Anda di halaman 1dari 9

Urgensi Konseling Guna Pemberdayaan Siswa di Indonesia

Attharizka Maharani
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
attharizkaa@gmail.com

Abstrak
Konseling adalah suatu hubungan yang sifatnya profesional antara konselor dengan konseli
(klien) yang memiliki tujuan untuk memberdayakan individu yang berbeda antara satu dengan
yang lain, sebuah keluarga, atau kelompok melalui intervensi kognitif, afektif, perilaku, atau
sistematik untuk memperoleh kesehatan mental, kesejahteraan, pendidikan, dan tujuan dari
pemilihan karier di masa depan. Konseling dalam pendidikan ialah suatu layanan pemberian
bantuan yang dilakukan konselor kepada peserta didik yang bertujuan agar peserta didik dapat
memahami dirinya sendiri terutama dalam membuat keputusan-keputusan dalam hidup dan
berani bertanggung jawab dengan keputusan yang telah diambil. Serta bertujuan untuk
memahami potensi yang dimiliki dan mengerti bagaimana cara mengembangkan potensinya
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah guna memberi tahu pembaca bagaimana konseling begitu
memiliki peranan penting dan dibutuhkan oleh siswa di Indonesia. Karena dengan adanya
bimbingan konseling dalam pendidikan, diharapkan tenaga pendidik yang berada dalam ranah
ini dapat menyelesaikan berbagai problematika yang sedang ataupun sering dialami oleh para
siswa sehingga tercipta segala aspek perkembangan peserta didik di sekolah. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi atau studi literatur. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
konseling pendidikan begitu dibutuhkan guna pengembangan pemberdayaan generasi muda
Indonesia.

Kata kunci: konseling, perkembangan, siswa.

Abstract
Counseling is a professional relationship between the counselor and the counselee (client)
whose goal is to empower individuals who are different from one another, a family, or a group
through cognitive, affective, behavioral, or systematic interventions to obtain mental health,
well-being, education, and goals of future career choices. Counseling in education is a service
providing assistance provided by counselors to students which aims to enable students to
understand themselves, especially in making decisions in life and dare to take responsibility for
the decisions they have taken. As well as aiming to understand the potential they have and
understand how to develop this potential. The purpose of this research is to tell readers how
counseling has an important role and is needed by students in Indonesia. Because with
counseling guidance in education, it is hoped that educators who are in this field can solve
various problems that are or are often experienced by students so that all aspects of student
development are created at school. This study uses qualitative methods with data collection
techniques using documentation or literature studies. The results of the research conducted
show that educational counseling is needed in order to develop the empowerment of Indonesia's
young generation.

Keywords: counseling, development, students.


