Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

MATA KULIAH METODE PENELITIAN

Dosen : Wahyu Budi Nugroho, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

NAMA : RESTI JUWITA

NIM : 857530065

PROGRAM STUDI PGSD S1


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
Artikel I

Judul : Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Perilaku Bullying

1. Identifikasi masalah

Dari hasil studi yang disampaikan, beberapa identifikasi masalah dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perilaku Bullying di SMA Taruna Andhiga:


o Masalah: Adanya kecenderungan perilaku bullying di SMA Taruna Andhiga.
o Dampak: Mungkin terjadi ketidaknyamanan, gangguan psikologis, dan dampak
negatif lainnya bagi peserta didik yang menjadi korban bullying.
2. Dukungan Sosial dan Perilaku Bullying:
o Masalah: Adanya hubungan antara dukungan sosial teman dan perilaku bullying.
o Dampak: Peserta didik yang kurang mendapat dukungan sosial cenderung berisiko
berperilaku bullying. Ini bisa menciptakan lingkungan sekolah yang tidak kondusif
dan mengarah pada ketidakamanan.
3. Kurangnya Dukungan Sosial:
o Masalah: Peserta didik di SMA Taruna Andhiga lebih berisiko berperilaku
bullying karena kurangnya dukungan sosial.
o Dampak: Potensi peningkatan perilaku bullying jika tidak ada upaya untuk
meningkatkan dukungan sosial di lingkungan sekolah.
4. Perlunya Peningkatan Program Anti Bullying:
o Masalah: Kekurangan atau kurangnya efektivitas program anti-bullying di
sekolah.
o Dampak: Perlu ada perbaikan dalam pendekatan sekolah terhadap pencegahan dan
penanganan bullying agar lebih efektif dan mendukung peserta didik.
5. Kajian Lebih Mendalam:
o Masalah: Kurangnya kajian mendalam tentang perilaku bullying dengan
melibatkan variabel lain, seperti lingkungan pendidikan di rumah dan konsep diri.
o Dampak: Pemahaman terbatas tentang faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
perilaku bullying, sehingga pengembangan solusi yang holistik dapat terhambat.
6. Kurangnya Lingkungan Sekolah yang Mendukung:
o Masalah: Lingkungan sekolah yang mungkin tidak mendukung keberhasilan
sosialisasi positif dan pencegahan bullying.
o Dampak: Perlu adanya usaha untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih
positif, inklusif, dan aman bagi semua peserta didik.

Identifikasi masalah ini dapat menjadi dasar untuk merumuskan rekomendasi dan tindakan yang
lebih spesifik guna meningkatkan kondisi lingkungan sekolah dan mencegah perilaku bullying.

2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari artikel di atas mungkin dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Menilai Dukungan Sosial dan Perilaku Peserta Didik:


o Menganalisis tingkat dukungan sosial yang diterima oleh peserta didik di SMA
Taruna Andhiga.
o Menilai apakah peserta didik cenderung memberikan dukungan positif atau negatif
kepada sesama.
2. Menyelidiki Perilaku Bullying di SMA Taruna Andhiga:
o Menentukan sejauh mana peserta didik di SMA Taruna Andhiga terlibat dalam
perilaku bullying.
o Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau berkaitan dengan
perilaku bullying di lingkungan sekolah.
3. Mengkaji Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Perilaku Bullying:
o Menentukan apakah ada korelasi antara tingkat dukungan sosial yang diterima
peserta didik dan kecenderungan mereka untuk berperilaku bullying.
4. Menilai Risiko Berperilaku Bullying Berdasarkan Dukungan Sosial:
o Mengidentifikasi risiko peserta didik di SMA Taruna Andhiga untuk berperilaku
bullying, terkait dengan tingkat dukungan sosial yang mereka terima.
5. Memberikan Rekomendasi untuk Meningkatkan Lingkungan Sekolah:
o Memberikan saran dan rekomendasi untuk membangun lingkungan sekolah yang
mendukung hubungan sosial yang positif dan mengurangi kecenderungan perilaku
bullying.
6. Mengembangkan Program Anti-Bullying:
o Menganalisis kebutuhan untuk meningkatkan program anti-bullying di SMA
Taruna Andhiga dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
7. Mendorong Kajian Lebih Mendalam tentang Bullying:
o Menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut dengan memperluas variabel-
variabel yang dipertimbangkan, seperti lingkungan pendidikan di rumah dan
konsep diri peserta didik.

