Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Yayah Haryawati, S.Ag., M.Pd., C.GP.,CT.GP

Disusun Oleh :

HELIN HERLINA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AL-MUSADDADIYAH

GARUT

2022
FUNGSI BIMBINGAN KONSELING D SEKOLAH
Dosen Pengampu : Yayah Haryawati S.Ag., M.Pd., C.GP.,CT.GP
Disusun Oleh :
HELIN HERLINA

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Musaddadiyah Garut

Abstrak
Tulisan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas terstruktur dari Mata bimbingan
konseling. Ruang lingkup pembahasan ini mencakup tentang pengertian, fungsi dan tujuan
bimbingan konseling, dan Implikasi Teori dalam Pembelajaran.Untuk itu Tulisan artikel ini
diharapkan dapat menambah wawasan Mahasiswa PIAUD tentang bimbingan konseling.

I. PENDAHULUAN
Bimbingan konseling merupakan bagian penting bagi anak-anak, dan sekolah menjadi
salah satu yang berperan besar dalam memberikan fasilitas tersebut kepada selain dituntut
untuk memiliki perilaku yang, terkadang pikiran muda yang ada di kepala siswa
membutuhkan bimbingan untuk memoles kepribadian mereka.
melalui anak diberikan nasehat tentang bagaimana mengelola dan menangani konflik
emosional dan masalah pribadi. bimbingan konseling di sekolah akan membantu siswa
menangani masalah atau hal-hal di luar bidang praktik mengajar. Secara tidak langsung
bagian ini juga ikut mendukung pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
kegiatan ini dilakukan melalui pengabdian khusus kepada seluruh siswa dalam rangka
mengembangkan dan memanfaatkan secara maksimal kemampuan mereka masing-masing.

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan


manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya menghadapi
persoalan-persoalan yang silih berganti. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik
dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa
bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila
tidak dibantu orang lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling
diperlukan.
Pada pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah guru memiliki peranan yang
sangat penting karena guru merupakan sumber yang sangat menguasai informasi tentang
keadaan siswa. Di dalam melakukan bimbingan dan konseling, kerja sama konselor dengan
personel lain di sekolah merupakan suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Kerja sama
ini akan menjamin tersusunnya program bimbingan dan konseling yang komprehensif,
memenuhi sasaran, serta realistik.
Meskipun keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah lebih diakui
sebagai profesi, namun masih ada persepsi negatif tentang bimbingan dan konseling terutama
keberadaannya di sekolah dari para guru, sebagian pengawas, kepala sekolah, para siswa,
orang tua siswa bahkan dari guru BK sendiri. Selain persepsi negatif tentang BK, juga sering
muncul tudingan miring terhadap guru bimbingan dan konseling di sekolah.
Munculnya persepsi negatif tentang BK adalah tidak diketahuinya fungsi,  arah dan
tujuan bimbingan di sekolah atau tidak disusunnya program BK secara terencana. Dapat juga
disebabkan oleh ketidaktahuan akan tugas, peran, fungsi, dan tanggung jawab guru BK itu
sendiri.

II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Konseling

Pengertian bimbingan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan (guidance)
dan konseling (counseling) mata pelajaran khusus tersebut memang bertujuan untuk
memberikan, bimbingan, pendampingan maupun bantuan kepada siswa supaya lebih
memahami dirinya dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Bimbingan
konseling yang biasanya disingkat dengan BK bisa dibilang memiliki fungsi dan peranan
mirip dengan psikolog di mana siswa bisa berkeluh kesah maupun melakukan konsultasi
kepada gurunya. Guru BK juga akan membantu siswa untuk menemukan potensi,minat,
bakat serta untuk memahami dirinya.

Secara bahasa BK berasal dari kata bimbingan dan Konseling. Bimbingan


memiliki pengertian pemberian bantuan kepada orang lain yang membutuhkan dengan
bertujuan untuk memudahkan mereka menyelesaikan persoalan yang dihadapi maupun
menemukan potensi yang ada pada dirinya. Mengacu pada kesimpulan tersebut maka
bimbingan yang dimaksud adalah diberikan kepada siswa atau peserta didik supaya
mereka bisa menemukan penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi. Bimbingan juga
diberikan untuk membantu siswa menemukan apa yang menjadi potensi dan kemampuan
pada.

