

Hipertensi derjat 140-159 Dan /atau 90-99

Hipertensi 160—179 Dan /atau 100-109

derajat II

Hipertensi >180 Dan /atau >.110

derajat III

Hipertensi >140 Dan <90

sistolik terisolasi

(sumber: ESH &ESC,2013)

4 Patofisiologi

Patofisiologi hipertensi belum diketahui.sejumlah kecil klien antara 2-5% memiliki

penyakit dasar ginjal atau adrenal yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Namun

,masih belum ada penyebab tunggal yangg dapat didefinisikan kondisi inilah ang disebut

sebagai hipertensi esensial.sejumlah mekanisme fisilogis terlibat dalam pengaturan tekanan

drah normal yang kemudian dapat turut berperran dalam terjadinya hipertens

esensial.penyebab hipertensi primer tidk diketahu,meskipun telah banyak penyebab yang

dapat diidentifikasi,penyakit ini memungkinkan banyak faktor,termasuk:


a) Arterosklerosis

b) Meningkatnya pemaasukan sodium

c) Baroreseptor

d) Renin scretion

e) Renal exoretion dari sodium dan air

f) Faktor genetik dan lngkungan

Peningkatan cairan dan peningkatn resstensi periferal merupaakan dua dasar

mekanissme penyebab hiperensi. Banyak yang menuga bahwa hipertensi

memberatkan pembentukan plaque.pihak lain menemkan bahwa plaque berisi ahi gizi

dalam pemasukan sodium dan hiertensi juga kontravrsial. Studi empiris menatakan

terdapat hubungan antara tngginya sodium pada individu yang berdampak pada

tingginya tkann darah. Seebalknya turunnnya tekanan darah diikuti dengan

penguragan sodium dalam diet..baroreseptor (proe reseptor) mengontrol peregannan

dindiing arteri dengan menghalangi pusat vasokntraksi mnduula.ketidak cocokan

sekrsi renin jga meningkatakan perlawanan perifer.precusor menyebabka kontrrksi

arteri dan menngkatna tekaan darah ,kelanjutan dari konttraksi pembuluh-pebulh

darah menyongkong terjadnya vasclar sclerosis dan meruikn pembuluuh

darah.terdapat penebaln intra arteriolar dan penempatan kembli dari keembutan otot d

gars jaringa elatik dengan jariga fibriotik.perederan da nekrotis (kematan jaringan)

,selanjutnna merusak pembluh drah dan menggagalkan meningkatnya perlawanan

vakular.( majid ,2019)

5.Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala pada hipertensi diiibedakan menjadi:

a. Tidak ada gejala


Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubuungkan dengan peningkatan

tekanan darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa,hal ini

berarti hipertensi arrterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak

terukur.

b. Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlaazim yang menyertai hiperteennsii meliputi nyeri

kepala dan kelelahan.dalam kenyataan ini merupakan gejala terlazim yang mengennai

kebanyakan pasien yang mencari petolongan mediis.(nurarif& hardhi ,2015 )

Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :

1) Mengeluh sakit kepala ,pusing

2) Lemas,kelelahan

3) Sesak nafas

4) Gelisah

5) Mul

6) Muntah

7) Epistaksis

8) Kesadaran menurun

D.KONSEP NYERI

1. Pengertian Nyeri

Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh,nyeri timbul bila mana

jaringan sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk

menghilangkan rangsang nnyeri tersebut.nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang

sangat subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan

mengevaluasi perasaan tersebut.


2. Klasifiksi Nyeri

a) Nyeri akut

Nyeri yang terjadi setelah terjadi cedera akut,penyakit,atau intervensi

bedah,nyeri akut memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang

bervariatif.nyeri akut berdurasi singkat kurang dari enam bulan memiliki

onset yang tiba-tiba dan terlokalisasi.

b) Nyeri kronik

Nyeri yang berlangsung lebih lama dibandingkan nyeri akut,intensitasnya

bervariasi dari ringan sampai berat dan biasanya berlangsung lebih dari enam

bulan.

3. Pengkajian nyeri

Skala intensitas nyeri


Skala intesitas nyeri deskriptif sederhana

tidak ada nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri


nyeri ringan sedang hebat sangat hebat paling hebat

Skala intenstas nyeri numerik 0-10

tidak ada 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nyeri nyeri nyeri
sedang paling hebat

Skala analog visual (VAS)

tidak ada nyeri nyeri sehebat yang


dapat terjadi
4. faktor-faktor yang mempengaruhi respon nyeri (harianto &sulistyowati,

2015)

a) usia

usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri khususnya pada

anak-anak dan lansia.

b) Jenis kelamin

Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam

merespons nyeri

c) Kebudayaan

dan nilai budaya mempengaruhi cara seseorang mengatasi nyeri,

d) Makna nyeri

Makna atau arti nyeri sangat mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap

nyeri dan caranya beradaptasi teerrhadap nyeri

e) Perhatian

Tingkat seseorang dalam memfokuskna perhatiannya pada nyeri dapat

mempengaruhi nyeri,sedangkan upaya pengalihan dihubungkan dengan

respons nyeri yang menurun.

f) Ansisetas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks karena ansietas

seringkali meningkat persepsi nyeri tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu

perasaan ansietas.

g) Keletihan

Keletihan dapat meningkatkan persepsi nyeri karena rasa lelah tersebut

membuat sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.


E.KONSEP KOMPRES HANGAT

1. Pengertian

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan

cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat.

Kompres hangat adalah tindakan untuk memberikn kebutuhan rasa nyaman

nyeri,mengurangi atau membebaskan nyeri,mengurangi atau menncegah

terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat (Uliyah &Hidayat

,2008)

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik terapi kompres hangat dilakukan

selama 20 menit dengan 1 kali pemberian dan pengukuran intensitas nyeri

dilakukan dari menit ke selama tindakan (yuni kusmiati,2009).terapi hangat

berfungsi untuk melebarkan pembuluh darahh, menstimulasi sirkulasi darah

dan mengurangi kekakuan,selain itu terapi hangat juga berfungsi

menghilagkan sensasi rasa sakit.terapi panas dapat dilakukan dengan air panas

bisa dengan handuk atau kantong panas yang diteppelkan pada sendi yang

meradang atau dapat juga dengan mandi atau merendam dalam air yang panas.

(pramardika &fitriana , 2019)

2. Jenis

a. Kompres panas

b. Kompres dingin

3. Tujuan

Kompres panas :

1) Memperlancar sirkulasi darah

2) Mengurangi rasa sakit


3) Memberi rasa hangat ,nyaman dan tenang pada klien

4) Memperlancar pengeluaran eksudat

5) Merangsang peristaltik usus

Kompres dingin:

1) Menurunkan suhu tubuh

2) Mencegah peradangan yang luas

3) Mengurangi kongesti

4) Mengurangi pendarahan setempat

5) Mengurangi rasa sakit pada suatu daerah setempat

4. Indikasi

Kompres panas:

1) Klien yang kedinginan (suhu tubuh rendah)

2) Klien dengan perut kembung

3) Klien yang mempunyai penyakit peradangan seperti radang sendi

4) Spasme otot

5) Adanya abses

Kompres dingin:

1) Klieen dengan suhu tubuh yang tinggi

2) Klien dengann batuk atau muntah darah

3) Radang memar
5. Terapi hangat

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan

menggunakan kantung berisi air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada

bagian tubuh yang memerlukan .kompres hangat dengan suhu 45-50,50C

dapat dillakukan dengan menempelkan kantung karet yang diisi air hangat ke

daerah tubuh yang nyeri.

Azril kimin (2009) menyatakan bahwa tujuan dari kompres hangat yaitu

memberikan perlakuan kepada seseorang untuk melunakkan jaringan

fibrosa,,membuat otot tubuh tidak tegang menurunkan

nyeri,memperlancarkan pasokan aliran darah memberikan ketenangan dan

kenyamanan.

Adapun cara melakukan kompres hangat sebagai berikut:

a. Persiapan alat dan bahan

1. Botol berisi air hangat dengan suhu 45-50,50C

2. Kain pembungkus

b. Cara kerja

1. Cuci tangan

2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3. Mengukur skala nyeri sebelum dilakukan kompres hangat

4. Atur posisi yang nyaman

5. Ukur suhu air dengan mengggunakan thermometer

6. Isi kantong karet dengat air hangat sekitar dua pertigaa isi kantong

dengan suhu 46-51,5oC

7. Tutup kantong karet yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan

kantong dan pegang pada posisi terbali unntuk memeriksa kebocoran


8. Masukkan kantong karet ke dalam kain

9. Tempatkan kantung karet pada daerah nyeri

10. Angkat kantong karet tersebut setelah 20 menit

11. Cuci tangan

12. Mengukur skala nyeru sesudah dilakukan komrpres hangat

c. Sikap

1. Ramah dan hati-hati

2. Menghagai privasi dan sopan kepada pasien

3. Komunikatif (Uliyah &Hdayat, 2008)

Asuhan keperawatan teoritis hiprertensi

1. pengkajian

a. pengkajian

1) identitas

identitas klien yang dikaji pada klien yang mengalami nyeru adalah nama,jenis

kelamin,usia, alamat, pendidikan,suku, agama , status perkawinan.

2) keluhan utama

keluhan utama yang biasa di temukan pada pasien hipertensi adalah mengeluh sakit

kepala,disertai berat di tengkuk,sakit kepala berdenyut-denyut.

3) Riwayat kesehatan sekarang

Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai klien saat ini ,mulai timbulnya

keluhan yang dirasakan sampai saat dilakukan pengkajian Pada sebagian besar

hipertensi menimbulkan gejala sakit dikepala,pusing,kelelahan,pandangan menjadi

kabur

4) Riwayat kesehatan dahulu

Apakah ada riwayat hipertensi sebelumnya,diabetes melitus,penyakit ginjal,obesitas


5) Riwayat kesehatan keluarga

Yang perlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita hipertensi seperti yang

dialami oleh klien atau ada penyakit genetik lainnya.

6) Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum

Kesadaran klien biasanyaa komposmentis

2) Kepala dan leher

Kaji bentuk kepala keadaan rambut, apakah ada pembesarann pada leher ,telinga

kadang-kadang berdenging apakah ada gangguan pendengaran.

3) Sistem integumen

Biasanya tugor kulit pada lansia menurun sehingga kulit lansia kering

4) Sistem pernafasan

Biasanya pada lansia adanya perubahan pada pernafasan karena faktor umur sesak

nafas dan nyeri dada

5) Sistem kardiovaskuler

Pada lansia perfusi jaringan menurun ,nadi perifer lemah

6) Sistem urinary

Pada umumnya pola berkemih pada lansia selalu berubah-ubah

7) Sistem muskuloskeletal

Pada umumnya lansia biasanya mengalami cepat lelah karena kelemahan

otot,nyeri pada tulang sendi, dan adanya rasa kesemutan pada ekstremitas.

8) Tanda-tanda vital

Suhu tubuh dalam batas normal (36-37oc),nadi meningkat atau normal (70-

100x/menit),tekanan darah biasanya menurun atau mengalami peningkatan dan

pernafasan biasanya normal atau mengalami peningkatan.


9) Pola fungsi keluarga

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Klien mengalami gangguan persepsi gangguan dalam memelihara kesehatan

dan mengenai masalah kesehatannya.

b. Pola nutrisi

Klien dapat mengalami penurunan nafsu makan

c. Pola eliminasi

Terjadi diusia atau poliuria terganntung pada atau tidaknya penyakit yang

diderita oleh klien

d. Pola tidur dan istirahat

Klien mengalami kesulitan tidur terbangun dalam waktu yang lama atau

terlalu sulit untuk kembali tidur.

e. Pola aaktifitas dan istirahat

Klien mengalami ggangguan dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari karena

kelemahan dan mengalami gangguan rasa nyaman nyeri

f. Pola hubungan dan peran

Menggambarkan hubungan dan peran klien terhadap anggota keluarga dan

masyarakat tempat tinggi pekerjaan tidak punya rumah dan masalah keuangan

g. Pola sensori dan kognitif

Klien mengalami ketidak mampuan berkonsentrasi kehilangan mina dan

monivasi.

h. Pola persepsi dan konsep diri

Klien biasanya tidak mengalami gangguan konsep nyeri

i .pola seksual dan reproduksi

klien mengalami penurunan minat terhadap pemenuhan seksual


j Pola mekanisme /penganggulaan stres dan koping

Klien menggunakan mekanisme koping yang tidak efektif

Diagnosa keperawatan

Keperawatan yang mungkin muncul pada lansia dengan masalah hipertensi adalah

nyeri akut,sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler selebral

DIAGNOSA SIKI SLKI

Nyeri akut : pengalaman Kompres hangat:(I.08235) Kontrol nyeri(L.08063)

sensorik atau emosional Defenisi: melakukan Defenisi:untuk

yang berkaitan dengan stimulasi kulit dan jaringan meredakan pengalaamn

kerusakan jaringan dengan panas untuk sensorik atau emosional

aktual atau mengurangi nyeri,spasme yang tidak

fungsional,dengan onsset otot,dan mendapatkan efek menyenangkan akibat

mendadak atau lambat terapeutik lainnya melalui kerusakan jaringan

dan berintensitas ringan paparan panas. Kriteria hasil :

hingga berat yang Tindakan:  Melaporkan

berlangsung kurang dari Observasi : nyeri terkontrol

3 bulan  Identifikasi  Kemampuan

koontraindikasi mengenali onset

kompres panas nyeri

(mis. Penurunan  Kemampuan

sensasi , penurunan mengenali

sirkulasi ) penyebab nyeri

 Identifikasi kondisi  Kemampuan


kulit yang akan mengunakan

dilakukan kompres teknik non-

panas. farmakologi

 Periksa suhu alat  Keluhan nyeri

kompres

Terapeutik

 Pilih metode

kompres yang

nyaman dan mudah

didapat (mis

.kantong plastik

bahan air, botol air

panas, bantalan

pemanasan listrik )

 Pilih lokasi

kompres

 Balut alat kompres

panas dengan kain

pelindung,jika

perlu

 Lakukan kompres

hangat pada daerah

yang cedera

 Hindari

penggunaan
kompres pada

jaringan yang

terpapar terapi

radiasi

Edukasi:

 Jelaskanprosedur

penggunaan

kompres panas

 Anjurkan tidak

menyusaikan

pengaturan suhu

secara mandiri

tanpa

pemberitahuan

sebelumnya

 Ajarkan cara

menghindari

kerusakan jaringan

akibatt panas.
Pelaksanaan keperawatan

Pelaksanaan adalah tahap pelaksanaan terhadap rencana tindakan keperawatan yang

telah ditetapkaan untuk perawat bersama pasien,implementasi dilaksanakna sesuai

dengan rencana setelah dilakukan validasi disamping itu juga dibutuhkan

keterampilan interpesional.

Evaluasi

evaluasi merupakan tahap terkhir dari proses keperawatan kegiatan evaluasi ini adalah

membandingkan hasil yang telah di capai setelah implementasi keperawatan dengan

tujuan yang diharapkan dalam perencanaan.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desa penelitian

Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk studi kasus.metode penelitian

dkiptif suatu metode yang memiliki tujuan utama dengan memberikan gambaran

situasi fenomena secara jelas dan rinci tentang apa yang terjadi.Hasil yang diharapkan

oleh peneliti adalah melihat asuhan keperawatan keluarga pada penderita hipertensi

yang mengalami gangguan rasa nyaman nyeri dengan intervensi kompres hangat di

wilayah pusskesmas tanjun paku kota solok pada tahun 2020.

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah puskesmas tanjung paku kota solok tahun 2020.

Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan februarri sampai dengan april 2020.

Lama penelitian dimulai sejak pertama kali melakukan kunjungan kepada pasien dan

dilakukan selama 3 minggu dengan waktu pertemuan 3x dalam seminggu

C. Subjek studi kasus

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah lansia yang menderita

hipertensi yang mengalami gangguan rasa nyaman nyeri di wilayah puskesmas

tanjung paku tahun 2020

D. Fokus studi kasus

Fokus tujuan pada peneliitian ini adalah penerapan kompres panas pada penderita

hipertensi yang mengalami gangguan rasa nyaman nyeri diwilayah puskesmas tanjung

paku kota solok tahun 2020.

E. Defenisi operasional fokus studi

No Variabel Definisi operasional


1. Kompres hangat Kompres hangat adalah tindakan

untuk memberikn kebutuhan rasa

nyaman nyeri,mengurangi atau

membebaskan nyeri,mengurangi atau

menncegah terjadinya spasme otot,

dan memberikan rasa hangat (Uliyah

&Hidayat ,2008)

2. Gangguan rasa nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang

nyaman nyeri sangat subjektif dan hanya orang yang

mengalaminya yang dapat menjelaskan

dan mengevaluasi perasaan tersebut.

