Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RASMI

NIM : 856478667
MATA KULIAH : PDGK 4306 (Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan )
FAKULTAS : PGSD
POKJAR : BAGAN BATU
SEMESTER/ THN : 1 / 2022

Jawaban Tugas Mata Kuliah PBK ( Tugas 3 )

1. Penjelasan bahwa pendidikan adalah alat yang paling efektif untuk mengembangkan nilai-nilai
yang berhubungan dengan hak azasi manusia
Jawab :
Pendidikan adalah alat yang paling efektif untuk pengembangan nilai-nilai yang berhubungan
dengan hak- hak azasi manusia. Pendidikan hak-hak azasi manusia haruslah mengembangkan
kemampuan untuk menilai kebebasan pemikiran, kata hati dan keyakinan, kemampuan untuk
menilai kesamaan, keadilan dan cinta, dan suatu kemauan untuk mengasuh dan melindungi hak-
hak anak, kaum wanita, kaum pekerja, minoritas etnik, kelompok-kelompok yang tidak beruntung.
Di dalam mengembangkan pengertian dan mewujudkan nilai-nilai terkait hak-hak azasi manusia
adalah membelajarkan peserta didik tentang apa hak-hak dan kebebasan yang dimiliki bersama
sehingga hak-hak tersebut di hormati, dan kemauan untuk melindungi hak-hak orang lain
dipromosikan. Strategi yang diterapkan dalam mempelajari nilai-nilai inti yang berhubungan
dengan hak-hak azasi manusia adalah :
1. Belajar tentang hak-hak azasi manusia
2. Belajar bagaimana memperjuangkan hak-hak azasi manusia
3. Belajar melalui pelaksanaan hak-hak azasi manusia.

2. A. Pengertian life skills ( kecakapan hidup )


Jawab :
Life skills adalah interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh
seseorang sehingga dapat hidup mandiri untuk mencapai tujuan di dalam kehidupannya.
Kecakapan hidup tidak hanya semata tentang keterampilan untuk bekerja, tetapi memiliki makna
yang lebih luas termasuk kecakapan untuk menghadapi berbagai masalah dalam kehidupannya dan
menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. Kecakapan hidup dibagi menjadi empat
jenis yaitu
1. Kecakapan personal ( personal skills ) yang mencakup kecakapan mengenal diri (self
awareness), dan kecakapan berpikir rasional ( thinking skills )
2. Kecakapan sosial ( sosial skills )
3. Kecakapan akademik ( academic skills )
4. Kecakapan vokasional ( vocational skills )

B. Pentingnya seorang guru memahami life skills dalam konteks pembelajaran

Jawab

Seorang guru harus memahami life skills agar dalam menyiapkan materi pembelajaran, seorang
pendidik akan mencari dan memilih jenis-jenis kecakapan yang terjadi dan bersumber dari
masyarakat untuk dijadikan inti dari materi yang diberikannya. Misalnya seorang guru akan
mengidentifikasi terlebih dahulu makhluk hidup air apa yang dikenal murid-muridnya yang hidup
di wilayah pantai , sebelum ia mengajarkan tentang anatomi ikan.

Dengan kata lain seorang guru yang memahami life skills akan lebih mudah menyiapkan materi
pelajaran agar lebih mudah dimengerti dan dipahami murid-muridnya.

3. A. Model Pembelajaran Partisipatif

Pembelajaran partisipatif adalah upaya pendidik untuk mengikutsertakan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan program, dan
penilaian program.
Pembelajaran partisipatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu
 Pendidik menempatkan diri pada kedudukan tidak srba mengetahi terhadap semua bahan
belajar
 Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
 Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk berpartisifasi dalam
pembelajaran
 Pendidik menempatkan dirinya sebagai peserta didik
 Pendidik bersama peserta didik saling belajar
 Pendidik membantu peserta didik untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif
 Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran berkelompok
 Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat berprestasi
 Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupannya.
Pada pembelajaran partisipatif pendidik lebih banyak berperan sebagai pembimbingdan
pendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga mempengaruhi
intensitas peranan pendidik dalam pembelajaran.

B. Model Pembelajaran Kontekstual

Model pembelajaran kontekstual adalah upaya pendidik untuk menghubungkan antara materi
yang diajarkan nya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik
menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

Penerapan pembelajaran kontekstual dilandasi oleh aliran konstruktivisme yaitu yang


menekankan pada pengalaman langsung peserta didik sebagai kunci dalam pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual bersifat student centered dengan proses pembelajarannya berlangsung
alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami .

Dalam penerapan pembelajaran kontekstual di kelas, tidak terlepas harus memperhatikan


komponen-komponen sebagai acuan utamanya yaitu; Contrukstivisme, Inquiry, Questioning,
Modeling, Reflection, Learning Community, Authentic Assesment

C. Model Pembelajaran Mandiri

Merupakan suatu proses belajar, di mana individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan
orang lain. Belajar mandiri sangat penting untuk perkembangan seseorang karena belajar mandiri
dapat mengurangi ketergantungan pada orang lain, dapat menumbuhkan proses alamiah
perkembangan jiwa, dapat menumbuhkan tanggung jawab pada peserta didik.

Faktor –faktor yang mempengaruhi tumbuhnya belajar mandiri, yaitu

1. Terbuka terhadap setiap kesempatan belajar


2. Memiliki konsep diri
3. Berinisiatif
4. Memiliki kecintaan terhadap belajar
5. Kreativitas
6. Memiliki orientasi ke masa depan
7. Memiliki keterampilan belajar

Dalam pembelajaran mandiri menekankan pada keaktifan peserta didik, yang lebih bersifat
student centered daripada teacher centered sehingga peserta didik lebih banyak berperan sebagai
fasilitator dan teman (partner).

Anda mungkin juga menyukai