1 2 3
Sutherland
• Secara luas: kriminologi mempelajari penology dan metode-metode yang Menekankan definisi kriminologi pada Abdulsyani
berkaitan dengan kejahatan dan masalah pencegahan kejahatan dengan muatan penelitiannya dengan mengatakan
• Bidang kriminologi adalah proses dari tindakan yang bersifat nonpunit. bahwa kriminologi secara khusus adalah
pembuatan undang-undang, • Arti Sempit : kriminologi mempelajari kejahatan. Kajian terhadap tingkah disiplin ilmiah tentang pelaku kejahatan Ruang lingkup kajian kriminologi
pelanggaran terhadap undang-undang laku jahat terdiri atas tiga bentuk dasar : dan tindakan kejahatan yang meliputi : mencakup tiga bagian pokok, yaitu :
tersebut dan reaksi terhadap a. Pendekatan Deskriptif : pengamatan dan pengumpulan fakta tentang a. Sifat dan tingkat kejahatan 1. Upaya merumuskan gejala-gejala
pelanggaran undang-undang. pelaku kejahatan seperti bentuk tingkah laku criminal, bagaimana b. Sebab musabab kejahatan dan kriminalitas;
• Merujuk penapat tersebut, kriminologi kejahatan dilakukan, frekuensi kejahatan pada waktu dan tempat yang kriminlaitas 2. Upaya menggali sebab-sebab
dibagi menjadi tiga bidang ilmu yaitu berbeda, ciri-ciri khas pelaku kejahatan dan perkembangan karir seorang c. Perkembangan hukum pidana dan kriminalitas
sebagai berikut : pelaku kejahatan. sistem peradilan pidana; 3. Konsep Penanggulangan
a. Sosiologi Kriminal, mencari b. Pendekatan Kausal : penafsiran terhadap fakta yang diamati yang dapat d. Ciri-ciri kejahatan; kriminalitas;
penjelasan tentang kondisi-kondisi dipergunakan untuk mengetahui penyebab kejahatan, baik secara umum e. Pembinaan pelaku kejahatan;
terjadinya/ terbentuknya hukum maupun yang terjadi pada seorang individu. Jika dalam hukum pidana f. Pola-pola kriminalitas;
pidana melalui analisis ilmiah. agar suatu perkara dapat dilakukan penuntutan harus dapat dibuktikan g. Dampak kejahatan terhadap
b. Etiologi Kriminal, mencari penjelasan adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan dengan akibat yang perubahan sosial
tentang sebab-sebab terjadinya dilarang, maka dalam kriminologi hubungan sebab akibat dicari setelah
kejahatan secara analisis ilmiah. hubungan sebab akibat dalam hukum pidana terbukti.
c. Penologi, ilmu pengetahuan tentang c. Pendekatan Normatif : bertujuan untuk mencapai dalil-dalil ilmiah yang
terjadinya atau berkembangnya valid dan berlaku secara umum ataupun persamaan serta kecenderungan
hukuman dan manfaatnya yang kejahatan. NOTES : Ruang lingkup kajian ilmu kriminologi mencakup tiga hal pokok yakni :
berhubungan dengan upaya 1. Proses Pembuatan hukum pidana dan acara pidana (making laws), proses ini meliputu :
pengendalian kejahatan (control of = mempelajari kriminologi jelas mempelajari Kejahatan, dan mempelajari definisi kejahatan; unsur-unsur kejahatan; relativitas pengertian kejahatan; penggolongan
crime). kejahatan tentu secara tidak langsung mempelajari tentang pelaku kejahatan , kejahatan;statistic kejahatan.
mempelajari kejahatan tanpa mengetahui ciri-ciri kejahatan serta faktor 2. Etiologi Kriminal, yang membahas teori-teori yang menyebabkan terjadinya kejahatan
penyebab tidak akan berguna untuk memberikan gambaran tentang (breaking of laws), yang meliputi : aliran-aliran Kriminologi, teori-teori kriminologi dan
pencegahan kejahatan. berbagai perspektif kriminologi.
= Obyek penelitian kriminologi tentang pelaku ialah tentang mereka yang 3. Reaksi terhadap pelanggaran hukum. Reaksi dalam hal ini bukan hanya ditujukan kepada
telah melakukan kejahatan dengan penelitian tersbeut diharapkan dapata pelanggar hukum berupa tindakan represif tetapi juga reaksi terhadap “calon” pelanggar
mengukur tingkat kesadaran masyarakat terhadap hukum yang berlaku
hukum berupa upaya-upaya pencegahan kejahatan. Pembahasan terhadap ini ialah
dengan muaranya ialah kebijakan hukum pidana baru.
perlakuan terhadap pelanggar-pelanggar hukum terdiri dari teori-teori penghukuman dan
upaya-upaya penanggulangan/ pencegahan kejahtan baik berupa tindakan pre-emptif,
preventif, represif dan rehabilitasi.
1|Ruang Lingkup Kriminologi
Prof .Noach
Kriminologi adalah ilmu pengetahuan a. Gejala-gejala kejahatan b. Sebab-sebab kejahatan c. Akibat Kejahatan d. Tingkah laku tercela
tentang kejahatan dan tingkah laku tercela. Misalnya pencurian diatur Dilihat dari faktor individu Hal ini meliputi akibat yang Dalam menentukan suatu
Menurut Noach ruang lingkup pasal 362 KUHP, dibahas sebagai pelaku dan faktor diderita oleh korban, oleh tingkah laku tercela atau
kriminologi meliputi : didalamnya mengenai berapa lingkungan sosial atau masyarkaat termasuk bagi bukan sangatlah tergantung
kali terjadi pencurian, barang hubungan diantara keduanya. pelakunya. Dalam hal ini kepada penilaian masyarakat
apa yang menjadi obyek Individu diartikan lebih luas meliputi kerugian baik setempat, apa yang menjadi
pencurian, modus operandi karena tidak hanya melihat secara materiil maupun ruang lingkup kriminologi
• Noach berpendapat suatu pelanggaran sebagaimana dikemukakan
dilakukan seperti apa , dll individu dari segi fisik/ immaterial, bahkkan bagi si
akan menjadi obyek kriminologi pelaku kerugian yang Noach
sepanjang berhubungan dengan biologi sebagaimana
pandangan Lambrosso, diderita akan cukup besar
manusia. apabila ia harus menanggung
• Delik kelalaian dapat dijadikan obyek dalam arti tidak hanya
melihat dari aspek fisik penderitaan untuk menjalani
kriminologi, karena kelalaian yang proses peradilan dan
disebabkan karena ulah manusia belaka
pemidanaan.
merupakan perilaku yang menyimpang.
Stephan Hurwits
• Walaupun kriminologi tidak dapat dipisahkan
Criminal Science dari ilmu-ilmu lain yang ada disekitarnya.
Stephan menggambarkan kedudukan
kriminologi sebagai berikut
Normative Criminal Procedure CRIMINOLOGY PENOLOGY PENAL POLICY
Criminal Law in The Science of
Criminal
Investigation
• NOTES :
• Criminal Biology, yang menyelidiki dalam
Methodol Criminal Criminal Phenomen Classificat Prognostic
Social diri orang itu sendiri akan sebab-sebab
ogy Sociology Biology ology ion ation
Psychology dari perbuatannya, baik dalam jasmani
maupun rohaninya.
• Criminal Sosiology, yang mencoba mencari
Criminal sebab-sebab dalam lingkungan masyarakat
Statistics Biology of Constitution Criminal Criminal dimana penjahat itu berada.
Hereadity al Research Psychiaty Psychology • Criminal Policy, yaitu tindakan-tindakan
apa yang sekiranya harus dijalankan
supaya orang lain tidak berbuat demikian
2| Hubungan Kriminologi dengan ilmu-ilmu sosial • Kriminologi merupakan ilmu sosial yang tempat dan
kedudukannya sebagai ilmu pengetahuan dapat
• Dengan demikian, kriminologi dapat dikatakan digambarkan dalam skema sebagai berikut :
sebagai ilmu pengetahuan yang interdisipliner. Ia
memanfaatkan dan mengintegrasikan hasil-hasil
penemuan dari berbagai disiplin di bidang
kemasyarakatan dan perilaku roang tersebut. Skema Noach
• Jika digambarkan dengan sekma maka bentuknya
sebagai berikut :
Psikologi Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang
Psikiatri membahas kejahatan dan penyelewengan tingkah
Endokrinologi laku manusia baik sebagai gejala sosial maupun
a, aspek bio- Sosiologi psikologi sehingga dibutuhkan ilmu sosiologi,
psikologi Antropologi psikologi, psikiatri,hukum pidana, dan kriminologi
Psikologi sosial sebagai pusat berbatasan dengan Ilmu tersebut
Keterangan :
Ilmu Pengetahuan 1. Kriminologi
Penunjang b. Aspek sosial Ilmu politik 2. Psikologi
Kriminologi Ilmu ekonomi,dll 3. Sosiologi
4. Psikiatri
5.Hukum Pidana
• Apabila kematian disebabkan karena racun, maka untuk Untuk menetapkan mana yang benar dari keempat alternatif
menetapkan jenis dan kadar racundiperlukan bantuan Ilmu diatas diperlukan bantuan kriminalistik khususnya Ilmu
Kimia Forensik khususnya “toksiologi”. Kedokteran Kehakiman.
• Apabila diduga karena tembakan maka untuk menetapkan
jenis dan ukuran senjata serta peluru yang mengakibatkan
kematian tersebut diperlukan bantuan Ilmu Alam Forensik-
khususnya ilmu “balistik”.
• Secara medis, sebab musabab kematian seseorang baru dapat • Menurut Noach, kriminalistik ialah penyelidikan dan
ditentukan secara pasti setelah diadakan pemeriksaan luar pemeriksaan dari perspektif ilmu alam dari segala sesuatu
maupun dalam terhadap mayat tersebut yakni dengan yang berhubungan dan dapat dipergunakan sebagai bukti dari
membuka rongga tengkorak, dada, perut dan panggul. perbuatan pidana . Kriminalistik dibagi dalam :
• Urgensi dari visum et repertum ini baik terhadap visum 1. Pengetahuan lacak, yaitu bekas-bekas yang ditinggalkan
korban matu (sebab-sebab kematian, dientifikasi mayat, post penjahat mulai bekas persiapan hingga pelaksanaan serta
mortem) maupun visum korban hidup (klasifikasi luka, oerbuatannya yang meliputi penyelidikan tentang :
abortus, perzinahan, perkosaan, penentuan golongan darah) 2. Ilmu Keodkteran forensic, yang meliputi pemeriksaan
ialah untuk menggantikan “corpus delicti” sebab-sebab kematian misalnya, luka-luka, pemeriksaan
• Komponen kedua dari kriminalistik ialah Ilmu Kimia darah, golongan sperma dan lain sebagainya.
Forensik khususnya “toksikologi”yang mempelajari masalah- 3. Toksikologi forensic, yaitu penyelidikan mengenai
masalah ilmu kiam-racun dalam hubungannya dengan suatu peracunan dan benda beracun.
• Kebenaran materiil tiada
tindak pidana. Ilmu kimia forensic terhadap penyelesaian
mungkin tercapai apabila
tindak pidana adalah melakukan pemeriksaan kimiawi
• Wolfgang, Savitz dan Johnston dalam The barang-barang bukti yang
terhadap berbagai benda mati, seperti isi lambung yang
sociology of Crime and delinquency dipergunakan dalam
diduga berisi racun, apa jenis racun tersebut dan berapa akdar
memberikan definisi kriminologi sebagai proses perkalra pidana
racun yang menyebabkan korban mati.
“kumpulan ilmu penngetahuan tentang adalah alat-alat bukti
• Komponen ketiga dari kriminalistik adalah Ilmu Alam
kejahtatan yang bertujuan untuk memperoleh palsu.
Forensik yang mempelajari masalah-masalah ilmu
penegtahuan alam yang timbul dari suatu tindak pidana. Hal pengetahuan dan pengertian tentang gejala
ini meliputi daktiloskopi balistik, document examinations dan kejahatan dengan jalan mempelajari dan
• Kriminalistik tentu dapat
lain-lain. Oleh karena ini memerlukan rumus-rumus, menganalisa secara ilmiah keterangan-
mengungkapkan setiap alat
perhitungan serta cara-cara menurut ilmu pasti dan ilmu keterangan, keseragaman-keseragaman, pola-
bukti baik mati maupun hidup
alam. pola dan faktor-faktor kausal yang berhubungan
dalam setiap kasus pidana
dnegan kejahatan, pelaku kejahtaan serta reaksi
menjadi alat bukti yang benar-
masyarkaat terhadap keduanya.” Dengan
benar mempunyai daya bukti
demikian obyek studi kriminologi meliputi :
Oleh dapat itu dapat diklasifikasikan jenis-jenis yang dapat membuka tabir
1. Perbuatan yang disebut dengan kejahatan
tindak pidana yang membutuhkan bantuan ilmu perkara poidana, sehingga
2. Pelaku kejahatan
alam forensic sebagai berikut : kebenaran materiil akan benar-
3. Rekasi masyarakat yang ditujukan baik
• Peristiwa kebakaran benar terbukti di dalam setiap
terhadap perbuatan maupun terhadap
• Peristiwa tabrakan kendaraan bermotor amar putusan Hakim
pelakunya.
• Peristiwa penembakan pengadilan yang mengadili
• Peristuwa yang meninggalkan sidik jari perkara itu.
Kejahatan dalam masyarakat
merupakan fenomena yang selalu
menjadi topik pembicaraan
karena senantiasa melingkupi
kehidupan bermasyarakat
Kejahatan……?