I. Identifikasi Masalah
1. Ani , anak perempuan usia 18 bulan , dibawa ibunya ke Poli anak RSMP dengan keluhan muntah
dan BAB cair sejak 3 hari yang lalu. Frekuensi BAB 3 kali sehari dengan konsistensi cair ,
jumlah setiap kali BAB sekitar ¼ gelas belimbing. BAB tidak disertai lendir dan darah. Ani juga
mengalami muntah dengan frekuensi 2 kali sehari banyaknya sekitar 1-3 sendok makan.
2. Satu bulan yang lalu Ani mengalami demam tidak terlalu tinggi , turun naik, disertai batuk dan
pilek. Ani tidak mengalami sesak nafas.
3. Berat badan Ani tidak mengalami kenaikan sejak berusia 16 bulan. Berat badan tertinggi saat
usia 1 tahun 4 bulan yaitu 6 kg.
4. Ani diberi Asi ekslusif hanya sampai usia 2 bulan , selanjutnya ASI + susu formula 3 kali sehari
sebanyak 2 sendok takar dalam air 600 ml , makanan pendamping ASI usia 8 bulan sampai
sekarang (sekarang Ani makan nasi 3x1 sdm/hari dengan lauk hanya kecap manis dan kerupuk ,
susu formula 100 ml/hari , cemilan (snack , wafer, kerupuk, teh gelas) air putih. Ani pernah
dibawa berobat ke Puskesmas , namun tidak ada perubahan.
5. Saat ini Ani sudah bisa duduk namun hanya dengan berpegangan , dapat menggapai benda,
belum bisa ngomong papa mama dan suka menangis bila bertemu dengan orang asing.
6. Riwayat kehamilan dan persalinan : Ani anak pertama dari ibu berusia 22 tahun. Selama hamil
ibu sehat dan periksa hamil teratur ke bidan. Lahir spontan pada kehamilan 40 minggu. Segera
setelah lahir langsung menangis , skor APGAR 1 menit 9 dan 5 10. Berat badan lahir 3000 gram.
Panjang badan lahir 48 cm. Lingkar kepala lahir 33 cm.
7. Riwayat Imunisasi : BCG 1 kali , DPT 1 kali , Polio 1 kali.
8. Pemeriksaan Fisik : Keadaan umum : tampak kurus , apatis , cengeng , berat badan 5 kg,
panjang badan 71 cm, lingkar kepala 45 cm.
Keadaan spesifik :
Kepala :
Abdomen : cekung
Ekstremitas :
Status Neurologikus :
Alasan :
c. Apa makna keluhan muntah dan BAB cair sejak 3 hari yang lalu ?
Jawab :
Ani mengalami diare akut, karena onset kejadian diare yang dialami Ani berlangsung
kurang dari 14 hari
Frekuensi : 3x sehari : pada bayi yang minum ASI, frekuensi buang air 3 – 4 kali
masih dalam keadaan fisiologis atau normal apabila bb meningkat normal, tetapi jika bb
tidak meningkat dan mengalami kegagalan nutrisi maka sudah bisa disebut diare karena
belum sempurnanya perkembangan saluran cerna. (Jufrie, 2012)
BAB tidak disertai darah dan lendir : bukan disebakan oleh mikroorganisme tetapi
disebabkan oleh gangguan absorpsi atau diare osmotik. (Jufrie, 2012)
Diare : gangguan nutrisi bahan tidak diserap hipertonis pada usus halus bagian
proksimal hiperosmolaritas air dan cairan mengalir ke arah jejenum air dan
cairan terkumpul di lumen usus sebagian cairan diserap, kecuali Mg, glukosa, sukrosa,
laktosa, maltosa yang tidak dapat diserap menumpuk di ileum kemampuan absorpsi
kolon meningkat diare.
e. Apa makna muntah dengan frekuensi 2 kali sehari banyaknya 1-3 sendok makan?
Jawab :
Makna muntah dengan frekuensi 2 kali sehari sebanyak 1-3 sendok makan adalah risiko
untuk terjadi dehidrasi pada anak-anak.
Tipe 1 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk bulat-bulat kecil seperti kacang, sangat keras,
dan sangat sulit untuk dikeluarkan. Biasanya ini adalah bentuk tinja penderita konstipasi
kronis.
Tipe 2 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk sosis,permukaanya menonjol-nonjol dan tidak
rata, dan terlihat seperti akan terbelah menjadi berkeping-keping. Biasanya tinja jenis ini
dapat menyumbat WC, dapat menyebabkan ambeien, dan merupakan tinja penderita
konstipasi yang mendekati kronis.
Tipe 3 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk sosis, dengan permukaan yang kurang rata,
dan ada sedikit retakan. Tinja seperti ini adalah tinja penderita konstipasi ringan.
Tipe 4 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk seperti sosis atau ular. Tinja ini adalah bentuk
tinja penderita gejala awal konstipasi.
Tipe 5 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk seperti bulatan-bulatan yang lembut,
permukaan yang halus, dan cukup mudah untuk dikeluarkan. Ini adalah bentuk tinja
seseorang yang ususnya sehat.
Ada 7 tipe
Tipe 1 dan 2 menunjukkan konstipasi
Tipe 3 dan 4 menunjukkan feses normal
Tipe 5, 6, dan 7 menunjukkan diarre
Pada kasus kemungkinan menunjukkan BAB cair tipe 6
(Frekuensi normal BAB 1-2x/hari)
2. Satu bulan yang lalu Ani mengalami demam tidak terlalu tinggi , turun naik, disertai
batuk dan pilek. Ani tidak mengalami sesak nafas.
a. Apa makna Ani mengalami demam tidak terlalu tinggi , turun naik, disertai batuk dan
pilek ?
Jawab :
Bahwa telah terjadinya penurunan sistem antibodi tubuh akibat dari malnutrisi. Perubahan
respon imun terjadi di awal perjalanan malnutrisi yang signifikan pada anak. Kehilangan
hipersensitivitas, limfosit T sedikit, gangguan respon limfosit, fagositosis gangguan
sekunder menurun dan sitokin tertentu, dan penurunan sekresi immunoglobulin A (IgA)
adalah beberapa perubahan yang mungkin terjadi. (Chandra RK, 2010)
Perubahan ini mempengaruhi kekebalan tubuh anak terhadap infeksi parah dan
kronis, paling sering, diare menular, yang kompromi lebih lanjut gizi menyebabkan
anoreksia, penurunan penyerapan nutrisi, dan meningkatkan kebutuhan metabolik.
(Chandra RK, 2010)
3. Berat badan Ani tidak mengalami kenaikan sejak berusia 16 bulan. Berat badan
tertinggi saat usia 1 tahun 4 bulan yaitu 6 kg.
a. Mengapa ani tidak mengalami kenaikan BB sejak usia 16 bulan?
Jawab :
Kemungkinan telah mengalami gagal tumbuh (failure-to-thrive), Hal ini dapat dilihat dari
BB Ani yang berada dibawah persentil -3 (severely wasted). Adapun kebutuhan dasar
yang dibutuhkan untuk kembang anak antara lain ASUH, ASIH, dan ASAH. Pada kasus,
aspek ASUH ( intake makanan, ketersediaan makanan di rumah) yang mendominasi
penyebab failure-to-thrive yang dialami Ani. (Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
IDAI, 2002)
b. Sampai usia berapa Asi ekslusif diberikan dan kapan anak diberikan makanan
pendamping Asi ?
Jawab :
Pada 0-6 bulan bayi di berikan ASI dan/ susu Formula. Dan sebaiknya MP-ASI mulai
diberikan pada umur 4-6 bulan. Pada umur 4-6 bulan pertama sebaiknya bayi hanya
mendapat ASI (Exclusive breast feeding = ASI ekslusif).
(IKA idai)
c. Apa makna Ani makan nasi 3x1 sdm/hari dengan lauk hanya kecap manis dan kerupuk ,
susu formula 100 ml/hari , cemilan (snack , wafer, kerupuk, teh gelas) air putih ?
Jawab :
Dalam kasus ini Ani tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan sesuai untuk anak
seusianya ditambah Ani hanya mendapatkan ASI ekslusif 2 bulan, ditambah setiap
harinya Ani hanya mendapatkan susu formula sebanyak 100 ml per hari, sehingga Ani
mengalami gagal tumbuh dan keterlambatan perkembangan.
5. Saat ini Ani sudah bisa duduk namun hanya dengan berpegangan , dapat menggapai
benda, belum bisa ngomong papa mama dan suka menangis bila bertemu dengan orang
asing.
a. Bagaimana perkembangan normal anak usia 18 bulan ?
Jawab :
Motor : lari dengan kaku, duduk di kursi kecil, naik turun tangga dgn berpegang 1 tangan.
Adaptif : membuat menara dari 4 kubus, meniru coretan, melempar bola dari botol.
Bahasa : 10 kata (rata-rata), memberi nama pada gambar, bisa menunjuk hidung dsb atau
mengidentifikasi bagian tubuh.
Social : makan sendiri, mencari pertolongan jika kesusahan, mengeluh jika kotor atau
basah, mencium orang tua dengan mngerut.
b. Apa makna Ani sudah bisa duduk namun hanya dengan berpegangan , dapat menggapai
benda, belum bisa ngomong papa mama dan suka menangis bila bertemu dengan orang
asing ?
Jawab :
Ani mengalami gangguan perkembangan fisis dan metal , karena Ani belum bisa
melakukan gerakan motoris kasar (berjalan) dan belum bisa mengucapkan beberapa kata.
(Matondang S. Corry, 2013)
Tanda 0 1 2
Laju jantung Tidak ada < 100 ≥ 100
Usaha Tidak ada Lambat Menangis kuat
bernapas
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi sedikit Gerakan aktif
Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan
Warna kulit Seluruh tubuh biru Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh
/pucat ekstremitas biru kemerahan
Pemeriksaan diulang setiap 5 menit
Dalam kasus
1 menit = 9 normal
5 menit = 10 normal
8. Pemeriksaan Fisik : Keadaan umum : tampak kurus , apatis , cengeng , berat badan 5 kg,
panjang badan 71 cm, lingkar kepala 45 cm.
Keadaan spesifik :
Kepala :
Abdomen : cekung
Ekstremitas :
Abdomen cekung
Genitalia:
Baggy pants (+)
Ekstremitas:
- Edema tidak ada
- Tidak ada kelainan
anatomi pada kedua
tungkai dan kaki
Kulit:
Kelainan kulit (dermatosis)
tidak ada
Status neurologikus:
- Gerakan normal,
kekuatan 4
- Refleks fisiologi normal
- Klonus dan tonus
normal
- Tidak ada gerakan yang
tidak terkontrol
- Refleks patologis (-)
Defisiensi protein – kalori pemecahan energi perpecahan protein otot asam amino
bebas berada di plasma gangguan sintesis lipoprotein tidak ada deposit lemak di hati
badan kurus. (Lin, 2007)
Marasmus-
Gejala Kasus Marasmus Kwashiorkor
kwashiorkor
Tampak kurus + + - -
Rambut tipis mudah di
+ - + +
lepas
Infeksi berulang + + + +
Iga gambang + + - +
Abdomen cekung + + - -
Baggy pants + + - -
Tidak terlihat
Penurunan BB + + -
karena edema
Rehabilitation phase
Menu:
1. F100 3x
2. Porridge
BW < 7 kg powder porridge
BW > 7 kg soft porridge
3. Fruit
BW < 7 kg juice
4. BW > 7 kg slice fruit
Follow up
1. More freq. feeding
2. Regular check
First month every week
second month every 2 weeks
third month every month
3. Vaccination
measles vaccination after rehabilitation phase
Booster basic immunization (BCG, Polio, DPT, Hepatitis B)
Vitamin A every 6 month
Kesimpulan :
Ani (pr) 18 bulan , mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan karena menderita
marasmus kondisi II yang disebabkan asupan gizi yang kurang.
2.3.5 Kerangka Konsep
Pertumbuhan Perkembangan
terganggu terganggu