PENDAHULUAN
Pergaulan remaja yang bebas adalah salah satu bentuk salah satu bentuk
perilaku menyimpang yang mana “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas
batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik
di lingkungan maupun dari media masa. Remaja adalah individu labil yang
emosionalnya sangat rentan pengetahuan yang minim dan ajakan teman yang bergaul
bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda dalam kemajuan zaman.
Pergaulan Bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk sosial yang dalam
keseharian nya membutuhkan orang lain dan hubungan antar manusia melalui suatu
setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan manusia hendaknya bebas, tetapi tetap mematuhi norma, hukum,norma
namun tidak teratur terbatasi aturan aturan dan norma norma hidup manusia tentunya
tidak menimbulkan akses akses seperti saat ini. Remaja adalah generasi penerus yang
akan membangun bangsa kearah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke
lingkungan sekitar.
pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu pelaksana
yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa
bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi
meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Jadi belajar adalah
proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang
ada di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat
dipelajari Dalam proses belajar mengajar dosen dituntut untuk dapat mewujudkan dan
menciptakan situasi yang memungkinkan mahasiswa untuk aktif dan kreatif. Pada
sistem ini diharapkan mahasiswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas belajar
sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal.
Proses belajar adalah suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk kepentingan
mahasiswa, agar senang dan bergairah belajar. Dosen berusaha menyediakan dan
menggunakan semua potensi dan upaya. Perilaku mahasiswa merupakan bagian dari
proses belajar untuk menjadi manusia seutuhnya, dimana mahasiswa dibentuk untuk
memiliki etika, pengetahuan, dan pengalaman. Namun hal yang terjadi di lapangan
setelah lulus dari perguruan tinggi. Setelah dilakukan observasi dengan rekan sekelas
dan beberapa lainnya pergaulan bebas masih lekat dalam diri mahasiswa universitas
indraprasta pgri. Gaya berpacaran masih 50% "toxic" dan 50% "Supportive” Motivasi
adalah faktor yang penting bagi mahasiswa. Apakah artinya anak didik pergi ke
kampus tanpa motivasi untuk belajar. Hanya saja motivasi eksternal tergantung pada
orang yang mendapatkan motivasi itu sendiri, guna mewujudkan tujuan itu bukan
suatu hal yang mudah. Sehingga sangatlah dibutuhkan sebuah tekad dari berbagai
pihak guna meraih kebersamaan tujuan dan visi yang sama dalam menciptakan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini
masuk kelas
memilih berpacaran
C. Batasan Masalah
tempat, peneliti hanya membatasi masalah pada pergaulan remaja yang difokuskan
pada gaya berpacaran kelas sore semester 7 prodi pendidikan ekonomi di Universitas
efektivitas pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Indraprasta PGRI.
F. Manfaat Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Hipotesis.