Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Dosen : Yuyun Dwi Haryanti, M. Pd

Disusun Oleh :

NAMA : RESTI JUWITA

NIM : 857530065

PROGRAM STUDI PGSD S1


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
SOAL LATIHAN 1

1. Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu muncul atas 3 landasan
filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. John Dewey, Jean
Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya.
Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan
pembelajaran.

2. Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam pembelajaran
terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa merupakan pusat dalam proses
pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di
sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik
mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di
kelas masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah. Bagaimanakah kedua guru
ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik keterampilan menjelaskan
dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua
keterampilan tersebut.

3. Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk


mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan sementara
pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya dengan Learning from home
(Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih salah
satu subtema, jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang mampu
dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua). Pertimbangkan Satuan
Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam penggunaan media sebagai
bagian integral dalam pembelajaran.
JAWABAN SOAL LATIHAN 1 NO.1

Landasan filosofis dari pembelajaran terpadu mencakup progresivisme, konstruktivisme, dan


humanisme, yang secara bersama-sama membentuk dasar-dasar pemikiran dan praktik
pembelajaran terpadu. Berikut benang merah dari ketiga landasan filosofis yang mendorong
lahirnya pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut:

1. Progresivisme (John Dewey):

- Progresivisme menekankan pentingnya pengalaman sebagai basis pembelajaran. John


Dewey berpendapat bahwa pengalaman adalah kunci untuk mengembangkan
pemahaman Ide utamanya adalah bahwa siswa belajar lebih baik melalui pengalaman
langsung daripada hanya menerima informasi dari guru dan juga Fokus pada
pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.

- Keterkaitan dengan Pembelajaran Terpadu yaitu Progresivisme menekankan pada


pengalaman langsung dan aktifitas belajar yang bermakna bagi siswa.Keterlibatan aktif
siswa dalam eksplorasi, eksperimen, dan pengalaman langsung menjadi fokus
utama.Dalam kegiatan pembelajaran terpadu, siswa diarahkan untuk memahami
konsep-konsep secara menyeluruh melalui proyek-proyek atau tugas-tugas yang
melibatkan berbagai mata pelajaran.Pembelajaran terpadu mendorong siswa untuk
berpikir kritis, bekerja sama, dan memecahkan masalah, sesuai dengan prinsip-prinsip
progresivisme.

2. Konstruktivisme (Jean Piaget dan Lev Vygotsky):

- Konstruktivisme menekankan peran aktif siswa dalam pembelajaran, di mana mereka


membangun pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan materi pembelajaran.
Konstruktivisme juga menekankan bahwa pembelajaran adalah hasil dari konstruksi
pengetahuan oleh siswa melalui pengalaman langsung dan refleksi pribadi.

- keterkaitan dengan pembelajaran terpadu yaitu Konstruktivisme menekankan bahwa


pembelajaran adalah proses konstruksi pengetahuan oleh individu berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.Kegiatan pembelajaran terpadu
memungkinkan siswa membuat koneksi antara berbagai konsep dan pengetahuan dari
berbagai mata pelajaran.Siswa diberi kesempatan untuk membangun pemahaman
mereka sendiri melalui interaksi dengan berbagai sumber informasi dan pengalaman
praktis.Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam membangun
pemahaman yang kohesif dan terintegrasi.
3. Humanisme (William James):

- Humanisme menyoroti aspek psikologis dan emosional siswa. William James


menekankan peran penting motivasi dan emosi dalam pembelajaran. Pembelajaran
terpadu dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan relevan
bagi siswa, sehingga mereka merasa lebih terlibat dan termotivasi. Pembelajaran
berpusat pada kebutuhan, minat, dan perkembangan siswa.

- Keterkaitan dengan pembelajaran terpadu yaitu Humanisme menekankan pada


pengembangan pribadi dan potensi individu.Kegiatan pembelajaran terpadu berfokus
pada pengembangan keterampilan hidup, pemecahan masalah, pemberdayaan dan
menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial dan
kolaborasi,.Memperhatikan aspek kehidupan siswa di luar sekolah, serta mengaitkannya
dengan pembelajaran di dalam kelas.

