Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Peserta Didik

A. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik

Manajemen sendiri, dalam buku M. Manullang yang mengutip pada buku Encylopedia of
the Social Science dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses, dengan proses dimana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.  Sedangkan peserta didik
sendiri ialah orang yang mempunyai suatu pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-
cita dan harapan masa depan. 

Manajemen Peserta Didik adalah usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari
masuk sekolah sampai dengan lulus dari sekolah sebagai upaya pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.

B. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Ruang lingkup manajemen peserta didik itu meliputi :

a. Analisis kebutuhan peserta didik

Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan analisis
kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembag pendidikan (sekolah).
Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah :

1) Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima

2) Menyusun program kegiatan kesiswaan

b. Rekruitmen peserta didik

Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada hakikatnya adalah
merupakan proses pencarian, menentukan da

Aspek-aspek dalam organisasi adalah komponen-komponen yang harus ada dalam suatu
organisasi.Keberadaan komponen ini sebagai pilar dari suatu organisasi. Artinya jika salah
satu komponen organisasi tidak berfungsi, maka organisasi akan berjalan pincang atau sama
sn menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan
(sekolah) yang bersangkutan.

c. Seleksi peserta didik

Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan
diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan
(sekolah ) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
d. Orientasi

Orientasi peserta didik (siswa baru) adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan
mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta didik itu
menempuh pendidikan.Situasi dan kondisi ini menyangkut lingkungan fisik sekolah dan
lingkungan social sekolah.Lingkungan fisik sekolah seperti jalan menuju sekolah, halaman
sekolah, tempat olah raga, gedung dan perlengkapan sekolah serta fasilitas-fasilitas lainnya
yang disediakan lembaga.

e. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)

Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah)
mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam
kelompok belajarnya. Pengelompokan peserta didik yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah
sebagian besar didasarkan pada system kelas.

f. Pembinaan dan pengembangan peserta didik

Langkah berikutnya dalam manajemen peserta didik adalah melakukan pembinaan dan
pengembangan terhadap peserta didik. Pembinaan dan pengembangan peserta didik
dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal
kehidupannya di masa yang akan dating. Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman
belajar ini, peserta didik harus melaksanakan bermacam-macam kegiatan.

g. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah)
sangat diperlukan.Kegiatan pencatatan dan pelaporan ini dimulai sejak peserta didik itu
diterima di sekolah sampai mereka tamat atau meninggalkan sekolah tersebut.Pencatatan
tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan
bimbingan yang optimal pada peserta didik.

h. Kelulusan dan Alumni

Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan
adalah pernyataan dari dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah diselesaikannya
program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Setelah peserta didik selesai
mengikuti seluruh program pendidikan di suatu lembaga pendidikan dan berhasil lulus dan
ujian akhir, maka kepada peserta didik tersebut diberikan surat keterangan lulus atau
sertifikat. Umumnya surat keterangan tersebut sering disebut ijazah atau Surat Tanda Tamat
Belajar (STTB).

Layanan Khusus yang menunjang Manajemen Peserta Didik

a. Layanan Bimbingan dan Konseling


b. Layanan Perpustakaan

c. Layanan Kantin / Kafetaria

d. Layanan Kesehatan

e. Layanan Transportasi Sekolah Layanan Asrama.

C. Tujuan Manajemen Peserta Didik

Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar
kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah);
lebih lanjut, proses pembelajaran di lembaga tersebut dapat berjalan lancer, tertib dan teratur
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan.

D. Fungsi Manajemen Peserta Didik

Fungsi Manajemen Peserta Didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi social, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.

E. Prinsip Manajemen Peserta Didik


 Mengacu pada peraturan yang berlaku.
 Mempunyai dan mendukung tujuan manajemen sekolah.
 Mengemban misi pendidikan dalam rangka mendidik peserta didik.
 Mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan banyak
perbedaan.
 Upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
 Mendorong dan memacu kemandirian peserta didik.
 Berfungsi bagi kehidupan peserta didik.

F. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik (MPD)


1) Layanan Bimbingan dan Konseling Peserta Didik

Bimbingan konseling merupakan layanan yang dapat digunakan peserta didik untuk
berkonsultasi tentang masalah yang dialami peserta didik.

Bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada sesorang kepada orang lain
agar orang yang dibantu tersebut dapat mengenal lebih dekat mengenai dirinya sendiri dengan
segala kompleksitas masalahnya, selanjutnya pengenalan atas dirinya sendiri demikian dapat
dijadikan sebagai titik tolak untuk mengembangkan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi
dalam hidupnya dengan demikian ia akan sejahtera dalam hidupnya. Sedangkan bimbingan di
sekolah merupakan bantuan kepada peserta didik oleh seorang guru BK agar lebih mengenal
dirinya dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi.

Konseling adalah usaha yang secara langsung berkenaan dengan masalah-masalah klien,
sementara bimbingan lebih diaksentuasikan kepada bantuan terhadap klien. Konseling ditujukan
terutama kepada individu bermasalah, sementar bimbiangan ditujukan kepada semua individu
baik yang bermasalah maupun individu yang tidak bermasalah. Konseling adalah salah satu
kegiatan bimbingan. Bahkan ada ahli yang menyatakan bahwa konseling adalah salah satu
metode atau teknik bimbingan. Konseling diberikan kepada siswa ketika ada siswa yang
menbutuhkan pelayanan yang lebih lanjut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan dan
konseling adalah salah satu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada
umumnya dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya.

Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah membantu siswa mengenal bakat,
minat, dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan
untuk merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sedangkan tujuan secara
khusus adalah menbantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujaun perkembangan meliputi aspek
pribadi dan sosial, belajar, dan karier.

2) Layanan Kantin/Kafetaria

Alasan mengapa didirikannya kafentaria sekolah adalah agar para peserta didik tidak
kekurangan energi dalam belajar, yang lebih lanjut dapat mengurangi konsentrasi belajar karena
peserta didik banyak mengeluarkan aktivitas-aktivitas fisik. Selain itu agar sekolah dapat
mengkontrol seluruh konsumsi peserta didik di sekolah dan bisa turut serta menjaga kebersihan
dan kesehatan peserta didik.

Layanan kafentaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh peserta
didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan daya jangkau
peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafentaria tersebut, terjangkau dilihat dari
jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan dan cukup kandungan
gizinya.

Tujuan layanan kafentaria secara umum adalah tersedianya wahana bagi peserta didik
untuk memenuhi energinya pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan untuk
tujuan khususnya, agar peserta didik mudah mendapatkan makanan dan minuman yang terjamin
kebersihan dan kesehatannya serta memadai kandungan gizinya dan sesuai dengan daya jangkau
uang sakunya. Selain itu juga bisa dijadikan wahana untuk belajar dan memhami materi yang
diajarkan, dan agar peserta didik terhindar dari efek-efek negatif yang ditimbulkan akibat
tersedianya warung-warung di sekitar sekolah yang tidak terkontrol sekolah.

3) Layanan Perpustakaan

Perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar yang menjadi denyut nadi
proses belajar membutuhkan pengelolaan yang baik dan profesional. Sebab keberadaan
perpustakaan sekolah membuat para guru dan siswa berkesempatan memperluas dan
memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui perpustakaan sekolah, selain para
siswa dapat melakukan kegiatan belajar mandiri atau belajar kelompok, para guru juga
dapat memperkaya materi-materi yang disajikan dalam proses belajar-mengajar. Sehingga
pelayanan perpustakaan sekolah harus dilakukan secara maksimal agar para guru dan siswa
dapat memanfaatkannya secara maksimal pula.

4) Layanan Kesehatan

Program usaha kesehatan sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu:
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah sehat;
merupakan suatu hal penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.
Sebab sekolah adalah faktor yang paling banyak berpengaruh terhadap perkembangan
kebiasaan hidup sehat anak di luar lingkungan keluarga. Pembinaan dan pengembangan
usaha kesehatan sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara
terpadu, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, serta
melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.Peranan sekolah pada masa kini
menentukan kesehatan masyarakat di masa depan.

5) Layanan Transportasi Sekolah

Program transportasi sekolah sepertinya sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan,
karena hal ini dilakukan untuk memperlancar peserta didik dalam mengikuti proses belajar
mengajar di sekolah. Pada prinsipnya, transportasi sekolah memberi fasilitas kepada
peserta didik dan atau staf sekolah untuk menuju sekolah menggunakan kendaraan sekolah.
Sehingga mereka akan merasa aman dan dapat masuk atau pulang sekolah dengan
tepat waktu. Sistem transportasi sekolah yang handal akan mewujudkan keselamatan,
kemanan, efisiensi, keadilan, serta pelestarian lingkungan. Oleh sebab itu dalam dunia
pendidikan khususnya sekolah, diperlukan sebuah sistem yang mengatur mengenai
manajemen transportasi sekolah.
6) Layanan Asrama

Salah satu lingkungan pendidikan yang dapat membentuk sikap profesional peserta
didik adalah asrama sekolah. Pada era kehidupan modern dewasa ini, asrama sekolah
berusaha untuk menerapkan sistem manajemen yang lebih baik dari pondok jaman dahulu.
Manajemen asrama sekolah digunakan untuk mengelola asrama sekolah agar dapat
memenuhi kebutuhan para murid yang menempatinya. Selain itu juga memenuhi
kebutuhan para orang tua wali yang sudah memberi kepercayaan kepada sekolah
untuk menitipkan anaknya di asrama sekolah yang bertujuan membentuk anak agar dapat
berfikir lebih dewasa dan juga mandiri

Anda mungkin juga menyukai