Anda di halaman 1dari 4

TUTORIAL 7

Skenario 3

1. Klarifikasi Istilah
1) Dosen pembimbing akademik

: orang tua pengganti di universitas


2) Sanksi
: hukuman kepada seseorang
yang melanggar aturan
3) Academic disintegrity
perbuatan

4) Academic dishonesty

tanpa

tanggung

:
jawab

atau

perbuatan tidak terhormat


: mengambil keuntungan dengan cara tidak

jujur (mencontek). Kecurangan dalam belajar


5) Relevan
: terkait dengan hal yang sedang dibahas
6) Valid
: shahih syah
7) Oknum
: perseorangan
2. Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Bagaimana cara menghindari Academic disintegrity?


Bagaimana cara mengatur waktu (time management)?
Apa sajakah dampak dari Academic dishonesty untuk profesi kita nanti?
Apa sajakah faktor yang membuat mahasiswa melakukan Academic dishonesty ?
Bagaimana pandangan dari segi agama mengenai Academic dishonesty?
Apakah sanksi yang diberikan DPA kepada pelanggar?
Apakah definisi dari sumber belajar yang valid?
Apa sajakah hal atau faktor yang menjadikam hambatan dalam proses mencari

sumber belajar?
9) Bagaimana prinsip daritime management?
10) Bagaimana efektivitas dari SDL?
11) Apakah pemberian sanksi dari instansi itu cukup efektif?
3. Brainstorming
1) Bagaimana cara menghindari Academic disintegrity?
Kita harus ingat bahwa Allah ada di dekat kita.
2) Bagaimana cara mengatur waktu (time management)?
1. Menentukan prioritas;
2. Mengurutkannya berdasarkan tujuan kepentingan dan manfaat.
3) Apa sajakah dampak dari Academic dishonesty untuk profesi kita nanti?
Tidak kompeten dalam menjalankan profesi karena telah terbiasa untuk
melakukan hal yang tidak jujur.
4) Apa sajakah faktor yang membuat mahasiswa melakukan Academic dishonesty?

Meliputi faktor internal dan eksternal.


5) Bagaimana pandangan dari segi agama mengenai Academic dishonesty?
Sesuai dengan MUI, bahwa kecurangan tersebut bersifat Haram
6) Apakah sanksi yang diberikan DPA kepada pelanggar?
Pemberian sanksi bukan wewenang dari DPA, namun petinggi. DPA hanya
memberi saran atau nasihat. Hukuman diberikan oleh fakultas.
7) Apakah definisi dari sumber belajar yang valid?
Sumber belajar yang mampu mendukung proses belajar dan mampu
mencapai tujuan belajar.
8) Apa sajakah hal atau faktor yang menjadikan hambatan dalam proses penemuan
sumber belajar?
Kurang akan pengetahuan mengenai contoh sumber belajar.
9) Bagaimana prinsip daritime management?
Mengatur waktu dan membuat jadwal.
10) Bagaimana efektivitas dari SDL?
Tergantung dari pribadi individu masing-masing.
11) Apakah pemberian sanksi dari instansi itu cukup efektif?
Iya.
12) Sebutkan bentuk-bentuk dari Academic dishonesty!
Mencontek, plagiat, dan pemalsuan data.

4. Analisis Masalah
1) Bagaimana cara menghindari Academic disintegrity?
1. Harus mengingat bahwa Allah ada di dekat kita;
2. Harus ada pembiasaan sejak dini;
3. Perlu ada sanksi yang tegas;
4. Pengawasan yang ketat;
5. Memilih teman yang baik;
6. Mepersiapkan sejak awal (yang matang);
7. Membentuk karakter sendiri, sehingga saat terjun ke masyarakat tidak
akan terkontaminasi.
2) Bagaimana cara mengatur waktu (time management)?
Cara untuk menentukan prioritas yaitu dengan mengurutkan berdasarkan
tujuan, kepentingan, dan manfaat.
Kita dapat menggunakan prinsip RACC, yaitu :
R( Recording) : Mencatat (list) kegiatan kita dari bangun sampai tidur
lagi.
A(Analyzing) :Tentukan kegiatan yang paling banyak memakan waktu.
Atur kegiatan tersebut.)

C(Changing)

: Kelompokkan berdasarkan kategori( Penting mendesak,


penting tidak mendesak, tidak penting mendesak, tidak

penting tidak mendesak)


C(Conclusion) : Kesimpulan dari apa yang sudah dirancang. Mengevaluasi,
bisa diterapkan dan sesuai atau tidak
Membangun sikap untuk tidak menunda pekerjaan, harus disiplin tegas dan
punya komitmen.Kemudian dapat Mengkombinasikan kegiatan, sadar diri(realistis)
karena kemampuan kita terbatas( pikiran waktu), jangan terlalu perfeksionis,
membuat deadline(patokan waktu untuk setiap kegiatan) agar tidak berlarutlarut.
3) Apa sajakah dampak dari Academic dishonesty untuk profesi kita nanti?
Tidak berkompeten dalam menjalankan profesinya kelak.
4) Apa sajakah faktor yang membuat mahasiswa melakukan Academic dishonesty?
Faktor internal
: Motivasi dari diri sendiri, bawaan( cacat, buta warna),
ambisius untuk mendapatkan nilai tinggi( nilai akan sesuai
dengan usaha), tekanan dari orang tua, kontrol diri yang
rendah,

usia(

semakin

tua

semakin

dewasa),

jenis

kelamin( pria lebih sering mencontek), ekskul yang


padat( tidak ada waktu cukup untuk belajar), ingin
mendapat pengakuan dari teman, melihat mata kuliah dari
Faktor eksternal

kaca mata yang tidak tepat.


: Lingkungan pertemanan( Cari teman yang baik, kalaupun
berteman dengan yang buruk tidak terkontaminasi justru
harus mempengaruhi), situasi keluarga( contoh: broken

home), teknologi yang cukup pesat, ruangan terlalu luas


dan ramai.
5) Bagaimana pandangan dari segi agama mengenai Academic dishonesty?
Sesuai dengan MUI Gresik memberikan Fatwa, haram. Semua bentuk kecurangan
merupakan dosa besar karena itu merupakan bentuk penipuan dan harus
melakukan taubat nasuha. Mencontek diklasifikasikan sebagai perbuatan yang
haram dan tidak boleh dilakukan.
6) Apakah sanksi yang diberikan DPA kepada pelanggar?
Secara pribadi, sesuai dengan tugasnya sebagai orang tua kedua di universitas,
DPA hanya dapat meberikan nasihat dan saran. Namun DPA juga dapat bekerja
sama dengan fakultas untuk memberikan sanksi. Jika ketahuan melakukan
perjokian bisa dikenakan sanksi DO.
Contoh sanksi yang diberikan : jika ketahuan mencontek pertama kali langsung
diberi nilai E. kemudian untuk sanksi ke dua diberi DO
7) Apakah definisi dari sumber belajar yang valid?
Mampu mendukung proses belajar dan mampu mencapai tujuan belajar. Harus dari
EBM(dari host web terpercaya seperti Cochrane, Pubmed, Medline). Disitulah

kita akan mendapatkan jurnal yang bagus dan terpercaya dengan kurun waktu 5
tahun belakang.
8) Apa sajakah hal atau faktor yang menjadikan hambatan dalam proses penemuan
sumber belajar?
Kurang akan pengetahuan dari contoh sumber belajar, kesulitan menemukan

keyword dari sumber belajar, belum terbiasa dan kurang pengalaman, pemahaman
bahasa inggris yang kurang.
9) Bagaimana prinsip daritime management?
(Jawaban sama dengan pertanyaan nomor 2)
10) Bagaimana efektivitas dari SDL?
Tergantung dari pribadi masing-masing. Contohnya seperti mahasiswa yang suka
menerapkan Sistem Kebut Semalam(SKS), sehingga hasil yang didapat kurang
maksimal.
11) Apakah pemberian sanksi dari instansi itu cukup efektif?
Belum tentu efektif, kembali kepada pribadi masing-masing. Sanksi juga harus
berat agar efektif, dan benar-benar mewujudkan tindakan yang real.
12) Sebutkan bentuk-bentuk dari Academic dishonesty!
Mencontek, plagiat( menjiplak disertai sumber), pemalsuan data( seperti tanda
tangan), dan lain-lain.
Academic disintegrity memiliki arti lebih luas,yaitu sesuatu yang tercela atau
tidak terhormat. Academic disintegrity sudah pasti mencakup Academic

dishonesty, namun Academic dishonesty belum tentu mencakup Academic


disintegrity.
5. Tujuan Belajar
1). Sebutkan bentuk Academic disintegrity dan Academic dishonesty?
2). Bagaimana mencari sumber belajar yang valid?
3) Apakah sanksi yang didapatkan oleh mahasiswa yang melakukan Academic

dishonesty dan Academic disintegrity dari segala aspek dan tetap dalam ruang
lingkup kedokteran?
4). Bagaimana menentukan skala prioritas?
5). Apakah peran dan mekanisme kerja Dosen Pembimbing Akademik?

Anda mungkin juga menyukai