Anda di halaman 1dari 3

Kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan di Polres Tanjung Jabung

Timur merupakan suatu kejahatan yang tidak hanya berdampak terhadap penderitaan fisik

belaka, tetapi lebih besar dampaknya terhadap penderitaan yang bersifat psikis ataupun

mental serta kejiwaan dari si korban tersebut. Hal ini dapat diketahui dari tabel berikut:

Dari ke-10 kasus yang masuk ke Polres Tanjabtim dapat dikemukakan 5 (lima) kasus

bahwa:

1. Dona Julianti, kejadian pada hari Selasa, 14 November 2017 sekira pukul 09.00 Wib telah

terjadi cekcok mulut korban dan pelapor di rumah kontrakan. Lalu pelapor memukul

korban menggunakan botol sebanyak 5 kali pukulan. Jeratan Pasal 44 ayat (1) atau Pasal

44 ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga.

2. Resi Zilvadliah Binti Arifin, kejadian pada hari Sabtu sekira pukul 19-30 Wib, setelah

pelapor melaksanakan sholat magrib di dalam kamarnya, pelapor didatangi oleh terlapor

dan langsung memaksa pelapor untuk berhubungan badan namun pelapor menolaknya

kemudian terlapor marah dan melakukan pemukulan sebanyak 5 (lima) kali. Korban

melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal 46 Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

3. Nurlia Ningrum, kejadian pada hari Sabtu 30 Desember 2017, sekira pukul 11.30 Wib
51
Ambo Tuo memukul wajah korban, saat itu korban tangkis dan Ambo Tuo mencekik

korban dan sambil mengancam membunuh korban dan saat korban berada di ruang buku

dan melemparkan buku sehingga menyebabkan pelipis mata korban luka sehingga korban

melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal 44 ayat (4) Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
4. Suriati Binti Yang Cik, kejadian pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2018 sekira pukul 22.00

Wib, pelaku an Mustofa als Mus pulang ke rumah setelah nonton piala dunia di luar

rumah, dan terjadi pertengkaran cekcok adu mulut bersama korban, lalu korban

melemparkan bungkus kue, gelas berisi kopi yang mengenai bibir korban, sehingga

mengalami luka di bibir atas sebelah kiri. Lalu korban langsung turun dari rumah dan

meminta pertolongan. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan

Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga.

5. Siti Zubaidah binti M. Zen, kejadian terjadi pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2018 sekira

pukul 16.00 Wib. Pelapor yang sedang tidur-tiduran menerima telepon. Suami korban

mengira telepon itu dari laki-laki lain dan menuduh pelapor menghabiskan uang untuk

beli HP baru. Suami korban membekap mulut korban sehingga menyebabkan luka di pipi

kiri dan pipi kanan karena kuku korban. Kemudian suami korban memukul berkali-kali

bagian paha kiri korban. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim.

Jeratan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga.

6. Sri Nur Anisah Bin Mislan, kejadian terjadi pada hari Rabu 14 Maret 2018 sekira pukul

09.00 Wib, saya pergi dari rumah saya menuju loket mobil travel jurusan Nipah Panjang-

Kota Jambi. Setelah saya selesai membeli tiket kemudian saya pergi lagi pulang ke pasar

tempat orang tua saya bekerja namun tak lupa sebelumnya saya pesan ke pihak loket agar

nanti saya jemput di pasar saja. Sekira pukul 09.30 Wib suami saya mencari-cari saya

karena saya berencana pergi ke kota Jambi tidak ada permisi padanya. Pihak travelpun

menelepon saya dan mengatakan “ini ada yang nyari buk, badannya pendek gemuk”, lalu
saya tanya “tanyakan mbak, marah gak dia, jika marah tidak mau saya temui”, lalu pihak

loket menjawab “gak mbak”, kemudian saya langsung menuju loket tersebut, namun

belum sampai saya ke loket tiba-tiba saya bertemu dengan ciri-ciri yang disebutkan pihak

loket tadi yang tak lain adalah suami saya sendiri, suami saya yang bernama Aripin yang

langsung mendatangi saya dan merampas tas sepeda motor. Sayapun langsung naik ke

atas sepeda motor dan ianya membawa saya ke daerah sepi yaitu Jln. Delta Kel. Nipah

Panjang II Kec. Nipah Panjang Kabupaten Tanjabtim, sesampainya di pinggir jalan

setapak tersebut suami saya tersebut menyeret saya dan langsung menghajar saya secara

membabi buta. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanjabtim. Jeratan Pasal

44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga.

Anda mungkin juga menyukai