Anda di halaman 1dari 33

ASSALAMU ‘ALAIKUM WR.WB.

1
Landasan – Landasan
Bimbingan dan Konseling
dasan filosofis, landasan religius, landa
n sosial budaya, landasan ilmiah dan t
pedagogis.
1.Landasan Filosofis

• Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa Yunani:


philos berarti cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi
filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan.
Landasan filosofis merupakan landasan YANG dapat
memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi
konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan
bimbingan dan konseling yang lebih bisa
dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun
estetis.

A.    Hakikat Manusia

• a. Manusia adalah makhluk rasional.


b. Manusia dapat belajar
c. Manusia berusaha terus-menerus
d. Manusia dilahirkan dengan
potensi ]
• e. Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis
dan spiritual
f. Manusia akan menjalani tugas-tugas
kehidupannya
g. Manusia adalah unik dalam arti manusia
itu mengarahkan kehidupannya sendiri.
h. Manusia adalah bebas merdeka
i...  Manusia sadar dan berkemampuan untuk
melakukan sesuatu.
2. Tujuan dan Tugas Kehidupan
Witner dan Sweeney (dalam Prayitno dan Erman Anti,
2002) ciri-ciri hidup sehat ( 5 kategori).
a. Spiritualitas
Agama sebagai sumber inti dari hidup sehat. B.Agama
sebagai sumber moral, etika dan aturan-aturan
formal berfungsi untuk melindungi dan melestarikan
kebenaran dan kesucian hidup manusia.
• c. Bekerja
keuntungan ekonomis, psikologis dan sosial
d. Persahabatan
Persahabatan memberikan 3 (1) dukungan
emosional (2) dukungan material, dan (3)
dukungan informasi.
• e. Cinta
Penelitian flanagan 1978 (dalam Prayitno dan
Erman Anti, 2004:144) menemukan bahwa
pasangan hidup suami istri, anak dan teman
merupakan tiga pilar utama bagi keseluruhan
pencipta kebahagiaan manusia, baik laki-laki
maupun perempuan.
B. Pengaturan diri

Seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada


dirinya terdapat ciri-ciri (1) rasa diri berguna, (2)
pengendalian diri, (3) pandangan realistik, (4)
spontanitas dan kepekaan emosional, (5)
kemampuan rekayasa intelektual, (6) pemecahan
masalah, (7) kreatif, (8) kemampuan berhumor dan,
(9) kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat.
Landasan Religius

• (1) Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam


adalah mahluk tuhan, (2)
Sikap yang mendorong perkembangan dan
perikehidupan manusia berjalan kearah dan
sesuai dengan kaidah-kaidah agama, dan (3)
mengoptimalkan suasana dan perangkat budaya
serta kemasyarakatan yang sesuai dengan
kaidah-kaidah agama untukperkembangan dan
pemecahan masalah individu.
Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan
yang dapat memberikan pemahaman bagi
konselor tentang perilaku individu yang
menjadi sasaran layanan (klien). Untuk
kepentingan bimbingan dan konseling,
beberapa kajian psikologi yang perlu
dikuasai oleh konselor adalah tentang :
(1)
motif dan motivasi;
(2) pembawaan dan lingkungan,
(3) perkembangan
individu; (4
Landasan sosial budaya

Pedersen dkk, 1976 (dalam Prayitno dan Erman


Amti, 2004;175) tentang berbagai aspek
konseling budaya antara lain:
a.    Makin besar kesamaan harapan tentang
tujuan konseling antara budaya pada diri
konselor dan klien maka konseling akan berhasil
b.    Makin besar kesamaan pemohonan tentang
ketergantungan, komunikasi terbuka, maka
makin efektif konseling tersebut
• c.    Makin sederhana harapan yang
diinginkan oleh klien maka makin berhasil
konseling tersebut
• d.   Makin bersifat personal, penuh suasana
emosional suasana konseling antar budaya
makin memudahkan konselor memahami
klien.
• e.    Keefektifan konseling antara budaya
tergantung pada kesensitifan konselor
terhadap proses komunikasi
• f.     Keefektifan konseling akan meningkat jika
ada latihan khusus serta pemahaman
terhadap permasalahan hidup yang sesuai
dengan budaya tersebut.
• g.    Makin klien (antarbudaya) kurang
memahami proses konseling, makin perlu
konselor atau program konseling
antarabudaya memberikan
Landasan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)
• perkembangan dalam bidang teknologi
komunikasi menuntut kesiapan dan adaptasi
konselor dalam penguasaan teknologi dalam
melaksanakan bimbingan dan konseling.
(Prayitno, 2003) bahwa konselor adalah seorang
ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus
mampu mengembangkan pengetahuan dan teori
tentang bimbingan dan konseling, baik
berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun
melalui berbagai bentuk kegiatan penelitian.
perkembangan dalam bidang teknologi
komunikasi menuntut kesiapan dan adaptasi
konselor dalam penguasaan teknologi dalam
melaksanakan bimbingan dan konseling.
McDaniel (Prayitno, 2003) bahwa konselor
adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan,
konselor harus mampu mengembangkan
pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan
konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran
kritisnya maupun melalui berbagai bentuk
kegiatan penelitian.
Landasan Pedagogis

sejauh waktu pendidikan akan senantiasa


berkembang,
ciri perkembangan pendidikan :
1.adnya perubahan kurikulum
2.strategi belajar mengajar
3.alat bantu belajar
4.sumber-sumber dll
Pendidikan merupakan salah satu
lembaga sosial yang universal dan
berfungsi sebagai sarana
reproduksi sosial
Pendidikan
sebagai upaya
pengembangan
Individu

Pendidikan
sebagai inti
Proses
Bimbingan
Konseling Pendidikan lebih
lanjut sebagai
inti tujuan
Bimbingan dan
konseling
Seorang bagi manusia hanya akan dapat menjadi
manusia sesuai dengan tuntutan budaya hanya
melalui pendidikan
Bimbingan dan konseling mengembangkan proses
belajar yang dijalani oleh klien-kliennya, belajar untuk
memahami lebih jauh tentang diri sendiri, belajar
untuk mengembangkan dan merupakan secara efektif
berbagai pemahaman
Terbagi menjadi 2 tujuan :
1.tujuan khusus
membantu individu memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi
2.tujuan umum
bimbingan yang dilakukan individu tersebut
pada konselor
Tujuan Inti Pendidikan
Perkembangan kepribadian secara optimal dari
setiap anak didik sebagai pribadi
Perkembangan Pendidikan

KURIKULUM
Perkembang
an
Pendidikan STRATEGI BELAJAR
merupakan MENGAJAR Perkembangan
adanya Optimal dan
perubahan Mencapai Sukses
dari ALAT BANTU
komponen MENGAJAR
sistem
pendidikan
SUMBER-SUMBER
BELAJAR
Peranan Guru
MEMBANTU
MENDIDIK SUBJEK DIDIK
UNTUK
MENCAPAI
KEDEWASAAN

TUGAS DAN MENGENAL


TANGGUNG SUBJEK DIDIK
JAWAB GURU

MEMAHAMI
SUBJEK DIDIK
PENGAMBILAN
INISIATIF

WAKIL
MASYARAKAT

ORANG YANG
PERAN GURU AHLI
(DILIHAT DARI
KEGIATAN
PENGAJARAN PENEGAK
DAN DISIPLIN
ADMINISTRASI)
PELAKSANAAN
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN

PEMIMPIN
GENERASI MUDA

PENTERJEMAH
KEPADA
MASYARAKAT
PETUGAS SOSIAL

PELAJAR DAN
ILMUAN

PERAN GURU
(DILIHAT DARI SEGI
ORANG TUA
DIRINYA SENDIRI)

PENCARI TELADAN

PENCARI
KEAMANAN
Ahli
Psikologis
Pendidikan

Seniman
dalam
Hubungan
antar Manusia

PERAN GURU (DILIHAT Pembentuk


SECARA PSIKOLOGIS) Kelompok

Catalytic
Agen

Petugas
Kesehatan
Mental
Guru Sebagai Direktur Belajar
(Director of Learning)

Menimbulkan
semanagt belajar
Peran Guru Guru
Sebagai sebagai
Direktur motivator
Belajar dari
Memelihara
keseluruhan
kegiatang
belajar
mengajar
Meningkatan motivasi
anak untuk belajar
Pendekatan
Intruksional

Pendekaan
yang
digunakan
dalam proses
belajar

Pendekatan
Pribadi
(Personal
Approach)
Sebagai pembimbing dalam belajar guru diharuskan mampu untuk:

1.Mengenal dan memahami siswa baik secara individu maupun kelompok


2.Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar
3.Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar
sesuai dengan karakteristik pribadinya
4.Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalh-masalah pribadi yang
dihadapinya
5.Menilai keberhasilan setiap langkah kegiata yang telah dilakukan
1. Dilihat dari hakikat
pendidikan sebagai
suatu usaha sadar
dalam
mengembangkan
kepribadian

2. Pendidikan
senantiasa
Perlunya Bimbingan berkembang
dari Segi Pendidikan dinamisdan selalu
terjadi perubahan
serta penyesuaian
dalam komponen-
komponennya

3. Guru tidak hanya


sebagai pengajar tetapi
juga sebagai pendidik
SEKI
AN D
AN T
E R IM
A KA
SIH

Anda mungkin juga menyukai