DI SUSUN OLEH :
NIM : P07120223017
PRODI : STR KEPERAWATAN + PROFESI NERS
JURUSAN : KEPERAWATAN
B. Faktor Penyebab
Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya memilih lingkungan
atau teman yang salah. Diawali dengan tidak ada ketertarikan dalam pelajaran yang diajarkan
dan berteman dengan seseorang yang memiliki pengaruh buruk. Sehingga terpengaruh dengan
hal buruk tersebut dan terbiasa, membuat tidak termotivasi untuk belajar yang telah mendarah
daging bila hal tersebut telah kita terima sejak kecil.
Banyak hal atau faktor yang membuat kita tidak termotivasi dalam belajar, sehingga
pencapaian dalam bidang akademik maupun nonakademik tidak dilakukan dengan maksimal.
Disinilah peran keluarga, teman, dan lingkungan untuk menghilangkan hal yang membuat kita
tidak termotivasi dalam belajar. Namun, hal yang paling berpengaruh ke diri kita adalah diri
kita sendiri. Jadi kitalah yang harus menjadi faktor utama untuk menghilangkan hal – hal yang
membuat kita tidak termotivasi dalam belajar.
Adapun faktor-faktor munculnya motivasi sebagaimana halnya yang dikemukakan oleh
Dimyati dan Mudjiono adalah sebagai berikut:
1. Inspirasi atau cita-cita dari mahasiswa.
Jika mahasiswa mempunyai cita-cita atau inspirasi maka akan berusaha untuk
mencapainya. Setiap mahasiswa tentu mempunyai target berbeda-beda. Target ini dijadikan
sebagai tujuan yang dikaitkan dalam kegiatan belajar, sehingga mahasiswa tergerak.
2. Kemampuan mahasiswa berbeda.
Kemampuan sangat diperlukan ketika belajar atau beraktivitas. Kemampuan yang dimiliki
mahasiswa meliputi melihat/mengamati, berpikir kreatif, kritis atau daya analisa yang berbeda.
3. Kondisi mahasiswa.
Mahasiswa tentu memiliki kondisi kesehatan (fisik) yang berbeda. Kondisi kesehatan
sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Selanjutnya kondisi emosi (psikologi) mahasiswa.
Kondisi emosi mahasiswa yang kurang sehat akan mempengaruhi mood belajar dibanding
dengan mahasiswa yang sehat. Kondisi mahasiswa yang sedang patah hati atau putus cinta
tertentu sangat berdampak pada aktivitas belajarnya. Kondisi mahasiswa yang sedang
bermasalah akan lebih banyak murung daripada mengerjakan tugas kuliah
4. Tempat dan situasi lingkungan mahasiswa.
Lingkungan tempat mahasiswa sangat berpengaruh kepada aktivitas mahasiswa. Kondisi
lingkungan meliputi keluarga, tempat indekos, lingkungan kampus masyarakat dan teman
sebaya. Mahasiswa yang bergaul dengan lingkungan yang mendukung bisa mempengaruhi
proses belajar, tujuan atau cita-citanya.
5. Perubahan yang dinamis dalam belajar.
Perubahan yang dinamis ini yaitu proses belajar yang tidak stabil, kadang semangat, kadang
semangat menurun atau bahkan hilang. Kondisi ini biasanya dialami mahasiswa belum mampu
mengatasi emosinya ketika mendapat masalah misalnya dengan lingkungan, keluarga atau
masalah dengan teman sebaya.
Dari uraian diatas bisa diketahui bahwa Motivasi juga bersumber dari luar diri mahasiswa
seperti interaksi sosial teman sebaya. Interaksi sosial yang terjadi antar mahasiswa akan
membentuk suatu hubungan kelompok teman sebaya dengan memiliki karakter dan tujuan
yang kurang lebih sama (Perbriana, 2017).
C. Dampak
Pergaulan teman sebaya bisa berpengaruh terhadap karakter. Dampak itu bisa berentuk
postif dan bisa negatif, dampak positif tersebut yaitu pada saat seseorang dengan teman-
temannya melaksanakan kegiatan yang mempunyai faedah. Cotohnya bisa dengan membuat
kelompok belajar dan patuh terhadap aturan-aturan yang ada di dalam masyarakat. Sebaliknya
dampak negatifnya yaitu seperti pelanggaran terhadap aturan. Contohnya menjadi lupa waktu,
penggunaan bahasa kasar, dan bisa sampai penyalahgunaan narkotik.
Memilih teman sebaya akan memberi pengaruh yang berarti bagi kehidupan remaja ke
depannya baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Hal ini dikarenakan dalam masa
remaja inilah hubungan pertemanan terjalin, yang meliputi tingkah laku, kegemaran, perilaku
keagamaan, dan motivasi belajar. Interaksi teman sebaya di dalam suatu hubungan pertemanan
yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan prestasi belajar
kelompok sebaya yang memberikan pengaruh positif, maka siswa akan memiliki motivasi
belajar yang tinggi karena siswa tidak mau kalah berprestasi dengan anggota kelompok lainnya.
Sedangkan teman sebaya yang memberikan pengaruh yang negatif maka siswa kurang
memiliki motivasi belajar, karena mereka lebih cenderung untuk melakukan hal-hal yang
bersifat bersenang-senang. Kelompok atau teman sebaya yang membawa pengaruh positif akan
mampu meningkatkan motivasi belajar yang tinggi terhadap pendidikan siswa, timbulnya rasa
solidaritas, mampu bekerja sama dengan orang lain dan lain sebagainya. Sedangkan pergaulan
kelompok teman sebaya yang membawa pengaruh negatif akan membuat siswa mengabaikan
pendidikannya, cenderung mengarahkan untuk berperilaku menyimpang, timbulnya kenakalan
remaja dan perilaku destruktif lainnya.
D. Solusi
Melihat adanya pengaruh positif dan negatif dengan keberadaan teman sebaya, maka
diperlukan perhatian dalam pemilihan teman sebaya. Hurlock (1978) memaparkan ada tiga hal
yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Memilih teman sejawat yang memiliki kemiripan, baik dalam sikap maupun kebiasaan.
Penampilan akan menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam memilih teman.
2. Pemilihan teman sebaya sering dilakukan atas dasar pengaruh lingkungan yang sempit.
Pemilihan teman sejawat kerapkali dilakukan atas dasar kuantitas interaksi yang dilakukan,
termasuk karena kesamaan- kesamaan detail kecil yang ada.
3. Kepribadian dari seorang individu akan menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih teman sebaya.
A. Kesimpulan
Teman sebaya memiliki pengaruh terhadap kecerdasan emosional seseorang dan juga
mempengaruhi motivasi seseorang dalam belajar. Kesamaan usia, hoby, pengalaman, dan
perkembangan pola pikir menyebabkan seseorang merasa nyaman ketika berbagi kemudian
mendapat solusi atas berbagai kejadian yang dialami dalam interaksi sosial. Keberadaan teman
sejawat secara positif akan mampu meningkatkan motivasi belajar yang berujung pada
peningkatan prestasi belajar. Namun, diperlukan perhatian dalam memilih teman sebaya untuk
menghindari adanya kemungkinan munculnya dampak negatif dari teman sebaya yang telah
dipilih.
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, A.R, & Indah, P. (2020). Motivasi Belajar Dengan Teman Sebaya pada Minat
Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa dan Siswi SMKN 1
Bojonggenteng. Jurnal Aktiva : Riset Akuntasi Dan Keuangan, 2 (2), 2020, 81 - 87
ISSN : 2686-1054 (media online)
https://aktiva.nusaputra.ac.id/article/download/57/132/
Damayanti, P.A, Yuliejantiningsih, Y, & Maulia, D. (2020). Interaksi Sosial Teman Sebaya
Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Volume 5, Number 2, Tahun 2021, pp.163-167 P-ISSN: 1979-7109 E-ISSN: 2615-
4498
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJL/article/download/27576/18812/0#:~:text
=Berdasarkan%20hasil%20penelitian%20motivasi%20belajar,semakin%20tinggi%20
pula%20motivasi%20belajarnya
Anggreni, D.P, & Rudiarta, W (2022). Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar
Agama Hindu Perspektif Teori Belajar Sosial.
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS/article/download/353/270