Kelas : A
2023
beberapa jenis model belajar yang tergolong ke dalam rumpun model belajar,
seperti behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, humanisme, dan teori
belajar sosial.
1. Behaviorisme
Penekanan pada penguatan positif dan penghukuman negatif dalam
pembelajaran.
Penekanan pada pengukuran kuantitatif dalam mengevaluasi hasil
belajar.
Penggunaan penguatan positif dalam membentuk perilaku yang
diinginkan.
1. Kognitivisme
Pusat perhatian pada struktur kognitif dan bagaimana peserta didik
memproses informasi.
Penekanan pada pembelajaran aktif, di mana peserta didik diharapkan
untuk berpikir dan membuat hubungan antara pengetahuan yang baru
dan yang sudah dimiliki.
Penggunaan teknik seperti penyelesaian masalah dan latihan untuk
meningkatkan pemahaman dan memori peserta didik.
1. Konstruktivisme
Peserta didik dipandang sebagai konstruktor aktif dalam proses
pembelajaran.
Penekanan pada pembelajaran yang diharapkan pada peserta didik dan
pengetahuan yang dibangun dari pengalaman langsung.
Menggunakan diskusi, tugas-tugas kolaboratif, dan refleksi untuk
membangun pemahaman yang bermakna.
1. Humanisme
Penekanan pada pengembangan diri dan pengalaman belajar yang
berarti.
Fokus pada peserta didik sebagai individu yang unik dengan potensi
yang unik.
Menggunakan pendekatan yang menyeluruh untuk belajar yang
mencakup aspek fisik, sosial, dan psikologis.
1. Belajar Teori Sosial:
Penekanan pada peran lingkungan dalam membentuk perilaku.
Menggunakan pengamatan, penguatan sosial, dan pemodelan untuk
membentuk perilaku yang diinginkan.
Menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran.
Behaviorisme:
Dalam pembelajaran matematika, seorang guru dapat memberikan hadiah
kepada siswa yang berhasil menyelesaikan soal-soal matematika dengan benar,
sedangkan siswa yang gagal akan diberikan hukuman seperti tugas tambahan.
Pendekatan behaviorisme ini merupakan tekanan pada penggunaan penguatan
positif dan negatif sebagai cara untuk membentuk perilaku siswa.
Kognitivisme
Konstruktivisme
Dalam pembelajaran sains, seorang guru dapat memberikan tugas pada siswa
untuk melakukan percobaan di laboratorium dan mencatat hasilnya. Siswa
kemudian diminta untuk berdiskusi dalam kelompok dan mengembangkan
pemahaman mereka sendiri tentang hasil yang telah mereka peroleh. Pendekatan
konstruktivisme menekankan pada peran aktif siswa dalam mengonstruksi
pemahaman mereka tentang dunia.
Humanisme
Dalam pembelajaran seni, seorang guru dapat memberikan tugas kepada siswa
untuk menciptakan karya seni mereka sendiri, mengembangkan kreativitas dan
kemampuan mereka. Pendekatan humanisme tekanan pada penghargaan dan
pengakuan atas kemampuan dan potensi siswa sebagai individu.
Respon Siswa yang Berbeda: Tidak semua siswa memiliki kemampuan belajar
yang sama. Beberapa siswa mungkin lebih cepat memahami materi, sedangkan
yang lain membutuhkan lebih banyak waktu. Oleh karena itu, guru harus dapat
mempertimbangkan respon siswa yang berbeda dan menyesuaikan metode
pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Penilaian yang Tepat: Penilaian yang tepat menjadi kunci dalam mengetahui
sejauh mana siswa telah memahami materi yang diajarkan. Namun, bentuk
determinasi dan metode penilaian yang sesuai dengan model pembelajaran yang
diterapkan dapat menjadi tantangan tersendiri.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi para pengajar untuk terus belajar
dan mengembangkan kemampuan mereka dalam merancang pengalaman belajar
yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, kerjasama dengan rekan
guru, siswa, dan pihak terkait lainnya juga penting untuk memastikan
keberhasilan dalam penerapan model pembelajaran.