Anda di halaman 1dari 31

Dr. Nani Mulyati, SH., MCL.

Fakultas Hukum Unversitas Andalas


ASPEK PENILAIAN BOBOT
Kehadiran Kuliah min 10 %
75% & Sikap
Komponen Tugas & Presentasi 30 %
penilaian Ujian Tengah
Semester (UTS)
25 %

Ujian Akhir Semester 35 %


(UAS)
Materi Perkuliahan (1)
1.Pengantar.
a. Pengertian Kriminologi.
b. Ruang Lingkup Objek Kajian Kriminologi.
c. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Kriminologi.
d. Kaitan Kriminologi dengan Hukum Pidana.
2.Kejahatan.
a. Pengertian Kejahatan.
b. Kejahatan Dalam Perspektif Sosiologis, Agama dan Yuridis.
c. Klasifikasi Kejahatan.
Materi Perkuliahan (2)

• Pengertian Penjahat.
• Typology Penjahat.
Penjahat. • Deliquency
• Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja.

Pendekatan Dalam • Pendekatan Deskriptif, Pendekatan Kausal dan


Mempelajari Pendekatan Normatif.
• Metode Statistik Kriminal.
Kriminologi
5. Mazhab Dalam Kriminologi:
a. Mazhab Klasik/Neo Klasik;
b. Mazhab Positivis;
Materi c. Mazhab Kritis.
6. Teori Sebab Akibat Kejahatan.
Perkuliahan a. Teori Anomi;
b.Teori Asosiasi Diferensial;
(3) c. Teori Kontrol Sosial dan Containment;
d.Teori Labeling.
e. Teori Sub Kultur.
Materi Perkuliahan (4)

Upaya Penanggulangan Kejahatan.


• Penanggulangan Preventif.
• Penanggulangan Represif.
Pengantar

1. Pengertian
Kriminologi.
2. Ruang Lingkup
Objek Kajian
Kriminologi.
3. Tujuan &
Manfaat
Mempelajari 4. Kaitan
Kriminologi. Kriminologi
dengan Hukum
Pidana.

Nani Mulyati: FH Universitas Andalas


Pengertian Kriminologi
Secara Terminologis

1. Terdiri atas dua 2. Jadi


kata: “crimen” kriminologi
& ”logos”, yang adalah : ilmu
berarti pengetahuan
kejahatan dan tentang
ilmu kejahatan.
pengetahuan.
Pengertian Kriminologi
EDWIN H. SUTHERLAND

Menurut
Sutherland,
Kriminologi
mencakup proses
pembuatan hukum,
pelanggaran hukum
& reaksi atas
pelanggaran
hukum.
.
Sutherland membagi kriminologi
atas tiga cabang utama, yakni:
1. Sociology of Law: sebagai
analisis ilmiah kondisi-kondisi
perkembangan hukum pidana
dalam masyarakat;
2. Etiology Criminal: yang
mencoba menganalisis secara
ilmiah sebab2 kejahatan.
3. Penology: ilmu pengetahuan
tentang perkembangan hukuman,
yang dalam hal ini menaruh
perhatian pada “control of
crime,”: preventif & represif.
Pengertian Kriminologi
THORSTEN SELLIN

1. Memperluas
objek kriminologi 2. T. Sellin: objek
yang oleh kriminologi juga tingkah
Sutherland hanya laku yang oleh
dibatasi pada masyarakat dianggap
perbuatan- tidak disukai sekalipun
perbuatan tingkah laku itu tidak
sebagaimana dilarang dalam hukum
ditentukan dalam pidana (conduct norm).
hukum.
T. SELLIN

´Definisi diperluas dan ditambah


´Conduct norms è norma2 kelakuan/norma tingkah laku
yg digariskan oleh berbagai kelompok
masyarakat.

- Kesopanan
- Kesususilaan
Dlm masy-norma - Adat
- Agama
- Hukum

´Objek studi kriminologi selain perbuatan yang


berlawanan dengan hukum juga tingkah laku yg tidak
disukai masyarakat; meski itu bukan tindak pidana.
Pengertian Kriminologi
WOLFGANG, SAVITZ & JOHNSTON:
The Sociology of Crime and Delinquency.

Kriminologi : kumpulan ilmu


pengetahuan tentang kejahatan
yang bertujuan untuk memperoleh
pengetahuan & pengertian tentang
gejala kejahatan
dengan jalan mempelajari &
menganalisis secara ilmiah
keterangan2, keseragaman2, pola2 &
faktor2 kausal yang berhubungan
dengan kejahatan, pelaku kejahatan
serta reaksi masyarakat terhadap
keduanya.
Jadi objek kriminologi :
1. Perbuatan yang
disebut sebagai
kejahatan.
2. Pelaku kejahatan
3. Reaksi (penjahat).
masyarakat
terhadap
kejahatan dan
penjahat.

Nani Mulyati: FH Universitas Andalas


Pengertian Kriminologi
Prof. W.A. BONGER

1. Kriminologi 2. Bonger membagi


didefiniskan kriminologi atas:
sebagai ilmu 1. Kriminologi
pengetahuan yang murni;
bertujuan 2. Kriminologi
menyelidiki gejala Terapan.
kejahatan seluas-
luasnya.
Kriminologi Murni terdiri atas:
ilmu pengetahuan tentang manusia yang
Antropologi kriminal jahat. Apakah ada hubungan antara
suku bangsa dengan kejahatan

ilmu pengetahuan tentang kejahatan


Sosiologi kriminal
sebagai suatu gejala sosial masyarakat

ilmu pengetahuan yang melihat


Psikologi kriminal
penjahat dari sudut kejiwaan.
Psikopatologi &
Neuropatologi ilmu pengetahuan tentang penjahat
kriminal yang sakit jiwa atau saraf.

Penologi ilmu tentang pertumbuhan dan


perkembangan Pidana.
Nani Mulyati: FH Universitas Andalas
Kriminologi Terapan terdiri atas:

Usaha yang bertujuan untuk


Higiene kriminal mencegah terjadinya kejahatan.

Usaha rasional dalam


Politik Kriminal penanggulangan kejahatan

Ilmu tentang pelaksanaan


Kriminalistik
penyidikan teknik dan pengusutan
kejahatan.

Nani Mulyati: FH Universitas Andalas


RUANG LINGKUP KAJIAN
KRIMINOLOGI

Dalam arti luas

Dalam arti sempit Mempelajari teknologi &


metode2 yang berkaitan
dengan kejahatan, penjahat,
masalah prevensi
kejahatan.
hanya
mempelajari Sutherland: Kriminologi
kejahatan saja. mencakup proses pembuatan
hukum, pelanggaran hukum &
reaksi atas pelanggaran hukum.
1. Kejahatan
• Norma / aturan dalam per-UU Pidana
RUANG • Selain menimbulkan kerugian & bersifat
amoral, kejahatan juga merugikan
LINGKUP kepentingan2 politik & berbahaya terhadap
KAJIAN jiwa & kesehatan (Pada tahun 1960 an)
• Penyelenggaraan kekuatan ekonomi secara
KRIMINOLOGI melawan hukum, seperti pelanggaran
(2) peraturan perburuhan, lingkungan, perpajakan,
HAM, & seterusnya (Kongres PBB ke 5
tentang The Prevention of Crime and The
Treatment of Offender)
Ruang Lingkup Kajian Kriminologi (3)

2. Pelaku

Orang yang melakukan kejahatan (penjahat)

Studinya dilakukan oleh kriminologi positivis dengan tujuan


mencari sebab-sebab orang melakukan kejahatan.

Secara tradisional, secara psikologis, psikis & sosial ekonomi


(penjahat dipenjara & mantan napi)
Nani Mulyati: FH Universitas Andalas
Ruang Lingkup Kajian Kriminologi (4)

Reaksi masyarakat Terhadap Kejahatan

Studinya mempelajari pandangan


serta tanggapan masyarakat terhadap
perbuatan-perbuatan/gejala yang
timbul di masyarakat yang
merugikan.

Nani Mulyati: FH Universitas Andalas


Tujuan Mempelajari Kriminologi

Memperoleh Mencari, merumuskan


pemahaman scr cara2 rasional, efektif
mendalam ttg utk mencegah
manusia sbg individu, kejahatan: dengan
sosial, struktur menggunakan sarana
masyarakat yg penal (hk Pidana) &
mempengaruhi non penal (kebijakan
terjadinya kejahatan. sosial)

Nani Mulyati: FH Universitas Andalas


Manfaat Mempelajari Kriminologi bagi
Hukum Pidana

Hukum seringkali Tertinggal dari perkembangan masyarakat.

• Meninjau secara kritis hukum pidana yg berlaku &


merekomendasikan perbaikan.
• Membantu negara untuk membuat UU pidana dengan
Kriminalisasi, Dekriminalisai dan Depenalisasi suatu perbuatan.

Melalui politik hukum pidana & politik penegakaan hukum.


Diskusikan

Bentuk2
Kriminalisasi,
Dekriminalisasi
& Depenalisasi!

Nani Mulyati: FH Universitas Andalas


Criminology

Processes of Making Laws

Processes of Breaking the Laws

Reacting towards the Breaking of laws


Aliran dalam Perkembangan Kriminologi

2. Aliran Positif:
1. Aliran Klasik.
• Determinisme
Biologis
• Determinisme
sosiologis (Aliran
3. Aliran Kartografik
Sosiologis)

3. Aliran Marxist/
Konflik
Nani Mulyati: FH Universitas Andalas
Aliran Klasik
• Muncul pada abad ke-18, dipelopori oleh Cesare Beccaria,
seorang ahli matematika berkebangsaan Italia.
• Manusia adalah makhluk yang memiliki kehendak bebas
(free will) è memiliki kemampuan untuk
memperhitungkan segala tindakan berdasarkan
keinginannya (hedonisme).
• Jeremy Bentham: Manusia mempunyai kebebasan
memilih perbuatan yang dapat memberikan kebahagiaan
& menghindari perbuatan yang dapat memberikan
penderitaan.

Setiap orang yang melanggar hukum telah memperhitungkan rasa sakit


yang diperoleh dari perbuatan tersebut
Aliran Sosialis/Marxist/Konflik
• Berawal dari penolakan kaum buruh industri & tani
pada abad ke-19 – awal 20. Berdasarkan prinsip
solidaritas & memperjuangkan masyarakat
egalitarian, bukan hanya segelintir elit.
• Karl Mark - Engels: kejahatan dipengaruhi oleh
adanya tekanan ekonomi, sehingga untuk melawan
kejahatan harus diadakan peningkatan ekonomi
untuk mencapai kemakmuran bersama.

Menghubungkan kondisi kejahatan dengan kondisi ekonomi yang


dianggap memiliki hubungan sebab-akibat.
Aliran Kartografik / aliran Ekologi /
geografik
• Berkembang pada tahun 1830 – 1880 an di
Perancis, Inggris dan Jerman.
• Quetelet & Guerry: Distribusi kejahatan dalam
daerah-daerah tertentu, baik secara geografis
maupun secara sosial.

Penyebaran kejahatan pada wilayah tertentu berdasarkan faktor geografik


dan sosial è kejahatan adalah perwujudan dari kondisi geografis dan
sosiologis yang ada
Aliran Positif

Determinisme Biologis Determinisme Cultural

Perilaku manusia
Perilaku manusia dipengaruhi oleh
tergantung pada keadaan sosial, budaya
pengaruh biologis yang dari lingkungan di
ada dalam dirinya mana seseorang
berada.

Merupakan kritikan terhadap aliran klasik bahwa manusia bukan makhluk


yang bebas untuk berbuat menurut dorongan keinginan & intelegensinya,
tetapi makhluk yang dibatasi / ditentukan oleh perangkat biologiknya &
situasi kulturalnya.
Determinisme Biologis (1)
• Pelopor aliran positif determinisme biologis adalah
Cesare Lombroso(1835-1909): Criminal is born, not
made è teori “Born Criminal”
• Lombroso merupakan orang pertama yang meletakkan
metode ilmiah (rational-scientist thingking &
experimental) dalam mencari penjelasan tentang sebab
kejahatan & melihatnya dari banyak faktor.
• Teori Born Criminal banyak dipengaruhi oleh teori evolusi
Darwin.
• Sifat hewani yang diturunkan nenek moyang manusia
masih mekat pada sebagian orang yang cenderung untuk
menjadi penjahat.

Manusia jahat dapat ditandai dari ciri2 fisiknya tertentu. E.g: tengkorak
yang asimetris, rahang yang panjang, gigi taring yang kuat dll

Anda mungkin juga menyukai