Tujuan-tujuan tersebut mencerminkan upaya untuk memahami, mengevaluasi, dan memberikan


solusi terkait dengan masalah perilaku sosial, terutama perilaku bullying, di lingkungan SMA
Taruna Andhiga.

3. Sumber Pustaka Primer


1. Artikel yang berjudul “Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Perilaku Bullying”
2. Hasil laporan penelitian yang ditulis langsung oleh peneliti diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: 1) Peserta didik di SMA Taruna Andhiga lebih banyak yang memberikan
dukungan secara positif dibandingkan yang negatif; 2) Peserta didik di SMA Taruna
Andhiga rmempunyai kecenderungan berperilaku bullying dibandingkan yang tidak
berperilaku bullying; 3) Terdapat hubungan antara dukungan sosial teman dengan perilaku
bullying; 4) Peserta didk SMA Taruna Andhiga beresiko berperilaku bullying
dibandingkan yang tidak mendapat dukungan sosial.Atas dasar hasil kesimpulan tersebut,
terdapat beberapa hal yang dapat disarankan yaitu: 1) Membangun lingkungan sekolah
dimana peserta didik dapat bersosialisasi dengan teman-teman di sekitar sekolah, agar
memiliki relasi hubungan pertemanan yang baik dan terhindar dari perilaku bullying, serta
lebih memilih kegiatan-kegiatan positif, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah;
2) Sekolah perlu meningkatkan program anti bullying yang tepat bagi peserta didik; dan3)
Diperlukan kajian lebih mendalam tentang perilaku bullyingdengan menggunakan
variabel lain, seperti lingkungan pendidikan di rumah, konsep diri.
4. Sumber Pustaka Sekunder
Afroz, J. S. H. (2015). Bullying in elementary schools: Its Causes and Effects on
Students.Journalof Education and Practice, 5(1).P.43-
56.https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1079521.pdf.

Aisyiah, Y. (2017).Hubungandukungan sosial teman sebaya dengan problem solving


siswaSMP. Jurnal Al-Qalb, Vol. 9, No. 2. p118-126, DOI:
https://doi.org/10.15548/alqalb.v8i2.876.
Amalia, E., et al. (2019). Skrining dan edukasi pencegahan bullying pada peserta didik SMA
negeri diKota Mataram. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, Vol. 2, No.1, p30-35.
DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.245.

Baron, R.A.& Byrne. (2005). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.

Dara, A.G., et al. (2018). Pengaruh kelompok teman sebaya(Peer Group) terhadap perilaku
bullying siswa di sekolah. Jurnal Sosietas, 5(1). p1-4. DOI: https://doi.org/10.17509/
bsosietas.v5i1.1512.

Darmawan, D. (2017). Bullyingphenomena in school setting. Jurnal Kependidikan, 1(2).p164-


175. DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v1i2.9713.
Wahyu & Okti -Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying145Jurnal
Pendidikan, Volume21, Nomor 2, September 2020, 133-147

Darmayanti, K. K. H., Kurniawati, F., & Situmorang, D. D. B. (2019). Bullying di sekolah:


Pengertian, dampak, pembagian dan cara menanggulanginya. Pedagogia:Jurnal Ilmu
Pendidikan,17(1), 55-66. DOI:10.17509/pdgia.v17i1.13980.

Desmita. (2010). Psikologi perkembangan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

Febri, F. & Nuristighfari, M.K. (2014).Kelekatan aman, religiusitas, dan kematangan emosi
pada remaja.Jurnal Psikologi Integratif, 2 (1).p22-29. DOI:https://doi.org/10.14421/jpsi.2014.

Fenti, D.F. & Siti N. (2019). Hubungan sikap dengan pengalaman(Bullying)pada peserta didik
SMKN2 Kota Bogor.Hearty, 7(1). p1-8. DOI: http://dx.doi.org/10.32832/hearty.v7i1.2298.

Heryana, M.I. (2019). Fenomena bullying antar siswa. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Indonesia, 4(1), p.25–29. DOI: 10.26737/jpipsi.v4i1.1237.

Hidayat, A. A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta:
Salemba Medika.Indri, E., & Layyinah, L.(2016). Effect of sosial competence and school stres
on bullying behavior in adolescent. Tazkiya, 4(1).P.1-10.DOI:10.15408/tazkiya.v4i1.10824.
Artikel II

Judul : Analisis Faktor-Faktor Kesiapan Kerja di Bidang Kuliner pada Siswa


Sekolah Menengah Kejuruan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan kutipan informasi yang diberikan, identifikasi masalah dari artikel tersebut dapat
dirinci sebagai berikut:

1. Kesiapan Kerja yang Cukup:


o Masalah: Artikel menyebutkan bahwa kesiapan kerja di bidang kuliner pada siswa
kelas XI SMK Negeri 4 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2020/2021 berada dalam
kategori "cukup". Namun, tanpa detail lebih lanjut, tidak jelas apa saja komponen
spesifik dari kesiapan kerja yang dinilai cukup atau belum cukup. Ini dapat
memunculkan pertanyaan tentang aspek-aspek tertentu yang perlu ditingkatkan
atau diperbaiki.
2. Variabel Faktor Kesiapan Kerja:
o Masalah: Artikel menyatakan bahwa faktor-faktor kesiapan kerja di bidang kuliner
terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Tidak dijelaskan dengan rinci
faktor-faktor apa yang termasuk dalam kategori internal dan eksternal. Oleh karena
itu, identifikasi faktor-faktor spesifik yang diukur dapat membantu pemahaman
yang lebih baik.
3. Indikator Kategori Cukup:
o Masalah: Kategori "cukup" bersifat relatif dan membutuhkan konteks lebih lanjut
untuk memahaminya. Tidak dijelaskan standar atau kriteria apa yang digunakan
untuk menilai kategori tersebut. Oleh karena itu, perlu klarifikasi mengenai
parameter atau ukuran yang digunakan dalam menentukan kategori kesiapan kerja.
4. Tidak Ada Analisis Mendalam:
o Masalah: Artikel tidak memberikan analisis mendalam terkait dengan hasil
penelitian. Tidak dijelaskan apa implikasi dari hasil tersebut, apakah ada temuan
menarik, atau rekomendasi untuk meningkatkan kesiapan kerja. Analisis yang lebih
mendalam dapat memberikan wawasan yang lebih baik.
5. Tahun Pelajaran Spesifik:
o Masalah: Artikel menyebutkan tahun pelajaran 2020/2021. Namun, tidak jelas
apakah ada faktor khusus yang terkait dengan tahun pelajaran tersebut yang dapat
mempengaruhi kesiapan kerja siswa.
6. Ketidakjelasan Metodologi:
o Masalah: Artikel tidak memberikan informasi tentang metode penelitian yang
digunakan. Tanpa informasi ini, pembaca sulit menilai validitas dan reliabilitas
penelitian. Keterangan lebih lanjut tentang metode penelitian dapat memberikan
konteks yang diperlukan.

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian yang diberikan, tujuan penelitian dari artikel tersebut dapat disimpulkan
sebagai berikut:

1. Menganalisis Faktor-Faktor Kesiapan Kerja di Bidang Kuliner: Penelitian ini


bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
kesiapan kerja siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Yogyakarta di
bidang kuliner.
2. Menilai Kesiapan Kerja Siswa: Tujuan lainnya adalah menilai tingkat kesiapan kerja
siswa kelas XI tersebut dalam konteks industri kuliner. Penilaian dilakukan melalui
penelitian terhadap variabel-variabel faktor internal dan eksternal yang berkontribusi pada
kesiapan kerja.
3. Memberikan Gambaran Kategori Kesiapan Kerja: Penelitian bertujuan untuk
memberikan gambaran kategori keseluruhan dari faktor-faktor kesiapan kerja yang
ditemukan. Pada kasus ini, kesimpulan menunjukkan bahwa kesiapan kerja berada dalam
kategori cukup, dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal.
4. Memberikan Kontribusi pada Peningkatan Kualitas Pendidikan: Melalui hasil
penelitian, tujuan mungkin juga termasuk memberikan kontribusi pada pemahaman
tentang bagaimana pendidikan di bidang kuliner dapat ditingkatkan untuk mempersiapkan
siswa dengan lebih baik dalam menghadapi dunia kerja.
5. Memberikan Informasi bagi Stakeholder: Tujuan lainnya mungkin adalah menyediakan
informasi yang berguna bagi berbagai pihak terkait, seperti sekolah, guru, orang tua siswa,
dan mungkin pihak industri kuliner. Informasi ini dapat digunakan untuk mengambil
keputusan dan tindakan yang mendukung peningkatan kesiapan kerja siswa.

Dengan demikian, tujuan penelitian dari artikel tersebut adalah untuk menyelidiki faktor-faktor
kesiapan kerja di bidang kuliner pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4
Yogyakarta, dengan fokus pada evaluasi variabel internal dan eksternal serta memberikan
gambaran umum kategori kesiapan kerja siswa.

3. Sumber Pustaka Primer


1. Artikel yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Kesiapan Kerja di Bidang Kuliner pada
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”
2. Hasil laporan penelitian yang ditulis langsung oleh peneliti diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: bahwa faktor-faktor kesiapan kerja di bidang kuliner pada siswa kelas XI Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 4 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2020/2021 dalam kategori
cukup.Variabel faktor-faktor kesiapan kerja di bidang kuliner memiliki dua indikator
yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal kategori cukup dan faktor
eksternal dalam kategori cukup

4. Sumber Pustaka Sekunder


Abuddin Nata.(2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media. Group.
Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
CNN Indonesia.(2021) Pengangguran di Indonesia 8,75 Juta Orang Per Februari 2021.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210505130811-92-638841/pengangguran-di-
indonesia-875-juta-orang-per-februari-2021.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Dewa Ketut Sukardi. (2013). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingandan Konseling di
Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Artikel III

Judul : Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya Dan


Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Siswa

1. Identifikasi Masalah

Dari hasil analisis data penelitian ini, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang menjadi fokus
penelitian:

1. Kondisi Lingkungan Keluarga:


o Masalah: Meskipun sebagian besar siswa memiliki lingkungan keluarga yang
cukup kondusif, namun tidak dijelaskan secara detail apa saja faktor-faktor yang
mendukung kondusifitas tersebut. Hal ini membuat sulit untuk merancang
intervensi atau rekomendasi yang lebih spesifik.
2. Interaksi Teman Sebaya:
o Masalah: Interaksi teman sebaya dianggap sedang, tetapi tidak dijabarkan secara
konkret. Apakah aspek-aspek tertentu dari interaksi ini yang perlu ditingkatkan?
Bagaimana interaksi ini dapat mempengaruhi kecerdasan emosional dan hasil
belajar?
3. Kecerdasan Emosional:
o Masalah: Meskipun kecerdasan emosional dianggap sedang, tidak dijelaskan
komponen-komponen kecerdasan emosional apa yang menjadi fokus. Apakah ada
aspek tertentu yang perlu diperkuat untuk meningkatkan hasil belajar?
4. Hasil Belajar Biologi:
o Masalah: Meskipun hasil belajar Biologi berada pada kategori sedang, belum
dijelaskan secara rinci faktor-faktor apa yang mungkin mempengaruhi hasil belajar
tersebut. Apakah ada hambatan spesifik atau kekuatan yang bisa ditingkatkan?
5. Hubungan Antara Variabel:
o Masalah: Hubungan antara lingkungan keluarga, interaksi teman sebaya,
kecerdasan emosional, dan hasil belajar Biologi dijelaskan secara umum.
Diperlukan analisis lebih lanjut untuk memahami aspek-aspek khusus yang
berkaitan dan mekanisme hubungan yang lebih mendalam.
6. Relevansi Praktis:
o Masalah: Meskipun diberikan saran-saran sebagai hasil kajian, belum dijelaskan
secara konkrit bagaimana rekomendasi tersebut dapat diimplementasikan dalam
konteks pembelajaran di sekolah.

Identifikasi masalah tersebut dapat menjadi dasar untuk merumuskan pertanyaan penelitian lebih
lanjut atau menyusun rekomendasi yang lebih spesifik untuk meningkatkan pemahaman dan
kinerja siswa.

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang disajikan, tujuan penelitian dari artikel tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Menilai Profil Siswa:


o Menganalisis profil siswa kelas XI IPA di SMA Negeri Kabupaten Bulukumba,
terutama dalam hal lingkungan keluarga, interaksi teman sebaya, kecerdasan
emosional, dan hasil belajar Biologi.
2. Mengetahui Hubungan Antar Variabel:
o Meneliti hubungan antara lingkungan keluarga, interaksi teman sebaya, dan
kecerdasan emosional dengan hasil belajar Biologi.
3. Menganalisis Hubungan Langsung dan Tidak Langsung:
o Menentukan apakah terdapat hubungan langsung antara lingkungan keluarga,
interaksi teman sebaya, dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar Biologi.
Selain itu, juga mengidentifikasi hubungan tidak langsung melalui faktor-faktor
seperti kecerdasan emosional.
4. Memberikan Rekomendasi Pendidikan:
o Memberikan rekomendasi untuk pendekatan pembelajaran yang dapat membantu
siswa meningkatkan hasil belajar mereka. Misalnya, memberikan informasi kepada
siswa mengenai faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dan bagaimana
mereka dapat mengembangkan faktor-faktor tersebut.
5. Memberikan Kontribusi ke Dunia Pendidikan:
o Memberikan kontribusi pengetahuan baru ke dalam dunia pendidikan dengan
menunjukkan hubungan antara faktor-faktor psikologis seperti lingkungan
keluarga, interaksi teman sebaya, dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar.
6. Menggali Hubungan Tidak Langsung:
o Mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan tidak langsung antara lingkungan
keluarga dan interaksi teman sebaya dengan hasil belajar Biologi melalui
kecerdasan emosional.
7. Memberikan Masukan kepada Guru:
o Memberikan masukan kepada guru untuk mempertimbangkan faktor-faktor
psikologis siswa dalam proses pembelajaran, bukan hanya fokus pada aspek
kognitif saja.

Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar Biologi siswa, sehingga dapat memberikan
panduan bagi perbaikan dan pengembangan pendekatan pembelajaran di tingkat SMA.

3. Sumber Pustaka Primer


1. Artikel yang berjudul “ Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya Dan
Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Siswa “
2. Hasil laporan penelitian yang ditulis langsung oleh peneliti diperoleh kesimpulan sebagai
berikut : (1) Sebagian besar siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Bulukumba,
memiliki lingkungan keluarga pada kategori cukup kondusif, interaksi teman sebaya pada
kategori sedang, kecerdasan emosional pada kategori sedang dan hasil belajar Biologi
berada pada kategori sedang; (2) Lingkungan keluarga berhubungan langsung dengan
kecerdasan emosional dan menunjukkanhubungan yang signifikan; (3) Interaksi teman
sebaya berhubungan langsung dengan kecerdasan emosional dan menunjukkanhubungan
yang signifikan; (4) Lingkungan keluarga berhubungan langsung dengan hasil belajar
Biologi dan menunjukkan hubungan yang signifikan; (5) Interaksi teman sebaya
berhubungan langsung dengan hasil belajar Biologi dan menunjukkanhubungan yang
signifikan; (6) Kecerdasan emosional berhubungan langsung dengan hasil belajar Biologi
dan menunjukkan hubungan yang signifikan;(7) Lingkungan keluarga berhubungan tidak
langsung dengan hasil belajar Biologi melalui kecerdasan emosional dan menunjukkan
hubungan yang signifikan; dan (8) Interaksi teman sebaya berhubungan tidak langsung
dengan hasil belajar Biologi melalui kecerdasan emosional dan menunjukkan hubungan
yang signifikan. Dari hasil kajian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Sebagai
sumber informasi bagi siswa mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil
belajar, sehingga siswa dapat mengembangkan faktor-faktor tersebut untuk
memaksimalkan belajarnya;(2) Penelitianini diharapkan dapat menjadi masukan kepada
Guru agar dalam suatu pembelajaran bukan hanya kemampuan kognitif siswa yang dilihat
tetapi jugafaktor-faktor psikologis siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

4. Sumber Pustaka Sekunder


Ahmadi, A. & Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, M. & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Bowlby, J. (1969). Attachment and Loss. Vol 1: Attachment. London: The Hongart Press.
Erasmus, P. (2013). Relationship between emotional intelligence, study orientation in maths
and maths achievement of middle adolescent boys and girls. Proceedings of the Global
Summit on Education (GSE2013).
Ernawati, N. L. M. D., Sadia, I. W., & Arnyana, I. B. P. (2014). Pengaruh Pola Asuh Orang
Tua, Interaksi Teman Sebaya dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar IPA Pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri Se-kecamatan Mengwi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
IPA Indonesia, 4(1).
Falsafi, M. T. (2002). Anak Antara Kekuatan Gen dan Pendidikan. Bogor: Cahaya.
Festus, A. B. (2012). The relationship between emotional intelligence and academic
achievement of senior secondary school students in the Federal Capital Territory, Abuja.
Journal of Education and Practice, 3(10), 13-19.
Ghozaly, L. F., Krisnatuti, D., & Alfiasari, A. (2012). Hubungan Teman Sebaya yang
Berkualitas dan Pemanfaatan Media Massa Meningkatkan Kecerdasan Sosial Atlet Muda.
Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 5(1), 29-37. DOI: 10.24156/jikk.2012.51.29.
Goleman, D. (2000). Kecerdasan Emosiuntuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2002). Emotional Intelligence (terjemahan). Jakata: PT Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai