Anda di halaman 1dari 5

PERANAN DAN FUNGSI BK

Peranan BK

1. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan di Sekolah


Tujuan pendidikan adalah pembentukan manusia yang utuh, maka proses pendidikan
harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan sosial, sebagai
individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan inteleknya.
Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang
garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Kehadiran konselor di sekolah dapat meringankan tugas Guru (Lindquist dan
Chamely yang dikutip oleh Belkin, 1981) dalam buku Soetjipto (2007). Mereka
menyatakan bahwa konselor ternyata sangat membantu Guru dalam hal:
a) Mengembangkan dan memperluas pandangan Guru tentang masalah afektif
yang mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai Guru
b) Mengembangkan wawasan Guru bahwa keadaan emosionalnya akan
mempengaruhi proses belajar-mengajar.
c) Mengembangkan sikap yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih
efektif.
d) Mengatasi masalah-masalah yang ditemui Guru dalam melaksanakan tugasnya

Konselor dan Guru merupakan suatu tim yang sangat oenting dalam kegiatan
pendidikan. Keduanya dapat saling menunjang terciptanya proses pembelajaran
yang lebih efektif. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling tidak dapat
dipisahkan dengan kegiatan sekolah.

2. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa


Proses pembelajaran siswa, setiap Guru mempunyai keinginan agar semua siswanya
dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut tentunya
tidak mudah untuk diwujudkan. Sering kali siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar kadang-kadang ada yang mengerti bahwa dia
mempunyai masalah tetapi tidak tahu bagaimana mengatasinya, dan ada juga yang
tidak mengerti kepada sapa ia harus meminta bantuan dalam mengatasi masalahnya.
Dalam kondisi seperti ini maka bimbingan dan konseling dapat berperan dalam
bimbingan belajar, bimbingan social, dan bimbingan dalam mengatasi masalah-
masalah pribadi.
a. Bimbingan Belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi maslaah-masalah siswa yang
berhubungan dnegan kegiatan belajarnya. Menurut Winkel (1978) yang dikutip
oleh Soetjipto (2007), menyatakanbahwa layanan bimbingan dan konseling
mempunyai peranan penting untuk membantu siswa dalam hal:
Mengenal diri sendiri dan megerti kemungkinan yang terbuka untuk
mereka,baik sekarang maupun yang akan dating.
Mengatasi masalah pribadi yang menganggu belajarnya. Misalnya masalah
hubungan muda-mudi, masalah ekonomi, masalah hubungan dengan orang
tua/keluarga, dan sebagainya.
b. Bimbingan Sosial
Kehidupan sosial perlu adanya toleransi/tenggang rasa, saling member dan
menerima (take and give), tidak mau menang sendiri, dan kalau mempunyai
pendapat harus diterima dalam mengambil keputusan. Langsung ataupun tidak
langsung suasana hubungan sosial di kelas atau disekoah akan dapat
mempengaruhi perasaan aman bagi siswa yang bersangkutan.
Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan
dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga
terciptalah susasana belajar-mengajar yang kondusif. Menurut Abu Ahmadi
(1977) yang dikutip oleh Sutjipto (2007), yaitu:
Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai
Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai
Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah
tertentu

Disamping itu, bimbingan sosial juga dimaksudkan agar siswa dapat


melakukan penyesuaian diri terhadap teman sebayanya baik di sekolah
maupun diluar sekolah (Downing, 1978 dikutip oleh Sutjipto, 2007).

c. Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi


Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-
masalah pribadi, yang dapatmengganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang
mempunyai masalah dan belum dapat diatasi/dipecahkan, akan cenderung
terganggu konsentrasinya dalam belajarnya. Menurut Downing (1968) dikutip
oleh Sutjipto (2007), menyatakan bahawa peranan bimbingan dan konseling yaitu:
Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan.
Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam
kegiatan belajar-mengajar
Menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Meningkatkan motivasi belajar.
Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar.

Jadi kesimpulannya, bimbingan dan konseling memiliki peran yang besar baik bagi Guru
maupun Siswa dalam kelancaran proses belajar-mengajar ataupun bagi psikologis siswa
dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.

Fungsi BK

Menurut Akhmad Sudrajat (2008) dalam buku Danim (2011) adapun beberapa fungi BK
kepada peserta didik ialah:

a. Fungsi pemahaman
Fungsi bimbingan ini membantu siswa memiliki pemahaman terhadap diri (potensi-
potensinya, baik kelebihan maupun kelemahan) dan lingkungannya (fisik, sosial,
budaya dan agama). Berdasarkan pemahaman siswa diharapkan mampu
mengembangkan dirinya secara optimal, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
secara dinamis dan konstruktif.
b. Fungsi preventif
Fungsi ini berkaitan dengan upaya pembimbing untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi, dan berupaya untuk mencegah supaya
masalah itu tidak di alami siswa. Melalui fungsi ini. Pembimbing atau Guru
Pembimbing memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri
dari perbuatan atau kegiatan yang dapat membahayakan diri sendiri. Adapun teknik
yang dapat digunakan adalah melalui layanan pemberian informasi atau bimbingan
kelompok.
c. Fungsi pengembangan
Fungsi bimbingan ini sifatnya lebih proaktif. Pembimbing senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan kondusif, atau memfasilitasi perkembangan siswa.
Pembimbing dan personel sekolah lainnya bekerja sama dengan merumuskan dan
melaksanakan program bimbingan yang sistematis, baik menyangkut aktivitas,
maupun materi atau bahan bimbingan untuk mendukung siswa dalam mencapai tugas-
tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah
pemberian atau saling tukar informasi, tutorial dan diskusi (brain storming. Dalam
menerapkan fungsi ini, guru pembimbing dituntut untuk memprogram bimbingan
secara sistematis, sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, atau tugas-tugas
perkembangan siswa, serta perkembangan kehidupan social budaya masyarakat.
d. Fungsi penyembuhan
Fungsi bimbingan ini berkaitan dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang
telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi (seperti sering mengalami
perasaaan gelisah), sosial (seperti sering bertengkar dengan teman), belajar (seperti
kurang bisa berkonsentrasi dalam belajar), maupun karier (seperti belum memiliki
pemahaman tentang pekerjaan yang sesuai minat dan kemampuannya). Teknik yang
digunakana disini adalah konseling (dilakukan oleh guru pembimbing atau konselor)
dan remidal teaching (dilakukan oleh Guru bidang studi)
e. Fungsi penyaluran
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau
jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya.
Dalam melaksanakan fungsi ini konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya
di dalam maupun diluar lembaga pendidikan.
f. Fungsi adaptasi
Fungsi bimbingan ini membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yangmemadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli
secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih
metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaransesuaidengan
kemampuan dan kecepatan konseli.
g. Fungsi penyesuaian
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantukonseli agar dapat menyesuaikan
diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h. Fungsi fasilitasi
Fungsi bimbingan ini untuk memberikan kemudahan kepada konseli dalam
mencapaipertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseli.
i. Fungsi perbaikan
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruandalam berpikir, berperasaan dan bertinfak
(berkehendak).konselor melakukan intervensi(memberikanperlakuan) terhadap
konseli agar memiliki pola piker yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang
tepat sehingga dapat menghantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang
produktifdan normative.
j. Fungsi pemeliharaan
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri
dan mempertahankan situasikondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini
memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan
penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-
program yang menarik, rekreatif,dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.

Jadi kesimpulannya, bimbingan dan konseling memiliki fungsi dalam membantu dan
mengembangkan pola pikir dan perilaku siswa dalam mengambil setiap langkah untuk
menata masa depan mereka.
DAPUS

Denim, Sudarwan dan H. Khairil. 2011. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Rinneka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai