Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

TEORITIS DIARE

DEFITA SARI
173210281
3A
Defenisi
Diare adalah buang air besar encer atau cair
lebih dari tiga kali sehari dengan jumlah yang
lebih banyak dari biasanya (normal : 100 – 200
ml per jumlah tinja) (WHO, 1980). Jika buang
air besar tersebut mengandung lendir dan
darah, penderita telah mengalami fase yang
mulai parah (disentri). Diare dapat terjadi
dalam kadar yang ringan maupun berat
Etiologi.
2 Faktor Mal Absorbsi
Penyebab diare dapat dibagi dalam
Mal Absorbsi karbohidrat : disakarida
beberapa faktor
(intoleransi laktosa, maltosa, sukrosa),
1 Faktor Infeksi
monosakarida (intoleransi glukosa, fluktosa
Infeksi internal yaitu infeksi saluran
dan galaktosa), pada bayi dan anak yang
pencernaan yang merupakan penyebab
terpenting dan tersering adalah intoleransi
utama diare pada anak, infeksi internal ini
laktosa.
meliputi :
1. Infeksi bakteri
2. Infeksi virus
Mal Absorbsi Lemak
3. Infeksi parasit
Gangguan absorbsi lemak dapat terjadi pada
keadaan :
Lipase tidak ada atau kurang
Mukosa usus halus atrofi atau rusak
Gangguan sistem limfe usus
3 Faktor Makanan
Keadaan ini akan menyebabkan diare dengan
4 Faktor Psikologis
tinja berlemak (steatorea) dan malabsorbsi
lemak
Mal Absorbsi Protein
Gejala Klinis

1. Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu


tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak
ada, kemudian timbul diare.
2. Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah.
3. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan
karena tercampur dengan empedu.
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja
makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam
laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus
selama diare.
5. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.
Patofisiologi

Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis


akan terjadi:
1. Kehilangan air dan elekrolit (dehidrasi)
yang mengakibatkan terjadinya gangguan
keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik,
hipokalemia, dan sebagainya)
2. Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan
(masukan makanan kurang, pengeluaran
bertambah)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
Penanganan Diare
Kebutuhan Oralit Per Kelompok
Umur

Jumlah Oralit yang diberikan Jumlah Oralit yang


Umur
Tiap BAB disediakan dirumah

< 12 bulan 50 – 100 ml 400 ml/hr 2 Bungkus

600 – 800 ml/hr


200 – 300 ml 100 – 200 ml
3 – 4 Bungkus

800 – 1000 ml/hr


>5 Tahun
4 – 5 Bungkus

1200 – 2800 ml/hr


Dewasa 300 – 400 ml
6 – 14 Bungkus
PRINSIP PEMBERIAN
OBAT:

1.Memberikan secepatnya cairan yang mengandung garam (elektrolit) dan


gula selama anak menderita diare sebanyak yang hilang melalui tinja
2. Air susu ibu dan makanan lain harus terus diberikan bahkan ditingkatkan
selama diare untuk menghindarkan efek buruk pada status gizi (begitu anak
mau makan)
3. Antibiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, tidak ada
manfaatnya untuk kebanyakan kasus, termasuk diare dengan panas kecuali
pada:
1. Disentri
2. Suspek kolera dengan dehidrasi berat
3. Diare persisten
Obat-obat antidiare meliputi antimotilitas. Obat-obat ini tidak boleh
diberikan pada anak <5 tahun
Pengkajian keperawatan keluarga bpk.Z
1. Data umum
a. Nama KK : Bpk. I
b. Nama an :an u
c. Usia : 11
d. Pendidikan : sd
e. Agama : Islam
f. Suku bangsa : piliang
g. Pekerjaan : pelajar
h. Alamat : perumahan
i. Komposisi keluarga :
N Nama l/p Hubungan umur pend peker imunisasi
o idika jaan
n
Bcg Dpt Polio Campak Ket

1 Ibu. H P Istri sma IRT    

2 An.T P Anak th mah maha    


asis siswa
wa
3 An.L P Anak th smp pelaja    
r
4 An.R P Anak th sd pelaja    
r
5 Tn.L p Anak th sd pelaja    
r
a. Keadaan umum : baik
TTV : TD = 120/80
N = 29 x/I
S=-
p = 22 x/I Pemeriksaan
TB dan BB = 156 cm dan 60 kg
b. Kepala : simetris fisik
warna rambut : terdapat uban, tidak
rontok
rambut : tidak ada lesi, tidak ada luka
c. Mata
• Kunjungtiva : merah muda f. Telinga
• Sklera : bening • Tidak kotor
• Respon cahaya : positif • Gangguan pendengaran tidak kena
• Penglihatan : mengalami penurunan g. Dada
penglihatan • Inspeksi : simetris tidak ada pembengkakan
d. Mulut : simetris • Auskultasi : bunyi napas sonor, jantung
• Lidah : putih kemerahan vesikuler
• Mukosa bibir : lembab h. Eliminasi
e. Hidung : simetris • BAK 4 x/hari
• Tidak ada secret • BAB 1x sehari tidak ada konstipasi
• Tidak ada cuping hidung i. Integumen
• Tidak ada kotoran • Turgor kulit baik, tidak ada memar dan luka
ANALISA DATA

N DATA MASALAH ETIOLOGI


O

1 Subjektif Defisit nutrisi


•Ibu. H mengatakan pada ibu. H
tidak nafsu makan keluarga
•Ibu. H mengatakan bpk.Z
mulut terasa kering
•Ibu. H mengeluh nyeri
Objektif
•Tampak mukosa mulut
ibu. H kering
•Torgor kulit ibu sedang
•TTV : TD :120/80
N : 89x/I
RR : 22x/i
Skoring masalah

Diagnosa keperawatan : defisit nutrisi pada ibu.H


Kriteria dan skor
1. Sifat masalah
a. Status kesejahteraan (3) 1
b. Aktual (3) 3/3 x 1 = 1
c. Resiko (2)
d. Potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Mudah (2) 2
b. Sebagian (1) 2/2x2=2
c. Tidak dapat (0)
3. Potensial masalah
a. Tinggi (3) 2
b. Cukup (2) 3/3x2=2
c. Rendah (1)
4. Menonjolkan masalah
a. Membutuhkan pemahaman dan segera diatasi (2)
b. Tidak membutuhkan perhatian dan tidak segera diatasi (1) 2/2x1=1
c. Tidak dirasakan sebagai masalah
atau kondisi yang membutuhkan perubahan (0)
No Diagnosa Kriteria hasil intervensi

