Anda di halaman 1dari 3

Nama: Diandra Dinda Indrianie

Npm: 185010048
Mata Kuliah: Kriminolgi

1. Uraikan secara rinci asal-muasal istilah kriminologo dan perkembangannya di dunia


dari mulai masa kuno sampai pada masa modern? lengkapi dengan pendapat dan teori
para tokoh/para ahli.
Jawab:
Kriminologi berasal dari kata crimen yang artinya adalah kejahatan dan logos yang artinya
ilmu, sehingga kriminologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejahatan dan tindak
kriminal.
 Zaman Kuno Plato (427-347 S.M.) dalam bukunya Republiek telah mengemukakan
bahwa emas, dan manusia merupakan sumber kejahatan. Makin tinggi kekayaan
dalam pandangan manusia, makin merosot penghargaan terhadap kesusilaan. Dalam
suatu negara yang sebahagian besar rakyatnya berada dalam kemiskinan, pasti
bersarang secara diam-diam bajingan, tukang copet, dan penjahat lainnya. Aristoteles
(384-322 S.M.) mengemukakan bahwa kemiskinan menimbukan kejahatan dan
pemberontakan. Kedua pengarang ini berpengaruh dalam hukum pidana. Mereka
mengemukakan bahwa hukuman dijatuhkan bukan karena berbuat jahat, tetapi agar
jangan berbuat jahat.
 Zaman Abad Pertengahan Thomas Van Aquino (1226-1274) mengemukakan
pendapat bahwa kemiskinan dapat menimbulkan kejahatan sedangkan orang kaya
yang hidup bermewah-mewah akan menjadi pencuri bila jatuh miskin. Kemiskinan
biasanya memberi dorongan mencuri.
 Permulaan Sejarah Baru (abad ke-16) Zaman ini dapat dianggap zaman lahirnya
kriminologi dalam arti sempit, karena pada zaman ini Thomas More membahas
hubungan kejahatan dengan masyarakat. Ahli hukum ini mengarang sebuah roman
sisialistis yang bersifat Utopis (1516). Dia mengeritik pemerintah Inggris yang
menghukum penjahat terlalu keras mengatakan kejahatan hanya berkurang bila ada
perbaikan hidup, bukan karena hukuman yang keras.
 Abad ke-18 hingga revolusi Perancis Pada abad ini mulai ada penentangan terhadap
hukum pidana. Hukum pidanya sebelumnya ditujukan untuk menakuti dengan
penjatuhan hukuman penganiayaan. Pribadi penjahat tidak mendapat perhatian
sehingga acara pidana bersifat inquisitor
 Dari revolusi perancis hingga tahun 30 abad 19 Ada tiga hal penting yang terjadi
dalam kriminologi ada 3 yaitu: Perubahan dalam hukum pidana, Sebab-sebab sosial
dari kejahatan dan Sebab-sebab psikiatri antropologis dari kejahatan.
 Abad ke-20 Ada tiga aliran yang berkembang pada abad ke-20, yaitu: Aliran positif,
aliran hukum dan kejahatan dan Aliran social defence
Pengertian Menurut Para Ahli:
1. W.A Bonger:Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala
kejahatan seluas-luasnya.
2. Sutherland:Kriminologi adalah keseluruhan ilmu pengetahuan yang bertalian dengan
perbuatan kejahatan sebagai gejala sosial dan mencakup proses-proses perbuatan hukum,
pelanggaran hukum dan reaksi atas pelanggaran hukum.
3. Wood:Kriminologi adalah keseluruhan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan teori atau
pengalaman yang bertalian dengan perbuatan jahat dan penjahat dan,termaksud di dalamnya
reaksi dari masyarakat terhadap perbuatan jahat dan para penjahat.
4. Noach:Kriminologi adalah ilmu pengetahuan tentang perbuatan jahat dan perilaku tercela
yang menyangkut orang-orang terlibat dalam perilaku jahat dan perbuatan tercela itu.
5. Walter Reckless: Kriminologi adalah pemahaman ketertiban individu dalam tingkah laku
delinkuen dan tingkah laku jahat dan pemahaman bekerjanya sistem peradilan pidana.

2. Jabarkan tentang proses masuk dan berkembangnya ilmu kriminologi ke Indonesia?


Jawab:
Masuknya kriminologi dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia adalah melalui kurikulum
Fakultas Hukum (FH) dan kemudian pula melalui Lembaga Kriminologi (LK). Di FH
pengajaran kriminologi dianggap sebagai ilmu pengetahuan bantuan (hulp wetenschap) untuk
pendalaman ilmu hukum pidana. Sedangkan di LK pengertian kriminologi adalah dalam arti
luas, mencakup kriminalistik dan ilmu-ilmu forensik. Sekurang-kurangnya dapat ditelusuri
masuknya pengajaran kriminologi ini sejak tahun 1948. Pembukaan Jurusan Kriminologi
(JK) di Universitas Indonesia di mulai ketika Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan
Kemasyarakatan menjadi FH dan FIPK.
Pendekatan kurikulum JK di FIPK adalah dekat dengan Jurusan Sosiologi.(3)
Sedangkan matakuliah kriminologi di FH-UI juga mengambil pendekatan sosiologi (melalui
bahan pustakanya, maupun metode penelitiannya). Pendekatan psikologi juga diakui,
khususnya untuk studi-studi klinis (clinical criminology).
Pada bulan Oktober 1976 di antara pengajar-pengajar senior dari FH di UI, UNDIP dan
UNAIR diadakan kesepakatan (tidak tertulis) untuk mengembangkan kriminologi dengan
memberi tanggung jawab penyelenggaraan seminar-seminar berkala (sebagai forum diskusi
hasil penelitian), kepada UNDIP tentang Kriminologi, UNAIR tentang Viktimologi dan UI
tentang Pemasyarakatan Narapidana (Penologi)
Kecuali di Fakultas Hukum serta di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di UI, maka
kriminologi di Jakarta antara lain juga dikuliahkan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian
(PTIK) dan di Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP).
Pengembangan perkuliahan di bidang kriminologi di berbagai negara di dunia pernah
dilaporkan antara lain oleh UNESCO (Report on the Teaching of Criminology, 1963?)
terutama untuk pendidikan di Eropa, Canada dan Amerika Serikat.

3. Menurut Anda, bagaimana perkembangan ilmu kriminologi di dunia dan di


Indonesia saat ini?
Jawab:
Perkembangan Ilmu kriminologi di dunia dan di Indonesia saat ini telah berkembang sangat
pesat dalam menangani kejahatan meskipun awal nya Studi-studi awal kriminologi memang
bermaksud menerangkan hubungan kausal antara berbagai faktor sosial, psikologis dan
budaya dengan timbulnya kejahatan (pelanggaran norma perilaku bermasyarakat yang diberi
sanksi pidana). Studi-studi ini dikenal dengan nama Etiologi Kriminal, dengan berbagai teori
yang dikenal di Indonesia (tahun 1960-1980an) antara lain Moedikdo, Bonger, Sutherland,
Merton, Sellin, Wolfgang, Ian Taylor, Jock Young, dan lain-lain. Dengan tujuan memahami
“sebab” terjadinya kejahatan, maka kriminologi dianggap sebagai “ilmu-bantu” bagi ilmu
hukum pidana (materiil dan formil). Sebagai “ilmu-bantu” menjawab permasalahan gejala
kejahatan di dunia (the globalization of crime), maka batas-batasnya menjadi sangat
“longgar” (dapat memasuki berbagai ilmu lain, seperti: ilmu hukum, ilmu ekonomi, sosiologi,
antropologi, ilmu politik, psikologi, dsb-nya) dan karena itu terkenal ucapan “the
Criminologist is a King without a Country” (van Bemmelen). Perkembangan teori-teori
kriminologi yang semula mencari pemahaman tentang hubungan “segitiga” (basic triangle of
relations): pelaku-negara-dan korban, sekarang telah berubah menjadi “hubungan segi-
empat” (the square of crime): pelaku dan korban (sebagai aktor) serta negara dan masyarakat-
madani (sebagai re-aktor). Jadi perkembangan kriminologi sangatlah pesat.

Anda mungkin juga menyukai