1
22
Pegawai negeri yang sempurna adalah pegawai negeri yang penuh kesetiaan
guna, berkualitas tinggi dan sadar akan tanggung jawab sebagai unsur pertama
aparatur negara. Dari pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa disiplin yang
tinggi merupakan salah satu unsur untuk menjadi pegawai negeri yang
dengan baik.
merupakan abdi negara dan abdi masyarakat yang selalu hidup di tengah
masyarakat dan bekerja untuk kepentingan masyarakat, oleh karena itu dalam
sebagai aparatur negara, tetapi juga dilihat dan diperlakukan sebagai warga
dengan ketentuan bahwa apabila ada perbedaan antara kepentingan dinas dan
moral dan nilai–nilai luhur bangsa maupun dari segi peraturan perundang–
karena tidak adanya pengembangan pola pikir kerja sama dan pemakaian
tenaga dan kedisiplinan kerja. Pembinaan Pegawai Negeri Sipil diatur dalam
menentukan:
Pasal 3
Pasal 4
(1) Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf b bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN.
(2) Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a.melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c.melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e.melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
55
Sipil Negara tersebut, maka salah satu faktor yang dipandang sangat penting
dan prinsipil dalam mewujudkan Aparatur Negara yang bersih dan berwibawa
Negeri Sipil hanya mengatur tentang disiplin PNS dalam satu pasal, yaitu Pasal
PNS. Pelanggaran disiplin itu sendiri adalah setiap ucapan, tulisan atau
perbuatan PNS, baik di dalam maupun di luar jam kerja. PNS dinyatakan
“Hal ini dilakukan agar terciptanya good governance. Ini berarti untuk
77
pemerintahan yang baik dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek yaitu dari aspek teori,
Provinsi, satuan kerja perangkat daerah baik itu Dinas Daerah dan Lembaga
1Sukamto Satoto, Hukum Birokrasi dan Good Governance, Bahan Ajar Magister Ilmu Hukum
Universitas Jambi, Jambi. 18 Maret 2007.
2 Ibid.
88
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Kepegawaian
Pasal 3
yang berlaku.
Pasal 4
tersebut bekerja. Kalau tidak ada laporan oleh instansi tersebut kepada Badan
1212
Pegawai Negeri Sipil yang menempati Satuan Polisi Pamong Praja Dan
Tabel
Jumlah Pelanggaran Disiplin Pada Satuan Polisi Pamong Praja Dan Pemadam
Kebakaran Provinsi Jambi Pada Tahun 2017-2018
Kebakaran Provinsi Jambi pada Tahun 2017-2018 fluktuatif. Pada tahun 2017
Negeri Sipil merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan, Pegawai
Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah, abdi negara dan abdi masyarakat harus
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
D. Kerangka Konseptual
terdapat dalam judul proposal skripsi ini, di mana definisi ini berguna bagi
1.Implementasi
2.Penegakan Disiplin
a. Penegakan
keputusan-keputusan hakim”.4
b. Disiplin
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
E. Landasan Teoretis
1. Penegakan Hukum
karena hukum menempati titik silang antara antara pelbagai bidang hukum
1.
Perundang-undangan
2.
Penentuan standar
3.
Pemberian izin
4.
Penerapan
5.
Penegakan hukum
preventif yaitu berkaitan dengan izin yang diberikan oleh pejabat yang
2. Disiplin Kerja
9Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hal. 296.
2121
organisasi. Dalam hal ini disiplin tidak hanya dalam bentuk ketaatan saja
yang telah ditetapkan itu dapat diatasi oleh sebagian besar pegawainya
disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepercayaan dari atasan yang berwenang dengan harapan bahwa tugas itu
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
... hal ini merupakan ciri atau karakter penelitian ilmu hukum
empiris yang secara lengkap ciri atau karakter utama dari penelitian
hukum
2323
bahan hukum (baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis
sein), karena dalam penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh
11Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2008, hal. 124-
125.
12Anonim, Bab 3 Metode Penelitian, http://eprints.umk.ac.id/333/4/BAB_III.pdf, tanggal akses
23 Oktober 2019.
2424
2. Spesifikasi Penelitian
yang penulis gunakan adalah metode yang bersifat deskriptif, yaitu dengan
penegakan disiplin pegawai negeri sipil di Satuan Polisi Pamong Praja dan
Provinsi Jambi dan pegawai negeri sipil dalam lingkungan Satuan Polisi
yaitu:
Provinsi Jambi
a. Wawancara
Nasution mengemukakan:
b. Studi Dokumen
terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta
pustaka, yakni:
tersedia baik primer maupun data sekunder yang dikumpulkan. Hasil yang
Tahun 2010.
G. Sistematika Penulisan
ini, maka perlu kiranya disusun secara sistematis. Adapun sistematika yang
dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah terdiri dari 4 (empat) bab
BAB I PENDAHULUAN
skripsi ini, selain itu bab ini juga menguraikan mengenai latar
pemerintah daerah.
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
B. Kamus
Tim Penyusun Kamus. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka,
Jakarta.
D. Peraturan Perundang-undangan
PROPOSAL SKRIPSI
JAMBI
2019
Telah Disetujui oleh Pembimbing pada tanggal seperti tertera di bawah ini
Untuk Diseminarkan di hadapan Dosen Bagian Hukum Tata Negara
Fakultas Hukum Universitas Jambi