Tabel
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dalam 4 tahun belakangan ini saja jumlah
kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan di Polres Tanjabtim adalah
sebanyak 10 Kasus. Dengan perincian 1 kasus terjadi pada tahun 2015, 2 kasus pada tahun
2016 dan 3 kasus pada tahun 2017 serta 4 kasus pada tahun 2018, dari ke-10 kasus yang
1. Dona Julianti, kejadian pada hari Selasa, 14 November 2017 sekira pukul 09.00 Wib telah
terjadi cekcok mulut korban dan pelapor di rumah kontrakan. Lalu pelapor memukul
korban menggunakan botol sebanyak 5 kali pukulan. Jeratan pasal 44 ayat (1) atau Pasal
2. Nurlia Ningrum, kejadian pada hari Sabtu 30 Desember 2017, sekira pukul 11.30 Wib
Ambo Tuo memukul wajah korban, saat itu korban tangkis dan Ambo Tuo mencekik
korban dan sambil mengancam membunuh korban dan saat korban berada di ruang buku
dan melemparkan buku sehingga menyebabkan pelipis mata korban luka sehingga korban
melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal 44 ayat (4) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
3. Suriati Binti Yang Cik, kejadian pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2018 sekira pukul 22.00
Wib, pelaku an Mustofa als Mus pulang ke rumah setelah nonton piala dunia di luar
rumah, dan terjadi pertengkaran cekcok adu mulut bersama korban, lalu korban
melemparkan bungkus kue, gelas berisi kopi yang mengenai bibir korban, sehingga
mengalami luka di bibir atas sebelah kiri. Lalu korban langsung turun dari rumah dan
Rumah Tangga.
4. Resi Zilvadliah Binti Arifin, kejadian pada hari Sabtu sekira pukul 19-30 Wib, setelah
pelapor melaksanakan sholat magrib di dalam kamarnya, pelapor didatangi oleh terlapor
dan langsung memaksa pelapor untuk berhubungan badan namun pelapor menolaknya
kemudian terlapor marah dan melakukan pemukulan sebanyak 5 (lima) kali. Korban
5. Siti Zubaidah binti M. Zen, kejadian terjadi pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2018 sekira
pukul 16.00 Wib. Pelapor yang sedang tidur-tiduran menerima telepon. Suami korban
mengira telepon itu dari laki-laki lain dan menuduh pelapor menghabiskan uang untuk
beli HP baru. Suami korban membekap mulut korban sehingga menyebabkan luka di pipi
kiri dan pipi kanan karena kuku korban. Kemudian suami korban memukul berkali-kali
bagian paha kiri korban. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim.
Jeratan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan