Materi
Sejarah Kriminologi
Pengertian Kriminologi
Tujuan Kriminologi
Ruang Lingkup Kriminologi
Hubungan Kriminologi dengan ilmu lain
Sutherland, Mennheim, Lambroso, Hoefnagels dan Hukum Pidana
Mashab Kriminologi
Konsep kejahatan, penjahat dan reaksi masyarakat
pada kejahatan
Metode pendektakan kriminologi (deskriptif, causal &
Normatif)
SEJARAH ILMU KRIMINOLOGI
Plato
Aristoteles
Thomas Van Aquino
Thomas More
Van Kant
Von Mayer
PLATO
Emas, manusia merupakan sumber kejahatan
Makin tinggi kekayaan dalam pandangan manusia,
makin merosot penghargaan pada kesusilaan
Dalam negara yang banyak orang miskin, diam-
diam terdapat banyak bajingan, pencopet,
pemerkosa agama, penjahat dari bermacam corak
Hukuman dijatuhkan bukan karena orang telah
berbuat jahat, akan tetapi agar jangan berbuat
jahat.
Jika dalam masyarakat tidak ada yang miskin dan
kaya maka tidak terdapat kejahatan
ARISTOTELES
Melahirkan prinsip :
1. Adanya kepastian hukum
Hukum harus dibuat dalam bentuk tertulis
Hakim dilarang menganalogikan UU
2. Persamaan di depan hukum
3. Keseimbangan antara kejahatan dan
penghukuman
PANDANGAN TENTANG PEMAHAMAN KRIMINOLOGI
1. P. Topinard
2. Marvin
3. Hermen Menheid
4. Paul Budigdo Mulyono
5. WH Nagel
6. Martin L. Haskell & Lewis Yablonsky
7. Edwin H. Sutherland
8. Donald R. Crassey
9. Prof. WA Bonger
10. Soedjono D.
11. Schravendyk
12. Vry
13. Van Bemmelen
14. Prof. Moeljatno.
15. Prof. E. Noach
1. P. Topinard
Kriminologi sebagai bidang ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala kejahatan
2. Marvin
Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang memakai metode
ilmiah dalam mempelajari dan menganalisa keteraturan,
keseragaman pola-pola dan faktor-faktor sebab akibat yang
berhubungan dengan kejahatan dan penjahat serta reaksi
masyarakat atas keduanya
3. Hermen Menheid
Kriminologi dalam arti sempit mempelajari tentang kejahatan
Kriminologi dalam arti luas mempelajari tentang pengendalian
kejahatan dan metode yang berkaitan dengan kejahatan
(penologi) dan masalah persepsi kejahatan dengan tindakan-
tindakan yang bersifat bulan hukuman
4. WH. Nagel
Kriminologi modeern tidak hanya seata-mata menaruh perahatian
pada pengendalian kejahatan, tetapi juga perhatian pada korban
kejahatan (Victimologi), karena kriminologi tidak dapat
dipraktekkan tanpa memperhitungkan hubungan antara penjahat
dengan orang yang menjadi korban kejahatan.
5. Martin L. Haskell & Lewis Yablonsky
Kriminologi sebagai studi ilmiah tentang kejahatan dan penjahat
mencakup analisa :
a. sifat dan luasnya kejahatan
b. sebab-sebab kejahatan
c. perkebangan dan pelaksanaan hukum pidana
d. ciri-ciri penjahat
e. pembinaan penjahat
f. pola-pola kriminalitas
g. akibat kejahatan dan perubahan sosial
6. Edwin H. Sutherland
Kriminologi adalah rangkaian berbagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari kejahatan sebagai gejala sosial. (sosiologi hukum, etiologi
kejahatan dan penologi). Criminology is the body of knowledge
regarding crime as a social phenomenon” (kriminologi adalah
tubuh pengetahuan tentang kejahatan sebagai fenomena sosial)
7. Prof. WA Bonger
Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki
gejala kejahatan seluas-luasnya. (pathologi sosial dan etiologi
kriminal)
8. Schravendyk
Kriminologi adalah ilmu yangobyek penyelidikannya semua
kejahatan dalam masyarakat baik yang diatur dalam UU pidana
maupun tidak.
GP. Hoefnagels
Theory
General Criminologi