pendidikan adalah proses pemberian bantuan
PENDAHULUAN
terhadap individu agar mampu mengatasi
Pendidikan merupakan lembaga segala hambatan dalam kegiatan belajar atau
pembinaan yang memiliki latar belakang pendidikannya (Haryuni, 2013).
psikologi yang beraneka ragam. Dalam Bimbingan dan konseling pada
mencapai maksud dan tujuan pendidikan, hakekatnya adalah upaya memfasilitasi peserta
banyak anak didik yang menghadapi masalah didik yang selanjutnya disebut konseli, agar
yang tentu saja dapat mengganggu kelancaran mampu mengembangkan potensi dirinya atau
proses belajar dan juga menghambat mencapai tugas-tugas perkembangannya baik
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang menyangkut aspek fisik, emosi,
tersebut. Dengan adanya kondisi tersebut, intelektual, sosial dan moral spiritual.
penyelenggara pendidikan, khususnya tenaga Pendidikan karakter dilaksanakan di
pendidikan bertanggung jawab membina anak sekolah, semua warga sekolah berkewajiban
didiknya sehingga dapat berhasil sesuai yang dan memiliki tanggung jawab mendukung
diharapkan dalam menghadapi masalah- pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
masalah tersebut. Bimbingan konseling Salah satu yang berkewajiban dan bertanggung
merupakan bantuan yang diberikan kepada jawab adalah guru bimbingan dan konseling
peserta didik baik individu/ kelompok agar atau konselor sekolah. Penguatan pendidikan
peserta didik dapat mandiri, berkembang karakter dapat dilakukan secara terintegrasi
secara optimal dalam hubungan pribadi, melalui pendampingan siswa dalam melalui
sosial, belajar, karier, lewat berbagai jenis bimbingan dan konseling. Peranan guru BK
layanan dan kegiatan pendukung atas dasar atau konselor tidak terfokus hanya membantu
norma-norma yang berlaku. peserta didik yang bermasalah, melainkan
Konseling sebagai bagian dari membantu semua peserta didik dalam
pendidikan memiliki tujuan khusus, yaitu pengembangan ragam potensi, meliputi
membantu individu mengembangkan dirinya pengembangan aspek belajar/akademik, karier,
secara optimal, sehingga ia dapat menemukan pribadi, dan social.
dirinya dan dapat mengadakan pilihan Bimbingan dan konseling di sekolah
keputusan dan penyesuaian diri secara efektif tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh konselor
(Sukardi, 1983). Artinya penekanan sekolah melainkan melibatkan kepala sekolah,
bimbingan pendidikan adalah preventif, yaitu guru mata pelajaran, tenaga kependidikan,
mencegah munculnya problem dalam orang tua siswa, dan stake holder. Keutuhan
kegiatan pendidikan seseorang dengan layanan bimbingan dan konseling diwujudkan
senantiasa memelihara kondisi yang baik agar dalam landasan filosofis bimbingan dan
tetap atau lebih baik. Dan konseling konseling yang memandirikan, berorientasi
perkembangan, dengan komponen-komponen Sifat penelitian ini adalah deskriptif
program yang mencakup layanan dasar, kualitatif, dimana memanfaatkan data
layanan responsif, perencanaan individual dan kualitatif yang di dapat dan dijabarkan secara
peminatan, dan dukungan sistem (sesuai deskripsi, data-data atau informasi yang di
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dapat terkait penelitian ini berdasarkan
tentang Bimbingan dan Konseling pada pengamatan atau observasi arsif secara
Pendidikan Dasar dan Pendidikan langsung berkaitan dengan subjek penelitian
Menengah). tanpa adanya usaha untuk mengubah
Pendidikan karakter yang (mempengaruhi), keadaan yang ada akan dikaji
diintegrasikan dalam layanan dasar lebih dalam kemudian dideskripsikan terkait
bimbingan dan konseling dapat dirancang aspek-aspek yang berhubungan dan
oleh konselor dengan memasukkan nilai disimpulkan secara meyeluruh bersumber dari
karakter dalam layanan bimbingan klasikal data-data yang dikumpulkan sebelumnya.
dan layanan bimbingan kelompok. Layanan Sedangkan penelitian ini sendiri
dasar diperuntukkan untuk semua siswa tergolong kedalam jenis penelitian
sehingga lebih efektif untuk dalam kepustakaan atau (library research), dimana
mengimplementasikan nilai penguatan dalam proses penelitianya memanfaatkan
pendidikan karakter. ruang perpustakaan serta fasilitas yang ada di
dalamnya sebagai sumber infomasi penelitian,
METODE PENELITIAN
sumber dapat berupa buku, majalah, koran,
Penelitian ini masuk kedalam bentuk jurnal maupun surat kabar yang dirasa
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif mengandung informasi mengenai subjek
menurut Sugiyono dalam (Sugiyono, 2011) penelitian. Penelitian kepustakaan ini dapat
merupakan penelitian yang berlandaskan pada dilakukan tanpa terjun langsung ke lapangan
filsafat postpositivisme, digunakan untuk dalam mencari sumber data, dalam penelitian
meneliti pada kondisi objek yang alamiah kepustakaan sendiri bentuk permasalahan yang
(sebagai lawan eksperimen) dimana peneliti dipecahkan adalah permasalahan yang holistik,
merupakan instrument kunci, pengambilan kompleks, dinamis dan penuh makna yang
sampel sumber data dilakukan secara berasal dari sumber tertulis.
purposive dan snowball, teknik pengumpulan Teknik pengumpulan data dalam
data dengan triangulasi (gabungan), analisis penelitian ini mengunakan metode
data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil dokumentasi, dimana data-data atau informasi
penelitian kualitatif lebih menekankan makna yang diperoleh dengan cara membaca buku,
daripada generalisasi. surat, jurnal, dan teks tertulis lainya.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan
adalah concent analysis, dimana kesimpulan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
dari penelitian dibuat berdasarkan teknologi (Prayitno & Erman, Dasar-dasar
indentifikasi karakteristik tertentu pada Bimbingan dan Konseling, 1999). Pelayanan
literatur teks yang dilakukan secara sistematis bimbingan dan konseling ialah pemberian