F. Metode pengumpulan data

Adapun instrmen penumpulan data yang digunakan pada penelitan ini adalah format n

proses keperawatan dimulai dari pengkajian sampai evaluasi:

1. Format pengkajian keperawatan terdiri dar :identitas pasien,identitas penanggung

jawab,riwayat kesehatan,kebutuhan dasar,pemeriksaan fisik persistem,data

psikologis,data ekonomi,sosial data spiritual

2. Format analisa data terdiri dari : nama pasien,data masalah dan etiologi.

3. Format diagnosa keperwatan terdiri dari :nama pasien, diagnosa

keperawatan,tanggal dan ditemuannya masalah serta tanggal paraf diselesaaikan

4. Format asuhan keperawatan terdiri dari :nama pasien, diagnosa

keperawatan,intervensi SLKI dan SIKI.


5. Format implementasi keperawatan yang dilakukan seperti memeriksa tanda-tanda

vital ,pemeerksaan gangguan rasa nyaman nyeri dan kompres hangat.

6. Format evaluas keperaatan yang didapatkan masalah keperawatan gangguan rasa

nyaman nyeri pada pasien hipertensi.

Teknik pengumpulan data:

1. Wawancara

Dilakukan langsung kepada pasien dan keluarga untuk memperoleh informasi

tentang kesehattan pasien,wawancara dilakukan terkait keluhan yang

dirasakan pasien.

2. Daftar check list

Daftar yang memuat nama pasien dan disertai gejala yang diamat pada pasien

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan

secara langsung kepada responden. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan dari kepala sampai

ekstremitas bawah pasien dan pemeriksaan dilakukan dengan teknik

inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

G. Analisis dan Penyajian Data

Data yang telah didapatkan dari hasil pengkajian dikelompokkan menjadi data

subjektif dan objektif. Hasil analisa data tersebut kemudian dirumuskan

menjadi diagnosa keperawatan, dilanjutkan dengan menyusun intervensi

keperawatan, melaksanakan implementasi keperawatan, dan evaluasi

keperawatan. Hasil analisa dinarasikan dan analisa yang dilakukan adalah

untuk menentukan adanya kesesuaian kesenjangan antara teori dan hasil

penelitian yang ada dengan keadaan yang dialami oleh pasien. data disajikan
secara narasi dan disertai ungkapan verbal dan subjek studi kasus yang

merupakan data pendukungnya.

H. Etika Penelitian

Pertimbangan etik dalam penelitian ini dilaksanakan dengan memenuhi

prinsip-prinsipthe Five Right of Human Subject in Research, yang terdiri dari:

1. Hak untuk Self deterination

Klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan secara sadar

dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau

tidak dalam penelitian ini atau untuk mengundurkan diri dari penelitian ini.

2. Hak terhadap privacy and dignity

Klien memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan

apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan

bagaimana informasi tentang mereka dibagi dengan orang lain.

3. Hak Anonimity dan Confidentiality

Semua informasi yang dapat dari klien harus dijaga dengan sedemikian

rupa sehingga informasi individual tertentu tidak bisa langsung dikaitkan

dengan klien dan klien juga harus dijaga kerahasiaannya atas

keterlibatannya dalam penelitian ini. Untuk menjamin kerahasiaan, maka

peneliti menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data dalam

tempat khusus yang hanya bisa diakses oleh peneliti. Dalam menyusun

laporan penelitian, peneliti menguraikan data tanpa mengungkapkan

identitas klien.

4. Hak untuk mendapatkan penanganan yang adil


Memberikan individu hak yang sama untuk dipilih atau terlibat dalam

penelitian tanpa diskriminasi dan diberikan penanganan yang sama dengan

menghormati seluruh persetujuan yang disepakati dan untuk memberikan

penanganan terhadap masalah yang muncul selama partisipasi dalam

penelitian.

5. Hak terhadap perlindungan dan ketidaknyamanan atau kerugian

Klien dilindungi dari eksploitasi dan peneliti harus menjamin bahwa

semua usaha dilakukan untuk meminimalkan bahwa atau kerugian dari

suatu penelitian serta memaksimalkan manfaat dari penelitian.

Anda mungkin juga menyukai