Anda di halaman 1dari 6

PERANANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PEMBELAJARAN IPA TERUTAMA

PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Satria Buana

Program Studi Tadris Ipa, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Corresponding author email:satriasatriabuana@gmail.com

Abstrak

Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui


wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli). Penelitian ini
bertujuan untuk membantu siswa dalam mengekspresikan pendapat ataupun
permasalahan yang dihadapi, terutama dalam mengekspresikan pendapat pada materi
ipa sistem reproduksi manusia penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif
dengan metoda wawancara dari wawancara yang dilakukan kebanyakan siswa
terkhusus yang masih berada di kelas SMP masih banyak yang belum bisa
mengekspresikan pendapatnya. Bimbingan konseling sangat berperan penting dalam
membantu siswa untuk mengekspresikan pendapatnya serta menyelesaikan masalah
yang dialami siswa bimbingan konseling juga mengambil peran penting dalam
membentuk jadi diri siswa.

Kata kunci :Bimbingan konseling, materi ipa, siswa

Abstract

Counseling guidance is the process of providing assistance through counseling


interviews (face to face) by an expert (called a counselor) to individuals who are
experiencing a problem (called a counselee). This study aims to help students express
opinions or problems faced especially in expressing opinion on science material human
reproductive system research used is descriptive qualitative with the interview method.
Problems experienced by Counseling Guidance students also play an important role in
shaping student self-esteem
Keywords: Counseling Guidance, science materials, students

Pendahuluan

Bimbingan (guidance) pada prinsipnya merupakan pemberian pertolongan atau


bantuan. Bimbingan merupakan suatu tuntunan, artinya bahwa dalam memberikan
bimbingan bila keadaan menuntut, kewajiban dari pembimbing untuk memberikan
bimbingan secara aktif, yaitu dengan memebrikan arah kepada yang dibimbingnya.
Walgito, (2010: 5-6) konseling (counseling) hal yang pokok dalam proses konseling
adalah pemecahan masalah. Artinya bahwa konseling merupakan bantuan yang
diberikan kepada individu atau kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah melalui
wawancara dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang tengah dihadapi untuk
mencapai kesejahteraan dalam hidup, Walgito (2012: 8). Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengertian bimbingan konseling adalah rangkaian proses kegiatan yang fokus
utamanya adalam memberikan bantuan yang diberikan oleh seorang ahli dalam bidang
konseling melalui tatap muka, baik secara individu atau kelompok dengan memberikan
pengetahuan dalam mengatasi suatu permasalahan yang tengah dialami oleh konseli
secara berkala dan sistematis.

Permasalahan yang dialami siswa Smp saat ini yaitu masih malu atau tidak
berani dalam mengungkapkan pendapatnya terutama jika mengacu pada permasalahan
yang sensitif disinilah peran bimbingan konseling dalam mengatasi masalah yang
dimiliki oleh siswa tersebut. Bimbingan konseling mampu membuat siswa lebih menjadi
percaya diri dalam dalam mengungkapkan pendapat dan menceritakan masalahnya jadi
bimbingan konseling mampu memberikan siswa solusi terkait permasalahan mereka.

Sistem reproduksi manusia merupakan materi pembelajaran ipa yang diajarkan


pada siswa smp kelas IX. Materi sistem reproduksi manusia merupakan materi paling
sensitif dari pada materi-materi ipa lainnya, diperlukan penjeleasan yang memadai dari
guru agar siswa tidak salah dalam memahami materi tersebut. Namun tidak semua
siswa berani dalam mengungkapkan pendapat terutama untuk bertanya terkait hal-hal
sensitif seperti yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia.
Metode

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan


wawancara kepada siswa yang berada di sekolah. Penelitian ini membutuhkan waktu 3
hari dari tanggal 11 hingga 13 Mei 2023.

Hasil Dan Pembahasan

Artikel ini membahas tentang peran bimbingan konseling dalam pembelajaran


Ipa terutama pada materi sistem reproduksi manusia. Bimbingan konseling sendiri
merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
(face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli), Bimbingan konseling sendiri merupakan
program bimbingan di sekolah pada dasarnya memberikan bantuan kepada anak didik
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta didik tersebut tetapi bimbingan
konseling bisa juga menjadi sarana untuk membentuk karakter peserta didik. Bimbingan
merupakan bantuan yang intergral dari pendidikan karena pendidikan merupakan
sebuah proses dari perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing individu
untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dan pendidikan juga merupakan
“pembangunan suatu dunia perasaan dan kesadaran” the up building of a word in
feeling or consciousness.

Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu


memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai
latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Sedangkan tujuan
khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang
dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang
bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu. Secara khusus tujuan
bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik,dapat: (1) mengembangkan
seluruh potensinya seoptimal mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam memahami
dirinya sendiri; (3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial ekonomi, dan kebudayaan; (4)
mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya; (5)
mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam
bidang pendidikan dan pekerjaan; (6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-
pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan
di sekolah tersebut’

Selain dari tujuan bimbingan konseling juga memiliki Fungis pada bidang
pendidikan yakni sebagai berikut 1) Pemahaman diri dan lingkungan 2) Fasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan 3) Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan
4) Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir 5) Pencegahan timbulnya
masalah 6) Perbaikan dan penyembuhan; 7) Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi
yang kondusif untuk perkembangan diri Konseli 8) Pengembangan potensi optimal 9)
Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif dan 10) Membangun adaptasi pendidik
dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktivitas pendidikan sesuai dengan
latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan kecepatan belajar, dan kebutuhan
konseli. Selain memiliki tujuan dan fungsi pada bidang pendidikan bimbingan konseling
juga memiliki peran bimbingan konseling berada dalam posisi kunci dalam sebuah
lembaga pendidikan, yaitu institusi sekolah sebagai pendukung maju atau mundurnya
mutu pendidikan.

Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak


hanya terbatas kepada bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga bimbingan pribadi,
sosial, intelektual, dan pemberian nilai peran bimbingan dan konseling didalam
meningkatkan mutu pendidikan, terletak pada bagaimana bimbingan dan konseling itu
membangun manusia yang seutuhnya dari berbagai aspek yang ada di dalam diri
peserta didik. Pendidikan bermutu bukanlah pendidikan yang hanya
mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga harus
meningkatkan profesionalitas dan sistem manjemen, di mana kesemuanya itu tidak
hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek pribadi, sosial, kematangan
intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat inilah yang menjadikan
bimbingan konseling ikut berperan dalam peningkatan mutu pendidikan. Oleh karna itu
dengan adanya bimbingan konseling dapat membantu siswa atau peserta didik untuk
berani mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya berkaitan dengan
pembelajaran Ipa pada materi sistem reproduksi manusia, karna pada sistem
reproduksi manusia merupakan materi yang sensitif sehingga tidak semua siswa berani
menungkapkan pendapatnya dan untuk mengatasi hal tersebut peran bimbingan
konseling dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa
sehingga siswa tersebut berani untuk mengungkapkan pendapatnya, karna akan
menjadi permasalahan jika siswa tersebut tidak berani mengungkapkan pendapatnya
maka akan terjadi kesalah pahaman. Salah satu kenakalan remaja yang terjadi saat ini
dipicu oleh kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, dan dalam pembelajaran.
Disekolah pun banyak siswa yang bermain-main pada saat proses pembelajaran salah
satunya pada sistem reproduksi manusia banyak siswa yang menjadikan materi
tersebut sebagai bahan candaan dengan siswa-siswa lainnya.

KESIMPULAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif penelitian ini bertujuan


untuk mengetahui peranan bimbingan konseling dalam pembelajaran ipa terutama pada
materi sistem reproduksi manusia. Bimbingan konseling merupakan proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli
(disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseli). Pembelajaran ipa memiliki beberapa materi pokok yang perlu dipelajari akan
tetapi tidak semua materi dalam pembelajaran Ipa bersifat tidak sensitif, salah satunya
seperti materi pada sistem reproduksi manusia materi ini merupakan materi
pembelajaran ipa yang paling sensitif jadi bimbingan konseling dapat membantu siswa
agar dapat menungkapkan pendapatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan. 2009. Bimbingan danKonseling Berbagai Latar


Kehidupan,Bandung : PT Refika Aditama.

Dewa Kentut Sukardi. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, Jakarta:


Rineka Cipta.

Ditjen PMPTT Diknas. 2008. Bimbingan dan Konseling di sekolah Direktur Tenaga
Kependidikan.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:
Rhineka Cipta.

Yusuf, Samsu.2009. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi


Press.

Anda mungkin juga menyukai