dan objektif. bantuan terhadap seseorang untuk melalui
persoalan kehidupan yang rumit yang mana
Variabel Penelitian
pastinya setiap manusia memiliki
Variabel yang diteliti pada penelitian
permasalahan hidup yang sulit ditemukan
kali ini meliputi variabel bebas dan variabel
pemecahan masalahnya, tak terkecuali dengan
terikat. Variabel bebas merupakan variabel
peserta didik. Peserta didik juga memiliki
yang memberikan pengaruh pada variabel
permasalahan-permasalahan ketika berada
lain. Sedangkan variabel terikat merupakan
disekolah seperti sulit untuk bergaul, prestasi
variabel yang dipengaruhi atau dikenai
yang tiba-tiba menurun dengan drastis, serta
pengaruh dari variabel bebas.
perilaku menyimpang peserta didik seperti
A. Variabel bebas bullying dan lain sebagainya.
Variabel bebas pada penelitian ini Maka dari itu penting akan adanya
adalah urgensi konseling. Konseling sendiri pelayanan bimbingan dan konseling di
memiliki peranan penting dalam kehidupan sekolah untuk membantu peserta
pemeliharaan kesehatan mental. didik agar bisa memecahkan segala
B. Variabel terikat permasalahan yang mungkin menghambat
Variabel terikat pada penelitian ini jalannya proses pendidikan. Dalam proses
adalah pemeliharaan kesehatan mental siswa memberikan pelayanan konseling, terdapat
di Indonesia. tahap awal berupa pendekatan dan pemahaman
tehadap peserta didik oleh konselor yang
HASIL DAN PEMBAHASAN tentunya harus memiliki keahlian terlebih
dahulu terkait dengan permasalahan yang ada
Setiap sekolah membutuhkan
sehingga diperlukannya pendidikan khusus
pelayanan yang dapat memberikan bimbingan
(Sofyan, 2007). Bimbingan dan konseling
terhadap setiap peserta didiknya. Pemberian
berguna untuk membantu peserta didik baik
bimbingan berupa konseling dilaksanakan
secara individu maupun kelompok mengenai
oleh orang yang fungsional atau secara resmi
permasalahan yang dihadapi agar terbentuk
dinamakan dengan guru BK. Kegiatan
peserta didik yang mandiri dan bisa
bimbingan dan konseling disekolah berarti
berkembang kearah yang lebih baik.
pelayanan fungsional yang memerlukan
Bimbingan konseling memiliki posisi
keahlian dan sikap profesional dengan
sebagai kunci dalam mendukung majunya
suatu mutu pendidikan dalam sekolah. Peran optimal sehingga memerlukan bantuan
bimbingan dan konseling dalam atau bimbingan dari orang-orang dewasa,
meningkatkan mutu pendidikan dapat bersifat terutama konselor, dalam menyalurkan
bimbingan akademik, pribadi, sosial, potensi dalam mengembangkan dirinya.
intelektual, maupun dengan bimbingan 2. Layanan bimbingan belajar. Bimbingan
melalui pemberian nilai. Peran bimbingan dan belajar merupakan salah satu bentuk
konseling didalam meningkatkan mutu layanan bimbingan yang penting
pendidikan menyangkut aspek akademik diselenggarakan di sekolah. Berbagai
tetapi juga aspek pribadi, sosial, kematangan penelitian menunjukkan bahwa
intelektual, dan sistem nilai. Peran BK inilah kegagalan-kegagalan yang dialami siswa
yang menjadikan bimbingan konseling ikut dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh
berperan dalam peningkatan mutu kebodohan atau rendahnya intelegensi,
pendidikan. Dalam konseling sendiri terdapat sering kegagalan itu terjadi disebabkan
empat bidang layanan yang diberikan, yaitu mereka tidak mendapat layanan
bimbingan dan konseling akademik (belajar), bimbingan yang memadai. Layanan
bimbingan dan konseling pribadi, bimbingan bimbingan belajar dapat dilaksanakan
dan konseling sosial, serta bimbingan dan dengan melalui tahap : pengenalan siswa
konseling karir. Bimbingan dan konseling yang mengalami masalah belajar,
berperan penting dalam mensukseskan dunia pengungkapan sebab-sebab timbulnya
pendidikan yang lebih baik, sehingga dalam masalah belajar, dan pemberian bantuan
pelaksanaannya diperlukan sistem dalam mengatasi masalah belajar.
manajemen yang baik pula (Yusuf, 2009). 3. Layanan konseling perorangan. Pada
Terdapat beberapa macam bentuk layanan konseling ini dimaksudkan
layanan konseling yang diberikan di sekolah sebagai pemberian pelayanan khusus
yaitu : secara langsung terhadap klien dengan
1. Layanan penempatan dan penyaluran. tatap muka. Sehingga dalam interaksi
Layanan ini teruntuk bagi siswa yang tersebut, konselor dapat mengamati
memiliki kesulitan dalam memahami masalah klien dengan cermat dan dapat
potensi yang dimiliki dan kesulitan segera mengupayakan solusi dengan
dalam menentukan suatu pilihan, menggunakan kekuatan klien itu sendiri.
sehingga tidak sedikit dari anak didik Dalam ranah pendidikan seperti di
yang bakat, kemampuan, minat dan sekolah, contoh pelayanan ini ialah seperti
hobinya tidak tersalurkan dengan baik. ruangan BK yang disediakan bagi para
Individu yang demikian akan mengalami siswa yang merasa tengah membutuhkan
pencapaian perkembangan yang kurang pelayanan konseling terkait masalah-
masalah mereka. bimbingan dan konseling. Mereka
4. Layanan bimbingan dan konseling menganggap bahwa bimbingan konseling
kelompok, yaitu mengarahkan layanan dirasa sudah implisit dalam pendidikan itu
secara kelompok individu dengan sendiri sehingga hanya perlu memberikan
sejumlah orang dalam satu waktu. tambahan sekadarnya dalam pengajaran
Kemanfaatan yang lebih meluas inilah sebagai pelaksanaan nyata dari
yang dapat menjadi perhatian semua pendidikan. Mereka sama sekali tidak
pihak berkenaan dengan layanan melihat arti penting bimbingan dan
kelompok itu. Layanan konseling secara konseling di sekolah yang dapat menjadi
kelompok semakin menarik dikarenakan pelengkap pelayanan pendidikan
saat ini diperlukannya efisiensi dalam dikarenakan memiliki derajat dan tujuan
perluasan pelayanan jasa yang mampu yang sama, yaitu mengantarkan para
menjangkau lebih banyak konsumen siswa untuk memperoleh perkembangan
secara tepat dan cepat (Prayitno & diri yang optimal. Yang menjadi
Erman, 2004). perbedaanya ialah terletak dalam

Tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, yang

pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling, mana masing-masing memiliki

muncul berbagai problematika akibat stigma karakteristik tugas dan fungsi yang khas

atau kekeliruan dari para siswa mengenai dan berbeda.

pandangan mereka terhadap fungsi dari b) Guru bimbingan dan konseling di sekolah
bimbingan konseling itu sendiri. Karena dianggap menakutkan.
banyak sekolah di Indonesia nyatanya belum Banyak sekali anggapan yang
bisa mengimplementasikan badan konseling berpendapat bahwa tenaga pendidik
sebagaimana fungsinya. Berikut problematika bimbingan dan konseling adalah “polisi
utama yang menjadi penghambat pelayanan sekolah”, dikarenakan pihak sekolah
bimbingan konseling di sekolah : sering menyerahkan sepenuhnya masalah
a) Bimbingan dan konseling hanya pelanggaran kedisiplinan dan peraturan
dianggap sebagai pelengkap dalam sekolah lainnya kepada guru BK dan
kegiatan pendidikan. memberikannya wewenang sebagai

Ada sebagian orang yang berpendapat eksekutor bagi siswa yang bermasalah.

bahwa bimbingan dan konseling Dengan demikian, banyak sekali

hanyalah sebagai pelengkap dalam dunia ditemukan disekolah-sekolah, para siswa

pendidikan sehingga sekolah tidak perlu yang beranggapan bahwa guru BK ialah

terlalu bersusah payah untuk guru “killer” yang ditakuti dan perlu

menyelenggarakan pelayanaan dihindari.


c) Pemberian layanan bimbingan dan SIMPULAN DAN SARAN
konseling yang dibatasi hanya untuk
Peran konselor dalam penguatan
siswa tertentu saja.
pendidikan karakter dapat dilaksanakan
Di beberapa sekolah, bimbingan dan
dengan mengimplementasikan nilai-nilai
konseling hanya akan diberikan kepada
pendidikan karakter dalam layanan bimbingan
siswa-siswa tertentu saja. Nyatanya,
dan konseling yang telah direncanakannya.
layanan bimbingan dan konseling tidak
Kegiatan bimbingan dan konseling disekolah
hanya diperuntukkan bagi siswa yang
berarti pelayanan fungsional yang
bermasalah atau siswa yang memiliki
memerlukan keahlian dan sikap profesional
kelebihan tertentu saja, namun
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
bimbingan dan konseling harus melayani
teknologi. Penting akan adanya pelayanan
seluruh siswa tanpa terkecuali (guidance
bimbingan dan konseling di kehidupan
and counseling for all). Semua siswa
sekolah untuk membantu peserta didik agar
berhak dan mendapat kesempatan
bisa memecahkan segala permasalahan yang
pelayanan yang sama, melalui berbagai
mungkin menghambat jalannya proses
bentuk pelayanaan bimbingan dan
pendidikan.
konseling yang tersedia (Suryanti, 2014).
Guna terciptanya pelayanan
Upaya utama yang dilakukan guna
bimbingan konseling secara merata disekolah,
merubah persepsi negatif siswa terhadap
observasi merupakan langkah yang tepat yaitu
pelaksanaan layanan BK adalah dengan cara
dengan cara konsultasi siswa. Konsultasi ini
memberikan bimbingan konselor terhadap
harus dilakukan secara terjadwal agar bisa
tenaga pendidik yang berkiprah di bidang ini.
melayani siswa secara proaktif. Tujuan
Kepala sekolah yaitu pemeran utama sebagai
dibentuknya konsultasi siswa agar
pemberi pemahaman kepada guru BK
meningkatkan minat konseling para siswa,
mengenai perannya yaitu memberikan
yang mana cara ini dilakukan untuk
pelayanan terhadap siswa. Konselor dan guru
mengetahui perubahan pandangan yang
BK saling membantu satu sama lain.
positif dari siswa mengenai bimbingan
Dilakukan pembinaan bagi guru BK yang
konseling. Riset menunjukkan bahwa siswi
kurang bisa menjalankan pekerjaannya
perempuan memiliki pandangan yang lebih
dengan baik dengan diskusi bersama. Lalu
baik terhadap konseling dibandingkan siswa
guru BK memberikan pemahaman kepada
laki-laki. Bentuk lain yang menjadi upaya
para siswa mengenai tugasnya, bahwa tugas
guna merubah persepsi negatif siswa terhadap
mereka tidak hanya mendidik “siswa nakal”
pelaksanaan layanan BK adalah dengan cara
saja.
memberikan bimbingan konselor terhadap
tenaga pendidik yang berkiprah di bidang ini. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Demi pelayanan yang baik dan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
maksimal terhadap kebutuhan siswa Bandung: Alfabeta.
disekolah hendaknya calon guru BK Sukardi, D. K. (1983). Dasar-dasar
memperoleh pendidikan dan pengetahuan Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.
yang sesuai dengan bidang nya serta Surabaya: Usaha Nasional.
pelatihan dan keterampilan yang telah diasah Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan
pada studiny dan tempat kursusnya. Mau Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi
menerima dan meningkatkan pemahaman Press.
terhadap keilmuan BK dan terbuka dengan
perubahan-perubahan yang bisa
mempengaruhi perilaku siswa seperti
pengaruh buruk globalisasi, iptek, dan lain
sebagainya.

DAFTAR RUJUKAN

Haryuni, S. (2013). Penerapan Bimbingan


Konseling Pendidikan Dalam
Membentuk Kedisiplinan Layanan
Bimbingan Pengembangan Diri.
Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam. Edukasia : Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam Vol 8, No 2, 393-
394.
Prayitno, & Erman, A. (1999). Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Prayitno, & Erman, A. (2004). Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Sofyan. (2007). Konseling Individual Teori
dan Praktek. Bandung: Alfa Beta.

Anda mungkin juga menyukai