Anda di halaman 1dari 3

Beberapa kasus yang pernah terjadi di Polres Tanjung Jabung Timur dapat dilihat dalam

tabel berikut ini yaitu:

Tabel

Jumlah Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan


di Polres Tanjabtim Pada Tahun 2015-2018

No Tahun Jumlah Kasus


.
1. 2015 1 Kasus
2. 2016 2 Kasus
3. 2017 3 Kasus
4. 2018 4 Kasus
Sumber Data : Polres Tanjabtim Jambi 2018

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dalam 4 tahun belakangan ini saja jumlah

kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan di Polres Tanjabtim adalah

sebanyak 10 Kasus. Dengan perincian 1 kasus terjadi pada tahun 2015, 2 kasus pada tahun

2016 dan 3 kasus pada tahun 2017 serta 4 kasus pada tahun 2018, dari ke-10 kasus yang

masuk ke Polres Tanjabtim dapat dikemukakan 2 (dua) kasus bahwa:

1. Dona Julianti, kejadian pada hari Selasa, 14 November 2017 sekira pukul 09.00 Wib telah

terjadi cekcok mulut korban dan pelapor di rumah kontrakan. Lalu pelapor memukul

korban menggunakan botol sebanyak 5 kali pukulan. Jeratan pasal 44 ayat (1) atau Pasal

44 ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga.

2. Nurlia Ningrum, kejadian pada hari Sabtu 30 Desember 2017, sekira pukul 11.30 Wib

Ambo Tuo memukul wajah korban, saat itu korban tangkis dan Ambo Tuo mencekik

korban dan sambil mengancam membunuh korban dan saat korban berada di ruang buku

dan melemparkan buku sehingga menyebabkan pelipis mata korban luka sehingga korban
melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal 44 ayat (4) Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

3. Suriati Binti Yang Cik, kejadian pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2018 sekira pukul 22.00

Wib, pelaku an Mustofa als Mus pulang ke rumah setelah nonton piala dunia di luar

rumah, dan terjadi pertengkaran cekcok adu mulut bersama korban, lalu korban

melemparkan bungkus kue, gelas berisi kopi yang mengenai bibir korban, sehingga

mengalami luka di bibir atas sebelah kiri. Lalu korban langsung turun dari rumah dan

meminta pertolongan. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan

Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga.

4. Resi Zilvadliah Binti Arifin, kejadian pada hari Sabtu sekira pukul 19-30 Wib, setelah

pelapor melaksanakan sholat magrib di dalam kamarnya, pelapor didatangi oleh terlapor

dan langsung memaksa pelapor untuk berhubungan badan namun pelapor menolaknya

kemudian terlapor marah dan melakukan pemukulan sebanyak 5 (lima) kali. Korban

melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal 46 Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

5. Siti Zubaidah binti M. Zen, kejadian terjadi pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2018 sekira

pukul 16.00 Wib. Pelapor yang sedang tidur-tiduran menerima telepon. Suami korban

mengira telepon itu dari laki-laki lain dan menuduh pelapor menghabiskan uang untuk

beli HP baru. Suami korban membekap mulut korban sehingga menyebabkan luka di pipi

kiri dan pipi kanan karena kuku korban. Kemudian suami korban memukul berkali-kali

bagian paha kiri korban. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim.
Jeratan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga.

Anda mungkin juga menyukai