Timur merupakan suatu kejahatan yang tidak hanya berdampak terhadap penderitaan fisik
belaka, tetapi lebih besar dampaknya terhadap penderitaan yang bersifat psikis ataupun
mental serta kejiwaan dari si korban tersebut. Hal ini dapat diketahui dari tabel berikut:
Dari ke-10 kasus yang masuk ke Polres Tanjabtim dapat dikemukakan 5 (lima) kasus
bahwa:
1. Dona Julianti, kejadian pada hari Selasa, 14 November 2017 sekira pukul 09.00 Wib telah
terjadi cekcok mulut korban dan pelapor di rumah kontrakan. Lalu pelapor memukul
korban menggunakan botol sebanyak 5 kali pukulan. Jeratan Pasal 44 ayat (1) atau Pasal
2. Resi Zilvadliah Binti Arifin, kejadian pada hari Sabtu sekira pukul 19-30 Wib, setelah
pelapor melaksanakan sholat magrib di dalam kamarnya, pelapor didatangi oleh terlapor
dan langsung memaksa pelapor untuk berhubungan badan namun pelapor menolaknya
kemudian terlapor marah dan melakukan pemukulan sebanyak 5 (lima) kali. Korban
3. Nurlia Ningrum, kejadian pada hari Sabtu 30 Desember 2017, sekira pukul 11.30 Wib
51
Ambo Tuo memukul wajah korban, saat itu korban tangkis dan Ambo Tuo mencekik
korban dan sambil mengancam membunuh korban dan saat korban berada di ruang buku
dan melemparkan buku sehingga menyebabkan pelipis mata korban luka sehingga korban
melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal 44 ayat (4) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
4. Suriati Binti Yang Cik, kejadian pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2018 sekira pukul 22.00
Wib, pelaku an Mustofa als Mus pulang ke rumah setelah nonton piala dunia di luar
rumah, dan terjadi pertengkaran cekcok adu mulut bersama korban, lalu korban
melemparkan bungkus kue, gelas berisi kopi yang mengenai bibir korban, sehingga
mengalami luka di bibir atas sebelah kiri. Lalu korban langsung turun dari rumah dan
Rumah Tangga.
5. Siti Zubaidah binti M. Zen, kejadian terjadi pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2018 sekira
pukul 16.00 Wib. Pelapor yang sedang tidur-tiduran menerima telepon. Suami korban
mengira telepon itu dari laki-laki lain dan menuduh pelapor menghabiskan uang untuk
beli HP baru. Suami korban membekap mulut korban sehingga menyebabkan luka di pipi
kiri dan pipi kanan karena kuku korban. Kemudian suami korban memukul berkali-kali
bagian paha kiri korban. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim.
6. Sri Nur Anisah Bin Mislan, kejadian terjadi pada hari Rabu 14 Maret 2018 sekira pukul
09.00 Wib, saya pergi dari rumah saya menuju loket mobil travel jurusan Nipah Panjang-
Kota Jambi. Setelah saya selesai membeli tiket kemudian saya pergi lagi pulang ke pasar
tempat orang tua saya bekerja namun tak lupa sebelumnya saya pesan ke pihak loket agar
nanti saya jemput di pasar saja. Sekira pukul 09.30 Wib suami saya mencari-cari saya
karena saya berencana pergi ke kota Jambi tidak ada permisi padanya. Pihak travelpun
menelepon saya dan mengatakan “ini ada yang nyari buk, badannya pendek gemuk”, lalu
saya tanya “tanyakan mbak, marah gak dia, jika marah tidak mau saya temui”, lalu pihak
loket menjawab “gak mbak”, kemudian saya langsung menuju loket tersebut, namun
belum sampai saya ke loket tiba-tiba saya bertemu dengan ciri-ciri yang disebutkan pihak
loket tadi yang tak lain adalah suami saya sendiri, suami saya yang bernama Aripin yang
langsung mendatangi saya dan merampas tas sepeda motor. Sayapun langsung naik ke
atas sepeda motor dan ianya membawa saya ke daerah sepi yaitu Jln. Delta Kel. Nipah
setapak tersebut suami saya tersebut menyeret saya dan langsung menghajar saya secara
membabi buta. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal
Rumah Tangga.