Dari penjelasan diatas maka dihasilkan kesimpulan keterkaitan secara keseluruhan


sebagai berikut :

 Kegiatan pembelajaran terpadu mengintegrasikan prinsip-prinsip progresivisme,


konstruktivisme, dan humanisme untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang
lebih kaya dan bermakna.
 Siswa tidak hanya memahami fakta-fakta, tetapi mereka juga mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, kemampuan problem-solving, dan pemahaman yang
mendalam tentang hubungan antarbidang studi.
 Fokus pada pengalaman aktif, konstruksi pengetahuan, dan perkembangan pribadi
mendukung tujuan pendidikan holistik yang lebih luas.

Dengan menggabungkan ketiga Landasan tersebut, pembelajaran terpadu menciptakan


lingkungan di mana siswa dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam, memotivasi diri
mereka sendiri, dan secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, seiring dengan konsep-
konsep yang diperjuangkan oleh tokoh tersebut.
JAWABAN SOAL LATIHAN 1 NO.2

Kedua guru ini memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri, mereka dapat saling bekerjasama
dapat saling berkolaborasi dengan memanfaatkan keahlian masing-masing dalam meningkatkan
keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikut adalah beberapa
contoh implementasi untuk keterampilan tersebut:

1. Guru A (Pendidik Muda):

- Penguasaan Teori: Guru A dapat membagikan pengetahuannya tentang teori


pengajaran kepada Guru B, membantu Guru B memahami prinsip-prinsip dan
konsep dasar di balik pembelajaran terpadu.

- Inovasi: Guru A dapat membantu mengenalkan pendekatan baru dan metode


pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan terpadu kepada Guru B.

2. Guru B (Pendidik Senior):

- Pengalaman Praktis: Guru B dapat berbagi pengalaman nyata dalam menghadapi


tantangan dan sukses selama bertahun-tahun mengajar. Ini dapat memberikan
perspektif yang berharga kepada Guru A.

- Keterampilan Kelas: Guru B dapat membimbing Guru A dalam hal manajemen


kelas, mengelola tingkat keaktifan siswa, dan mengatasi situasi yang muncul di
kelas.

Contoh implementasi keterampilan menjelaskan dan bertanya:

A. Keterampilan Menjelaskan:

1. Kolaborasi Perencanaan Pelajaran:


o Guru A dapat memberikan wawasan teoritis dan konsep-konsep baru dalam
perencanaan pelajaran.
o Guru B, berdasarkan pengalamannya, dapat memberikan contoh aplikatif dan
strategi pengajaran yang efektif.

2. Pengamatan dan Feedback:


o Guru A dapat mengamati pelaksanaan Guru B dalam mengajar dan memberikan
umpan balik konstruktif untuk meningkatkan kemampuan implementasi.
o Guru B bisa memberikan saran berdasarkan pengalamannya untuk meningkatkan
kejelasan dan daya tarik presentasi Guru A.

3. Pertukaran Materi dan Metode:


o Guru A dan B dapat saling bertukar materi pelajaran dan metode pengajaran.
o Guru A bisa memanfaatkan pengalaman Guru B untuk memperkaya materi ajar
dengan contoh dan kasus nyata.
B. Keterampilan Bertanya:

1. Pelatihan Bertanya yang Efektif:


o Guru A, yang memahami teori pengajaran, dapat menyelenggarakan sesi pelatihan
tentang cara-cara bertanya yang merangsang pikiran dan kritis.
o Guru B dapat memberikan contoh situasional dari pengalamannya yang
menunjukkan keberhasilan menggunakan pertanyaan yang tepat.

2. Diskusi Kolaboratif:
o Guru A dan B dapat merencanakan sesi diskusi di kelas yang melibatkan
pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan pemikiran mendalam dan pengaplikasian
konsep.
o Mereka bisa saling mendukung untuk memastikan pertanyaan mendorong
pemahaman yang lebih baik.

3. Refleksi Bersama:
o Setelah setiap pelajaran, Guru A dan B dapat duduk bersama untuk merefleksikan
pertanyaan apa yang efektif dan mana yang perlu disempurnakan.
o Proses ini memungkinkan keduanya untuk belajar satu sama lain dan terus
meningkatkan keterampilan bertanya mereka.

Dengan melakukan kolaborasi seperti ini, Guru A dan Guru B dapat saling melengkapi kelebihan
dan kekurangan masing-masing, juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang seimbang antara
teori dan pengalaman.
JAWABAN SOAL LATIHAN 1 NO.3

Satuan Pembelajaran Terpadu : Menjaga Kesehatan di Masa Pandemi

Subtema : Covid-19 dan Cara Menjaga Kesehatan

Kelas : Sekolah Dasar (SD) - Kelas 4

A. Kegiatan Pembelajaran:

1. Pendahuluan

a. Diskusi singkat mengenai Covid-19 dan pentingnya menjaga kesehatan.

b. Menyajikan video animasi singkat tentang virus dan cara penularannya.

2. Materi Pembelajaran

a. Modul Pembelajaran Online: - Materi pengetahuan tentang Covid-19 dan cara


penularannya. - Langkah-langkah mencuci tangan yang benar. - Pentingnya menggunakan
masker dan cara pemakaiannya.

b. Eksperimen Sederhana: - Siswa melakukan eksperimen sederhana tentang pentingnya


mencuci tangan dengan benar. - Membuat masker dari bahan-bahan yang mudah ditemukan
di rumah.

c. Kegiatan Kreatif: - Membuat poster edukasi tentang Covid-19 dan cara menjaga
kesehatan. - Menulis cerita pendek tentang pengalaman menjalani pembelajaran dari rumah
selama pandemi.

3. Kolaborasi dengan Orang Tua

a. Tugas Keluarga: - Orang tua bersama dengan siswa menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat di rumah. - Diskusi keluarga tentang langkah-langkah pencegahan Covid-19.

b. Wawancara Virtual: - Siswa mewawancarai orang tua atau anggota keluarga yang
berprofesi di bidang kesehatan atau memiliki pengetahuan tentang Covid-19.
B. Evaluasi (Penilaian):

1. Ujian Mandiri Online:

 Soal pilihan ganda dan esai mengenai materi Covid-19 dan cara menjaga kesehatan.
 Siswa diharapkan menggunakan pengetahuan yang didapat dari modul online.

2. Presentasi Proyek:

 Siswa mempresentasikan hasil eksperimen dan poster edukasi mereka.


 Menjelaskan pengalaman selama pembelajaran dari rumah dan tindakan yang mereka
ambil untuk menjaga kesehatan.

3. Portofolio:

 Kumpulan hasil karya, termasuk foto lingkungan` bersih di rumah dan cerita pendek
yang ditulis siswa.

C. Variasi Media:

1. Video Konferensi:

 Sesi tanya jawab dengan ahli kesehatan melalui video konferensi.


 Presentasi proyek secara virtual.

2. Aplikasi Pembelajaran Interaktif:

 Penggunaan aplikasi interaktif untuk pengayaan pengetahuan siswa.


 Aplikasi pembuat poster untuk menciptakan materi visual.

3. Kanal Media Sosial Kelas:

 Siswa berbagi hasil karya mereka melalui kanal media sosial kelas.
 Diskusi dan interaksi melalui platform media sosial dengan guru dan teman sekelas.

D. Catatan Penting:

 Guru dapat memberikan dukungan melalui forum diskusi online.


 Komunikasi reguler dengan orang tua melalui pesan teks atau email.
 Evaluasi dilakukan secara formatif untuk memberikan umpan balik secara berkala.
 Materi dan kegiatan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa.

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman yang baik tentang Covid-19
dan cara menjaga kesehatan tetapi juga mengembangkan keterampilan kolaboratif dan kreatif
melalui berbagai kegiatan pembelajaran. Variasi media diharapkan dapat membuat pembelajaran
lebih menarik dan relevan untuk siswa di era digital.

Anda mungkin juga menyukai