Anda di halaman 1dari 8

Materi Rumpun Model Belajar

Nama : Maya V Solissa

Kelas : A

Program studi pendidikan guru sekolah dasar

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas Pattimura Ambon

2023

Pengertian Rumpun Model Belajar


Rumpun model belajar adalah sekelompok model belajar yang berbagi beberapa
fitur yang sama. Rumpun ini mencakup beberapa model pembelajaran yang telah
berkembang selama bertahun-tahun. Model-model pembelajaran dalam rumpun
ini sering dipelajari dalam konteks pendidikan, psikologi, dan ilmu kognitif.
Beberapa contoh model belajar dalam rumpun ini antara lain model belajar
behavioristik, kognitif, konstruktivis, dan sosial-konstruktivis.
Definisi rumpun model belajar dapat didefinisikan sebagai sekelompok model
belajar yang berbagi karakteristik umum, termasuk teori, metode, dan strategi
pembelajaran. Model-model pembelajaran dalam rumpun ini bertujuan untuk
memahami dan meningkatkan proses pembelajaran .

Jenis-jenis Model Belajar

beberapa jenis model belajar yang tergolong ke dalam rumpun model belajar,
seperti behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, humanisme, dan teori
belajar sosial.

Karakteristik Model Belajar

karakteristik umum dari beberapa jenis model pembelajaran secara singkat:

 Model Belajar Behaviorisme


1. Menekankan pada pengaruh lingkungan dalam pembentukan perilaku
individu
2. perilaku dapat diperkuat atau dihukum untuk membentuk kebiasaan
dan memperkuat atau mengurangi perilaku yang tidak diinginkan
3. Menggunakan metode pembelajaran drill and practice, reward and
punishment, shaping, dan chaining.
 Model Belajar Kognitif
1. Menekankan pada pengolahan informasi dalam otak individu
2. Proses belajar melibatkan pemahaman, pengolahan, dan pengingatan
informasi
3. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain pembelajaran
berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran
kooperatif.
 Model Belajar Konstruksivis
1. Menekankan pada pembentukan pengetahuan melalui konstruksi
pemahaman dan makna baru berdasarkan pengalaman individu
2. Siswa menjadi pusat pembelajaran dan membangun pengetahuan
mereka melalui eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan
3. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran
berbasis inkuiri.
 Model Belajar Humanistik
1. Menekankan pada pemenuhan kebutuhan dasar individu, seperti
kebutuhan akan pengakuan, rasa percaya diri, dan otonomi
2. Fokus pada pengembangan diri siswa dan himbauan potensi penuh
mereka
3. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain pembelajaran
reflektif, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berbasis proyek.
 Model Belajar Koneksionisme
1. Menekankan pada pengaruh hubungan antara informasi dalam
pembentukan pengetahuan
2. Proses belajar melibatkan koneksi antara konsep atau informasi yang
sudah ada dengan konsep atau informasi baru
3. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain pembelajaran
berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran
berbasis simulasi.
 Teori Sosial-Konstruktivisme:
1. Menekankan pada proses sosial dan konstruksivis dalam membangun
pengetahuan individu.
2. Mengasumsikan bahwa pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial
dengan lingkungan dan orang lain.
3. Fokus pada peran penting kolaborasi dan diskusi dalam pembentukan
pengetahuan.
4. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran kooperatif, dan diskusi kelompok.
Kelebihan dan kekurangan model belajar

kelebihan dan kekurangan dari model belajar secara singkat:

 Model Belajar Behaviorisme


Kelebihan: Memiliki tujuan yang jelas dan metode yang terstruktur,
membuat pembelajaran lebih mudah dipahami dan terukur.
Kekurangan: Cenderung mengabaikan aspek kognitif dan psikologis
individu, hanya fokus pada perilaku yang teramati.
 Model Belajar Kognitivisme:
Kelebihan: Menekankan pada pengolahan informasi dan pemahaman
konsep, membuat pembelajaran lebih kompleks dan mendalam.
Kekurangan: Kurang mempertimbangkan aspek sosial dan emosional
individu, hanya fokus pada aspek kognitif.
 Belajar Teori Sosial-Konstruktivisme:
 Kelebihan: Menekankan pada interaksi sosial dan kolaborasi,
mempromosikan pembelajaran yang lebih kaya dan bervariasi.
 Kekurangan: Memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup untuk
membentuk interaksi sosial yang baik.

Implikasi model belajar dalam pembelajaran

1. Behaviorisme
 Penekanan pada penguatan positif dan penghukuman negatif dalam
pembelajaran.
 Penekanan pada pengukuran kuantitatif dalam mengevaluasi hasil
belajar.
 Penggunaan penguatan positif dalam membentuk perilaku yang
diinginkan.
1. Kognitivisme
 Pusat perhatian pada struktur kognitif dan bagaimana peserta didik
memproses informasi.
 Penekanan pada pembelajaran aktif, di mana peserta didik diharapkan
untuk berpikir dan membuat hubungan antara pengetahuan yang baru
dan yang sudah dimiliki.
 Penggunaan teknik seperti penyelesaian masalah dan latihan untuk
meningkatkan pemahaman dan memori peserta didik.
1. Konstruktivisme
 Peserta didik dipandang sebagai konstruktor aktif dalam proses
pembelajaran.
 Penekanan pada pembelajaran yang diharapkan pada peserta didik dan
pengetahuan yang dibangun dari pengalaman langsung.
 Menggunakan diskusi, tugas-tugas kolaboratif, dan refleksi untuk
membangun pemahaman yang bermakna.
1. Humanisme
 Penekanan pada pengembangan diri dan pengalaman belajar yang
berarti.
 Fokus pada peserta didik sebagai individu yang unik dengan potensi
yang unik.
 Menggunakan pendekatan yang menyeluruh untuk belajar yang
mencakup aspek fisik, sosial, dan psikologis.
1. Belajar Teori Sosial:
 Penekanan pada peran lingkungan dalam membentuk perilaku.
 Menggunakan pengamatan, penguatan sosial, dan pemodelan untuk
membentuk perilaku yang diinginkan.
 Menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran.

Implikasi dari masing-masing model pembelajaran dapat membantu guru dalam


memilih pendekatan yang tepat dan mengembangkan strategi pembelajaran yang
efektif dan bervariasi.

Contoh penerapan model belajar

 Behaviorisme:
Dalam pembelajaran matematika, seorang guru dapat memberikan hadiah
kepada siswa yang berhasil menyelesaikan soal-soal matematika dengan benar,
sedangkan siswa yang gagal akan diberikan hukuman seperti tugas tambahan.
Pendekatan behaviorisme ini merupakan tekanan pada penggunaan penguatan
positif dan negatif sebagai cara untuk membentuk perilaku siswa.

 Kognitivisme

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, seorang guru dapat memberikan materi


dalam bentuk penyajian dan menyuruh siswa untuk membaca teks dan
menyembunyikan maknanya sendiri. Pendekatan kognitivisme ini menekankan
pada peran penting dari kognisi dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.

 Konstruktivisme

Dalam pembelajaran sains, seorang guru dapat memberikan tugas pada siswa
untuk melakukan percobaan di laboratorium dan mencatat hasilnya. Siswa
kemudian diminta untuk berdiskusi dalam kelompok dan mengembangkan
pemahaman mereka sendiri tentang hasil yang telah mereka peroleh. Pendekatan
konstruktivisme menekankan pada peran aktif siswa dalam mengonstruksi
pemahaman mereka tentang dunia.

 Humanisme

Dalam pembelajaran seni, seorang guru dapat memberikan tugas kepada siswa
untuk menciptakan karya seni mereka sendiri, mengembangkan kreativitas dan
kemampuan mereka. Pendekatan humanisme tekanan pada penghargaan dan
pengakuan atas kemampuan dan potensi siswa sebagai individu.

 Belajar Teori Sosial


pembelajaran Guru memberikan proyek sosial kepada siswa yang menunjukkan
kontribusi positif mereka dalam masyarakat. Proyek seperti ini membantu siswa
mengembangkan keterampilan sosial, tanggung jawab sosial, dan empati yang
sesuai dengan teori belajar sosial.

Tantangan dalam Penerapan Model Belajar

Penerapan model belajar dalam dunia pendidikan memang memiliki banyak


manfaat dan keuntungan, tetapi tidak lepas dari tantangan dan hambatan.
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan model
pembelajaran diantaranya:

Keterbatasan Sumber Daya: Salah satu tantangan dalam penerapan model


pembelajaran adalah keterbatasan sumber daya seperti dana, fasilitas, dan
tenaga pengajar yang berkualitas. Keterbatasan sumber daya ini bisa menjadi
penghambat dalam memberikan pengalaman belajar yang optimal kepada siswa.

Respon Siswa yang Berbeda: Tidak semua siswa memiliki kemampuan belajar
yang sama. Beberapa siswa mungkin lebih cepat memahami materi, sedangkan
yang lain membutuhkan lebih banyak waktu. Oleh karena itu, guru harus dapat
mempertimbangkan respon siswa yang berbeda dan menyesuaikan metode
pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.

Kurikulum Tuntutan: Beberapa kurikulum mengharuskan siswa untuk


mempelajari sejumlah materi dan keterampilan dalam waktu yang singkat. Hal ini
dapat membuat guru merasa tergesa-gesa dan mengabaikan beberapa aspek
penting dalam pembelajaran.
Keterbatasan Waktu: Waktu yang terbatas dalam setiap pertemuan dapat
menjadi tantangan bagi guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif
dan menarik.

Penilaian yang Tepat: Penilaian yang tepat menjadi kunci dalam mengetahui
sejauh mana siswa telah memahami materi yang diajarkan. Namun, bentuk
determinasi dan metode penilaian yang sesuai dengan model pembelajaran yang
diterapkan dapat menjadi tantangan tersendiri.

Teknologi: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat memberikan banyak


manfaat, namun juga dapat menjadi tantangan dalam hal ketersediaan,
keterampilan, dan aksesibilitas.

Perubahan Paradigma: Penerapan model pembelajaran yang berbeda dengan


yang biasa dilakukan di masa lalu dapat memerlukan perubahan paradigma bagi
guru dan siswa. Hal ini dapat memerlukan waktu dan usaha yang lebih dalam
memahami dan mengimplementasikan model-model pembelajaran yang baru.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi para pengajar untuk terus belajar
dan mengembangkan kemampuan mereka dalam merancang pengalaman belajar
yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, kerjasama dengan rekan
guru, siswa, dan pihak terkait lainnya juga penting untuk memastikan
keberhasilan dalam penerapan model pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai