Anda di halaman 1dari 7

CARA MEMAHAMI INDIVIDU SISWA

1. Pengertian Individu

Individu artinya satu, tidak bisa dibagi, tidak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai
makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Individu yang berarti orang, perseorangan yang
diinginkan (Echlos, 1975 : Sunarto, dkk : 1994). Menurut kamus Echlos dan sadaly, individu
adalah orang, perseorangan, oknum.

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.Dalam
ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,
memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.Individu merupakan kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.Maka dapat
disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya.Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek
psikis rohaniah, dan aspek sosial.Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila
salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir
identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan.

2. Pengertian Memahami Individu

Pemahaman individu merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh konselor berupa
pengumpulan data, analisis data, penafsiran hasil analisis, dan penarikan keimpulan tentang
diri individu untuk kepentingan layanan Bimbingan dan Konseling.

Pengertian lain pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai,
atau menaksir karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada
individu atau sekelompok individu.

Salah satu hal yang penting dalam bimbingan dan konseling ialah memahami individu
secara keseluruhan baik masalah yang dihadapi maupun latar belakangnya. Dengan demikian
individu akan memperoleh bantuan yang tepat dan terarah. Dengan kata lain perlunya
pemahaman individu dalam layanan bimbingan dan konseling adalah agar individu
memperoleh bantuan yang sesuai dengan kemampuan dan potensinya agar apa yang
diharapkannya dapat tercapai (artinya individu dapat mencapai penyesuaian diri dengan
dirinya sendiri, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat).

3. Cara Memahami Individu dengan Teknik Non-tes

Dalam memahami Individu atau klien atau konseli dengan menggunakan teknik non tes,
atau tanpa menggunakan tes dapat menggunakan beberapa cara antara lain:
1) Wawancara
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung
dengan responden (orang yang minta informasi).

Kelebihan dan kekurangan wawancara

Kelebihan wawancara:

1)   Merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid secara


mendalam

2)   Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur

3)   Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi

4)   Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain.

Kelemahannya:

1)   Tidak efisien, yaitu tidak bisa menghemat waktusacara singkat

2)   Sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak

3)   Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara

2) Observasi

Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan yang
bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga diperoleh suatu
pemahaman dan dilakukan  secara langsung, seksama dan sistematis. Sehingga pengamatan
memungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan
kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Observasi yang intensif bisa dilakukan baik
di dalam maupun di luar kelas.Pengamat  mencatat hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku siswa, terutama dalam mengikuti pelajaran maupun dengan teman-temannya.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui keseharian peserta didik yang diduga mengalami
kesulitan belajar.
Teknik observasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantaranya :
Kelebihan :
a)      Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang
tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh
sebelumnya dari individu-individu.
b)      Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, aktivitas yang rumit kadang-
kadang sulit untuk diterangkan.
c)      Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik
peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
d)     Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.
Kekurangan:
a)      Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan
melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
b)      Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
c)      Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari
biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.

3) Angket

Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung,
yaitu melalui tulisan.
Beberapa petunjuk untuk menyusun angket :
1)   Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap
2)   Sususnan kalimat sederhana tapi jelas
3)   Hindarkan kata-kata yang bersifat negatif dan menyinggung perasaan responder.

4) Sosiometri

Sosiometri adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial
seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan
sosialnya dalam suatu kelompok. Sosiometri dapat juga dikatakan sebagai alat yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok dan juga dipergunakan
untuk mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya serta untuk meneliti kesulitan
hubungan seseorang terhadap teman-temannya dalam kelompok, baik dalam kegiatan belajar,
bermain, bekerja, dan kegiatan-kegiatan kelompok lainnya.Kegunaan lebih lanjut dari teknik
sosiometri ini adalah untuk:
a)      Memperbaiki hubungan insani (human relationship);
b)      Menentukan kelompok kerja tertentu;
c)      Meneliti kemampuan memimpin seseorang dalam kelompok pada suatu kegiatan
tertentu;
d)     Mengatur tempat duduk dalam kelas; serta
e)      Mengetahui kekompakan dan perpecahan anggota kelompok.
Metode ini biasanya digunakan pada kelompok-kelompok kecil (misalnya 10 sampai 100
orang). Apabila terlalu banyak jumlahnya, penentuan hubungan sosial antarindividu akan
menjadi kabur dan akan mengalami kesulitan.

5) Catatan Anekdot
Catatan anekdot alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi individu yang
berupa catatan catatan tingkah laku yang dihasilkan dapat mempermudah guru pembimbing
memahami kepribadian siswa.tujuan dari teknik ini yaitu mengumpulkan informasi yang
relevan tentang kepribadian siswa melalui pencatatan fakta yang diamati dilingkungan
sekolah. Namun satu anekdota belum cukup menyajikan informasi yang relevan, dibutuhkan
beberapa anekdota yang ditulis beberapa pengamat (guru pembimbing, guru mapel). Lalu
anekdota dari beberapa pengamat itu dikumpulkan dan  dipelajari dalam satu urutan
kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk menggamabarkan satu-dua aspek
kepribadian siswa.

6) Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan
(statemen) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.Dari daftar pertanyaan
tersebut individu diminta untuk memilih mana pernyataan yang cocok dengan
dirinya.Inventory adalah metode untuk memahami individu dengan memberikan sejumlah
daftar pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden sesuai dengan keadaan
dirinya.Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu.Jawaban
responden tersebut selanjutnya ditafsirkan oleh pengumpul data tentang keadaan responden
dan responden memahami diri.Inventory tergolong metode laporan diri (self-repport) atau
diskripsi diri (self-deskripsi). Personality inventory mengungkap ciri/aspek kepribadian
bentuknya pernyataan dgn jawaban singkat..Contoh : (iniventory kepribadian, inventory
minat, tingkat nilai religius, bisa juga untuk mengungkap sistem nilai pada suatu mausia.
Teknik inventori ini digunakan untuk:
a)      Pemahaman pribadi secara umum: Minat, Sikap, Kebiasaan belajar, Tempramen,
Karakter, Jenis masalah
b)      Pemahaman terhadap lingkungan social
c)      Pemahaman perkembangan individu yang meliputi : Landasan religious, Perilaku etis,
Kematangan emosi, Kematangan intelektual, Kesadaran tanggung jawab, Peran sosial (wanita
dan pria), Penerimaan diri dan pengembangan, Kemandirian dan perilaku ekonomis,
Persiapan karir, dan Hubungan dengan teman sebaya.

7) Biografi atau Autobiografi


Alat pengumpul data melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi
ditulis oleh orang lain yang berisi riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat
pengumpul data yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Objek yang
dipahami dalam penulisan biografi adalah:
a)      Keterangan tentang diri
b)      Saya dan keluarga
c)      Riwayat kesehatan
d)     Riwayat pendidikan
e)      Rekreasi pengisian waktu luang
f)       Pribadi saya
Konselor dapat membantu peserta didik membuat  autibiografi dengan memberikan suatu
daftar yang dicantumkan
a)      Cita-cita
b)      Pengalaman yang paling mengesankan
c)      Keadaan orang tua
d)     Riwayat pendidikan
e)      Riwayat kesehatan
f)       Kegiatan untuk mengisi waktu luang
g)      Hubungan dengan teman-teman
h)      Masa depan pendidikan

8) Studi Kasus

Studi kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang murid secara


menyeluruh dan mendalam serta menggungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya
diperoleh dari berbagai pihak.

Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah :

1) Menentukan murid yang bermasalah


2) Memperoleh data
3) Menganalisis data
4) Memberikan layanan bantuan.
h. Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan di antara beberapa unsur di sekolah untuk
membicarakan seorang atau bebrapa murid yang mempunyai masalah.

Unsur-unsur yang dapat turut berpartisipasi dalam konferensi kasus dapat terdiri atas,
konselor, guru-guru yang mengenal benar murid yang menjadi kasus, kepala sekolah,
psikolog, dokter, petugas perpustakaan, orang tua siswa atau personel lain yang mengenal
dekat dengan murid.

4. Cara Memahami Individu Dengan Teknik Tes

Selain dengan menggunakan teknik non tes, dalam upaya memahami individu juga
dapat menggunakan tes psikologi.Terkadang lembaga pendidikan menyyelenggarakan tes
psikologi ini di awal tahun masuk siswa baru yang tujuanya adalah untuk mengelompokan
ataupun membaca potensi siswa. Ada beberapa macam tes psikologi antara lain:
1.      Tes intelegensi umum
Tes Intelegensi IQ pertama kali ditemukan oleh Binet yaitu ketika dia bersama teman-
temanya melakukan penelitian mengenai cara-cara mengukur intelegensi.Banyak prosedur
yang dicoba oleh binet seperti pengukuran kepala, raut muka, bentuk tangan dan analisis
tulisan tangan.Namun hasilnya menurut Binet yang paling memberikan harapan adalah tes
intelegensi walaupun hanya merupakan pertimbangan kasar.Pada mulanya binet hanya ingin
melaksanakan proyek kementerian Pendidikan untuk mengelempokan anak yang memiliki
kebutuhan khusus agar dapat dibina secara intensif.Akhirnya Binet dan Simon menemukan
skala yang terkenal dengan skala Binet dan Simon yang pertama kali ditemukan tahun 1905.
Setelah mengalami beberapa revisi akhirnya pada tahun 1960 skala binet telah mendapat
kesepakan dari para psikolog dan hasilnya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, dan
dikenal dengan istilah skala Satanford – Binet, mengingat revisi skala binet adalah
merupakan perpaduan dari skala binet dan kesepakatan-kesepakan pasa ahli psikologi yang
diskusinya dilaksanakan di Universitas Stanford.[9]
2.      Tes bakat
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan dalam aspek-aspek khusus, seperti aspek
verbal (kemampuan berbahasa), aspek numerik (kemampuan menggunakan angka-angka).
[10]
3.      Tes kepribadian
Tes kepribadian digunakan untuk mengukur sifat-sifat atau karakteristik primer dan skunder,
seperti sifat-sifat stabilitas emosi, rasa humor, seksual dan sebagainya
4.      Tes hasil belajar
Jenis tes yang paling popular dalam dunia pendidikan adalah tes hasil belajar.Tes ini ada
yang distandarisasikan dan ada pula tes buatan guru.Tujuan utama tes hasil belajar adalah
mengukur dan menilai terhadap pengaruh suatu usaha pembelajaran di sekolah. Tes hasil
belajar digunakan untuk mengukur kemampuan individu setelah ia menempuh proses belajar-
mengajar di sekolah sekaligus mengetahui pencapaian tujuan belajar anak didik. Bentuk tes
hasil belajar yang paling dikenal ialah tes bentuk subjektif (tes essay).  Namun adapula
bentuk lain seperti tes objektif yang berupa pilihan ganda, tes benar-salah dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Aliya, septa. 2013. Hand out Mata Kuliah Pemahaman Individu (Teknik Tes).
[Online].Diakses dari http://septaaliya.blogspot.com/2013/03/hand-out-mata-kuliah-
pemahaman-individu.htmldiakses tanggal 11 April 2021 pukul 13.00.
Herni, Suti. 2012. Bimbingan dan Konseling: Pemahaman Individu. [Online]. Diakses
dari http://suti-bee-bk.blogspot.com/2012/11/pemahaman-individu.html
Jayuz, Hisyam. 2013. Teknik Nontes untuk Memahami Peserta Didik.[Online].Diakses
dari http://hisyamjayuz.blogspot.com/2013/12/teknik-nontes-untuk-memahami-
peserta_8.html diakses tanggal 11 April 2021 pukul 13.00
Mansur. 2016. Makalah Cara Pemahaman Individu (BK). [Online]. Diakses dari
http://menzour.blogspot.com/2016/11/makalah-cara-pemahaman-individu-bk.html diakses
tanggal 11 April 2021 pukul 13.00
Thohir, Muhammad. 2015. Pemahaman Individu. Draft. Surabaya. IAIN Sunan Ampel
Surabaya.
Satria, Asep. 2018. Makalah Teknik-teknik Dasar Pemahaman Individu [Online].
Diakses dari https://satriasaep.blogspot.com/2018/08/bk-makalah-teknik-teknik-dasar.html
diakses tanggal 11 April 2021 pukul 13.00

Anda mungkin juga menyukai