1 Defisit nutrisi Tuk 1 Tuk 1


Pada ibu. H Status nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi
keluarga •Porsi makanan yang (l.03119)
bpk.Z dihabiskan  observasi
•Kekuatan otot pengunyah •Identifikasi status nutrisi
•Kekuatan otot menelan •Identifikasi alergi dan
serum albumin intoleransi makanan
•Verbalisasi keinginan •Monitor asupan makanan
untuk meningkatkan •Monitor BB
nutrisi •Berikan makanan tinggi serat
•Pengetahuan tentang •Berikan suplemen makanan
pilihan makanan yang jika perlu
sehat •Sajikan makanan secara
•Pengetahuan tentang menarik
pilihan minuman yang •Ajarkan diet yang
sehat diprogramkan
•Pengetahuan tentang
standar asupan nutrisi
yang tepat
2 Tuk 2 Tuk 2
Berat Edukasi diet
badan (l.12362)
(l.03018)  observasi
• BB ideal •Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
•Tebal menerima informasi
lipatan •Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
kulit •Identifikasi kebiasaan pola makan
•Indeks Terapeutik
masa •Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
tubuh •Persiapankan materi
•Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
Edukasi
•Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
•Informasikan makanan yang diperbolehkan dan
dilarang
•Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
 kolaborasi
•Rujuk keahli gizi sertakan keluarga jika perlu
3 Tuk 3 Tuk 3
Nafsu makan Manajemen gangguan makanan
(l.03024) (l.03111)
•Keinginan  observasi
makanan •Diskusikan prilaku makan dan jumlah
•Asupan makanan aktifitas fisik
•Asupan cairan •Timbang BB secara rutin
•Energi untuk  edukasi
makan •Anjurkan membuat catatan harian
•Kemampuan tentang perasaan dan situasi pemicu
merasakan pengeluaran makanan
makanan •Ajarkan pengetahuan diet yang tepat
•Asupan nutrisi •Ajarkan keterampilan koping untuk
•Stimulus untuk penyelesaian masalah
makan •Perilaku makan
Kolaborasi
•Kolaborasi ahli gizi tentang target BB,
kebutuhan kalori dan pilihan makanan
4 Tuk 4 Tuk 4
Perilaku meningkatkan Konseling nutrisi
BB (L.03026) (l.03094)
•Mengidentifikasi Observasi
penyebab penrunan BB •Identifikasi kebiasaan makanan dan
•Menetapkan target perilaku makan yang akan diubah
berat yang sehat •Identifikasi kemajuan modifikasi diet
•Mengidentifikasi •Monitor intake dan output cairan,nilai
kebutuhan keluarga hemoglobin dan tekanan darah
•Mengidentifikasi Terapeutik
makanan yang disukai •Sepakati lama waktu pemberian
dan tidak disukai konseling
•Memilih makanan dan •Terapkan rujukan jangka pendek dan
minum yang berprotein jangka panjang
•Mempertahankan •Pertimbangkan faktor yang
asupan makanan dan mempengaruhi pemenuhan kubutuhan
minuman yang nutrisi
bernutrisi Edukasi
•Memonitor BB •Infformasikan perlunya modifikasi diet
•Mendapatkan bantuan •Jelaskan program gizi dan persepsi
dari ahli kesehatan pasien tentang diet
Kolaborasi
Rujuk pada ahli gizi jika perlu
5 Tuk 5 Tuk 5
•Mengenal Konsultasi (l.12461)
pelayanan Observasi
kesehatan •Identifikasi tujuan
secara rutin konsultasi
memeriksakan •Identifikasi masalah yang
tanda-tanda menjadi fokus. Konsultasi
vital •Identifikasi harapan semua
•Rutin pihak yang terlibat
memeriksakan Edukasi
IMT •Jelaskan masalah yang
sedang dihadapi pasien
•Anjurkan meningkatkan
kemandirian menyelesaikan
masalah
Defisit TUK 1 S :keluarga
nutrisi Manajemen nutrisi mengatakan sudah
pada ibu. (l.03112) memahami
H •Mengidentifikasi bagaimana cara
keluarga status nutrisi pemenuhan nutrisi
bpk.Z •Memonitor asupan O : keluarga
makanan tampak antusias
•Memberikan makanan saat berdiskusi.
tinggi serat •Dapat mengulangi
•Memberikan apa yang
suplemen makanan jika disampaikan
perlu A : intervensi tuk 1
•Mengajarkan diet yang teratasi
diprogramkan P : lanjutkan
intervensi tuk 2
2 TUK 2 S : keluarga
Edukasi diet (l.12362) sudah mulai
•Mengidentifikasi mengerti cara
kemampuan pasien dan pemenuhan
keluarga nutrisi
•Mengidentifikasi tingkat O : keluarga
pengetahuan saat ini telah
•Memberikan kesempatan melakukan
pasien dan keluarga olahraga
bertanya sesuai
•Mempersiapkan materi toleransi
•Menjelaskan A : intervensi
tujuankepatuhan diet tuk 2 teratasi
terhadap kesehatan P : lanjutkan
•Menginformasikan intervensi tuk
makanan yang 3
diperbolehkan dan
dilarang
3 TUK 3 S : keluarga
Manajemen gangguan mengatakan sudah
makanan (l.03111) mulai melakukan gizi
•Mendiskusikan perilaku yang baik
makan dan jumlah O : keluarga telah
aktifitas fisik mengatur diet yang
•Menimbang BB secara tepat
rutin A : intervensi tuk 3
•Menganjurkan teratasi
membuat catatan harian P : lanjutkan
tentang perasaan dan intervensi 4
situasi pasien
pengeluaran makanan
4 TUK 4 S : keluarga
Konseling nutrisi mengatakan sudah
(l.03094) makan dan minum
•Mengidentifikasi kebiasaan yang teratur
makanan dan perilaku makan O : keluarga tampak
yang akan diubah memberi makanan
•Memonitor intake dan output yang sehat
cairan,nilai hemoglobin tekanan A : intervensi tuk 4
darah kenaikan BB atau teratasi
kebiasaan memberi makanan P : lanjutkan intervensi
•Mempertimbangkan faktor tuk 5
yang mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan gizi
•Menjelaskan program gizi dan
persepsi pasien terhadap diet
TUK 5 S : keluarga
Konsultasi (l.12461) mengatakan
•Mengidentifikasituj sudah mulai
uan konsultasi mengevaluasi
•Mengidentifikasi makanan
harapan semua O : keluarga
pihak yang terlibat tampak sudah
•Menjelaskan memenuhi
masalah yang sedang kepatuhan
dihadapi pasien dalam tindakan
•Menganjurkan A : intervensi
meningkatkan sudah teratasi
kemandirian P : sudah
menyelesaikan teratasi
masalah

Anda mungkin juga menyukai