Anda di halaman 1dari 50

BUKU MODUL PELAJARAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

SMAN 1 PAMIJAHAN

Guru BK

ADE KUSMANTO ,S.Pd

AHMAD KEMAL ,S.Pd

Jln. Gunung Salak Endah (GSE) KM. 03 Gunung Sari Pamijahan Bogor 16810.

Telp. (0251) 8591039


A. Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan (guidance) pada prinsipnya merupakan pemberian pertolongan atau bantuan.


Bimbingan merupakan suatu tuntunan, artinya bahwa dalam memberikan bimbingan bila
keadaan menuntut, kewajiban dari pembimbing untuk memberikan bimbingan secara aktif,
yaitu dengan memebrikan arah kepada yang dibimbingnya. Walgito, (2010: 5-6).

Konseling (counseling) hal yang pokok dalam proses konseling adalah pemecahan masalah.


Artinya bahwa konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu atau kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah melalui wawancara dengan cara yang sesuai dengan
keadaan yang tengah dihadapi untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup. Walgito, (2012:
8).

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian bimbingan konseling adalah rangkaian
proses kegiatan yang fakus utamanya adalam memberikan bantuan yang diberikan oleh
seorang ahli dalam bidang konseling melalui tatap muka, baik secara individua tau kelompok
dengan memberikan pengetahuan dalam mengatasi suatu permasalahan yang tengah dialami
oleh konseli secara berkala dan sistematis.

Fungsi Bimbingan Konseling

Asumsi atau pandangan seorang peserta didik kepad profesi seorang guru bimbingan dan
konseling (BK) terkadang negatif, atau bahkan tidak mendapatkan perhatian yang seharusnya
dari peserta didik. Kenyataannya fungsi bimbingan konseling sendiri memiliki peran yang
sangat penting bagi perkembangan peserta didik saat di sekolah ataupun diluar sekolah.
Beberapa fungsi bimbingan konseling di sekolah adalah sebagai berikut:

 Untuk ikut berperan dalam membantu peserta didik memahami dan mengerti akan
dirinya sendiri serta lingkungannya. Hal ini bertujuan agar individu yang
bersangkutan dapat mengembangkan potensi pribadinya dengan optimal dan dapat
menyesuaikan dirinya sendiri dengan lingkungan dengan baik dan sehat.
 Memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memperoleh perkembangan yang
optimal dan seimbang dalam kepribadian diri seorang peserta didik.
 Membantu peserta didik untuk menentukan minat, bakat dan potensi, termasuk dalam
menentukan kegiatan ekstrakurikuler, program studi saat akan kuliah atau lebih jauh
untuk lebih mengembangkan kemampuan untuk karir dimasa depan.
 Membantu dalam mengantisipasi atau pencegahan masalah yang dapat terjadi pada
peserta didik dan membantu mereka dalam mengatasinya.
 Membantu untuk turut meluruskan pemikiran, tindakan dan dalam meluapkan
perassan peserta didik yang menyimpang/kurang baik (intervensi) dan memberikan
bimbingan dalam berpola pikir yang sehat, logis dan berperasaan yang tepat dan baik.
 Memberikan bantuan kepada peserta didik yang tengah menghadapi permasalahan
yang bersifat pribadi ataupun secara sosial.
 Berperan penting dalam pengembangan pribadi peserta didik agar mereka bisa selalu
membentengi diri mereka kepada hal-hal yang kurang baik yang bisa menurunkan
performa diri mereka sendiri.
 Membantu memfasilitasi dalam mengembangkan peserta didik untuk mencapai tugas-
tugas perkembangan mereka.
Tujuan Bimbingan Konseling

Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu para peserta didik
dalam mencapai tugas perkembangannya dengan optimal sebagai pribadi, sosial dan sebagai
makhluk ciptaan Allah SWT. Berikut beberapa tujuan utama bimbingan konseling di sekolah:

 Membantu dalam perencanaan perkembangan karir, penyelesaian studi serta jenjang


pendidikan selanjutnya.
 Membantu peserta didik agar bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka
(di sekolah atau di lingkungan masyarakat).
 Mengetahui dan membantu menyelesaikan hambatan yang peserta didik hadapi baik
dalam belajar, menyesuaikan diri dengan sekitar atau dengan keluarga.
 Membantu dalam mengembangkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik secara maksimal.
 Membantu peserta didik dalam mengembangkan kesadaran diri akan kemampuan,
potensi, keunikan dan citra diri.
 Agar peserta didik mampu dalam mengembangkan kemampuan untuk belajar dengan
baik.
 Mampu menumbuhkan sikap positif terhadap diri serta orang-orang dan lingkungan
sekitar mereka.

Pentingnya Menjaga Motivasi dan Semangat Belajar

Motivasi belajar sangat penting dalam melaksanakan pembelajaran karena dengan adanya
motivasi belajar kita semangat dalam melaksanakan pembelajaran. walaupun materi yang
disampaikan sulit kita pasti berusaha melakukan yang terbaik dalam melakukan pembelajaran
karena memiliki motivasi belajar yang tinggi. Nah, sebelumnya pada tahu tidak apa itu
motivasi belajar?
Motivasi belajar merupakan semangat atau dorongan yang berasal dari dalam atau luar diri
kita selama melakukan pembelajaran yang menimbulkan semangat dalam diri siswa untuk
belajar. Motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap sikap kita dalam melakukan
pembelajaran. Peningkatan atau penurunan motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar yang akan didapatkan setelah melakukan pembelajaran. Siswa yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi akan memiliki hasil belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa
yang memiliki motivasi belajar yang rendah memiliki hasil belajar yang kurang baik. Oleh
karena itu untuk mendapatkan hasil belajar yang baik perlu adanya peningkatan motivasi
belajar dalam melaksanakan kegiatan di sekolah.
Motivasi belajar yang tinggi membuat kita merasa nyaman dalam menjalani pembelajaran di
sekolah, dan ketika kita memiliki motivasi yang tinggi kita akan lebih semangat dalam
mengikuti pembelajaran di sekolah. Nah terus Bagaimana cara meningkatkan motivasi
belajar?
Peningkatan motivasi belajar bisa dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah maupun lingkungan di sekitar tempat bermain siswa. Peningkatan motivasi belajar
oleh keluarga bisa dilakukan oleh orang tua, maupun saudara yang serumah dengan siswa.
Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan wejangan kepada siswa atau memberikan hadiah
jika siswa berhasil memiliki hasil belajar yang baik.
Peningkatan motivasi belajar dapat dilakukan juga di sekolah oleh guru dengan menggunakan
media belajar yang menarik, memilih metode belajar yang tepat, dan melakukan evaluasi
setelah selesai pembelajaran. Dan peningkatan di lingkungan dapat dilakukan dengan
menempatkan siswa di lingkungan yang sesuai, dan memperlihatkan manfaat yang
didapatkan setelah berhasil dalam belajar.
Namun, pada hakikatnya motivasi belajar berasal dari dalam diri kita masing masing, orang
lain di sekitar kita hanya akan sekadar mengingatkan kita. ketika melakukan segala hal yang
akan dilakukan kembali kepada diri kita sendiri, sebelum melakukan berniat dengan baik dan
siapkan secara benar agar kita selalu semangat dalam pembelajaran baik di sekolah maupun
di rumah.

Teman Sebaya (Aspek, Fungsi, Jenis dan


Faktor yang Berpengaruh)
Oleh Muchlisin Riadi  Juni 11, 2022

Teman sebaya (peers) adalah sekelompok atau kumpulan orang yang saling
berinteraksi, berhubungan atau bergaul karena memiliki kesamaan dalam beberapa
aspek, seperti umur/usia, perkembangan dan cara berpikir, status sosial, pekerjaan,
hobi dan lain-lain. Teman sebaya merupakan bentuk pergaulan yang dilandasi
kenyamanan berinteraksi dan berkomunikasi mulai dari masalah pribadi,
pengalaman, ataupun hobi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), pengertian teman sebaya adalah
kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja dan berbuat. Teman sebaya
merupakan interaksi pada sekelompok orang dengan tingkat usia, perkembangan
atau status sosial yang sama, serta mempunyai tingkat keakraban yang relatif tinggi
di antara kelompoknya. Pada teman sebaya biasanya individu mendapat dukungan
sosial yang mengacu pada kesenangan.

Pengertian lain dari teman sebaya adalah sekelompok orang yang memiliki umur
yang hampir sama dan memiliki berbagai kesamaan seperti hobi, minat, dan hal-hal
menarik lainnya. Latar belakang dari terbentuknya kelompok sebaya yaitu adanya
perkembangan proses sosialisasi, kebutuhan untuk menerima penghargaan, perlu
perhatian dari orang lain, Ingin menemukan dunianya.

Orang yang memiliki usia yang hampir sama dengan temanya biasanya mempunyai
tingkat kedewasaan atau perkembangan yang hampir sama. Selain itu teman sebaya
yang dipilih biasanya teman yang memiliki kesamaan status sosial dengan individu.
Teman sebaya juga merupakan orang yang sering terlibat dalam melakukan
tindakan secara bersama-sama dalam pergaulan.

Pengertian Teman Sebaya 


Berikut definisi dan pengertian teman sebaya dari beberapa sumber buku dan
referensi: 

 Menurut Santrock (2007), teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang
memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama. 
 Menurut Slavin (2011), teman sebaya adalah suatu interaksi dengan orang-
orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status.
 Menurut Madon dan Ahmad (2004), teman sebaya adalah kelompok anak-
anak atau remaja yang memiliki umur yang sama atau tingkat perkembangan
yang sama. 
 Menurut Vembriarto (1993), teman sebaya adalah kelompok yang terdiri dari
beberapa individu yang sama, yaitu individu-individu yang memiliki kesamaan
dalam berbagai aspek, terutama persamaan usia dan status sosialnya. 
 Menurut Hurlock (1997), teman sebaya adalah suatu kumpulan orang yang
kurang lebih berusia sama yang berpikir dan bertindak bersama-sama. 
 Menurut Damsar (2011), teman sebaya adalah suatu kelompok dari orang-
orang yang seusia dan memiliki status yang sama, dengan siapa umumnya
seseorang berhubungan atau bergaul.

Aspek-aspek Teman Sebaya 


Menurut Santoso (2009), teman sebaya memiliki ciri atau karakteristik, antara lain
yaitu sebagai berikut: 

1. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Teman sebaya terbentuk


secara spontan. Kelompok ini tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas
karena semua anggota mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama, tetapi
tetap ada satu orang di antara anggota dianggap sebagai seorang pemimpin
yaitu anak yang paling disegani dan paling mendominasi dalam kelompok. 
2. Bersifat sementara. Teman sebaya ini bukanlah merupakan suatu organisasi
resmi dan kemungkinan tidak dapat bertahan lama karena tidak ada struktur
organisasi yang jelas lebih-lebih jika keinginan masing-masing anggota
berbeda-beda dan tidak mencapai kesepakatan. Dapat juga mereka
dipisahkan karena keadaan seperti pada teman sebaya saat lulus sekolah dan
masing-masing anggotanya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang berbeda-
beda. 
3. Teman sebaya mengajarkan individu tentang kebudayaan luas. Setiap
anggota teman sebaya berasal dari lingkungan yang berbeda dan mempunyai
aturan serta kebiasaan yang berbeda pula. Dalam teman sebaya mereka akan
saling memperkenalkan kebiasaan masing-masing, sehingga mereka dapat
saling belajar. Secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan yang beraneka
ragam tersebut dipilih dan disesuaikan dengan kelompok, untuk melanjutkan
dijadikan sebagai kebiasaan kelompok.
4. Anggotanya adalah individu yang sebaya. teman sebaya yang terbentuk
secara spontan ini beranggotakan individu individu yang memiliki persamaan
usia dan posisi sosial.

Adapun menurut Sinay (2017), terdapat tiga aspek utama yang ditemui di dalam
teman sebaya, yaitu sebagai berikut: 

1. Keinginan meniru. Seseorang meniru orang lain dan menjadikan peniruan


tersebut menjadikan sebuah tren. Seseorang merasa harus mengikuti
peniruan tersebut, karena hal ini mampu meningkatkan rasa percaya diri. 
2. Bergabung untuk menghindari konflik. Seseorang berusaha menghindari
konflik, sehingga ia memutuskan untuk mendekati kelompok teman. Jika
telah berhasil mendekati dan bergabung dengan kelompok tersebut. Maka, ia
akan cenderung menuruti kritik dan saran dari kelompok itu, dan
kemungkinan kecil akan timbulnya sebuah konflik. 
3. Menjadi pengikut. Seseorang memutuskan untuk mengikuti kelompok lain
dikarenakan bingung harus berbuat apa, sehingga ia mencari dan berusaha
mendekati, serta menjadikan kelompok tersebut sebagai pedoman. Kemudian
apa pun yang telah dilakukan oleh kelompok tersebut dianggap sudah benar,
dan seseorang tersebut menjadi dikendalikan oleh orang lain.

Jenis-jenis Teman Sebaya 


Teman yang berbeda memainkan peran yang berbeda dalam proses sosialisasi.
Teman yang sesuai dengan usia dan taraf perkembangan anak, maka dapat
membantu anak ke arah penyesuaian yang baik. Menurut Hurlock (1997), model
pertemanan pada masa anak-anak dibagi menjadi tiga klasifikasi utama, dimana
pada masing-masingnya mempengaruhi sosialisasi pada periode yang berbeda.
Adapun jenis-jenis teman sebaya tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kawan 

Kawan adalah orang yang memuaskan kebutuhan anak akan teman melalui
keberadaannya di lingkungan si anak. Anak dapat mengamati dan mendengarkan
mereka tetapi tidak memiliki interaksi langsung dengan mereka. Kawan bisa terdiri
dari berbagai usia dan jenis kelamin.

b. Teman bermain 
Teman bermain adalah orang yang melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan
si anak. Teman bermain dapat terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin, tetapi
biasanya anak memperoleh kepuasan yang lebih besar dari mereka yang memiliki
usia dan jenis kelamin yang sama, serta mempunyai minat yang sama. Keuntungan
teman bermain bagi perkembangan anak adalah tanpa intervensi orang dewasa,
anak-anak belajar mengatur sendiri permainan dan ruang di lapangan bermain.

c. Sahabat 

Sahabat adalah orang yang tidak hanya bermain dengan anak, tetapi juga
berkomunikasi melalui pertukaran ide, rasa percaya, permintaan nasehat dan kritik.
Anak yang mempunyai usia, jenis kelamin dan taraf perkembangan sama lebih dipilih
menjadi sahabat. Persahabatan yang kuat melibatkan komitmen yang sama dan
perhatian saling memberi dan menerima.

Masih menurut Hurlock (1997), berdasarkan tingkatan jumlah anggotanya, teman


sebaya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

a. Teman Dekat 

Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat atau sahabat karib.
Mereka adalah sesama seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama.
Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun juga kadang-kadang
bertengkar.

b. Kelompok Kecil 

Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya
terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks.

c. Kelompok Besar 

Kelompok besar yang terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman
dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karena
kelompok ini besar, maka penyesuaian minat berkurang di antara anggota-
anggotanya sehingga terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara mereka.

d. Kelompok Yang Terorganisir 

Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan
organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak
mempunyai klik atau kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok
seperti itu merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia enam belas tahun
atau tujuh belas tahun.
e. Kelompok Geng 

Remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok besar dan yang merasa tidak puas
dengan kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng, anggota
geng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah
untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti sosial.

Fungsi dan Peran Teman Sebaya 


Menurut Santoso (2009), fungsi pergaulan teman sebaya antara lain adalah sebagai
berikut: 

1. Mengajarkan kebudayaan. Dalam peer group diajarkan kebudayaan yang


berada di tempat itu. Misalkan orang luar negeri masuk ke Indonesia maka
teman sebayanya di Indonesia kebudayaan Indonesianya. 
2. Mengajarkan mobilitas sosial. Mobilitas sosial adalah perubahan status yang
lain. Misalkan ada kelas menengah dan kelas rendah (tingkat sosial). Dengan
adanya kelas rendah pindah ke kelas mengah dinamakan mobilitas sosial. 
3. Membantu peranan sosial yang baru. Teman sebaya memberikan
kesempatan bagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru.
Misalnya, anak yang belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan
sebagainya. 
4. Teman sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru bahkan
untuk masyarakat. Teman sebaya disekolah bisa sebagai sumber informasi
bagi guru dan orang tua tentang hubungan sosial individu dan seorang yang
berprestasi baik dapat dibandingkan dengan temannya.
5. Teman sebaya mengajarkan moral orang dewasa. Teman sebaya bersikap
dan bertingkah laku seperti orang dewasa. Untuk mempersiapkan diri menjadi
orang dewasa mereka belajar memperoleh kemantapan sosial. 
6. Dalam teman sebaya, individu dapat mencapai kebebasan sendiri. Kebebasan
di sini diartikan sebagai kebebasan untuk berpendapat, bertindak, atau
menemukan identitas diri.

Adapun menurut Yusuf (2002), teman sebaya memiliki beberapa peran dalam
pergaulan, yaitu sebagai berikut:

a. Belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain 

Teman sebaya mengajarkan seorang individu untuk menjalin suatu hubungan


dengan teman-teman dalam anggota kelompoknya. Dalam berteman mereka akan
lebih mudah bergaul dan bersosialisasi karena mereka memiliki berbagai kesamaan,
seperti usia, status sosial, dan minat serta tujuan. Seorang individu merasa sebagai
bagian dari satu kesatuan kelompok yang memberikan peran bagi tiap-tiap
anggotanya.
b. Belajar mengontrol tingkah laku sosial 

Dalam berteman seorang anak akan lebih mudah dalam pengawasannya, karena
tingkah laku setiap individu menunjukkan perilaku umum dari kelompoknya. Hal ini
mempermudah orang tua maupun guru di sekolah dalam memberikan pengawasan
pada mereka. Seorang anak yang melakukan penyimpangan atau membawa nama
buruk dari kelompoknya sehingga kelompoknya akan memberikan tekanan dan
peringatan pada anak tersebut.

c. Belajar mengembangkan ketrampilan, dan minat yang relevan dengan


usianya 

Dalam berteman seorang anak dapat mengembangkan keterampilannya karena


dalam kelompok tersebut banyak teman-teman yang mempunyai kegemaran yang
sama. Dalam hal ini anak akan lebih mudah dalam mengembangkan
keterampilannya serta menumbuhkan minat yang relevan di antara teman sebayanya
untuk menurunkan eksistensi dalam kelompoknya.

d. Belajar Saling bertukar perasaan dan masalah 

Dalam berteman seorang anak lebih nyaman karena teman sebaya biasanya yang
lebih mengerti akan dirinya dan persoalan yang dihadapi. Mereka saling bersama
menumpahkan segala perasaan dan permasalahan hidup yang tidak dapat mereka
ceritakan pada orang tua maupun gurunya. Kebersamaan inilah yang menyebabkan
tali persahabatan antar anggota sangat kuat. Mereka tak segan-segan untuk
menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapinya, seperti
masalah percintaan, persahabatan sampai dengan permasalahan keluarga.

Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Teman Sebaya 


Menurut Semiawan (1998), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan
teman sebaya, antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Kesamaan usia 

Anak yang memiliki kesamaan usia dengan anak lain akan memiliki kesamaan pula
dalam hal minat, topik pembicaraan serta aktivitas- aktivitas yang mereka lakukan.
Hal-hal tersebut memungkinkan anak-anak untuk menjalani hubungan yang lebih
baik dan erat dengan anak yang memiliki tingkat usia yang sama dengannya.

2. Situasi 

Situasi atau keadaan memiliki imbas dalam menentukan sesuatu yang akan
dimainkan secara bersama-sama dengan teman sebayanya. Sebagai contoh, jika
mereka berada dalam lapangan terbuka, mereka akan terdorong untuk
menggunakan permainan yang bersifat kooperatif dan tak luput dari penggunaan
simbol atau orang. Saat anak berada dengan temannya dengan jumlah yang cukup
banyak, anak akan lebih terdorong dengan melakukan permainan yang kompetitif,
dibandingkan permainan kooperatif.

3. Keakraban 

Keakraban dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam hubungan sosial,


termasuk hubungan dengan teman sebaya. Anak akan merasa canggung jika
diharuskan bekerja sama dengan teman sebaya yang kurang begitu akrab, sehingga
jika diharuskan mereka melakukan kerja sama, maka masalah yang akan dihadapi
akan terselesaikan dengan kurang baik dan efisien.

4. Ukuran kelompok 

Jumlah anak yang saling berinteraksi juga dapat mempengaruhi hubungan teman
sebaya. Semakin besar jumlah anak yang terlibat dalam suatu pergaulan dalam
kelompok, interaksi yang terjadi akan semakin rendah, kurang akrab, kurang fokus,
dan kurang memberikan pengaruh.

5. Perkembangan kognitif 

Perkembangan kognitif dalam hal ini merupakan keterampilan menyelesaikan


masalah. Semakin baik kemampuan kognitif yang dimiliki anak, yang berarti semakin
pandai seorang anak dalam membantu anak lain dalam memecahkan permasalahan
dalam kelompok teman sebaya, maka persepsi anak lain kepadanya akan semakin
positif. Dengan demikian mereka cenderung menunjuk anak tersebut sebagai
pemimpin dalam kelompok.

Memahami Pengertian Remaja dan Tahap


Perkembangannya

Pengertian remaja adalah seseorang yang berada dalam masa


peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja umumnya
terjadi dalam rentang usia 10-24 tahun, dan dibagi menjadi tiga
tahapan perkembangan.
1 Apr 2021
| Dina Rahmawati
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Salin Link

Masa remaja adalah salah satu fase perkembangan yang paling pesat
Table of Content

 Pengertian remaja
 Tahapan perkembangan masa remaja

Jika ditanya soal apa itu remaja, jawaban kebanyakan orang mungkin
berbeda-beda. Selama ini, pengertian remaja identik dengan anak yang
berada di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Pernyataan
tersebut memang tidak salah, tapi juga kurang tepat.

Definisi remaja ternyata lebih luas dari itu. Di sisi lain, ada pula
berbagai tahap dalam perkembangan masa remaja yang harus Anda
perhatikan sebagai orangtua. Sehingga, jika ada masalah tertentu
dalam perkembangannya, Anda bisa menyadarinya dengan segera. 

Pengertian remaja

Pengertian remaja adalah seseorang yang berada dalam masa


peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Menurut WHO, masa remaja
terjadi dalam rentang usia 10-19 tahun. Sementara, menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan
penduduk yang berusia 10-18 tahun. 

Lain lagi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


(BKKBN), rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Remaja mengalami masa pubertas


Dalam masa remaja, berbagai perubahan terjadi pada diri anak sebagai
bentuk dari pubertas. Perubahan yang terjadi umumnya meliputi: 

 Berat dan tinggi anak akan bertambah


 Tumbuh bulu kemaluan
 Payudara membesar (pada anak perempuan)
 Menstruasi (pada anak perempuan)
 Mimpi basah (pada anak laki-laki)
 Meningkatnya kemampuan berpikir
 Memiliki perasaan yang lebih sensitif atau emosional
 Perkembangan organ vital

Tak heran, jika masa remaja adalah salah satu fase perkembangan
manusia yang paling pesat. 

Anak di usia remaja juga cenderung memiliki rasa penasaran yang


tinggi. Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri maupun orangtua,
hal ini bisa membuat mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Oleh
sebab itu, penting bagi orangtua untuk memberi perhatian dan
pengawasan pada anak remaja dengan baik.

Tahapan perkembangan masa remaja

Selain pengertian remaja, Anda juga sebaiknya memahami tahapan


perkembangan masa remaja yang akan terjadi.

1. Masa remaja awal (usia 10-13 tahun)

Fase remaja awal terjadi dalam rentang usia 10-13 tahun. Pada masa
ini, anak tumbuh lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas. Anak
mulai memerhatikan munculnya rambut ketiak dan kemaluan,
pertumbuhan payudara, keputihan, mulai menstruasi atau mimpi
basah, dan testis yang membesar.

Anak juga mulai sadar mengenai penampilannya sehingga lebih


memerhatikan hal tersebut. Ia juga akan mulai merasa memerlukan
privasi sehingga membuatnya senang menyendiri dari keluarga.
Biasanya, perubahan ini terjadi lebih dulu pada anak perempuan. 

2. Masa remaja pertengahan (usia 14-17 tahun)

Remaja mulai tertarik pada hubungan romantis

Masa remaja pertengahan terjadi pada usia 14-17 tahun. Dalam masa
remaja ini, pertumbuhan remaja laki-laki mulai berjalan cepat.
Tubuhnya akan semakin tinggi dan berat, otot semakin besar, dada dan
bahu semakin lebar, alat vital semakin besar, suara menjadi lebih
pecah, muncul jerawat, kumis, hingga jambang. 

Pada anak perempuan, pinggang, panggul, dan bokong akan mulai


membesar, alat reproduksi yang berkembang, bertambahnya produksi
keringat, hingga menstruasi yang teratur.

Remaja pada masa ini umumnya sudah dapat berpikir dengan logika
meski kerap didorong oleh perasaannya. Ia juga mulai tertarik dengan
hubungan romantis (pacaran). Terkadang, sifat sensitifnya membuat ia
lebih banyak bertengkar dengan orangtua. Selain itu, ia juga mungkin
lebih senang menghabiskan waktu dengan teman. 

3. Masa remaja akhir atau dewasa muda (usia 18-24 tahun)

Pada masa remaja akhir, fisik anak telah sepenuhnya berkembang.


Dalam masa ini, perubahan lebih banyak terjadi dalam dirinya. Ia mulai
bisa mengendalikan dorongan emosional yang muncul, merencanakan
masa depan, dan memikirkan konsekuensi yang akan ia hadapi jika
melakukan perbuatan yang tidak baik.

Ia juga mulai memahami apa yang diinginkannya dan bisa mengatur


diri sendiri, tanpa mengikuti kehendak orang lain. Kestabilan emosi dan
kemandirian ini umumnya didapatkan oleh anak pada masa remaja
akhir.

Setelah mengetahui pengertian remaja dan tahap perkembangannya,


Anda juga harus memerhatikan pergaulan mereka. 

Pergaulan remaja masa kini kerap dikaitkan dengan kenakalan remaja,


seperti berkelahi, tawuran, seks bebas, atau bahkan penggunaan obat-
obatan terlarang. Jadi, pastikan Anda memberi batasan dan
pengawasan yang tepat pada anak. Arahkan ia pada pergaulan dan
kegiatan positif sehingga tidak salah melangkah.

B. Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik

Gaya belajar VAK (Visual, Auditori, dan Kinestetik)  adalah gaya belajar yang awalnya
dikenalkan oleh Walter Burke Barbe dan kemudian dikembangkan kembali oleh Neil
Fleming. Masing-masing tipe belajar menekankan pada alat indra yang kita miliki.

Visual
Tipe pembelajar visual cenderung fokus pada penglihatan. Belajar dengan gaya belajar
visual menggunakan indra mata dalam mengamati, menggambar, mendemonstrasikan,
serta membaca media. Tipe visual biasanya akan lebih nyaman belajar dengan mengakses
citra visual yang menonjol berupa paduan warna, garis, maupun bentuk.

Karakteristik tipe visual biasanya imajinatif karena dapat mengingat gambaran


skenario yang kompleks melalui gambar ataupun video. Grafik, diagram,
peta, flowchart  akan jauh memudahkan tipe visual dalam belajar. Orang dengan gaya
belajar ini terkadang juga susah untuk memahami instruksi verbal dibandingkan tertulis.
Kemampuan dalam menggunakan indra penglihatan yang lebih membuat tipe visual
cenderung mudah terganggu atau terdistraksi melalui rangsangan visual seperti pop-up
notification, duduk di samping jendela, dan lainnya.

Auditori

Orang-orang yang mengandalkan pendengaran dalam menangkap informasi termasuk


dalam tipe auditori. Pernahkah kamu dapat mengulang pembicaraan orang lain atau guru
ketika menjelaskan materi dengan mudah? Mungkin gaya belajarmu adalah auditori karena
dapat mengingat hal-hal yang pernah kamu dengar dengan baik dan jelas.

Tipe auditori sangat mudah mengikuti instruksi verbal dibandingkan instruksi-


instruksi tertulis. Orang-orang dengan gaya belajar ini juga lebih sensitif dengan nada,
suara, dan ritme. Tipe auditori lebih mudah belajar dengan kembali mengulang dan
membicarakan hal-hal yang ingin diingat. Akan tetapi, tipe yang satu ini cukup mudah
terdistraksi di tengah kebisingan.

Kinestetik
Cara belajar kinestetik adalah metode belajar yang banyak melibatkan gerakan. Tipe
yang satu ini akan mudah mengingat informasi dengan langsung mempraktekannya
dibanding hanya mendengarkan atau membaca teori. Langsung menyentuh objek yang
dipelajari akan membantu tipe kinestetik.

Tipe kinestetik cenderung merasa nyaman mengekspresikan diri secara fisik seperti
dalam pertunjukan atau tari. Terkoordinasi secara fisik serta pandai olah raga dapat
menjadi salah satu kelebihannya. Belajar dengan mencoret-coret atau menggambar
akan memudahkan orang-orang dengan gaya belajar kinestetik. Akan tetapi, biasanya
mereka mudah gelisah apabila terlalu lama berdiam di suatu tempat.

Dengan memahami cara belajar yang paling sesuai, kamu akan lebih mudah memproses
setiap materi, pembelajar, atau informasi yang harus diserap. Gaya belajar juga dapat
memaksimalkan kualitas belajar sehingga bisa menjadi lebih optimal. Jadi, sudahkah kamu
mengenali dan lebih memahami gaya belajarmu?

Simak juga informasi mengenai model pembelajaran Inquiry, Discovery, Problem Solving,
dan Projec

C. 8 Tipe Kecerdasan Manusia


Berikut ini adalah 8 tipe kecerdasan manusia menurut Gardner:

1. Kecerdasan visual-spasial
Orang dengan kecerdasan visual-spasial memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak
dan sangat lihai dalam memvisualisasikan sesuatu. Mereka yang unggul dalam bidang ini
sangat tertarik pada hal-hal berupa bentuk dan sudut pandang fisik.
Karakteristik pemilik kecerdasan visual-spasial meliputi:

 Mampu menafsirkan gambar, grafik, dan bagan dengan baik


 Mampu mengenali sebuah pola dengan mudah
 Mampu memecah informasi dari kode grafis
 Pandai dalam membuat mind mapping
 Pandai dalam membaca peta, menyusun puzzle, dan menyusun teka-teki
 Senang menggambar dan melukis, serta menikmati seni visual
 Senang membaca dan menulis

Jika kamu termasuk dalam kecerdasan visual-spasial, pilihan karir yang cocok untukmu
adalah arsitek, insinyur, seniman, kartografer, perancang busana, pilot, dan pelaut.

2. Kecerdasan linguistik-verbal
Kecerdasan linguistik-verbal mengacu pada kemampuan penggunaan kata-kata dengan baik,
entah itu saat menulis, membaca, maupun berbicara. Mereka peka banget lho dalam
menemukan perbedaan dari arti kata, urutan kata, bahkan ritme dalam sebuah ungkapan.
Untuk lebih jelasnya, seperti ini karakteristik kecerdasan linguistik-verbal:
 Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik
 Mampu menulis dengan baik
 Senang membaca, menulis, dan berinteraksi dengan orang lain
 Sering menggunakan kata atau istilah yang jarang diketahui
 Mudah mengingat informasi yang tertulis dan dicucapkan secara lisan
 Berbicara dengan kalimat persuasif
 Tertaik dengan bahasa asing
 Menyisipkan humor saat bercerita

Kecerdasan ini sangat cocok pada karir yang berhubungan dengan berbicara dan menulis,
seperti penulis, wartawan, guru, pengacara, penyair, penyiar berita dan radio, pembicara
publik, novelis, pendongeng, dramawan, serta komedian.

3. Kecerdasan logis-matematika
Kalau kamu cenderung mengaitkan suatu hal dalam logika atau senang mengalisis sebuah
masalah, mungkin saja kamu termasuk dalam tipe kecerdasan logis-matematika. Pemilik
kecerdasan ini percaya jika pendekatan ilmiah bisa memberikan solusi yang terbaik dalam
memecahkan masalah.
Berikut ini adalah karakteristik kecerdasan logis-matematika:

 Memiliki keterampilan memecahkan masalah dengan analisis dan hubungan sebab-


akibat
 Senang berpikir dan mengeluarkan ide yang abstrak
 Senang melakukan eksperimen ilmiah
 Mampu membuat argumen yang sesuai dengan penalaran
 Mampu memecahkan perhitungan yang kompleks
 Memiliki keterampilan dalam komputasi
 Mampu mengenali pola numeris atau silogisme

Kecerdasan ini dapat dilihat pada seorang ilmuwan, akuntan, pengacara, bankir, ahli
matematika, progammer, dan insinyur.

4. Kecerdasan kinestetik-jasmani
Kecerdasan kenestetik-jasmani mengacu pada orang menyukai aktivitas fisik. Mereka
memiliki keterampilan motorik yang baik dan kemampuan fisik yang mumpuni.
Karakteristikanya seperti berikut ini:

 Mampu mengendalikan fisik dengan baik


 Memiliki ketangkasan dan koordinasi tubuh yang baik
 Unggul dalam kegiatan yang melibatkan gerakan, seperti olahraga dan menari
 Senang membuat atau menciptakan sesuatu hasil dari keterampilan tangannya sendiri
 Mengingat sesuatu dengan cara melakukannya, bukan mendengar atau melihat

Jika kamu memiliki karakteristik di atas, maka kamu mungkin cocok menjadi seorang penari,
atlet, pengrajin, seniman patung, dan aktor.
5. Kecerdasan musikal
Orang dengan kecerdasan musikal akan senang pada hal-hal yang berkaitan dengan suara,
nada, dan ritme. Mereka cenderung mengekspresikan dirinya lewat musik, entah
itu bernyanyi atau bermain alat musik.
Karakteristik kecerdasan musikal meiliputi:

 Senang bernyanyi dan bermain alat musik


 Mampu mengenali pola dan nada musik dengan mudah
 Mampu mengingat melodi dengan baik
 Memiliki pemahanan tentang struktur musik, ritme, dan nada
 Mampu memodifikasi dan membuat karya musik berupa lagu atau instrumental

Pilihan karir yang cocok bagi pemilik kecerdasan ini adalah penyanyi, konduktor, guru
musik, penulis lagu, dan komposer.

6. Kecerdasan interpersonal
Pemilik tipe kecerdasan interpersonal atau disebut juga dengan kecerdasan sosial adalah
mereka yang pandai dalam memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga
cukup lihai untuk mengamati perubahan mood orang lain.
Umumnya, orang dengan tipe kecerdasan interpersonal memiliki karakteristik seperti berikut
ini:

 Menyukai aktivitas berkomunikasi atau mengobrol dengan orang lain


 Mampu mengenali suasana hati dan keinginan orang di sekitarnya
 Mampu berkomunikasi secara verbal maupun non-verbal
 Mampu melihat situasi dari perspektif yang berbeda
 Mampu menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain
 Mampu menyelesaikan konflik dengan baik
 Memiliki jiwa kemimpinan dan mampu berkerja sama dengan orang lain
 Memiliki rasa empati yang tinggi

Pilihan karir yang cocok untuk orang dengan tipe kecerdasan ini adalah psikolog, filsuf,
konselor, politikus, guru, terapis, pekerja sosial, dan pramuniaga.

7. Kecerdasan intrapersonal
Berbeda dengan kecerdasan interpersonal yang peka terhadap kebutuhan orang lain,
kecerdasan intrapersonal lebih memahami karakter dan perasaan diri sendiri. Mereka juga
terkenal sebagai seorang yang tangguh dengan karakter yang kuat.
Berikut ini adalah karakteristik kecerdasan intrapersonal:

 Mampu mengenali dan mengontrol emosi diri sendiri


 Pandai memotivasi diri sendiri
 Memiliki konsistensi yang baik
 Mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
 Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi
 Senang menganalisis teori dan ide
 Merencanakan dan melakukan tujuannya dengan baik

Kalau kamu memiliki karakteristik di atas, maka pilihan karir yang paling pas adalah penulis,
ilmuan, ahli teori, filsuf, guru, psikiater, psikolog, dan konselor.

8. Kecerdasan naturalistik
Jika kamu senang berbaur dengan alam, baik itu dengan hewan, tanaman, atau lingkungan,
mungkin kamu adalah pemilik tipe kecerdasan naturalistik. Biasanya, orang dengan
kecerdasan ini punya skill untuk bertahan hidup di alam bebas. Karakteristiknya meliputi:

 Memiliki ketertarikan yang besar untuk memelihara dan menjelajahi lingkungan


 Menyadari perubahan yang terjadi pada lingkungan, misalnya merasakan akan turun
hujan bahkan sebelum nampak mendung
 Memiliki ketertarikan mempelajari ilmu biologi, botani, dan zoologi
 Mampu membedakan berbagai flora dan fauna
 Senang berkebun, berkemah, dan mendaki

Pilihan karir yang cocok buat orang dengan tipe kecerdasan naturalistik adalah ahli biologi,
petani, konservasionis, dokter hewan, atau pemandu alam.
Nah, setelah mengetahui 8 tipe kecerdasan di atas, kira-kira tipe mana yang termasuk ke
dalam dirimu? Dengan mengenalinya, kamu akan lebih mudah mengasah potensi diri dan
menentukan tipe profesi yang sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki.
Setiap orang tentu memiliki potensi dan keunikannya masing-masing. Jadi, kamu nggak perlu
merasa gagal atau rendah diri ketika kamu kesulitan mempelajari pelajaran di sekolah. Bisa
jadi, hal yang kamu senangi, seperti berolahraga, bermusik, berpetualang, atau berempati
adalah kecerdasan yang kamu miliki.
Jika kamu memiliki pertanyaan tentang tipe kecerdasan atau kesulitan untuk menentukan tipe
kecerdasan yang kamu miliki, kamu bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, ya.

Mengenal 5 Jenis Kecerdasan Manusia IQ, AQ, EQ, SQ dan TQ, 

Intelligent Quotient (IQ)

Kecerdasan Intelektual atau IQ adalah ukuran kemampuan seseorang meluputi kemampuan


intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang

Dengan demikian IQ berkaitan dengan kecerdasan keterampilan berbicara, kesadaran akan


ruang, kesadaran sesuatu yang tampak dan penguasaan matematis.

IQ mengukur kecepatan seseorang untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian


pada aneka tugas dan Latihan, menyimpan dan mengingat Kembali informasi objektif,
terlibat dalam proses berfikir, bekerja dengan angka berfikir abstrak dan juga analitik.

Dengan kecerdasan IQ yang tinggi, merupakan modal yang baik untuk lulus dari semua jenis
ujian dengan gemilang dan meraih nilai tinggi dalam ujian IQ.
Adversity Quotient (AQ)

Kecerdasan Adversity atau AQ adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi situasi-


situasi masalah dalam kehidupan.

Adversity berarti kesulitan dan penderitaan. Jadi bisa dikatakan


bahwa AQ merupakan kecerdasan seseorang pada saat menghadapi segala kesulitan serta
penderitaan.

Seseorang yang memiliki kecerdasan AQ yang baik bisa mengontrol dirinya dalam


menghadapi kesulitan dan penderitaan yang dialami.

Dalam hal ini EQ mengacu pada perasaan terhadap informasi sosial atau suatu hubungan
seperti adaptasi, disiplin, tanggung jawab, Kerjasama dan juga komitmen.

Kecerdasan EQ terjadi menjadi dua seperti:

• Personal
Kecerdasan EQ secara personal merupakan sebuah kesadaran diri (self awareness),
penerimaan terhadap diri sendiri (selft acceptance), menghormati diri (self respect), dan
penguasaan diri (self mastery).

• Interpersonal
Kecerdasan EQ secara Interpersonal, sebuah kemampuan memahami orang lain (to
understand), menerima orang lain(to accept others), mempercayai orang lain (to trust others)
dan dapat mempengaruhi kehidupan orang lain (to influence others).

Dengan begitu AQ kecerdasan budi, akhlak, serta keimanan manusia untuk menaklukan


tantangan, menepis kesulitan dan menghadapi kesulitan dalam menghadapi kemalangan.

3. Emotional Quotient (EQ)

Kecerdasan emosional atau EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima serta


mengontrol emosi dalam diri dan orang lain disekitarnya, EQ berhubungan dengan
kemampuan diri untuk mengontrol perasaan.

Spiritual Quotient (SQ)

Kecerdasan jiwa atau SQ, berkaitan dengan kemempuan untuk jujur, adil, menghargai,
menyayangi, empati dan toleransi.

SQ berarti kemampuan seseorang untuk untuk memaknai apa yang dihadapinya dalam
kehidupan.

5. Trancendental Quotient (TQ)


Kecerdasan Trancedental atau TQ berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memaknai
hidup dalam kehidupannya berdasarkan perspektif Agama.

TQ juga disebut sebagai kecerdasan ruhaniah/ilahiyah yang merupakan pengembangan


dari kecerdasan spiritual. TQ memiliki konsep visioner yang jauh kedepan.

Nah itu tadi penjelasan mengenai kecerdasan manusia meliputi IQ, AQ, EQ,

D. Berbagai Contoh Kenakalan


Remaja yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Kenakalan remaja adalah segala perbuatan melanggar aturan dalam masyarakat yang
dilakukan remaja. Contoh kenakalan remaja adalah berkelahi, bolos sekolah, hingga
penyalahgunaan narkoba.

Berkelahi merupakan contoh kenakalan remaja yang umum terjadi


Table of Content
 Apa yang dimaksud kenakalan remaja?
 Contoh kenakalan remaja
 Penyebab kenakalan remaja
 Cara mengatasi kenakalan remaja
Kenakalan remaja adalah masalah yang masih kerap terjadi. Sebab di usia pubertas ini, rasa
keingintahuan yang besar dan pencarian jati diri yang tidak terarah dapat membuat anak
remaja terlibat dalam kenakalan.

Untuk memahami lebih jauh seputar kenakalan remaja, berikut adalah penjelasan mengenai
contoh, penyebab, hingga cara mengatasi kenakalan remaja.

Apa yang dimaksud kenakalan remaja?

Pengertian kenakalan remaja adalah segala perbuatan melanggar aturan dalam masyarakat


yang dilakukan remaja. Fenomena sosial ini kerap ditemukan di kalangan pelajar, terutama
pada rentang usia 15-19 tahun.

Istilah lain dari kenakalan remaja adalah juvenile delinquency. Secara


etimologis, juvenile  berarti anak, sedangkan delinquency artinya kejahatan.

Berikut adalah jenis-jenis kenakalan remaja menurut para ahli:

 Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain

 Kenakalan yang menimbulkan korban materi

 Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak lain

 Kenakalan yang melawan status.


Di Indonesia, angka kenakalan remaja pada tahun 2015 mencapai 7762 kasus. Masalah ini
tentunya perlu diperhatikan para orangtua yang memiliki anak remaja.

Contoh kenakalan remaja

Anda mungkin pernah menonton atau membaca berita mengenai kasus-kasus kenakalan
remaja di Indonesia.

Ada berbagai contoh kenakalan remaja yang biasa terjadi, mulai dari yang sifatnya tidak
membahayakan hingga tindakan kriminal. Berikut adalah sejumlah contohnya:

 Berkelahi

 Keluyuran

 Bolos sekolah

 Pergi dari rumah tanpa pamit

 Berkendara tanpa SIM

 Mengambil barang orangtua atau orang lain tanpa izin

 Menonton video porno

 Mabuk-mabukan

 Tawuran

 Balapan liar atau ugal-ugalan

 Perjudian dan bentuk permainan lain dengan taruhan

 Penyalahgunaan obat-obatan terlarang

 Hubungan seks bebas

 Pencurian

 Pemerkosaan

 Pembunuhan.

Juvenile delinquency dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi dirinya sendiri, keluarga,
atau bahkan masyarakat.

Dampak yang dirasakan dapat berupa fisik maupun mental, misalnya


kecanduan narkoba hingga kepribadian yang menyimpang. 
Di sisi lain, dampak kenakalan remaja pada keluarga dapat menyebabkan ketidakharmonisan
dan terputusnya komunikasi antara anak dan orangtua.

Sementara itu, pelanggaran hukum di sekolah bisa menyebabkan anak terkena sanksi hingga
dikeluarkan. Misalnya, dampak tawuran pelajar membuat anak dihukum skors selama 2
minggu.

Maka dari itu, kenakalan anak sekolah zaman sekarang harus menjadi perhatian khusus.

Jika kenakalan remaja berdampak pada kehidupan masyarakat, tentunya pandangan orang-
orang terhadap remaja dan keluarganya menjadi buruk.

Penyebab kenakalan remaja

Kenakalan remaja dapat dipicu oleh krisis identitas

Setelah membahas contoh kenakalan remaja, orangtua juga harus memahami penyebabnya.

Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan faktor dari dalam diri (faktor internal) maupun
faktor dari luar (faktor eksternal).
1. Faktor internal

Faktor internal kenakalan remaja dapat disebabkan oleh:

 Krisis identitas

Kenakalan remaja adalah perbuatan yang dapat dipicu krisis identitas. Remaja kerap
mempertanyakan dan mencari jati dirinya sendiri. 

Namun, kegagalan pencarian jati diri ini menyebabkan mereka melakukan berbagai
kenakalan.

 Kontrol diri yang lemah

Juvenile delinquency juga dapat terjadi akibat kontrol diri yang lemah, di mana mereka tidak
mampu mengendalikan dirinya untuk menghindari perilaku nakal, meskipun sudah
mengetahui bahwa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan.
2. Faktor eksternal

Dari sisi faktor eksternal, penyebab kenakalan remaja adalah:

 Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua

Ketika remaja kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua, mereka akan
merasa tidak diinginkan. 

Hal ini bisa memicu remaja mencari perhatian atau pelampiasan dengan melakukan
kenakalan di sekolah ataupun tempat lainnya. 
Misalnya, kenakalan pelajar SMA berupa minum-minuman beralkohol, bolos sekolah, atau
tawuran.

 Minimnya pemahaman tentang agama

Selanjutnya, penyebab kenakalan remaja adalah minimnya pemahaman tentang agama.


Mendapat pemahaman agama yang baik umumnya dapat membantu remaja mengontrol diri
dari kenakalan. 

Sebaliknya, jika mereka kurang atau tidak memiliki pemahaman tentang agama sama sekali,
hal ini bisa mendorongnya melakukan perbuatan yang melanggar norma.

 Pengaruh dari lingkungan sekitar

Masalah remaja juga dapat didorong oleh lingkungan sekitar. Misalnya, tinggal di kampung
prostitusi atau memiliki pergaulan dengan para pengguna narkoba dapat membuat mereka
ikut terjerumus ke dalamnya. 

Selain itu, pergaulan anak zaman sekarang yang membawa pengaruh buruk juga bisa memicu
masalah tersebut.

Bullying: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa itu Bullying?

Bullying adalah perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh seseorang atau lebih kepada orang
lainnya.

Perbuatan tidak baik yang dimaksud bisa berupa hal-hal yang menyakiti secara fisik, seperti
memukul, mendorong, dan lain-lain.

Bisa juga menyakiti secara verbal, misalnya mengejek penampilan, menghina kemampuan,
dan masih banyak lagi.

Tidakan menjauhi dan mengucilkan seseorang juga termasuk tindakan bullying, lo.

Bullying tidak hanya terjadi pada orang-orang yang saling kenal atau sering bertemu secara
langsung.

Di zaman yang sudah maju ini, bullying bisa dilakukan lewat telepon, mengirim pesan
melalui SMS atau email, dan meninggalkan komentar buruk di media sosial.

Istilah bullying melalui gadget  (gawai) biasa dikenal dengan istilah cyberbullying.


Alasan Seseorang Melakukan Bullying

Para pelaku bully biasa mendapatkan kepuasan dari menindas orang. Ia merasa lebih kuat dan
lebih berkuasa, karena ada orang yang takut pada dirinya.

Bisa juga karena ia akan mendapat popularitas disekolah karena ditakuti oleh siswa lainnya.

Padahal sebenarnya para pembully ini akan tidak disukai oleh orang-orang yang tidak setuju
dengan tindakannya.

Dan alasan lain mereka menindas adalah karena mereka iri pada kelebihan
target bullying mereka atau merasa terancam karena kehadiran seseorang.

Namun, ada juga orang yang melakukan bully karena mereka masalah yang menyebabkan


mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang lain.

Biasanya pada pembully tidak menyadari akibat perbuatannya, sehingga tidak merasa


bersalah.

Banyak ahli percaya bahwa pelaku bullying bisa jadi melakukan hal itu karena mereka juga
pernah mengalami hal yang sama di lingkungan lain.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban Bullying?

Jika kita menjadi salah satu korban bullying, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

- Temui seseorang yang kamu percaya dan beri tahu pada mereka apa yang terjadi padamu.

- Jika bullying terjadi di sekolah, maka beri tahu seorang guru atau penasihat sekolah dan
tanyakan apa yang bisa dilakukan untuk menindaklanjuti hal itu.

Bisa jadi sekolahmu memiliki kebijakan tentang bullying dan ada langkah-langkah untuk


menanganinya. 

- Jangan takut untuk melaporkan tindakan bullying pada pihak yang memiliki wewenang.


Jika kamu berani, tandanya kamu menyelamatkan dirimu sendiri dan korban bullying lainnya.

- Kalau bisa saat mulai ada tanda-tanda bullying kepadamu tunjukkan sifat berani dan
percaya diri agar pembully  berpikir ulang untuk melakukan tidakan itu padamu berulang kali.

Alasan Seseorang Melakukan Bullying

Para pelaku bully biasa mendapatkan kepuasan dari menindas orang. Ia merasa lebih kuat dan
lebih berkuasa, karena ada orang yang takut pada dirinya.

Bisa juga karena ia akan mendapat popularitas disekolah karena ditakuti oleh siswa lainnya.

Padahal sebenarnya para pembully ini akan tidak disukai oleh orang-orang yang tidak setuju
dengan tindakannya.
Dan alasan lain mereka menindas adalah karena mereka iri pada kelebihan
target bullying mereka atau merasa terancam karena kehadiran seseorang.

Namun, ada juga orang yang melakukan bully karena mereka masalah yang menyebabkan


mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang lain.

Biasanya pada pembully tidak menyadari akibat perbuatannya, sehingga tidak merasa


bersalah.

Banyak ahli percaya bahwa pelaku bullying bisa jadi melakukan hal itu karena mereka juga
pernah mengalami hal yang sama di lingkungan lain.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban Bullying?

Jika kita menjadi salah satu korban bullying, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

- Temui seseorang yang kamu percaya dan beri tahu pada mereka apa yang terjadi padamu.

- Jika bullying terjadi di sekolah, maka beri tahu seorang guru atau penasihat sekolah dan
tanyakan apa yang bisa dilakukan untuk menindaklanjuti hal itu.

Bisa jadi sekolahmu memiliki kebijakan tentang bullying dan ada langkah-langkah untuk


menanganinya. 

- Jangan takut untuk melaporkan tindakan bullying pada pihak yang memiliki wewenang.


Jika kamu berani, tandanya kamu menyelamatkan dirimu sendiri dan korban bullying lainnya.

- Kalau bisa saat mulai ada tanda-tanda bullying kepadamu tunjukkan sifat berani dan
percaya diri agar pembully  berpikir ulang untuk melakukan tidakan itu padamu berulang kali.

Jenis dan Bentuk bullying


1. Bullying verbal
Penindasan dalam bentuk verbal adalah penindasan yang paling sering dan mudah. Bullying
biasanya merupakan awal dari perilaku bullying lainnya dan dapat menjadi langkah pertama
menuju kekerasan lebih lanjut. Contoh-contoh penindasan verbal meliputi: nama panggilan,
mencela, memfitnah, kritik kejam, penghinaan, pernyataan pelecehan seksual, teror,
mengintimidasi surat, tuduhan palsu, tuduhan yang kejam dan salah, gosip, dll.

2. Bullying fisik
Penindasan paling mudah terlihat dan mudah diidentifikasi, tetapi insiden bullying secara
fisik tidak sebesar penindasan dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan
bullying dalam bentuk fisik sering menjadi remaja yang paling bermasalah dan cenderung
pindah ke tindakan kriminal lebih lanjut.

Contoh-contoh intimidasi fisik adalah: memukul, menendang, menampar, mencekik,


menggigit, menggaruk, meludah, merusak dan menghancurkan barang-barang milik anak
yang tertindas, dan lainnya.
3. Bullying relasional
Bullying relasional dilakukan dengan memutuskan hubungan sosial seseorang dengan tujuan
melemahkan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, atau
penghindaran. Penindasan dalam bentuk ini paling sulit dideteksi dari luar. Contoh-contoh
bullying relasional adalah perilaku atau sikap tersembunyi seperti pandangan agresif,
pandangan mata, mendesah, mencemooh, mencemooh tawa dan mengejek bahasa tubuh.

4. Bullying elektronik
Bullying elektronik adalah bentuk perilaku bullying oleh pelaku melalui sarana elektronik
seperti komputer, telepon seluler, internet, situs web, ruang obrolan, email, SMS, dan
sebagainya. Biasanya dimaksudkan untuk meneror korban menggunakan tulisan, animasi,
gambar dan rekaman video atau film yang mengintimidasi, melukai atau menikung.

Dampak bullying bagi korban:

 Sulit makan atau malas makan, karena takut dan gelisah


 Rasa sakit fisik jika Anda menggunakan kekerasan
 Kesal dan marah karena Anda tidak dapat membalas
 Malu dan kecewa pada diri sendiri karena Anda hanya bisa membiarkannya
 Rendah kepercayaan diri / rendah diri
 Pemalu dan kesepian
 Menurunnya prestasi akademik
 Merasa terisolasi dalam asosiasi
 Depresi yang menyebabkan berpikir atau bahkan mencoba bunuh diri

Ciri-ciri Pelaku Bullying


Memiliki keinginan untuk mengendalikan orang lain.
Fokus pada diri sendiri
Memiliki keterampilan sosial yang buruk dan sulit untuk bergaul
Kurang empati
Sering merasa tidak aman dan membuat dirinya nyaman dengan cara menggretak atau
mengganggu orang lain
Kesulitan untuk memahami emosi seperti rasa bersalah, empati, belas kasih, dan penyesalan.

Macam-macam Penyebab Bullying

Penyebab Bullying dari Sisi Korban


Penyebab bully dapat datang dari faktor korban maupun pelaku. Jika melihat dari sisi korban,
berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menyebabkan anak menjadi korban:

1. Penampilan fisik

Penyebab bullying pertama yang paling umum adalah akibat dari penampilan fisik.

Ketika seorang anak memiliki penampilan fisik yang dianggap berbeda dengan anak lain
pada umumnya, para bully dapat menjadikannya bahan untuk mengintimidasi anak tersebut.
Penampilan fisik berbeda dapat meliputi kelebihan atau kekurangan berat badan,
menggunakan kaca mata, menggunakan behel, menggunakan pakaian yang dianggap tidak
keren seperti anak-anak lainnya.

2. Ras

Perbedaan ras juga sering kali menyebabkan seorang anak terkena bully.

Hal ini umumnya terjadi ketika seorang anak dengan ras berbeda memasuki satu lingkungan
dan dianggap sebagai minoritas. Beberapa survey dan penelitian juga telah menunjukkan
bahwa bullying akibat ras yang berbeda memang cukup sering terjadi.

3. Orientasi seksual

Orientasi seksual seseorang berbeda-beda dan umumnya seorang anak baru menyadari
orientasi seksual yang berbeda memasuki usia remaja.

Bahkan di beberapa negara yang sudah tidak asing dengan isu LGBT, seseorang yang
teridentifikasi sebagai lesbian, gay, dan transgneder sering kali mendapatkan perilaku bully.
Hal ini yang membuat seseorang cenderung menyembunyikan orientasi seksualnya.

4. Terlihat lemah

Penyebab bullying lainnya adalah ketika seorang anak dianggap lebih lemah dan terlihat tidak
suka melawan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa bullying melibatkan ketidakseimbangan


kekuatan antara pelaku dan juga korban. Pelaku tentunya merasa sebagai pihak yang lebih
kuat dan dapat mendominasi korban yang lebih lemah.

5. Terlihat tidak mudah bergaul

Selain karena lemah, terlihat tidak mudah bergaul dan memiliki sedikit teman juga menjadi
salah satu penyebab menjadi korban bullying.

Individu yang terlihat tidak mudah bergaul dan memiliki sedikit teman juga dapat terlihat
lebih lemah dan membuat bully berpikir dapat mendominasi mereka. Sekelompok bully juga
berpotensi melakukan bully pada kelompok yang dianggap lebih lemah dari kelompok
mereka.

Meskipun karakteristik di atas dapat menjadi penyebab bullying, tapi tentu tidak semua anak
dengan karakteristik tersebut menjadi korban bully. Kondisi tersebut hanyalah merupakan
beberapa gambaran umum.

Penyebab Bullying dari Sisi Pelaku


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa anak yang memiliki salah satu kriteria
yang dapat memicu bully tidak selalu menjadi korban. Hal ini disebabkan juga karena
terdapat faktor penyebab juga dapat berasal dari sisi pelaku.

Berikut adalah beberapa penyebab bully dari sisi pelaku:


1. Memiliki masalah pribadi

Salah satu pemicu seseorang menjadi bully adalah karena memiliki masalah pribadi yang
membuatnya tidak berdaya di hidupnya sendiri.

Pada anak-anak, penyebab seperti perkelahian berlebihan di rumah, perceraian orang tua, atau
adanya anggota keluarga yang menjadi pecandu narkoba dan alkohol dapat memicu hal ini.
Sedangkan pada orang dewasa, masalah dengan pasangan juga bisa menjadi salah satu
pemicu munculnya perasaan tidak berdaya.

Bullying baik verbal ataupun fisik yang dilakukan bertujuan untuk menunjukkan individu
tersebut memiliki kekuatan. Sehingga rasa tidak berdaya tersebut dapat ditutupi.

2. Pernah menjadi korban bullying

Beberapa kasus menunjukkan bahwa pelaku sebenarnya juga merupakan korban.

Contohnya seperti anak yang merasa di-bully oleh saudaranya di rumah, kemudian anak
tersebut membalas dengan cara mem-bully temannya di sekolah yang ia anggap lebih lemah
dari dirinya.

Contoh lainnya adalah orang yang tertekan akibat bullying di kehidupan nyata dan
menggunakan internet serta dunia maya untuk menunjukkan bahwa dirinya juga memiliki
kekuatan dengan cara menyerang orang lain.

3. Rasa iri pada korban

Penyebab bullying selanjutnya adalah karena rasa iri pelaku pada korban.

Rasa iri ini bisa muncul akibat korban memiliki hal yang sebenarnya sama istimewanya
dengan sang pelaku. Pelaku mengintimidasi korban agar korban tidak akan lebih menonjol
dari dirinya sendiri.

Selain tidak ingin orang lain menonjol, seseorang juga mungkin melakukan bully untuk
menutupi jati dirinya sendiri. Contohnya seperti anak pintar yang tidak ingin disebut ‘kutu
buku’, sehingga ia lebih dulu menyebut temannya yang pintar sebagai kutu buku.

4. Kurangnya pemahaman

Kurangnya pemahaman dan empati juga dapat menimbulkan perilaku bullying.

Ketika seorang anak melihat anak lain berbeda dalam hal seperti ras, agama, dan orientasi
seksual, karena kurangnya pemahaman, maka mereka beranggapan bahwa perbedaan tersebut
adalah hal yang salah.

Mereka juga beranggapan bahwa menjadikan anak yang berbeda tersebut sebagai sasaran
adalah hal yang benar.

5. Mencari perhatian
Terkadang pelaku tidak menyadari bahwa yang dilakukannya termasuk ke dalam penindasan,
karena sebenarnya apa yang dilakukannya adalah mencari perhatian.

Jenis yang satu ini paling mudah untuk diatasi. Caranya adalah dengan memberikannya
perhatian yang positif sebelum pelaku mencari perhatian dalam dengan cara yang negatif.

6. Kesulitan mengendalikan emosi

Anak yang kesulitan untuk mengatur emosi dapat berpotensi menjadi pelaku.

Ketika seseorang merasa marah dan frustasi, perbuatan menyakiti dan mengintimidasi orang
lain bisa saja dilakukan. Jika sulit untuk mengendalikan emosi, maka masalah kecil saja dapat
membuat seseorang terprovokasi dan meluapkan emosinya secara berlebihan.

7. Berasal dari keluarga yang disfungsional

Tidak semua anak dari keluarga disfungsional akan menjadi pelaku bullying, namun hal ini
kerap terjadi.

Sebagian besar pelaku adalah anak yang merasa kurang kasih sayang dan keterbukaan dalam
keluarganya. Mereka kemungkinan juga sering melihat orang tuanya bersikap agresif
terhadap orang-orang di sekitarnya.

8. Merasa bahwa bullying menguntungkan

Pelaku bully akan tanpa sengaja bisa terus melanjutkan aksinya karena merasa perbuatannya
menguntungkan.

Hal ini bisa terjadi pada anak yang mendapatkan uang atau makanan dengan cara meminta
secara paksa pada temannya. Contoh lain adalah ketika pelaku merasa popularitas dan
perhatian dari setiap orang padanya naik berkat tindakannya tersebut.

9. Kurangnya empati

Penyebab selanjutnya adalah karena kurangnya rasa empati.

Ketika melihat korban, pelakunya tidak merasa empati pada apa yang dirasakan korban,
sebagian mungkin justru merasa senang ketika melihat orang lain rasa kesakitan. Semakin
mendapatkan reaksi yang diinginkan, semakin pelaku bully senang melakukan aksinya.

Demikianlah artikel tentang Bullying dari pengajar.co.id semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua!

E. 11 Tipe Kepemimpinan

Sumber Gambar: Unsplash


Pemimpin merupakan sosok yang berwenang dan memiliki kedudukan tinggi dalam sebuah
organisasi. Dengan berbedanya karakter dan sifat seseorang, ada banyak tipe kepemimpinan
yang dimiliki oleh para pemimpin di dalam organisasi atau perusahaan, yaitu sebagai berikut.
1. Kepemimpinan Karismatik

Para pemimpin yang memiliki kepribadian karismatik adalah sosok yang memiliki
kepribadian yang kuat, menghargai nilai-nilai positif, dan mampu mengubah arah pandang
karyawannya untuk menjadi lebih baik lagi.

2. Kepemimpinan Otoriter

Saat terciptanya kepemimpinan otoriter, bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi akan
membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan pemikirannya. Lingkungan kerja
dengan kepemimpinan otoriter sangat bisa diandalkan saat mengambil keputusan namun
tidak memberikan keleluasaan kepada para karyawannya, Toppers.

3. Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis akan melibatkan banyak kontribusi karyawan dalam mengambil


keputusan. Tipe kepemimpinan ini akan menawarkan komunikasi aktif dua arah antara
pimpinan dan karyawannya.

Untuk menciptakan kepemimpinan yang demokratis, dibutuhkan keberanian, kejujuran,


kreativitas, dan keadilan bagi seluruh aspek yang ada di perusahaan.

4. Kepemimpinan Delegatif

Dengan kepemimpinan delegatif, para pemimpin memberikan wewenang bagi anggotanya


dalam mengambil keputusan. Namun, tipe kepemimpinan ini memiliki kelemahan, yaitu
kecenderungan antar anggota untuk saling menyalahkan keputusan yang telah dibuat.

5. Kepemimpinan Transformasional

Tipe kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan perubahan dalam diri pemimpin
maupun para anggotanya. Kepemimpinan ini mampu memotivasi anggotanya untuk
mengerjakan sesuatu melebihi apa yang ditargetkan.

Kepemimpinan transformasional ini biasanya memiliki anggota yang berkomitmen dengan


pimpinan yang memberdayakan para karyawannya dengan baik melalui visi misi yang
serupa.

6. Kepemimpinan Visioner

Visioner memiliki arti orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan.
Dengan kepemimpinan visioner, para pemimpin selalu berusaha mewujudkan visi misi yang
dibuat oleh perusahaan. Selain itu, pemimpin ini selalu berinovasi dalam mencapai target
yang telah ditentukan.

Pemimpin visioner akan mendorong para anggota untuk mencoba hal-hal baru dan terus
berinovasi untuk perkembangan perusahaan yang lebih baik lagi.

Temukan Berbagai Kebutuhan Tulis dan Menggambar di Tokopedia! Dapatkan juga Bebas
Ongkir Sepuasnya!
7. Kepemimpinan Liberal

Para pemimpin akan memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk menyelesaikan semua
tugasnya demi kenyamanan anggota. Hal ini dilakukan agar segala tugas yang diberikan bisa
cepat selesai.

Seorang pemimpin liberal tidak akan menuntut banyak kepada para karyawannya namun
tetap mengawasi jalannya kerja sehari-hari.

8. Kepemimpinan Pembinaan

Pemimpin akan mengawasi dan mengajari para anggotanya dengan penuh dan mengatur hasil
yang akan dicapai perusahaan. Seorang pemimpin yang membina anggotanya juga akan
memberikan motivasi untuk mendorong para karyawannya mencapai tujuan perusahaan
dengan keahlian mereka.

9. Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan situasional adalah suatu kondisi ketika pemimpin bertindak berdasarkan


lingkungan dan situasi kerja. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin
situasional, yaitu mengarahkan langsung, memberikan pelatihan kepada karyawan,
mendukung karyawan, dan melakukan delegasi.

10. Kepemimpinan Transaksional

Ibarat seorang pembeli, seorang pemimpin transaksional akan memberikan tugas kepada
karyawannya. Imbalan karyawan kepada pemimpinnya adalah tugas-tugas yang sudah
diselesaikan. Garis komando sudah jelas diberikan dan harus diselesaikan dengan baik.

11. Kepemimpinan Tim

Pimpinan yang satu ini dibentuk dari hasil diskusi bersama dalam sebuah tim. Seorang
pemimpin mampu untuk bekerja sama dengan tim untuk mencapai visi dan misi yang telah
disepakat

Fungsi Kepemimpinan
Ada banyak tipe kepemimpinan yang dimiliki oleh para pemimpin untuk mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan. 

Dengan beragam tipe tersebut, ada fungsi-fungsi kepemimpinan yang idealnya dimiliki oleh
seorang pemimpin, yakni sebagai berikut.

1. Memimpin (Leading) 

Fungsi pertama seorang pemimpin adalah memimpin, berkomunikasi, dan memotivasi


anggotanya untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan. Saat memimpin, seorang pemimpin
wajib melakukan pembagian tugas dan menentukan orang yang akan melakukan tugas
tersebut. 

Seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dengan cara yang
positif untuk meningkatkan semangat para anggotanya.

2. Merencanakan (Planning)

Sebuah perencanaan yang baik dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menentukan tujuan
perusahaan dan merancang langkah-langkah yang harus dilakukan ke depannya.

Hal ini biasanya terjadi saat sebuah perusahaan ingin meningkatkan penjualan dan
eksistensinya di mata orang banyak.

3. Mengorganisasi (Organizing)

Fungsi kepemimpinan berikutnya adalah mengorganisasi setelah semua perencanaan sudah


diselesaikan. Pemimpin akan menerapkannya untuk mencapai peningkatan dalam
perusahaan. Pemimpin akan mulai untuk menyelaraskan semua sumber daya yang ada untuk
menyelesaikan tugas atau proyek perusahaan.

Sebagai pemimpin, kamu akan memastikan sumber daya tersebut digunakan dengan efektif
untuk mengembangkan kinerja dari pegawai perusahaan.

4. Menyusun Staff (Staffing)

Staffing merupakan fungsi kepemimpinan yang bertugas untuk melakukan penyusunan


anggota dalam perusahaan. Setelah seorang pemimpin memahami tujuan dari perusahaan, ia
dapat memutuskan untuk menambah staf sesuai dengan kebutuhan.

Proses staffing dapat dilakukan dengan merekrut, memilih, dan melatih perkembangan


mereka untuk tetap berkontribusi dengan baik di perusahaan. 
5. Mengendalikan (Controlling)

Tak hanya memimpin perusahaan, seorang pemimpin juga harus mengendalikan kontrol atau
pengawasan dalam perusahaan. Fungsi dari mengendalikan adalah untuk memastikan bahwa
pekerjaan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur perusahaan.

Selain itu, seorang pemimpin juga berhak mengambil tindakan tertentu agar rencana bisa
berjalan di jalan yang benar.

Contoh Kepemimpinan yang Baik

Sumber Gambar: Unsplash


Seorang pemimpin tentunya akan memberikan sikap yang baik di hadapan para anggotanya.
Mulai dari sikap bertanggung jawab hingga mudahnya berkomunikasi, hal ini dilakukan demi
terciptanya hubungan yang harmonis antara pemimpin dan anggotanya. Berikut penjelasan
lengkapnya:

1. Bertanggung Jawab

Contoh kepemimpinan yang baik adalah adanya rasa tanggung jawab yang kuat untuk
memimpin para anggotanya. Pemimpin akan bertanggung jawab atas perbuatan yang
dilakukan anggotanya yang memengaruhi perusahaan atau organisasi.

2. Menginspirasi

Seorang pemimpin merupakan penggerak utama dalam organisasi yang dapat mengarahkan
para anggotanya mencapai tujuan. Dengan sikap optimisnya, pemimpin harus berani
melakukan tugasnya dengan baik untuk menginspirasi para anggotanya.

3. Jujur dan Berintegritas

Rasa jujur dan integritas tumbuh dari hubungan pemimpin dengan anggotanya yang dilandasi
rasa saling percaya. Kejujuran dan keselarasan ucapan akan menimbulkan rasa percaya
anggota terhadap pemimpinnya.

