Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pergaulan remaja yang bebas adalah salah satu bentuk salah satu bentuk

perilaku menyimpang yang mana “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas

batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik

di lingkungan maupun dari media masa. Remaja adalah individu labil yang

emosionalnya sangat rentan pengetahuan yang minim dan ajakan teman yang bergaul

bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda dalam kemajuan zaman.

Pergaulan Bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk sosial yang dalam

keseharian nya membutuhkan orang lain dan hubungan antar manusia melalui suatu

pergaulan ( interpersonal relationship) Pergaulan adalah Hak Asasi Manusia (HAM)

setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi

dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.

Jadi pergaulan manusia hendaknya bebas, tetapi tetap mematuhi norma, hukum,norma

agama,Budaya,serta norma bermasyarakat, jadi secara medis kalau pergaulan bebas

namun tidak teratur terbatasi aturan aturan dan norma norma hidup manusia tentunya

tidak menimbulkan akses akses seperti saat ini. Remaja adalah generasi penerus yang

akan membangun bangsa kearah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke

depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan

lingkungan sekitar.

Pendidikan selalu mengalami perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan

perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang

pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu pelaksana

pendidikan di lapangan (kompetensi dosen dan kualitas tenaga pendidik), mutu


pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu

menejemen pendidikan termasuk perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran

yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa

kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi

pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan

nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan

yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Pendidikan tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran, mengamati, membaca,

meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Jadi belajar adalah

proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang

ada di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat

melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang

dipelajari Dalam proses belajar mengajar dosen dituntut untuk dapat mewujudkan dan

menciptakan situasi yang memungkinkan mahasiswa untuk aktif dan kreatif. Pada

sistem ini diharapkan mahasiswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas belajar

sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal.

Proses belajar adalah suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk kepentingan

mahasiswa, agar senang dan bergairah belajar. Dosen berusaha menyediakan dan

menggunakan semua potensi dan upaya. Perilaku mahasiswa merupakan bagian dari

proses belajar untuk menjadi manusia seutuhnya, dimana mahasiswa dibentuk untuk

memiliki etika, pengetahuan, dan pengalaman. Namun hal yang terjadi di lapangan

masih banyak yang abai sehingga menyebabkan kurang bermaknanya mahasiswa

setelah lulus dari perguruan tinggi. Setelah dilakukan observasi dengan rekan sekelas

dan beberapa lainnya pergaulan bebas masih lekat dalam diri mahasiswa universitas

indraprasta pgri. Gaya berpacaran masih 50% "toxic" dan 50% "Supportive” Motivasi

adalah faktor yang penting bagi mahasiswa. Apakah artinya anak didik pergi ke
kampus tanpa motivasi untuk belajar. Hanya saja motivasi eksternal tergantung pada

orang yang mendapatkan motivasi itu sendiri, guna mewujudkan tujuan itu bukan

suatu hal yang mudah. Sehingga sangatlah dibutuhkan sebuah tekad dari berbagai

pihak guna meraih kebersamaan tujuan dan visi yang sama dalam menciptakan

keterpaduan pencapaian dalam tujuan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, yang menarik perhatian

peneliti untuk melakukan penelitian sehingga mendorong peneliti melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pergaulan Remaja pada Kegiatan

Pembelajaran Terpadu Mahasiswa Reguler Sore Prodi Pendidikan Ekonomi

Universitas Indraprasta PGRI”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini

masalah yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Masih banyak mahasiswa yang bergantung pada motivasi external untuk

masuk kelas

2. Kegiatan pembelajaran kurang efektif karena mahasiswa lebih condong

memilih berpacaran

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, karena keterbatasan waktu dan

tempat, peneliti hanya membatasi masalah pada pergaulan remaja yang difokuskan

pada gaya berpacaran kelas sore semester 7 prodi pendidikan ekonomi di Universitas

Indraprasta PGRI. Untuk mengetahui seberapa pengaruhnya pergaulan bebas pada

efektivitas pembelajaran.
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian :

1. Bagaimana Pengaruh Pergaulan Remaja pada Kegiatan

Pembelajaran Terpadu Mahasiswa Reguler Sore Prodi Pendidikan

Ekonomi Universitas Indraprasta PGRI

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk Pergaulan Remaja mahasiswa di Universitas

Indraprasta PGRI.

2. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap Pergaulan Remaja

mahasiswa di Universitas Indraprasta PGRI.

3. Untuk mengetahui faktor mudahnya mahasiswa melakukan pergaulan

remaja di Universitas Indraprasta PGRI.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis, dimana hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

masukan yang positif sebagai pengembangan ilmu pengetahuan terutama

dalam bidang pergaulan remaja dan dapat menghindarinya.

2. Manfaat praktis, dimana bagi masyarakat penelitian ini sebagai motivasi

dan informasi pembinaan agar tidak terjerumus pada perilaku

menyimpang atau Pergaulan Remaja yang tidak sesuai dengan aturan

norma yang berlaku.


G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan mempelajari dan memahami penelitian ini, maka akan

diuraikan tentang sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan Latar Belakang Masalang, Identifikasi

Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan Landasan Teori yang digunakan

sebagai Dasar Penelitian, Kerangka Penilitian, dan Rumusan

Hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian yang berisi tentang Jenis Penelitian,

Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian,

Variabel dan Indikator Penelitian, Pengumpulan Data Penelitian

dan Analisis Data Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai