Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PERGAULAN BEBAS DENGAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA

SISWA DI SMA GEMA NURANI BEKASI

Di Susun Oleh Kelompok 3:

Amelia Arita Purba 202110515170

Khoirunadiya 202110515022

Misra 202110515264

Selsa Susanti 202110515178

Tunggal Prasetya 202110515086


LATAR BELAKANG

Alasan memilih penelitian yang dilakukan. ( Tunggal )


Kajian tentang remaja merupakan bahasan yang cukup menarik untuk diteliti,
menurut Santrock (2011) secara umum masa remaja dimulai dari usia 10-13 tahun dan
berakhir antara usia 18-22 tahun. Menurut Desmita (2015) batas usia remaja antara 12
hingga 21 tahun. Pada masa remaja melibatkan sejumlah perubahan biologis, kognitif,
dan sosioemosinal. Perubahan sosioemosional yang dialami remaja adalah pencarian
untuk kebebasan, konflik dengan orang tua, dan keinginan untuk menghabiskan lebih
banyak waktu dengan teman sebaya. Pada masa tersebut remaja mengalami peningkatan
kematangan seksual menghasilkan ketertarikan yang lebih besar dalam hubungan
romantis (Santrock, 2011).
Beberapa contoh dari pergaulan bebas seperti merokok, mengkonsumsi minuman
berakhohol, tawuran, mengkonsumsi obat-obat terlarang, hingga melakukan seks bebas.
remaja merupakan anak yang sedang dalam masa transisi dari anak-anak ke masa
dewasa, dimana masa ini akan mudah terpengaruh dengan Iingkungan, perkembangan
zaman, dan lain sebagainya. Sehingga ada remaja yang berubah secara aktif dengan
berbagai prestasi dan juga ada remaja yang merasakan kebalikannya, bahkan
pergaulannya menyimpang dari aturan, seperti aturan sekolah, aturan masyarakat, dan
lainnya.
Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas yaitu lepas
sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga boleh bergerak,
berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa), tidak terikat atau terbatas oleh aturan-
aturan. Faktor umum yang mengakibatkan remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas
selain didikan dari orang tua adalah teknologi. Anak remaja cenderung ingin mengetahui
sesuatu yang baru atau ingin mencobanya apalagi hidup di era yang serba modern ini,
dimana teknologi semakin canggih dan itu menjadi suatu kebutuhan mereka seperti VCD,
Hand Phone, atau media lainnya yang dapat melalaikan mereka dengan melihat sesuatu
yang tidak senonoh didalamnya.
Penelitian ini mengangkat dari alasan kecemasan pada remaja terhadap masa
depan dengan tingkat burnout yang di alihkan pada pergaulan bebas, penelitian ini
mencoba memetakan terkait hubungan pergaulan bebas dengan tingkat burnout pada
siswa di SMAIT Gema Nurani.
2. Permasalahan yang akan diteliti. ( Misra )

Kepribadian remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait, baik yang berasal dari
dalam (internal) maupun berasal dari luar (eksternal). Dengan demikian tidak ada faktor tunggal
yang secara otomatis menentukan kepribadian remaja.

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses
perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Secara
psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan
dengan baik pada masa kanak kanak maupun remaja.

Pada penelitian ini permasalahan yang akan di teliti yaitu kecendrungan Burnout pada peserta
didik kelas XII di SMAIT Gema Nurani yang menimbulkan beberapa prilaku pergaulan bebas di
masa remaja.

Remaja merupakan anak yang sedang dalam masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa,
dimana masa ini akan mudah terpengaruh dengan Iingkungan, perkembangan zaman, dan lain
sebagainya. Sehingga ada remaja yang berubah secara aktif dengan berbagai prestasi dan juga
ada remaja yang merasakan kebalikannya, bahkan pergaulannya menyimpang dari aturan, seperti
aturan sekolah, aturan masyarakat, dan lainnya. Perubahan-perubahan tersebut sering kali
mengakibatkan penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial termasuk dalam perilaku yang tidak
berhasil menyesuaikan diri.

Perbuatan tersebut bermula dari cepatnya perubahan jasmani pada remaja yang menimbulkan
kecemasan dan menyebabkan terjadinya kegoncangan emosi, kekesalan, dan kekhawatiran.
Bahkan kepercayaan kepada agama yang telah bertumbuh pada umur sebelumnya, mungkin pula
mengalami kegoncangan, karena dia merasa kecewa terhadap dirinya.

Pada penelitian ini di perkirakan anak yang kecendrungan Burnout melampiaskan dengan
melakukan hal hal yang menyimpang, yang mana Burnout itu adalah perasaan lelah akibat
kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga kehilangan motivasi dan performa.
Ketika siswa mengalami burnout, ada baiknya melakukan hal-hal yang bisa menyegarkan
kembali fisik dan pikiran.
Urgensi penelitian dan alasan mengapa harus tema tersebut yang diangkat. ( Amel )

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan di waktu yang akan datang dapat memberi manfaat
serta sebagai saran dan masukan yang berharga bagi siswa untuk dapat menyikapi pergaulan
bebas dengan burnout yang terjadi di kehidupannya dengan cara yang baik dan tepat, serta tetap
pada aturan-aturan yang berlaku dan tidak melanggar norma sosial yang ada.

Pergaulan bebas pada remaja sudah banyak terlihat dilingkungan sekitar kita, seperti kebiasaan
merokok, tawuran, meminum minuman keras, dan lain sebagainya.

Pergaulan bebas dikatakan juga sebagai pergaulan yang tidak sehat. Dalam pergaulan bebas
adalah termasuk jenis tindakan menyimpang yang melanggar batas-batas kewajiban, aturan,
norma, ketentuan, dan bahkan rasa malu. Tindakan-tindakan tersebut akan membawa dampak
negative bagi pelaku pergaulan bebas dan masa depannya pun beresiko hancur dari melakukan
pergaulan bebas dikehidupannya.

Burnout juga bisa tejadi pada remaja yang dimana mereka berada di suatu kondisi yang
ditimbulkan karena ada situasi kegiatan yang tidak membantu karena tidak tepat pada harapan
dan keperluan, sehingga menghilangnya energi yang terperas habis dalam psikis maupun fisik
seseoran atau seperti perasaan lelah akibat kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus
sehingga kehilangan motivasi dan performa.

Hal inilah yang membuat peneliti untuk meneliti apakah pergaulan bebas yang terjadi pada
remaja di tingkat SMA ini ada hubungannya dengan burnout yang terjadi pada mereka.
4. Metode penelitian yang akan digunakan. ( Nadiya )

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasi karena peneliti ingin melihat
korelasil atau hubungan antara dua variabel yang ada. Pada penelitian kuantitatif, peneliti
dapat melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat
(kausal), sehingga dalam penelitian terdapat variabel dependen dan independen
(Sugiyono, 2013). Dengan adanya variabel bebas kecerdasan emosional, maka peneliti
ingin melihat hubungan antara variabel pergaulan bebasl dan variabel kecenderungan
burnout dalam penelitian yang akan dilakukan.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas XII yang berada di SMAIT
Gema Nurani yang tanpa adanya kriteria tertentu. Subjek penelitian sebanyak 50 orang,
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling incidental, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan apabila dipandang orang yang
kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013).

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pergaulan bebas. Metode yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode skala likert. Skala ini
merupakan daftar pernyataan yang harus dijawab oleh subjek.

Burnout adalah perasaan lelah akibat kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus
sehingga kehilangan motivasi dan performa.
5. Harapan setelah penelitian dilakukan. ( Selsa )

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pergaulan bebas dengan
kecenderungan burnout yang terjadi pada siswa SMAIT GEMA NURANI.
a. Kurangnya Perhatian Orang Tua
Dimana anak terlalu diberi kebebasan dalam bergaul tanpa pengawasan dan perhatian
orang tua dalam menjaga dan mengontrol pergaulan anak.
b. Teman Dekat
Dimana siswa ikut melakukan hal-hal seperti minum alkohol, merokok atau
melakukan hal-hal yang menyimpang lainnya atas dasar ajakan teman. Maka siswa
cenderung mengikuti tanpa mempedulikan akibat yang ditimbulkan.
c. Tingkat Stress
Siswa mengalami tingkat stress yang cukup tinggi yang disebabkan oleh proses
kegiatan belajar mengajar yang cukup padat, dan kurangnya perhatian yang cukup
dari setiap guru mata pelajarannya.
d. Kurangnya motivasi
Kurangnya motivasi dan penyuluhan dari setiap unsur-unsur terutama BK dalam
melakukan pendekatan terhadap siswa. Sehingga siswa kurang memahami apa itu
bahaya atau dampak dari pergaulan bebas.

A. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti sangat berharap bagi seluruh pihak
yang yang terkait dilingkungan sekolah terutama seperti siswa diharapkan untuk lebih
memahami lagi apa itu bahaya dari pergaulan bebas terutama dikalangan pelajar.
Selanjutnya guru-guru mata pelajaran agar dalam setiap kegiatan pembelajaran, baik
didalam maupun diluar kelas, juga diharapkan selalu memberikan motivasi terhadap
siswa yang sifatnya positif, untuk memancing rangsangan siswa secara psikologis, agar
tidak memberikan kejenuhan pada diri siswa pada saat kegiatan pembelajaran, karena
itulah factor utama yang dapat menimbulkan stress pada siswa, kemudian pihak lembaga
agar lebih intens lagi melakukan penyuluhan tentang bahaya yang terjadi dari pergaulan
bebas dikalangan pelajar.

Anda mungkin juga menyukai