Sementara itu pengertian konseling adalah bantuan yang diberikan kepada


seseorang dengan tujuan supaya yang bersangkutan mampu memecahkan masalah yang
dihadapi melalui cara-cara yang disesuaikan dengan kondisi individu tersebut misalnya
dengan memperhatikan anak di kelas.

Sehingga dari pengertian kedua kata tersebut bisa disimpulkan bahwa bimbingan
konseling adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan oleh
tenaga ahli kepada individu melalui tatap muka memberikan tambahan pengetahuan
maupun cara-cara lainnya yang diberikan secara sistematis dan terus menerus.

B. Fungsi Bimbingan di Sekolah

Bimbingan dan konseling disekolah berfungsi sebagai upaya untuk membantu


kepala sekolah beserta stafnya di dalam menyelenggarakan kesejahteraan sekolah.
Uman Suherman (2008) menyatakan bahwa secara umum, fungsi bimbingan dan
konseling dapat diuraikan sebagai berikut.
1.         Fungsi pemahaman,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli (klien) agar memiliki
pemahaman terhadap potensi dirinya dan lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan norma
agama). Konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
2.         Fungsi preventif,
yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya
supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan
kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi,
informasi, dan bimbingan kelompok.
3.         Fungsi pengembangan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif. konselor
berupaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif. Konselor dan guru
atau staf sekolah bekerja sama membentuk tim kerja merencanakan dan melaksanakan
program bimbingan secara berkesinambungan membantu konseli mencapai tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan di sini adalah pelayanan
informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room,
dan karya wisata.
4.         Fungsi penyembuhan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan
erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah,
baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling dan remedial teaching.
5.         Fungsi penyaluran,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih
kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam
maupun di luar lembaga pendidikan.
6.         Fungsi adaptasi,
yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/ madrasah
dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan konseli. Dengan menggunakan informasi
yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam
memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi
sekolah/madrasah, memilih  metode dan proses pembelajaran maupun menyusun bahan
pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseling.
7.         Fungsi penyesuaian,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli untuk
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
8.         Fungsi perbaikan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).
Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konsli supaya memiliki
pola berpikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat
menghantarkan mereka pada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
9.         Fungsi fasilitas,
memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang dalam seluruh aspek dalam
diri konseli.
10.     Fungsi pemeliharaan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu supaya dapat menjaga
diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini
memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan
penurunan produktifitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-
program yang menarik, rekreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseling.
Adapun fungsi khusus bimbingan dan konseling, yakni khususnya di sekolah,
menurut H.M. Umar, dkk., (21-22) adalah sebagai berikut :
1)   Menolong anak dalam kesulitan belajarnya;
Sekolah-sekolah kita pada umumnya masih kurang memperhatikan individual
anak-anak. Banyaknya jumlah mata pelajaran dan luasnya bahan pelajaran, menyebabkan
guru pada umumnya hanya memompakan bahan pelajaran itu kepada otak anak-anak.
fungsi pokok dari bimbingan dan konseling adalah menolong individu-individu yang
mencari dan membutuhkan bantuan. Jenis bantuan yang dibutuhkan oleh individu
berbeda-beda meskipun ada kemungkinan kesukaran yang dihadapi sama.
2)   Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan anak-anak
Melaksanakan bimbingan dengan sebaik-baiknya diperlukan pengetahuan yang
lengkap tentang individu yang bersangkutan, seperti bakat, kecerdasan, minat, latar
belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan sebagainya, yang berhubungan dengan
bantuan yang akan diberikan.
3)   Memberikan nasihat kepada anak yang akan berhenti sekolahnya;
4)   Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan sebagainya.

DAFTAR  PUSTAKA

W.S, Winkel, 1991, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,Jakarta : PT Grasindo.

https://www.academia.edu/8963221/MAKALAH_FUNGSI_BIMBINGAN_DI_SEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai