Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK

SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN


SISWA SMA NEGERI 11 LUWU

Sri Wahyuni,
Universitas Muhammdiyah Palopo
Wahyunisri0111@gmail.com

INTISARI
Kedisiplinan bukanlah hal yang baru lagi dalam dunia pendidikan khususnya bagi dunia
bimbingan dan konseling. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh
layanan konseling kelompok teknik self-management untuk meningkatkan kedisiplinan
siswa. Adapun variable pada penelitian ini yakni variable bebas (X) adalah konseling
kelompok dengan teknik Self-Management dan variable terikat (Y) Kedisiplinan siswa di
SMA Negeri 11 Luwu. Populasi dari penelitian ini sebanyak 103 siswa dan sampel dalam
penelitian ini sebanyak 16 siswa yang ditentuka melalui purposive sampling teknik.
Pengumpulan data menggunakan angket/kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pada
pair 1 kelas eksperimen didapatkan nilai signifikansi 2-tailed sebesar 0,000 < 0,05 dan
pada pair 2 untuk kelas kontrol diperoleh nilai signifikansi 2-tailed sebesar 0,034 < 0,05
yang berarti terdapat pengaruh layanan konseling kelompok teknik self-management
untuk meningkatkan siswa. Adapun hasil yang didapatkan yakni terdapat pengaruh
layanan konseling kelompok teknik self-management untuk meningkatkan kedisiplinan
siswa.

Kata Kunci: kedisiplinan, Self-Management


ABSTRACK

Discipline is nothing new in the world of education, especially for the world of
guidance and counseling. The purpose of this study was to see the effect of group
counseling services on self-management techniques to improve student discipline.
The variable in this study is the independent variable (X) is group counseling with
Self-Management techniques and the dependent variable (Y) student discipline at
SMA Negeri 11 Luwu. The population of this study was 103 students and the
sample in this study was 16 students who were determined through purposive
sampling technique. Collecting data using a questionnaire / questionnaire. The
results showed that in pair 1 the experimental class obtained a 2-tailed
significance value of 0.000 <0.05 and in pair 2 for the control class a 2-tailed
significance value was obtained of 0.034 <0.05, which means that there is an
effect of self-management technique group counseling services. to raise students.
The results obtained are that there is an influence of group counseling services
with self-management techniques to improve student discipline.
Keywords: discipline, Self-Management.
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan dasar beretika, tanggung jawab, dan peduli

kemajuan dan kelangsungan hidup melalui pemodelan yang

individu. Melalui pendidikan, mengajarkan karakter dengan

individu memperoleh informasi dan penekanan pada nilai universal yang

pengetahuan yang dapat disetujui bersama.

dipergunakan untuk Menurut Hanif, (2013)

mengembangkan diri sesuai dengan kedisiplinan merupakan bagian

potensi dan kesempatan yang ada. penting dalam pendidikan, baik

Usaha dalam mengembangkan dalam konteks pendidikan formal,

potensi individu dalam pendidikan non formal maupun dalam

dilakukan dengan mengacu pada dua pendidikan informal.

komponen utama yakni kurikulum


Disiplin suatu sikap suatu sikap
program pendidikan dan proses
yang menunjukan kesediaan untuk
pembelajaran.
menepati atau mematuhi aturan-
Sikap disiplin pada peserta
aturan, ketentuan, tata tertib, serta
didik merupakan merupakan karakter
kaidah-kaidah yang berlaku agar
yang sangat mendukung dalam
tujuan utama pendidikan
proses pembelajaran peserta didik.
sebagaimana yang tertuang dalam
Dunia pendidikan saat ini telah
Undang-undang Nomor 20 tahun
menyuarakan suatu gerakan nasional
2003 yakni “mengembangkan
untuk menciptakan sekolah yang
kemampuan dan membentuk watak
membina generasi muda yang
serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mengembangkan kesatuan kelompok

mencerdaskan kehidupan bangsa, akan tetapi membantu masing-

bertujuan untuk berkembangnya masing anggota kelompok untuk

potensi peserta didik agar menjadi menemukan penyelesaian terhadap

manusia yang bertakwa kepada masalah yang memberatkan dirinya.

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Konseling kelompok

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, digunakan,dengan alasan agar siswa

mandiri, dan menjadi warga negara yang memiliki tingkat kedisiplinan

yang demokratis serta bertanggung yang rendah, seperti melanggar tata

jawab” dapat terlaksana, maka tertib sekolah mampu meningkatkan

berbagai peraturan untuk kedisiplinannya karena fungsi dari

meningkatkan kedisiplinan siswa pun konseling kelompok itu sendiri yakni

diberlakukan. kuratif atau penyembuhan.

Banyak cara yang dapat yang Salah satu strategi layanan

digunakan dalam meningkatkan yang dapat diterapkan dalam

kedisiplinan siswa, salah satunya mengatasi masalah kedisiplinan

yaitu dengan menggunakan adalah layanan konseling kelompok

konseling kelompok dengan teknik dengan teknik self-mangement

self-management. Konseling sebagaimana dalam penelitian yang

kelompok berlangsung dalam dilakukan oleh Tuntut Tampi (2017),

kelompok dan terjadi terjadi interaksi bahwa teknik self-management

antara konselor dan beberapa konseli efektif untuk meningkatkan disiplin

namun bukan bertujuan untuk siswa. Hal itu dilihat dari


meningkatkan perilaku disiplin Menurut Asiah, (2017)

setelah diberikannya konseling konseling kelompok adalah proses

kelompok dengan teknik self- bantuan yang diberikan oleh tenaga

management. Teknik self- ahli atau konselor kepada individu

management dipilih karena terdapat dalam situasi kelompok yang

strategi perubahan tingkah laku mengandung ciri-ciri terapeutik

dengan bentuk latihan pemantauan seperti pengungkapan pikiran, dan

diri, sehingga tercipta pribadi siswa perasaan secara leluasa, orientasi

yang sesuai dengan tujuan pada kenyataan, keterbukaan diri

pendidikan. mengenai seluruh perasaan

PEMBAHASAN mendalam yang dialami, saling

Konseling Kelompok percaya, saling perhatian, dan

Konseling menurut ASCA pengertian serta mendukung untuk

(American School Counselor meneyelesaikan permasalahan yang

Association) hubungan tatap muka dialami seperti masalah pribadi,

yang bersifat rahasia, penuh dengan sosial, belajar dan karir.

sikap penerimaan dan pemberian Kesimpulannya bahwa konseling

kesempatan dari konselor kepada kelompok merupakan konseling

konseli, konselor mempergunakan individual yang dilaksanakan dalam

pengetahuan dan keterampilannya kelompok yang meliputi konselor

untuk membantu klien mengatasi dan konseli untuk mencari sebab

masalah-masalahnya. masalah dan bersama-sama

menyelesaikan masalah tersebut.


Menurut Kurnanto (dalam individu yang dikemas dalan

Asiah, 2017) sebagai layanan dalam kelompok agar dinamika kelompok

bimbingan dan konseling, tentu saja berjalan dengan baik sehingga

konseling kelompok memiliki fungsi kemampuan bersosialisasi siswa

yakni fungsi preventif sebagai fungsi dapat berkembang.

pencegahan dan kuratif sebagai Self-Management

fungsi penyembuhan. Menurut Suwardani, (2014) self-

management adalah teknik menata


Tujuan konseling kelompok
perilaku individu yang bertujuan
menurut Smith, (2011)
untuk mengarahkan dan mengelola
pengembangan pribadi, pembahasan
dirinya agar dapat mencapai
dan pemecahan masalah pribadi yang
kemandirian dan hidupnya lebih
dialami oleh masing-masing anggota
produktif. self-management
kelompok agar terhindar dari
merupakan penerapan teori untuk
masalah melalui bantuan dari
mengubah perilaku maladaptif
anggota kelompok lain. Sedangkan
menjadi perilaku yang lebih efektif
menurut Fahmi dan Slamet, (2016)
serta kemampuan mengatur diri
tujuan dari konseling kelompok
sendiri dan mnegarahkan diri kepada
berkembangnya kemampuan
perilaku yang seharusnya.
sosialisasi siswa, khususnya
Tujuan self-management untuk
kemampuan berkomunikasinya.
mengembangkan perilaku lebih
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
adaptif dari konseli. Selain itu, agar
tujuan dari konseling kelompok
siswa lebih teliti dalam
untuk membahas permasalahan
menempatkan diri dalam situasi- suatu sistem yang mengharuskan

situasi yang menghambat tingkah orang untuk tunduk kepada

laku yang mereka kehendaki. keputusan, perintah atau peraturan

Menurut Komalasari (dalam yang berlaku dengan kata lain,

Suarningsih, 2018) manfaat self- disiplin adalah kepatuhan menaati

management 1). membantu siswa peraturan dan ketentuan yang telah

untuk mengelola dirinya baik fikiran, ditentukan. Tujuan disiplin adalah

perasaan dan perbuatan sehingga membiasakan segala perilaku positif

dapat berkembang secara optimal, 2). sehingga perilaku-perilaku negatif

Dengan melibatkan siswa, secara dapat terganti.

aktif maka akan menimbulkan Konseling Kelompok dengan

perasaan bebas dari kontrol orang, Teknik Self-Management Untuk

3). Dengan meletakkan perubahan Meningkatkan Disiplin

sepenuhnya kepada siswa maka dia Anggapan dasar Self-

akan menganggap perubahan yang Management merupakan teknik

terjadi karena usaha sendiri dan lebih kognitif behavioral bahwa setiap

tahan lama, 4). Siswa dapat semakin manusia memiliki kecenderungan-

mampu untuk menjalani hidup yang kecenderungan positif maupun

di arahkan sendiri. negatif. Setiap perilaku manusia

Kedisiplinan merupakan hasil dari proses belajar

Menurut Elly, (2016) disiplin (pengalaman) dalam merespon

adalah kepatuhan untuk berbagai stimulus dari

menghormati dan melaksanakan lingkungannya. Namun self-


management juga menolak konseling kelompok dengan teknik

pandangan behavioral radikal yang self-management untuk

mengatakan bahwa manusia itu meningkatkan kedisiplinan siswa.

dibentuk sepenuhnya oleh Desain penelitian yang digunakan

lingkungan. Sebagai Turunan dari dalam penelitian ini yakni The Non

cognitive behavioral modification Equavalent Control Group. Peneliti

dan juga cognitive behaviorisme menggunakan satu kelompok

therapy, tentulah fokus utama dalam eksperimen dan satu kelompok

teknik ini yakni mengubah perilaku kontrol dengan diawali pre-test yang

maladaptif siswa. Sejalan dengan itu, diberikan kepada kedua kelompok

Nursalim (Barida dan Prasetiawan, kemudian kelompok eksperimen

2017) self-management sebuah diberikan treatment. Kemudian

proses dimana konseli mengarahkan setelah diberikan treatment pada

perubahan tingkah laku dengan satu kelompok eksperimen diberikan

strategi atau kombinasi strategi. post-test kepada kedua kelompok

Konseli harus aktif menggerakkan tersebut apakah terjadi pengaruh

variabel internal dan eksternal untuk pada variabel terikat. Desain ini

melakukan perubahan yang dapat dilihat sebagai berikut

diinginkan. Pre-test treatment post-test

Metode Penelitian KE O1 X O2

Peneliti ini adalah penelitian

eksperimen karena untuk melihat KK O3 O4

akibat dari suatu perlakuan yakni KET:


KE : Kelompok Eksperimen diuji realibilitas alpha crombach

KK : Kelompok Kontrol 0,915. Pre-test dilakukan untuk

X : Treatment mengetahui gambaran awal


O1 dan O3 : Pengukuran kedisiplinan kedisiplinan siswa sebelum diberikan
siswa sebelum diberi perlakuan
perlakuan.
O2 dan O4 : Pemberian Post-test pada
kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Hasil Pre-test
Hasil dan Pembahasan
100
Penelitian ini dilakukan pada bulan
0
september 2020. Pada penelitian ini Rendah Sedang Tinggi

Gambar 1.1 hasil pre-test


terdiri dari 103 populasi yang

kemudian diberikan pre-test setelah


Setelah diberikan pre-test maka
itu ditentukan sampel sebanyak 16
diberikanlah treatment. Pelaksanaan
orang yang terdiri dari 8 orang
treatment dilakukan secara online
kelompok eksperimen dan 8 orang
dan offline karena kondisi pandemi
kelompok kontrol yang tentunya
saat ini. Setelah maka dibentuk
memiliki kedisiplinan rendah hingga
menjadi 2 kelompok masing-masing
sedang yang ditentukan melalui
terdiri dari 8 siswa yang tergabung
teknik purposive sampling.
dalam kelompok eksperimen dan
Sebelumnya, dilakukan try out untuk
kelompok kontrol.
menentukan item valid dan tidak

valid dan sebanyak 50 item Media komunikasi yang

kuesioner terdapat 32 item yang digunakan dalam penelitian ini

valid. Kemudian item yang valid adalah aplikasi whatsapp yang.


Sebanyak 3 kali pertemuan pada Setelah diberikan treatment

kelompok eksperimen yang dimulai pada kelas eksperimen maka dikelas

pada tanggal 21 september dan kontrol tidak diberikan teknik

pemberian post-test pada tanggal 27 apapun akan tetapi hanya diberikan

september 2020.Pada kelompok materi dengan metode konvensional,

kontrol dimulai pada tanggal 21 sehingga diperoleh grafik hasil

september 2020 dan pemberian post- sebagai berikut:

test pada tanggal 25 september 2020.


Hasil Pre-test dan
Perlakuan berubah konseling Post-Test
kelompok dengan layanan self-
kelas kontrol
100
managemnet hanya diberikan kepada
50 pre test
kelompok eksperimen untuk menguji
post test
sejauh mana pengaruh pengelolaan 0
1 2 3 4 5 6 7 8
diri yang diterapkan dalam
Gambar 2.3 grafik hasil pre-test dan
post-test kelas kontrol
meningkatkan kedisiplinan.
Uji Normalitas

Hasil Pre-test Penelitian ini menggunakan uji

dan Post-Test normalitas Kolmogrof-Smirnov


Kelas… dengan hasil menunjukkan nilai
200
pre-test signifikansi data post-test self-
0 post test
12345678 managenent kelas eksperimen adalah

Gambar 2.2 grafik hasil pre-test 0,200 > 0,05dan kelas kontrol adalah
kelas ekpserimen
0,200 > 0,05. Maka data tersebut
berdistribusi Normal, sesuai dengan tabel di bawah ini:

No Variabel
N K-S Sig Probabilitas Ket
Kedisiplinan siswa
1 Pre-Test Kelas
8 .248 .161 0,05 Normal
Eksperimen
2 Post-Test Kelas
8 .162 .200 0,05 Normal
Esperimen
3 Pre-Test kelas Kontrol 8 .275 .076 0,05 Normal
4 Post-Test Kelas Kontrol 8 .172 .200 0,05 Normal

Setelah diadakan uji


Uji Homogenitas
homogenitas dan hasil outputnya
Uji homogenitas digunakan
diketahui Signifikansi adalah 0,732 >
untuk mengetahui homogen atau
0,05 sehingga ditarik kesimpulan
tidak data penelitian. Dasar
bahwa hasil post-test kelas
pengambilan keputusan menurut
eksperimen dan post-test kelas
Widiyanto (2010)
kontrol Homogen. Sebagaimana

tabel di bawah ini.

Lavene
No Variabel df1 df2 Sig. Keterangan
Statistic
Kedisiplinan
1 .122 1 14 .732 Homogen
Siswa

Uji Paired sample t-test perbedaan rata-rata dua sampel yang

Merupakan uji yang dilakukan berpasangan. Pedoman pengambilan

jika data brdistribusi normal. Uji ini keputusan Santoso (2014).

merupakan uji perbandingan yang


a. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05
bertujuan untuk mengetahui
maka H0 ditolak dan Ha diterima
b. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 pada pre-test dan post-test kelas

maka H0 diterima dan Ha ditolak. eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah ouput pada pair 1 didapatkan Berdasarkan pedoman pengambilan

signifikan 2-tailed sebesar 0,000 < keputusan maka H0 ditolak dan Ha

0,05 Sedangkan pada pair yang ke 2 diterima. Maka dapat ditarik

untuk kelas kontrol diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh

signifikansi 2-tailed sebesar 0,034 < konseling kelompok dengan teknik

0,05. Melihat hasil output SPSS di self-management untuk

atas maka dikatakan terdapat meningkatkan kedisiplinan siswa di

perbedaan hasil kedisiplinan siswa SMA Negeri 11 Luwu.

Standar
Pair Kelompok Mean Thitung df Sig
deviasi
Pre-test kelas eksperimen
1 Post-test kelas 44.375 14.372 8.733 7 .000
eksperimen
Pre-test kelas kontrol
2 12.875 13.830 2.633 7 .034
Post-test kelas Kontrol

Uji N-Gain Score rata-rata N-Gain score kelas

eksperimen layanan konseling


N-Gain Score digunakan untuk
kelompok dengan teknik self-
mengetahui efektivitas teknik self-
management sebesar 75.8807
management dalam meningkatkan
dibulatkan menjadi 76% masuk
kedisiplinan siswa maka dilakukan
dalam kategori efektif, dengan N-
uji N-Gain.
Gain Minimal 38.60 % atau
Berdasarkan hasil Perhitungan
98.36%. Sementara pada kelas
Uji N-Gain Score menunjukkan Nilai
kontrol sebesar 17.4755 atau 17.48%
masuk kedalam tidak efektif. Maka dengan teknik self-management

dapat disimpulkan bahwa dapat meningkatkan kedisiplinan

penggunaan layanan konseling siswa.

kelompok teknik self-management Data deskriptif dijelaskan

efektif dalam meningkatkan bahwa terdapat peningkatan

kedisiplinan siswa. kedisipinan siswa dilihat pre-test

Berdasarkan data post-test dari skor minimum kelas eksperimen

kelas eksperimen dan post-test kelas sebelum diberikan treatment yakni

kontrol terdapat peningkatan skor 50 dan skor maksimal berjumlah 88

rata-rata pada kedua kelompok dengan mean 69.63 sedangkan

tersebut. Pada hasil perhitungan setelah diberikan treatment layanan

kelompok yang diberikan teknik self- konseling kelompok dengan teknik

management memiliki skor yang self-management skor minimum

lebih tinggi dari kelompok yang post-test 93 dan skor maksimumnya

tidak diberikan treatment. 127 dengan mean 114. 00.

Kelompok eksperimen hasil Sedangkan pada kelas kontrol skor

pre-test rata-ratanya adalah 69.625, minimum pre-test 54 dan skor

adapun hasil post-test rata-rata yakni maksimummya 85 degan mean 63.25

114. Sedangkan pada kelas kontrol sedangkan pada post-test skor

rata-rata skor pre-test 63.25 minimumnya 57 dan skor

sedangkan rata-rata skor post-test maksimumnya 90 dengan mean

76.125. sehingga dapat disimpulkan 76.13 sebagai mana tabel di bawa

bahwa layanan konseling kelompok ini.


Hasil Perhitungan Uji N-Gain Score
No Kelas Eksperimen No Kelas Kontrol
N- Gain Score (%) N-Gain Score (%)
1 70.69 1 -25.58
2 77.19 2 -2.90
3 38.60 3 24.62
4 65.00 4 29.17
5 87.18 5 31.51
6 80.00 6 15.09
7 98.39 7 44.93
8 90.00 8 22.97
Mean 75.8807 Mean 17.4755
Minimal 38.60 Minimal -25.58
Maksimal 98.39 Maksimal 44.93
0,000 < 0,05 pada pair 1 dan pada

Penelitian ini terdapat dua pair 2 signifikansi 2-tailed sebesar

kelompok yakni kelompok 0,034 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha

eksperimen dan kelompok kontrol. diterima dengan kata lain terdapat

Kelompok eksperimen merupakan pengaruh layanan konseling

kelompok yang mendapat treatment kelompok dengan teknik self-

berupa layanan konseling kelompok management dalam meningkatkan

dengan teknik self-management kedisiplinan siswa.

sedangkan kelompok kontrol Self-management menurut JB.

merupakan kelompok yang tidak Watson ( Hanum dan Asiah, 2017)

mendapatkan treatment. Untuk salah satu teori psikologi yang

mengetahui apakah hipotesis berfokus pada kajian perilaku nyata,

diterima atau ditolak maka data diuji kesadaran atau kontruksi mental

menggunakan paired sample t-test lainnya. Selain itu sebagai cabang

dan diperoleh nilai sig (2-tailed) ilmu pengetahuan alam yang secara
penuh bersifat eksperimental dan yang lebih adaptif dari konseli,

objektif dengan tujuan untuk sehingga konseli diharapkan lebih

mengontrol perilaku. Proses teliti dalam menempatkan diri dalam

pemberian treatment pada penelitian situasi-situasi yang menghambat

ini dilakukan secara daring sebanyak tingkah laku yang mereka kehendaki.

2 kali pertemuan dan 1 kali Teknik self-management

pertemuan secara tatap muka digunakan untuk menyelesaikan

sedangkan pada kelas kontrol masalah-masalah yang berkaitan

sebanyak 2 kali secara daring karena degan pengelolaan diri. Hal ini

keadaan yang tidak memungkinkan sejalan dengan Dantes (2014),

dilakukan secara tatap muka di masalah-masalah yang yang dapat

tengah pandemi covid 19. ditangani dengan self-management

Teknik Self-management perilaku-perilaku yang menyimpang

dipilih agar siswa mampu mengatur, atau yang tidak sesuai dengan tata

mengontrol, mengevaluasi diri tertib.

sendiri dengan bantuan peneliti Kesimpulan dan Saran

sehingga kedepannya siswa mampu Kesimpulan

mengelolah diri sendiri secara Berdasarkan pembahasan layanan

terapeutik yang berpengaruh konseling kelompok dengan teknik

terhadap kedisiplinan siswa self-management maka diperoleh

(Nuryanti, 2018). Kita tau bahwa hasil sebagai berikut:

tujuan dari Self-management yakni 1. Sebelum diberikan perlakuan

untuk mengembangkan perilaku nilai minimum pada kelas


eksperimen sebelum diberikan kelompok dengan teknik self-

treatment yakni 50 dan management.

maksimum 88 sedangkan mean Saran.

berjumlah 69.63. Berdasarkan hasil penelitian yang

2. Setelah diberikan treatment, nilai dibuktikan terdapat pengaruh

minimum berjumlah 93 dan konseling kelompok dengan teknik

maksimum berjumlah 127 dan self-management dari rendah, sedang

mean berjumlah 114.00 ini menjadi tinggi sehingga ada

menandakan bahwa terdapat beberapa saran yang dapat digunakan

peningkatan kedisplinan pada sebagai pertimbangan:

siswa. Kelas kontrol sebelum 1. Siswa diharapkan lebih mampu

diberikan treatment, nilai mengoptimalkan waktu dengan

minimunnya yakni 54 dan memperbanyak melakukan

maksimum 85 dengan mean kegiatan-kegiatan positif.

63.25 dan setelah diberikan 2. Guru BK di sekolah, lebih giat

treatment nilai minimumnya lagi dalam melakukan

berjumlah 57 dan maksimum 90 pendampingan kepada siswa dan

dengan mean 76.13. Hasilnya rutin melakukan layanan-layanan

menunjukkan bahwa terdapat bimbingan konseling terutama

pengaruh tingkat kedisiplinan self-management yang berkaitan

siswa setelah diberikan treatment dengan permasalahan utama

berupa layanan konseling siswa.


3. Kepala sekolah memberikan Strategi Self-Management
Untuk Meningkatkan Belajar
ruang untuk bimbingan konseling Siswa Kelas X MIA 4 SMA
Negeri 3 Singaraja. E-
melaksanakan tupoksinya.
Journal Undiksa Jurusan
4. Peneliti lainnya diharapkan lebih Bimbingan Konseling. 2 ( 1 )
5
baik dari penelitian ini terutama
Elly, R.2016. Hubungan
dalam waktu penelitian Kedisiplinan Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas V di
dimaksimalkan lagi, metode SDN 10 Banda Aceh. Jurnal
Pesona Dasar. 3 ( 4 ) 43-53
penyampaian materi, penguasaan
Fahmi, N.N. Slamet, 2016. Layanan
materi, analisis data, agar Konseling Kelompok Dalam
Meningkatkan Rasa Siswa
kedepannya penelitian lebih
SMK Negeri 1 Depok
sesuai yang diharapkan. Sleman. Jurnal Hisbah . 13
(1) 437-444
Daftar Pustaka
Hanif. A. 2013. Penerapan konseling
Asiah.2017.Pengaruh layanan kelompok behavioral untuk
konseling kelompok teknik meningkatkan kedisiplinan
self-management terhadap siswa di sman 1 bojonegoro.
pola bersih dan sehat siswa di Jurnal BK Unesa 3(20)437-
kelas VII smp Negeri 1 444.
Percut Sei Tuan T.A
2016/2017. Jurnal Psikologi Hanum, N. Asiah. 2017. Pengaruh
Konseling.10(1)48-59. Konseling Kelompok
Technical Self-Management
Barida, M. Prasetiawan, H.2017. Terhadap Pola Hidup Bersih
Persepektif Teknik Self- dan Sehat siswa di Kelas VII
Management Untuk SMP Negeri 1 Percut Sei
Peningkatan Kecerdasan Tuan Ta. 2016/2017. Jurnal
Moral Remaja. Prosiding Of Pshycologi Consulting. 10
Seminar Nasional. (1) 48-58
Universitas ahmad Dahlan.
Santoso, S.2014. Statistik Parametrik
Dantes, N. Megantari, N. P. Antasari, Edisi Revisi . Jakarata: PT.
N.M.N. 2014. Penerapan Elex Media Komputindo
Konseling Behavioral dengan
Smith, B.M. 2011. Pengaruh Suwardani, N. Dharsana, K.I
Layanan Konseling Suranata, K. 2014. Penerapan
Kelompok Terhadap Disiplin Konseling Behavioral
Belajar Siswa di SMA Negeri Dengan Teknik Self-
1 Atinggola Kabupaten Management Untuk
Gorontalo Utara. Jurnal Meningkatkan Konsep Diri
Penelitian Pendidikan. 8(1) Siswa Kelas VII B3 SMPN 4
22-23 Singaraja. E-Journal Undiksa
Jurusan Bimbingan
Suarningsih, K.N, Maria. U.2018. Konseling 2(1).
Efektivitas Layanan
Konseling Kelompok Melalui
Teknik Self-Management
Untuk Meningkatkan
Kebiasaan Belajar Kelas VII
SMPN 1 Kapontori. Jurnal
Psikologi Konseling 12 ( 1 )
120-132.

Anda mungkin juga menyukai