4. Percaya Diri

Seorang pemimpin membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi untuk memimpin para
anggotanya. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan para anggota saat melakukan sesuatu demi
mencapai tujuan bersama. Kepercayaan diri akan membuat para anggota yakin dan percaya
dengan keputusan yang dibuat.
5. Mudah Berkomunikasi

F. Pengertian Organisasi : Manfaat, Tujuan, Ciri-ciri, Unsur dan Konsepnya

Pengertian organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama
secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu
memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya.
Sementara dalam dunia bisnis, organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan
kolaborasi untuk mencapai tujuan secara komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki
budaya kerja khusus.
Diambil dari berbagai sumber, untuk penjelasan organisasi itu sendiri ada beberapa
pengertian organisasi menurut para ahli.

W.J.S. Poerwadarminta

Pengertian organisasi menurut W.J.S Poerwadarminta yakni organisasi merupakan susunan


dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan tertata.
JanuMurdiyamoko&CitraHandayani

Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas,
progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.
Max Weber

Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung
jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.
Dahlan Al Barry

Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi


satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Chester I. Bernard

Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang
ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi
dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang
anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota
lainnya yang harus membuat keputusan.
Richard Scott

Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.

Stephen P. Robbinss

Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batasan-batasan


yang relatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.
Stoner

Organisasi ialah suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah
pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama.
Victor A. Thompson

Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama
dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik &telah
disepakati sebelumnya.
James D. Mooney

Organisasi ialah suatu bentuk perserikatan orang atau sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan bersama yang telah di sepakati.
Kochler

Organisasi merupakan sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh
suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.

Schein

Organisasi ialah suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang
untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas serta
tanggungjawab masing-masing anggota.
Rosenweigh

Menurutnya, Organisasi merupakan Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok


Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama Orang-orang
yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
Matthias Aroef

Organisasi terlaksana apabila segolongan orang bekerja bersama-sama untuk mencapai


tujuannya
Pfiffner dan Sherwood

Organisasi adalah sebagai pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling
berinteraksi, bertatap muka, secara intim dan terikat dalam suatu tugas yang bersifat rumit,
berinteraksi satu sama yang lainnya secara sengaja, memutuskan untuk mencapai tujuan yang
telah diputuskan semula secara teratur.
Seperti Apa Tujuan Organisasi?

Berikut beberapa tujuan organisasi yang secara umum banyak dijadikan sebagai tujuan dari
pembangunan organisasi tersebut yaitu:
1. Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari sumber daya yang dimiliki
2. Wadah yang digunakan untuk individu yang memang ingin memiliki jabatan,
penghargaan serta pembagian kerja yang jelas
3. Wadah untuk memiliki pengawasan dan kekuasaan
4. Membantu setiap individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan pergaulan
serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta bermanfaat
5. Wadah yang membantu mencari keuntungan bersama-sama dengan kerja sama yang
sudah terbagi dengan baik
6. Membantu untuk pengelolaan lingkungan bersama-sama
7. Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah menjadi tujuan
awal sebuah organisasi

Manfaat Organisasi Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa, peran organisasi dapat menjadi salah satu wadah dimana para mahasiswa
dapat berkumpul, dapat bertukar pikiran, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Banyak kasus dimana mahasiswa belum mengerti apa itu organisasi, sehingga tak ikut andil
didalamnya.
Ada berbagai macam organisasi yang biasanya ada di sebuah kampus dimana organisasi ini
memiliki tujuan agar setiap mahasiswa dapat memiliki kemampuan akademik maupun non
akademik, serta mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa.
Beberapa manfaat organisasi mahasiswa sebagai berikut:
1. Mengembangkan sifat kepemimpinan. Dalam dunia kerja atau bahkan ketika menjadi
mahasiswa sangat diperlukan kemampuan atau sifat kepemimpinan. Dalam kegiatan
organisasi mau tidak mau kita dituntut untuk menjadi pemimpin, berawal dari
memimpin diri sendiri terlebih dahulu lalu bertahap pada sekelompok orang dan
lingkup yang lebih besar. Kepemimpinan dalam diri sendiri seperti kemampuan untuk
manajemen waktu, dimana mahasiswa yang mengikuti organisasi pasti harus bisa
membagi waktunya antara belajar dan juga organisasi.
Mengatur waktu akan menjadi sebuah masalah besar jika setiap individu tidak bisa
membaginya dengan baik, maka dari itu diperlukan manajemen waktu yang baik agar setiap
tindakan yang direncanakan terlaksana dengan maksimal. Ketika sudah bekerja nantinya
mahasiswa yang mengikuti organisasi akan sedikit lebih terlatih untuk mengatur waktu dan
menetapkan skala prioritas ketika dihadapkan dengan banyak tugas dan tututan yang harus
dikerjakan.
Ketika dalam organisasi ada kegiatan atau event sangat dibutuhkan jiwa-jiwa kepemimpinan
agar kegiatan bisa berjalan dengan baik. Ketika bisa berlatih menjadi pemimpin maka akan
sangat berguna dalam dunia pekerjaan yang menuntut orang bekerja dengan profesional.
2. Organisasi dapat memperluas pergaulan, membentuk pola pikir yang baik bagi
mahasiswa, meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar sesama anggota
organisasi, mengasah kemampuan sosial yang biasanya mahasiswa yang tergabung
dalam organisasi memiliki sikap sosial yang tinggi dibandingkan mahasiswa yang
tidak ikut organisasi., mengatur waktu, memperbagus CV, menentukan jati diri dan
lainnya.
Mengejar nilai akademik dan mengejar gelar sarjana itu penting dan utama, namun
organisasi juga menjadi alat untuk implementasi teori yang bisa digunakan sebagai
bekal dalam dunia pekerjaan nantinya.

Ciri-Ciri Organisasi

Organisasi memiliki ciri yang bisa dijadikan pembeda dengan aktivitas sosial lainnya. Ciri
organisasi diantaranya adalah seperti yang dikutip dari lama  :
1. Memiliki anggota atau sekelompok orang di dalamnya yang berjumlah 2 orang atau
lebih untuk bisa menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
2. Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama. Sehingga kegiatan yang
dilakukan di dalamnya akan lebih jelas
3. Saling bekerja sama menjadi ciri khas utama dalam organisasi karena bagaimanapun
setiap anggota yang ada di dalamnya harus bisa saling membantu untuk mencapai
tujuan organisasi
4. Peraturan yang dibuat untuk kepentingan setiap anggota dalam organisasi tentu sangat
penting untuk membatasi sumber dayanya tetap bisa bekerja sama dengan baik dalam
menjalankan pekerjaannya
5. Pembagian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
dalam organisasi tersebut, tentunya juga dengan pertimbangan bidang berdasarkan
tujuan organisasi yang ditentukan
Unsur dalam suatu organisasi

Untuk bisa menjalankan sebuah organisasi secara optimal maka diperlukan kelengkapan
unsur dasar dalam organisasi itu sendiri.
Dengan adanya kelengkapan unsur tersebut maka organisasi dalam terlaksana dengan baik.
Berikut beberapa unsur yang harus ada dalam organisasi adalah :
1. Anggota organisasi yang terdiri dari pemimpin yang mengatur organisasi secara
umum, manajer yang mengepalai unit tertentu sesuai fungsi bidang kerjanya dan
orang-orang yang bekerja di bawah manajer. Penyebutan ini biasanya disesuaikan
dengan jenis organisasinya masing-masing
2. Kerja sama menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi, dengan adanya kerja
sama yang baik maka tujuan organisasi dapat dicapai bersama-sama. Sehingga adanya
tingkatan anggota akan membantu memudahkan dalam mengatur bagian kerja untuk
menjalin kerja sama yang lebih baik
3. Tujuan organisasi akan menjadi arah perjalanan organisasi tersebut dalam
menentukan kegiatan yang dilakukan nantinya
4. Lingkungan seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi dan teknologi menjadi
pendukung dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan sebelumnya
5. Peralatan adalah sarana seperti materi, budget dan barang modal lainnya yang dapat
menjadi tempat bekerja atau berkumpulnya organisasi
6. Komunikasi tentunya akan sangat mempengaruhi bagaimana setiap anggota
organisasi dapat bekerjasama dengan baik. Komunikasi yang baik akan sangat
mendukung perkembangan organisasi secara lebih optimal sesuai dengan proses kerja
yang sudah diatur sedemikian rupa
Konsep Organisasi Yang Baik dan Ideal

Jalannya sebuah organisasi yang baik tidak terlepas dari tingkat kerjasama semua lini yang
ada dalam organisasi itu sendiri,selain itu sebuah proses pelaksanaan program yang dilakukan
sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi ditunjang dengan manajemen
yang disepakati untuk mencapai tujuan organisasi.Suatu organisasi dikatakan ideal apabila
sebagai berikut:
1. Organisasi mempunyai tujuan dan sasaran utama untuk dicapai bersama-sama artinya
organisasi diciptakan tidak untuk kepentingan sendiri tetapi untuk kepentingan
bersama anggota.
2. Organisasi harus mempunyai aturan dimana aturan tersebut harus ditaati oleh setiap
anggota, tujuan aturan tersebut yaitu agar organisasi tersebut terkendali dan
teroganisir
3. Organisasi termanajemen untuk mencapai tujuan maka diperlukan kerja sama team
4. Organisasi harus terkoordinasi dalam tugas,dimana pemimpin yang baik yaitu
pimpinan yang mengajarkan anggotanya sebelum memberikan perintah untuk
dikerjakan

G. Pengertian Minat dan Bakat, Contoh dan Perbedaan Keduanya


Minat Dan Bakat Ini Kerap Dimaknai Sebagai Suatu Hal Yang Sama. Namun, Nyatanya
Kedua Hal Tersebut Cukup Berbeda Lho. Nah, Berikut Ini Akan Dijelaskan Lebih Detail
Mengenai Pengertian Minat Dan Bakat, Contoh, Dan Juga Perbedaan Diantara Keduanya.
Silahkan Disimak.
Pengertian Minat dan Bakat beserta Contohnya
Berikut Adalah Penjelasan Untuk Membedakan Antara Minat Dan Bakat Yang Disertai
Dengan Contoh Agar Mudah Dimengerti.
1. Bakat
Bakat Adalah Potensi Yang Dimiliki Oleh Seseorang Sejak Lahir. Jadi, Bakat Adalah Potensi
Bawaan Seseorang Ya. Berkat Bakat Ini, Seseorang Dapat Mempelajari Sesuatu Dalam Lebih
Cepat Dibandingkan Dengan Orang Lain Dan Dengan Hasil Yang Jauh Lebih Baik. Contoh,
Bakat Menari, Bakat Menulis, Bakat Menyanyi, Bakat Menari, Dan Lain Sebagainya.
Jenis-Jenis Bakat
Bakat Umum : Kemampuan Dasar Yang Bersifat Umum, Alias Dimiliki Oleh Setiap Orang.
Contoh, Bakat Berbicara, Berjalan, Dan Bergerak.
Bakat Khusus : Potensi Khusus Yang Hanya Dimiliki Oleh Segelintir Orang. Tidak Semua
Orang Memiliki Bakat Khusus Ini, Jadi Bakat Khusus Ini Cukup Jarang Ditemukan.
Seseorang Yang Memiliki Bakat Khusus Biasanya Akan Lebih Menonjol Dibandingkan
Orang Lain Dalam Suatu Aspek.
Contoh Bakat Khusus:

 Bakat verbal : orang yang memiliki potensi dalam menyampaikan kata-kata.


Biasanya, orang ini pandai berbicara. Contoh, bakat untuk berpidato, story telling, dan
bernyanyi.
 Bakat numerikal : Potensi khusus dalam bidang angka-angka (numerik). Orang yang
memiliki bakat khusus ini pandai berhitung. Pekerjaan yang cocok : matematikawan
dan akuntan.
 Bakat skolastik : Kombinasi logika (kata-kata) dan angka, alias kata-katanya
berhubungan dengan logika dan angka. Orang dengan bakat skolastik ini memiliki
kemampuan nalar, pengurutan, kerangka berpikir sebab-akibat, kemampuan
menciptakan hipotesis, pencarian pola numerik yang baik serta memiliki pandangan
hidup yang sifatnya rasional. Bakat ini kerap dimiliki oleh seorang akuntan, ilmuwan,
dan programer.
 Bakat abstrak : bakat yang berbentuk pola, diagram, rancangan, ukuran-ukuran,
bentuk-bentuk serta posisinya. Orang dengan bakat ini cocok untuk menjadi seorang
designer.
 Bakat Mekanik : Potensi Yang Berhubungan Dengan Prinsip-Prinsip Mekanik, Ilmu
IPA, Dan Cara Kerja Suatu Mesin. Jika Kamu Memiliki Bakat Ini, Kamu Bisa
Menjadi Seorang Peneliti Atau Pekerja Dalam Bidang Otomotif.
 Bakat spasial atau relasi ruang : Bakat yang berhubungan dengan aspek spasial
seseorang yang meliputi kemampuan analisa ruang dan visualisasi. Jenis bakat yang
biasanya dimiliki oleh seorang fotografer, artis, dan arsitek.
 Bakat kecepatan ketelitian klerikal : Bakat yang berhubungan dengan potensi tulis-
menulis, ramu-meramu di laboratorium, dan sejenisnya.
 Bakat bahasa (linguistik) : Potensi penalaran analitis bahasa. Biasanya orang yang
memiliki bakat ini akan menjadi seorang ahli sastra. Jika kamu memiliki  bakat ini,
maka kamu cocok menjadi seorang jurnalis, editor, bekerja dalam bidang hukum dan
pemasaran, dan stenografi.

2. Minat
Sederhananya, Minat Dapat Diartikan Sebagai Ketertarikan Seseorang Pada Sesuatu. Minat
Ini Mengarahkan Seseorang Untuk Tetap Fokus Dan Menggeluti Suatu Bidang Tanpa Rasa
Keterpaksaan. Orang Tersebut Akan Melakukan Hal Yang Diminatinya Dengan Rasa Senang
Dan Puas. Minat Juga Merupakan Pengembangan Dalam Mencampurkan Seluruh
Kemampuan Yang Ada Untuk Mengarahkan Individu Pada Suatu Kegiatan Yang
Disukainya.
Jenis-Jenis Minat

 Minat Vokasional: Minat yang berhubungan dengan bidang-bidang pekerjaan tertentu.


Contoh, minat akuntansi, minat mekanik, minat keilmuan, dan minat atletik.
 Minat Avokasional: Minat yang berhubungan dengan suatu kegiatan untuk
memperoleh kepuasan. Jenis minat ini adalah minat yang dilakukan berdasarkan hobi.
Contoh, minat dalam bidang seni, kuliner, dunia hiburan, dan petualangan.

Perbedaan Minat dan Bakat


Dari Kedua Pengertian, Jenis, Dan Contoh Diatas Kita Dapat Mengambil Kesimpulan
Tentang Beberapa Perbedaan Antara Minat Dan Bakat. Diantaranya:

 Bakat adalah potensi bawaan yang dimiliki oleh seseorang. Minat sendiri merupakan
ketertarikan seseorang terhadap suatu bidang atau aktivitas.
 Bakat tidak bisa dilihat hanya dari ketertarikan atau minat seseorang terhadap sesuatu
saja. Melainkan dilihat dari kemampuannya dalam melakukan hal tersebut. Orang
yang berminat pada suatu bidang belum tentu juga berbakat dalam bidang tersebut.
 Bakat tidak memerlukan stimulus atau rangsangan tertentu lantaran merupakan
potensi dalam diri seseorang. Seseorang dengan bakat khusus tidak perlu
mempelajarinya secara intens, namun kamu tetap perlu mengasah dan
mengembangkannya. Sementara itu, minat membutuhkan stimulus yang kuat agar
bisa mencapai hasil terbaik.

Jika Kamu Hanya Memiliki Minat Tanpa Bakat Khusus, Maka Kamu Harus Berusaha
Dengan Lebih Keras Lagi. Meskipun Begitu, Kamu Juga Bisa Sukses Dalam Bidang Yang
Kamu Minati Meskipun Kamu Tidak Terlalu Berbakat Dalam Bidang Tersebut. Asalkan
Kamu Terus Berusaha, Berlatih, Dan Konsisten.
Kesimpulan
Minat Dan Bakat Adalah 2 Hal Yang Berbeda. Meskipun Begitu, Keduanya Memiliki
Hubungan Yang Erat. Bakat Yang Didukung Dengan Minat Atau Sebaliknya Merupakan
Kombinasi Terbaik Untuk Meraih Kesuksesan Dalam Suatu Bidang. Bakat Memerlukan
Minat Agar Lebih Berkembang Dan Minat Memerlukan Bakat Agar Hasilnya Makin
Maksimal.
Keduanya Sama-Sama Penting Agar Kamu Bisa Meraih Kesuksesan Dalam Suatu Bidang.
Contoh, Kamu Memiliki Bakat Khusus Untuk Menyanyi. Kamu Juga Berminat Dalam Dunia
Tarik Suara, Dengan Begitu Ketertarikanmu Yang Didukung Dengan Potensi Akan
Membawamu Menjadi Seorang Penyanyi Yang Hebat.
Untuk Mengidentifikasi Minat Dan Bakat, Biasanya Dilakukan Tes Psikologi. Saat Ini Telah
Tersedia Lembaga Untuk Mengidentifikasi Minat Dan Bakat Dalam Bentuk Psikotes Online.
Lembaga Atau Tempat Untuk Melakukan Psikotes Online Dalam Rangka Mengukur Minat
Dan Bakat Yang Terpercaya Di Indonesia Adalah NS Development.

H.Apa Itu Impian?


Secara harfiah, impian adalah sesuatu yang kita mimpikan dan kita inginkan untuk
dimiliki atau terjadi. Bagi sebagian orang, terkadang impian itu hanya sekadar bunga
tidur saja atau angan-angan belaka. Bahkan beberapa menganggap bahwa impian itu
biasanya mustahil untuk terjadi, dikarenakan beberapa faktor yang ada di dalam hidup
masing-masing individu.

Namun, pemikiran tersebut ternyata tidak selalu benar lho…  Hal itu karena ternyata
impian justru dapat menjadi sumber motivasi untuk mewujudkannya di dunia nyata.
Impian sebesar apapun itu, jika diri kita serius untuk mewujudkannya dan tidak lupa
berdoa, maka tentu saja kelak dapat menjadi kenyataan.
Sering berjalannya hidup, impian masa kecil kita yang biasanya terdengar mustahil itu
memang akan perlahan “surut”, tetapi ada juga yang tetap kokoh pada pendiriannya
untuk mewujudkan mimpi tersebut, hingga akhirnya dapat benar-benar mencapainya.
Hebat bukan!

Namun, tak jarang pula ada yang memilih untuk berhenti untuk mimpi tersebut.
Penyebabnya ada banyak, salah satunya adalah masalah finansial. Sebut saja, seorang
bernama Giselle ingin menjadi seorang arsitektur, tetapi keluarganya termasuk dalam
penerima bantuan kurang mampu. Selepas menyelesaikan Sekolah Menengah Akhir
(SMA), dirinya mau tidak mau harus bekerja dan mengesampingkan keinginannya untuk
berkuliah di Fakultas Kedokteran. Ditambah lagi, biaya yang dihabiskan untuk
menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran itu tidaklah sedikit.

Namun, tidak mustahil juga bahwa Giselle tetap dapat menempuh pendidikan di
Fakultas Kedokteran tersebut dan dapat menjadi seorang dokter, apabila dirinya terus
berusaha dengan mencari beasiswa. Sayangnya, hal itu kembali lagi ke bagaimana
kondisi keluarganya, apakah dirinya harus menjadi punggung keluarga atau tidak.

Pernahkah Grameds  mendengar kalimat bahwa “orang kecil dilarang bermimpi”. Frasa


“orang kecil” tersebut maksudnya bukanlah anak kecil, tetapi orang yang kehidupannya
serba kekurangan dan tidak ada harapan untuk mewujudukan impian tersebut.
Padahal sebenarnya, semua orang itu, baik yang mempunyai kehidupan finansial baik
atau tidak, itu berhak untuk bermimpi dan berusaha mencapainya.

Apa Itu Cita-Cita?


Jika melihat dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cita-cita merupakan keinginan
kehendak, dan tujuan yang terus ada di dalam pikiran supaya dapat diwujudkan pada
kehidupannya.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa cita-cita itu asalnya adalah dari impian masa kecil
lho… Banyak yang akhirnya dapat mewujudkan cita-citanya setelah bermimpi akan
sesuatu besar saat mereka masih kecil. Meskipun sebagian lagi, impian masa kecil
mereka justru tidak dapat terwujud karena berbagai kendala.

Menurut Mutaningtyas (2007), cita-cita adalah keinginan yang selalu ada di dalam
pikiran atau tujuan yang ditetapkan oleh seseorang untuk diri sendiri dan hendak
dicapai. Keberadaan cita-cita, selain didukung oleh impian, juga dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar, terutama orang tua.
Secara tidak langsung, cita-cita dapat berarti sebagai tujuan dan pedoman hidup. Maka
dari itu, banyak faktor yang mempengaruhi munculnya cita-cita di pikiran atau benak
setiap individu, yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni secara internal dan eksternal.

Antara Keinginan dan Cita-cita


Secara pemahaman kedua hal itu ada kaitan dalam pemilihan jurusan bagi siswa yang akan
melanjutkan pendidikan tinggi. Namun, sebagian siswa kesulitan memilih jurusan akibat
masalah keinginan dan cita-cita. Menurut pengertian antara keinginan dan cita-cita itu
berbeda. Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia (1982), cita-cita adalah keinginan
(kehendak, harapan) yang selalu ada di pikiran (hati), sedangkan keinginan adalah barang apa
yang diingini, harapan. Hal itu dapat disimpulkan bahwa cita-cita itu mempunyai arti lebih
luas dibandingkan keinginan. Cita-cita merupakan mimpi yang ingin dikejar oleh seseorang
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, misalnya ingin jadi pengusaha. Keinginan
adalah kehendak yang bersifat tidak mutlak dan dapat bebas memilih apapun yang
diinginkan, misalnya ingin punya mobil.

Siswa berhak memilih jurusan berdasarkan cita-cita atau keinginan, bahkan bisa juga
sekaligus. Umpamanya, Adi bermimpi untuk jadi programmer yang andal, namun ia ingin
membuat program yang bermanfaat dan mudah digunakan bagi penyandang disabilitas. Maka
dari itu, ia harus mengambil jurusan sistem informasi. Jika salah mengambil jurusan, maka ia
harus menentukan pilihan yang tepat karena beberapa perguruan tinggi menawarkan jalan
keluar, yaitu pindah dari jurusan yang salah ke jurusan yang benar dengan syarat: telah
memenuhi administrasi yang telah ditentukan oleh pihak perguruan tinggi dan telah
menyelesaikan studi dari jurusan yang salah selama satu tahun. Selain itu, masih banyak
pilihan yang dapat ditentukan daripada harus menganggur gara-gara salah ambil jurusan.
Soalnya kita tidak perlu khawatir karena Tuhan sudah punya rencana yang baik bagi kita.

Jika tetap melanjutkan studi pada jurusan yang salah, kita tidak boleh menyerah karena siapa
tahu kita mendapatkan hasil yang lebih baik

I. Pengertian Karir – Perencanaan, Manfaat, Faktor,


Jenis, Persoalan, Para Ahli
Apa itu Karir? Berikut Penjelasan, Jenjang, dan Cara
Menyusun Perencanaanya--
Kamu pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata karier atau karir. Bagi kamu yang kini
sedang di semester akhir atau baru lulus kuliah, mungkin sering mendapat pertanyaan
mengenai perencanaan karir di masa depan. Tapi, apa itu karir? Kenapa penting memiliki
perencanaan dan harus di kembangkan? Nah, agar kamu tidak kebingungan lagi, simak
artikel berikut. 

Apa itu karier?


Sederhananya karier atau karir adalah pengalaman dan hal-hal yang telah kamu lakukan
sepanjang hidupmu untuk mencapai cita-citamu. Ketika kita membahas mengenai karir,
maka tidak lepas dengan proses membangunnya. Usaha yang kamu lakukan untuk 
mendapatkan lebih banyak pengalaman di dunia kerja dan kehidupan adalah proses
membangun karir. Selain itu, karir yang sedang kamu jalani tidak terlepas dari beberapa
faktor, seperti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bekerja yang dibayar atau tidak. 

Tentunya hal ini cukup berbeda dengan pekerjaan. Karena pekerjaan lebih pada konteks
mengenai aktivitas yang kamu kerjakan sehari-hari dengan tujuan mendapatkan bayaran.
Namun, secara tidak langsung pekerjaan ini merupakan bagian dari proses membangun
karir. 

Tahapan karir dalam kehidupan


Seperti yang kamu ketahui, bahwa karir yang dibangun akan berjalan beriringan dengan
kehidupan kita. Dikutip dari Indeed.com terdapat 5 tahapan karir yang akan kita lewati
sepanjang hidup,

1. Eksplorasi  (21-25 tahun)

Fase pertama adalah eksplorasi yang mana pada tahapan ini kamu masih mencari-cari
minat dan passion yang berhubungan dengan pekerjaanmu di masa depan. Kamu yang
ada di tahapan ini mungkin sedang menyelesaikan tugas akhir atau baru saja
menjadi fresh graduate. Pada masa ini, biasanya idealis yang kamu miliki sedang
menggebu-gebu dan tentunya menjadi salah satu faktor yang menentukan pekerjaan
yang ingin kamu pilih. Selain itu, kamu juga menyadari bagaimana tingkatan
kemampuanmu. Sehingga mempengaruhi rencanamu selanjutnya, seperti mengikuti
kelas pelatihan atau ikut kursus agar lulus ujian seleksi, misalnya CPNS. 

2. Establishment (25-35 tahun)

Pada tahapan ini, kamu sudah memasukkan lamaran dan mendapatkan pekerjaan
pertamamu. Kamu biasanya berada di posisi sebagai karyawan yang belum memiliki
tanggung jawab yang besar. Jika pada tahapan eksplorasi kamu masih memikirkan
rencana terkait pekerjaanmu, maka pada tahapan ini kamu mungkin mulai mengalami
ketidakpastian dan kecemasan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya. Oleh sebab
itu, kamu melakukan beberapa hal untuk menunjang kariermu seperti,

 Mempelajari pekerjaan baru


 Memperoleh penerimaan dari teman dan rekan kerja
 Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan

3. Pertengahan karir (35-45 Tahun)

Fase ini juga disebut sebagai masa-masa kamu berada di karier yang stabil. Hal ini
ditandai dengan produktivitas yang meningkat dan kamu menunjukkan komitmen
terhadap pekerjaanmu. Di sisi lain, kamu mulai mengharapkan kemajuan dalam karier,
seperti promosi atau kenaikan gaji. Jika ini tidak terjadi, kamu dapat menilai kembali
kinerjamu. Pada tahap ini, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mengevaluasi
kembali tujuan, minat, dan keterampilan untuk menentukan langkah selanjutnya untuk
karier.

4. Akhir karir (45-55 tahun)

Jika digambarkan seperti grafik, maka pada tahapan ini grafik produktivitasmu mulai
menurun. Kamu sudah tidak lagi mengerjakan pekerjaan yang terlalu menuntut.  Kamu
juga tidak memikirkan untuk meningkatkan kemampuan. Namun, kamu lebih menikmati
tugas-tugas seperti membimbing karyawan yang lebih muda. Di samping itu, kamu
mungkin akan memilih untuk tetap di pekerjaan sekarang daripada pindah dan mulai dari
awal lagi. Selanjutnya,  kamu akan mulai memikirkan rencana untuk pensiun dan
bagaimana kehidupan setelahnya.

5. Pensiun (55-65 tahun)

Setelah melewati karier yang telah direncanakan, kamu akan menikmati masa-masa
pensiun sambil mengingat-ingat kembali bagaimana perjuanganmu. Kamu juga akan
lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga dan tidak lagi terlalu memikirkan
urusan pekerjaan.

Pentingnya memiliki perencanaan karir


Mungkin sebagian kamu masih ada yang belum mengetahui apa itu jenjang karir dan
bagaimana keterkaitannya dengan perencanaan karir. Career path atau jenjang karir
adalah serangkaian jabatan struktual yang membantu kamu maju mencapai pekerjaan
yang dicita-citakan. Biasanya jabatan yang nantinya akan kamu tempati masih dalam
ruang lingkup kerja yang sama. Contohnya, 

Kamu bercita-cita menjadi seorang VP of Product, maka ada beberapa posisi yang harus
dilalui agar dapat mencapai pekerjaan tersebut. Contohnya, 

Posisi-posisi tersebutlah yang biasa disebut sebagai jenjang karir. Namun, tidak menutup
kemungkinan kamu bisa berasal dari fokus pekerjaan yang berbeda. Tetapi untuk hal
tersebut sangat jarang, karena dipengaruhi banyak aspek, salah satunya pengalaman
kerja. Oleh karena itu, agar kamu dapat menentukan bagaimana perjalanan karir yang
diinginkan, kamu harus memiliki jenjang karir yang jelas.

Kemudian, dikutip dari TalentLyft,  perencanaan karir adalah proses memilih karir,
menetapkan tujuan, dan memutuskan aktivitas untuk meningkatkan keterampilan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir. Adapun pentingnya memiliki perencanaan bagi
karir yaitu karena untuk dapat mencapai jenjang karir yang dicita-citakan, kamu harus
memiliki rencana yang jelas.

Rencana karir akan membantumu menentukan arah yang ingin diambil, apa yang perlu
kamu lakukan, dan untuk memastikan kamu terlibat dalam pekerjaan yang tepat yang
memenuhi tujuan karir. 
Misalnya, jika kamu bercita-cita sebagai seorang sales manager, maka kamu harus
mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk dapat menjadi seorang sales manager. Mulai
dari pekerjaan awal, skill yang harus dimiliki untuk setiap posisi, hingga apa saja yang
harus dilakukan agar dapat naik jabatan yang lebih tinggi. 

Cara menyusun perencanaan karir


1. Tentukan tujuan (Goals)

Bukan hal yang baru lagi untuk setiap aktivitas yang ingin kamu lakukan harus memiliki
tujuan. Hal ini tentunya berlaku untuk menyusun perancangan karir. Dalam menyusun
tujuan tersebut, kamu dapat menggunakan konsep SMART agar menjadi lebih mudah.

 Spesifik: Apa yang ingin kamu capai, mengapa dan di mana? 


 Measurable (Terukur): Pastikan bahwa tujuanmu terukur, sehingga dapat dievaluasi.
Misalnya seperti, mendapatkan promosi dalam waktu kurang 2 tahun. 
 Achievable: Tanyakan pada diri sendiri, apakah tujuanmu realistis untuk dicapai?
Kemudian tentukan langkah-langkah untuk mencapainya. 
 Relevan: Pastikan bahwa tujuanmu tersebut relevan dengan cita-cita dan karier yang
ingin kamu capai. 
 Time-base: Tetapkan batas waktu untuk mencapai tujuanmu agar dapat menjadi motivasi
tambahan. 

2 Pelajari tentang karier potensial

Selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mempelajari mengenai karier yang cocok
dengan dirimu dan juga memiliki industri yang potensial. Kamu dapat mengawalinya
dengan mengamati prospek kerja dari jurusan kuliah yang kamu pilih. Kemudian bisa juga
mencari informasi mengenai pekerjaan tersebut dengan melakukan riset dan bertanya
kepada senior, ataupun rekan kerja.

Misalnya seperti, bagaimana kondisi pekerjaan dan industrinya di masa depan. Apakah
berkembang pesat atau malah mengalami kemunduran. Selain itu, coba cari tahu
keterampilan yang dibutuhkan, apa yang mereka gunakan, dan kualifikasi apa yang harus
dimiliki. Dan jangan sampai lupa, mengenai pengalaman apa yang mereka peroleh
sebelum berada posisi mereka saat ini.

3. Identifikasi keterampilan dan pilihan pekerjaan

Setelah mengetahui pekerjaan mana yang menurutmu memiliki potensi yang baik,
berikutnya yaitu mengidentifikasi kecocokan antara keterampilan yang kamu miliki
dengan pekerjaan yang akan kamu pilih. Misalnya, kamu memiliki kemampuan  web
developing, maka coba cari pekerjaan yang cocok dengan kemampuan tersebut. Misalnya,
seperti front-end, back-end, hingga UI/UX designer. 

Nah, agar kamu tidak kebingungan ketika memiliki banyak pilihan pekerjaan, coba buat
daftar mengenai pilihan pekerjaan tersebut yang sesuai dengan skill yang kamu miliki.
Kemudian urutkan berdasarkan minatmu. Dengan melakukan hal ini, kamu tidak hanya
bisa menentukan pekerjaan yang sesuai, tetapi juga cocok dengan jenjang karier yang
ingin kamu capai.

Setelah itu, coba luangkan waktu untuk mencari tahu mengenai lowongan, persyaratan
masuk, tingkat gaji, dan kesempatan untuk mengembangkan karir. Karena dengan
meneliti hal tersebut, akan membantumu untuk membangun rencana pengembangan
karier yang profesional.

4. Cari tahu kelebihan dan kelemahan

Setelah mengetahui kemampuan yang kamu miliki. Coba cari tahu kelebihan dan
kekuranganmu. Hal ini sangat dapat membantumu untuk mengevaluasi diri. Kamu akan
mengetahui apa saja yang harus ditingkatkan dari dirimu. Misalnya, kemampuanmu hard-
skill (technical)-mu masih kurang untuk dapat berkarier dengan baik di industri saat ini.
Sehingga dengan begitu, kamu dapat menentukan langkah-langkah untuk
mengembangkan dirimu kedepannya.

5. Tentukan hal-hal penunjang karier

Jika sebelumnya kamu sudah mengetahui hal yang menjadi kekuranganmu, maka
selanjutnya melakukan hal yang dapat mengatasi kekurangan tersebut. Misalnya, kamu
masih kurang dalam soft-skill seperti kemampuan komunikasi, maka kamu dapat
melatihnya atau mengikuti kelas yang dapat meningkatkan kemampuan tersebut.

Adapun dengan melakukan hal ini, tentunya tidak hanya membantumu dalam untuk
membangun karier, tetapi juga dapat membuatmu tetap menjadi pribadi yang memiliki
nilai yang lebih dari yang lain.

6. Kembangkan rencana selanjutnya

Langkah selanjutnya yaitu, mengembangkan rencana kariermu kedepannya. Tidak ada


salahnya merencanakan sesuatu yang mungkin bisa kamu perkirakan. Misalnya jika,
rencana kariermu untuk 2 tahun kedepan adalah mendapatkan posisi yang lebih baik,
maka coba juga untuk tentukan hal-hal yang ingin kamu capai setelah 2 tahun tersebut.
Dengan terus mengembangkan rencana karier, kamu tetap bisa memiliki tujuan yang
jelas serta motivasi yang terus tumbuh. 

Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu karir, contoh, dan cara menyusun
perencanaannya.

Pengertian Karir dan Contohnya Secara


Umum: Perencanaan serta Faktornya
Kamu harus mengetahui pengertian karir dilengkapi dengan contohnya, perencanaan,
hingga faktor yang mempengaruhinya – Jaman sekarang dan di jaman yang akan
datang, kita akan menghadapi berbagai macam permasalahan salah satunya adalah
masalah dalam mendapatkan pekerjaan, yang tentunya pekerjaan itu harus sesuai
dengan keinginan kita. Dapat kita rasakan permasalahan ini sudah mulai terasa,
buktinya jumlah pertumbuhan lapangan kerja tidak seimbang dengan jumlah
pertumbuhan penduduk.

pixabay.com

Lalu kemajuan teknologi maupun ilmu pengetahuan tidak selalu membawa


keuntungan tapi terkadang membawa kerugian. Seperti salah satu contoh
kerugiannya yaitu semakin berkurang atau sedikitnya jumlah lapangan kerja, hal ini
disebabkan oleh perkerjaan yang asalnya dilakukan oleh manusia sekarang sudah
digantikan oleh mesin-mesin atau peralatan lain sebagai gantinya dengan alasan
karena relatif lebih cepat dan lebih hemat biaya saat menproduksi barang.

Adapun masalah seperti ada orang yang sudah memiliki pekerjaan akan tetapi dia
merasa pekerjaan yang dimilikinya tidak sesuai dengan bidang atau kemampuannya.
Jadi tidak jarang jika ada yang merasa tidak mampu dalam menjalankan tugas
pekerjaan yang telah diberikan atau dipercayakan kepadanya.

Oleh karena itu masalah seperti ini harus segera diatasi setidaknya harus dikurangi
yaitu dengan cara para anak muda sekarang harus mempersiapkan diri secara lebih
matang, dengan memahami dirinya, lingkungan dan harus dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan jaman khususnya dengan dunia kerja kalau bisa dengan
mengikuti bimbingan karir untuk merencanakan masa depan.

A. Jelaskan Pengertian Pengertian Karir!

Yang dimaksud dengan karir adalah suatu rangkaian perilaku dan sikap yang
berhubungan dengan pengalaman maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada
kehidupan seorang individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan.

Karir yaitu kondisi yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian
seorang individu dalam organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan
oleh organisasi tersebut.

Karir merupakan kedudukan, rangkaian pekerjaan dan posisi yang pernah diduduki
oleh seseorang selama masa kerjanya. Karir dapat menunjukan peningkatan maupun
perkembangan pegawai secara individu pada suatu jenjang yang dicapai selama masa
kerjanya di dalam organisasi.

Demikianlah beberapa pengertian karir, semoga dapat kamu pahami. Lalu beberapa
Contoh karir misalnya seperti pada tenaga pendidik: guru, dosen, tutor, konselor dan
lain-lain. Dan pada tenaga kependidikan: kepala sekolah, administrasi, pengawas
sekolah, pustakawan, dan lain-lain.

B. Perencanaan Karir

Yang dimaksud perencanaan karir adalah proses dimana seorang individu dapat
menidentifikasi maupun mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan karirnya.
Melalui perencanaan karir ini nantinya setiap individu dapat menevaluasi kemampuan
maupun minat yang dimilikinya, lalu supaya dapat mempertimbangkan karir
pilihannya, memilih karir alternatif, menyusun tujuan karirnya dan lain-lain.

Perencanaan sebuah karir juga merupakan perencanaan mengenai kemungkinan


seorang pegawai, anggota organisasi maupun seorang individu untuk meniti proses
kenaikan pangkat atau jabatan sesuai dengan syarat-syarat jabatan tersebut dengan
kemampuannya. Saat ini keterlibatan organisasi pada perencanaan sebuah karir
semakin kesini semakin bertambah. Bahkan saat ini banyak sekali calon pegawai pada
suatu organisasi khusunya calon yang pendidikannya tinggi mereka menginginkan
sebuah karir bukan hanya pada satu jabatan saja, akan tetapi banyak yang ingin lebih.

C. Alasan Perencanaan Karir Itu Penting

Beberapa alasan yang membuat perencanaan Karier itu sangat penting, diantaranya
sebagai berikut ini:

 Untuk mencapai sesuatu yang dianggap akan membuat bahagia atau senang.
 Untuk mencapai sesuatu yang memang dianggap berharga.
 Untuk mempelajari hal-hal baru.
 Dan tentunya untuk mengembangkan dan melatih kemampuan.

D. Manfaat Perencanaan Karir

Adapun beberapa manfaat dari perencanaan karir, yang diantaranya sebagai berikut
ini:

 Untuk mengembangkan pegawai yang nantinya dapat dipromosikan untuk naik


jabatan.
 Untuk melihat potensi yang dimiliki oleh pegawai.
 Untuk menurunkan perputaran pegawai.
 Untuk memuaskan kebutuhan para pegawai.
 Dan untuk membantu melaksanakan rencana kegiatan organisasi.

E. Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Karir

1. Faktor Sosial

a. Faktor kelompok primer, yang diantaranya:

 Jenis penghasilan dan pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua.


 Pendidikan yang dimiliki oleh orang tua.
 Tempat tinggal dan keadaan lingkungan sekitarnya.
 Jenis pekerjaan yang diinginkan oleh orang tua.
 Nilai maupun norma yang dimiliki, dan lain-lain.

b. Faktor kelompok sekunder,diantaranya:

 Kelompok politik, ahli, serikat kerja, dan lain-lain.


pikist.com

2. Faktor Individu

a. Kemampuan intelejesi

Setiap orang memiliki kemampuan itelejensi yang berbeda-beda. Orang yang memiliki
intelenjensi yang baik atau tinggi akan lebih cepat dalam memecahkan masalah
daripada orang rang memiliki intelejensi yang tidak tinggi.

b. Minat

Minat merupakan perangkat mental yang di milik oleh seseorang seperti prasangka
dan perasaan. Minat dapat mengarahkan seseorang kepada hal-hal tertentu yang dia
inginkan.

c. Bakat

Bakat merupakan kualitas kemampuan yang dimiliki seorang individu, bakat dapat
berkembang dan memungkinkan individu yang memiliki bakat dapat lebih cepat
memecahkan masalah. Akan tetapi bukan berarti orang yang tidak memiliki bakat
tidak bisa lebih baik dari orang berbakat.

d. Kepribadian

Merupakan cara seorang individu dalam berinteraksi maupun bereaksi terhadap


individu lainnya.

e. Sikap

Merupakan prilaku yang dimiliki seorang individu untuk melakukan tindakan tertentu.

f. Nilai

Merupakan sifat ataupun hal-hal yang dianggap sangat penting bagi dirinya.

g. Hobi

Merupakan kebiasaan atau kegemaran untuk melakukan sesuatu dengan tujuan untuk
mendapatkan kesenangan.

Itulah beberapa faktor dari seorang individu itu sendiri yang dapat mempengaruhi
pada perkembangan karirnya, Sebenarnya masih banyak faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan dari karir, misalnya seperti: pengalaman kerja,
pengetahuan yang dimiliki, keterampilan dan lain-lain.

Sekian penjelasan tentang pengertian karir secara umum, jika terdapat beberapa
kesalahan atau kekurangan dalam artikel ini mohon dimaafkan dan semoga penjelasan
pada artikel ini dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai