Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER

KRIMINOLOGI

ARNOLUS LAKAPELANG

17311685
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya untuk Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat serta rahmat-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini secara umum akan membahas tentang kriminologi, tentang obyek studi kriminologi
dan bagaimana hubungan antara obyek studi kriminologi dengan ruang lingkup kriminologi,
kemudian akan membahas tentang statistic criminal resmi, definisinya, kelemahan, kelebihan
serta cara untuk mengetahui adanya dark number. Materi ini kemudian akan dibahas lebih rinci
pada bab 2.

Makalah ini juga dibuat dengan maksud untuk menyelesaikan Ujian Tengah Semester dan juga
sebagai bahan pembelajaran, menambah daya ingat terkait materi tersebut.

Ucapan terima kasih saya ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu. Makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk
menambah pengetahuan saya terkait makalah ini.

Kupang, Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II. Pembahasan

2.1 Kriminologi

2.2 Statistik Kriminal Resmi

2.3 pengertian dari :

1. Etiologi Kriminal

2. Penology

3. Sosiologi Hukum Pidana

4. Crime Index

BAB III. Penutup

3.1. kesimpulan

3.2. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Hukum yang diciptakan manusia mempunyai keadaan teratur, aman, dan tertib, demikian
juga hukum pidana yang merupakan salah satu hukum yang dibuat oleh manusia
mempunyai fungsi, fungsi umum dari hukum pidana sama dengan fungsi hukum lainya
ialah mengatur hidup kemasyarakatan dan menyelenggarakan tata hidup didalam
masyarakat. Fungsi khusus dari hukum pidana adalah melindungi kepentingan hukum
terhadap perbuatan yang hendak merusaknya dengan sanksi berupa pidana.Pokok
diadakannya hukum pidana ialah untuk melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat
sebagai kelektivietit dari perbuatan-perbuatan yang mengancamnya atau bahkan
merugikannya baik itu datang dari perseorangan maupun kelompok atau
organisasi.1Secara umum kriminologi adalah ilmu yang mempelajari kejahatan dari sudut
pandang pelaku kejahatan, atau dengan kata lain dapat disebut ilmu yang mempelajari
sebab akibat mengapa terjadi kejahatan. Ilmu kriminologi lebih menggunakan analisis
dan fenomena kejahatan pada pelaku kriminalitas. Kejahatan atau kriminalitas biasanya
disebabkan oleh penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat yang mana mereka
dianggap ganjil, berbahaya, asing, kasar dan lainnya yang merujuk pada perilaku kurang
wajar yang dianut masyarakat lain. Hal-hal yang dilakukan secara negatif dan berakibat
pada kerugian yang harus ditanggung pemerintah ataupun individu merupakan bentuk
dari kejahatan kriminal. Laporan masyarakat menjadi tolok ukur bahwa terdapat
keresahan yang ada didalam masyarakat karena kriminalitas yang terjadi, walaupun tidak
harus ada laporan dari masyarakat untuk menyimpulkan bahwa suatu tindakan itu
dinamakan kriminalitas, seperti pada kejahatan terhadap nyawa tidak perlu adanya
laporan terlebih dahulu untuk memprosesnya pada jalur hukum.
1.2. RUMUSAN MASALAH

Melihat dari latar belakang diatas maka yang mejadi rumusan masalah disini adalah
a) mengapa kriminilogi sebagai objek dan ruang lingkup
b) apa yang menjadi dasar statistik criminal resmi
c) mengapa kriminologi sebagai kejahatan Etiologi criminal, Penology, Sosiologi
hukum pidana dan Crime index

1.3. TUJUAN

Yang mejadi tujuan adalah :


a) Ingin mengetahui kriminilogi sebagai objek dan ruang lingkup
b) Untuk Mencari dasar statistik criminal resmi
c) Untuk kriminologi sebagai kejahatan Etiologi criminal, Penology, Sosiologi hukum
pidana dan Crime index
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kriminologi

1. Objek kriminologi ada 3 yaitu:


 Kejahatan, yaitu suatu perbuatan atau tindakan melawan undang-undang pidana
 Pelaku, yaitu orang/oknum yang ditetapkan sebagai pelanggar hukum oleh
pengadilan
 Reaksi masyarakat terhadap perbuatan melanggar hukum dan pelaku kejahatan.
2. Hubungan antara obyek studi kriminologi dengan ruang lingkup kriminologi:
Hubungan antara obyek studi kriminologi dengan ruang lingkup kriminologi
adalah:

  Etiologi criminal : usaha secara ilmiah untuk mencari sebab-sebabkejahatan.


  Penology : ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sejarah lahirnya
hukuman, perkembangannya, serta arti dan faedahnya.
  Sosiologi hkum pidana : analisis ilmiah terhadap kondisi-kondisi yang
mempelajari perkembangan hukum pidana.

.
3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan aliran klasik, positif, dan kritis.
Perbedaan antara Aliran Pemikiran Kriminologi Klasik, positif dengan kritis
adalah sebagai berikut:

a. Aliran Pemikiran Kriminologi Klasik

         Intelegensi dan rasionalis menentukan perilaku manusia , perilaku manusia


baik yang bersifat perorangan maupun kelompok yang mengarah melalui
intelegensi ke dalam arti penguasa atas nasi bnya, pemimpin dari jiwanya dan
pemahaman diri.
         Konsepsi kejahatan dari batasan undang-udang, undang-udang yang mengatur
segala tindak kejahatan melalui undang-undang pidana.
         Pemidanaan sebagai pembenaran dalam politik criminal
         Tugas kriminologi membuat pola dan menguji system hukuman yang dapat
menimbulkan kejahatan.
         Pelopornya adalah Cesare Beccaria.

b. Aliran Pemikiran Kriminologi

 Perilaku manusia ditentukan oleh faktor luar control, dalam hal ini baik yang
berupa faktor biologic maupun kultural
 Konsepsi kejahatan dari batasan biologic atau cultural
 Pemidanaan dan penyelesaian kausa kejahatan , mengarahkan pada aspek-aspek
yang dapat diukur persoalannya dalam usaha mencari hubungan sebab akibat.
 Tugas kriminologi aldah menganalisis sebab-sebab perilaku kejahatan melalui
studi ilmiah terhadap ciri-ciri penjahat dari aspek fisik, social dan cultural.
 Pelopornya adalah Cesare Lamboroso (1835-1909)

c. Aliran Pemikiran Kriminologi Kritis

        Pelaku manusia diarahkan pada mempelajari proses-proses manusia dalam


membangun duanianya.
         Konsepesi kejahatan merupakan fenomena kejahatan sebaai konstruksi social,
muncul dari adanya definisi maysrakt akan tindak kejahatan.
         Pemidaan dilihat dalam konteks keseluruhan proses kriminalisasi.
         Tugas kriminologinya adalah menganalisis proses akan tindak kejahatan .
         Pelopornya adalah Mead (1863-1931).

2.2 statistik criminal resmi


1. Maksud dari Kelemahan statistic criminal resmi
kelemahan statistic kriminalisasi resmi adalah cara pengumpulan dan pengolahan
statistic criminal yang mana merupakan hasil pencatatan oleh laporan masyarakat korban
yang dipengaruhi oleh kemauan masyarakat atau korban dan dipengaruhi jenis kejahatan,
nilai kerugian, persepsi terhadap kemampuan aparat penegak hukum, hubungan pelaku
dengan korban.

2. Sebutkan dan jelaskan kelemahan statistic criminal resmi


Beberapa kelemahan statistic criminal resmi, yaitu:
 Statistic criminal, adalah hasil pencatatan yang dilakukan oleh aparat penegak
hukum (khususnya Polisi), berdasarkan laporan korban dan anggota masyarakat
berdasarkan laporan dari korban dan anggota masyarakat pada umumnya
sehingga hasil pencatan dipengaruhi oleh kemauan korban untuk melaporkan.
 Apa yang dimaksud sebagai kejahatan, adalah akan menampakan dirinya dalam
berbagai bentuk perilaku dan seringkali tidak jelas, samar-samar sehingga
memerlukan penafsiran dari suatu kejadian atau fakta tertentu  sebagai kejahatan
yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan persepsinya tentang apa yang disebut
sebagai kejahatan.
 Persepsi polisi yang berat sebelah, dalam arti polisi memberikan otoritas dalam
penanggulangan kejahatan yang pada akhirnya kejahaatn yang mendapat
perhartian polisi masuk dalam statistic criminal.

3. Sebutkan dan jelaskan cara untuk mengetahui adanya dark number


Dark number merupakan kelemahan statistic criminal karena tindak criminal
tidak masuk kedalam catatan kepolisian kaena filterisasi kejahatan dipengaruhi oleh
penafsiran serta persepsi. Sehingga tata cara untuk mengetahui adanya dark number
adalah sebagai berikut:
 Tidak adanya penafsiran dan serta persepsi akan tindak criminal kejahatan yang
masuk kedalam catatan kriminologi.
 Dan, segala tindak kejahatan walaupun pelaku kejahatan masih dibawah umur
yang langsung diselesaikan dengan tindakan kekeluargaan atau melalui perangkat
daerah setempat, sehingga hal tersebut masuk kedalam kategori dark number.
Negara ini merupakan Negara yang berlaku akan adanya hukum, maka hendaklah
hal seperti tsb langsung segera dilaporkan ke tempat aparat Negara setempat.

2.3 Pengertian dari :

1. Etiologi criminal
Etiologi criminal adalah usaha secara ilmiah untuk mencari sebab-sebab kejahatan
atau menganalisis permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kejahatan.
Dalama etiologi criminal menggunakan teori-teori untuk mencari dan menganalisis
permasalahan/tindak kejahatan, yaitu:

         Dengan teori klasik


         Denagn teori neo-klasik
         Dengan teori geografi
         Denagn teori sosiolis

2. Penology
Penologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sejarah lahirnya
hukuman, perkembangannya serta arti dan faedahnya.

3. Sosiologi hukum pidana


Sosiologi hukum pidana adalah analisis ilmiah terhadap kondisi yang mempengaruhi
hukum pidana.

4. Crime index
Crime index adalah bentuk-bentuk kejahatan tertentu yang dipilih untuk dipakai sebagai
alat pengukur naik turunnya kejahatan
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam tugas hukum ini, saya membahas tentang kriminilogi sebagai objek dan ruang lingkup,
dasar statistik criminal resmi, kriminologi sebagai kejahatan Etiologi criminal, Penology,
Sosiologi hukum pidana dan Crime index Dengan demikian, dimana terjadi sebuah tugas yang
sangat baik bagai kami sehingga kami juga bisa memperdalam ilmu dan wawasan kami dalam
mempelajari krimonologi sebagai acuan nilai pada Ujian Tengga Semester kami

3.2. Saran

Acuan dalam mempelajari kriminologi adalah untuk mengetahui pelaku kejahatan baik di
tingkatan bawa, menengah atau tingkatan paling atas dalam halini kejhatan yang dilakukan dan
bagaimana tanggapan deri penegahakan hukum sebagai wewenag untuk mengadili dan
memutuskan suatu masalah pada tingkatan Persidangan.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai