Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

TEORI KRIMINOLOGI

Disusun Oleh :

NAMA : RESKY PERMANDA, HS

NIM : 051110844

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S1


FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

2024
Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Tingkat Kejahatan: Sebuah Tinjauan
Kriminologis

Pandemi COVID-19 telah mengguncang dunia sejak pertama kali dilaporkan di


Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun 2019. Sejak itu, wabah global ini telah mengubah
berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pola kejahatan yang terjadi. Dalam kajian
kriminologi, fenomena ini menarik untuk dianalisis melalui berbagai pendekatan, teori,
konsep, dan paradigma yang ada dalam bidang kriminologi.

Salah satu konsep utama yang relevan adalah teori anomie oleh Émile Durkheim. Teori
ini mengemukakan bahwa ketika terjadi gangguan atau perubahan besar dalam
masyarakat, seperti pandemi yang mengakibatkan ketidakpastian ekonomi dan sosial,
tingkat kejahatan cenderung meningkat. Fenomena ini dapat dilihat dalam berbagai
kasus yang dilaporkan oleh media massa selama pandemi COVID-19.

Sebagai contoh, dalam laporan dari Kompas.com, terdapat peningkatan kasus


pencurian dan perampokan di beberapa daerah perkotaan selama periode lockdown.
Pendekatan kriminologis terhadap kasus ini dapat mempertimbangkan teori strain
(ketegangan) Robert Merton, yang menyatakan bahwa ketidakmampuan individu
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dapat menyebabkan mereka terlibat dalam
perilaku kriminal sebagai cara alternatif untuk mencapai tujuan tersebut.

Selain itu, pandemi COVID-19 juga telah memicu peningkatan kasus kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT), seperti yang dilaporkan oleh BBC. Dalam konteks ini, teori
kontrol sosial oleh Travis Hirschi dapat memberikan wawasan yang berharga. Teori ini
menekankan pentingnya ikatan sosial yang kuat dalam mencegah individu terlibat
dalam perilaku kriminal. Namun, dengan adanya isolasi mandiri dan peningkatan stres
dalam hubungan, ikatan sosial tersebut dapat melemah, meningkatkan risiko terjadinya
KDRT.

Selain itu, kasus penipuan online juga meningkat signifikan selama pandemi,
sebagaimana yang dilaporkan oleh CNN. Pendekatan kriminologis terhadap fenomena
ini dapat melibatkan konsep kesempatan kriminal oleh Ronald Clarke dan Marcus
Felson. Mereka berargumen bahwa kejahatan terjadi ketika ada kesempatan yang
tersedia dan motivasi untuk melakukannya. Dengan adanya peningkatan aktivitas
online selama pandemi, pelaku kejahatan memiliki lebih banyak kesempatan untuk
melancarkan penipuan dan kegiatan kriminal lainnya.
Dari perspektif masyarakat, pandemi COVID-19 juga telah memunculkan respons
kriminal yang tidak terduga. Misalnya, peningkatan kasus penolakan terhadap protokol
kesehatan dan serangan terhadap petugas kesehatan, seperti yang dilaporkan oleh Al
Jazeera. Dalam hal ini, teori labelling (pemberian label) oleh Howard Becker dapat
dipertimbangkan, yang menyoroti bagaimana proses penunjukan atau pemberian label
terhadap individu dapat memengaruhi perilaku kriminal mereka.

Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan yang signifikan


bagi penelitian kriminologi dengan memunculkan berbagai kasus kejahatan yang
kompleks dan beragam. Melalui pendekatan, teori, konsep, dan paradigma yang ada
dalam kriminologi, kita dapat lebih memahami dinamika kejahatan selama krisis ini
dan merancang strategi penanggulangan yang efektif dalam menghadapi tantangan
masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

 Modul Teori Kriminologi / SOSI4302


 "London crime: Why are more young people carrying knives?" - BBC News
 "In prisons where COVID-19 spreads, violence follows" - CNN

Anda mungkin juga menyukai