Ada 4 Konsep yang saya temukan dari membaca pemaparan bahan ajar pada artikel
jurnal 1 yang berjudul TEORI BELAJAR MENURUT ALIRAN PSIKOLOGI
HUMANISTIK DAN IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN :
- Arthur Combs: Menganggap bahwa belajar terjadi saat memiliki arti bagi individu.
Guru harus memahami persepsi dan pandangan peserta didik, serta menghubungkan
materi pelajaran dengan kehidupan mereka. Perilaku buruk dapat disebabkan oleh
ketidakmampuan memperoleh kepuasan atau arti dari pembelajaran.
Aplikasi Teori Belajar Humanistik berfokus pada pengaruh spiritual dan motivasional
dalam proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan
motivasi dan kesadaran akan makna belajar kepada peserta didik. Mereka memfasilitasi
pengalaman belajar dan mendampingi peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Peserta didik memiliki peran sentral sebagai pelaku utama yang memberi
makna pada pengalaman belajarnya sendiri. Tujuan utamanya adalah agar peserta didik
memahami dan mengembangkan potensi diri secara positif sambil mengurangi potensi
negatif.
1.4 Penerapan Teori Belajar Humanistik memiliki implikasi yang menekankan pada
aspek spiritual dan motivasional dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam
pendekatan ini adalah sebagai fasilitator bagi peserta didik, memberikan motivasi dan
kesadaran akan makna belajar dalam kehidupan mereka. Guru juga memfasilitasi
pengalaman belajar peserta didik dan mendampingi mereka dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Peserta didik memiliki peran sentral sebagai pusat pembelajaran yang memberi makna
pada pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan peserta didik dapat memahami potensi
diri, mengembangkan potensi secara positif, dan mengurangi potensi diri yang bersifat
negatif. Meskipun demikian, guru-guru cenderung berpendapat bahwa pendidikan
melibatkan pewarisan kebudayaan, tanggung jawab sosial, dan materi pembelajaran
khusus, yang tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada peserta didik.
Dalam realitas sosial, peserta didik dihadapkan pada beragam tantangan dan harapan
dalam mengembangkan potensi diri mereka. Bahan ajar yang mengaplikasikan teori
humanistik dapat membantu peserta didik untuk mengenal dan mengoptimalkan
potensi mereka dalam konteks kehidupan sehari-hari. Misalnya, bahan ajar dapat
mengajarkan strategi pengelolaan emosi untuk mengatasi stres atau memberikan
panduan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat-bakat individu.
Kontekstualisasi teori ini dengan realitas sosial memungkinkan peserta didik untuk
melihat relevansi dan penerapan langsung dari konsep-konsep dalam pembelajaran
mereka. Hal ini membantu mereka menghubungkan pembelajaran dengan
pengalaman nyata dan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam kehidupan
mereka di masyarakat