Anda di halaman 1dari 6

THE KILLER OF DARKNESS

TUGAS MENULIS CERITA PENDEK


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:
NAMA : METTA KURNIATI
KELAS : XI MIPA II

SMA SANTO IGNASIUS SINGKAWANG


JALAN S.M. TSJAFIOEDDIN SINGKAWANG
TAHUN PELAJARAN 2022
THE KILLER OF DARKNESS
“Ni no ni no…” suara mobil ambulans didaerah Yeosu, Korea Selatan.
Seorang Wanita berusia sekitar 40-an tahun tergeletak ditanah dekat kaki gunung
dengan kondisi berlumuran darah, lehernya tersayat lumayan dalam dan tidak lagi
bernyawa. “Mama…maaa…”tangis seorang Jaehyun yang baru berusia 15 tahun
itu. Bocah tersebut menyaksikan dari mobil semua kejadian tersebut dari awal
hingga ibunya tersebut terbunuh dan ia melihat secara samar samar bahwa
pembunuh tersebut mengambil sebuah kartu memori dari dalam tas ibunya
tersebut. Mayat Wanita tersebut langsung dibawa pergi oleh ambulan untuk
dilakukan autopsi dirumah sakit SNU. 4 hari kemudian, hasil autopsi keluar dan
menunjukkan itu memang pembunuhan berencana karena dilehernya terdapat
sayatan pisau yang cukup dalam serta tikaman diperut wanita itu. Jaehyun yang
usianya masih muda tersebut merasa sangat marah dan ingin membalas semua
dendam ibunya tersebut.
25 tahun telah berlalu, Jaehyun menjadi seorang detektif di daerah Yeosu.
Meskipun ia tidak terlalu terkenal, tetapi kemampuannya tersebut tergolong cukup
gesit dan hebat. Kantor polisinya sangat sederhana yang terletak disebuah gang
kecil. Kantor polisi ini sebenarnya adalah tempat dimana ibunya bekerja dulu.ia
memilih untuk menjadi detektif karena ia sangat ingin mengetahui tentang kasus
pembunuhan ibunya dulu yang gagal diinvestigasi oleh polisi dulunya. Ia bekerja
bersama dua rekannya saja yakni HanByeol dan SeoJun saja.
2 orang pria berusia 50-an datang ke kantor Jaehyun karena dugaan
pembunuhan yang terjadi baru-baru ini didaerah utara Yeosu. Mereka merasa
terfitnah tentang dugaan pembunuhan yang menimpa mereka kemudian dua orang
pria tersebut menceritakan seluruh kronologinya kepada Jaehyun. “Kami benaran
tidak membunuh pria itu, kami ini hanya seorang kurir, kami gak mungkin lakuin
hal kayak gitu” ujar salah satu pria itu. Dua pria tersebut memang seorang kurir
pengantar paket dan kebetulan berada pada lokasi pembunuhan pada saat itu.
“Lalu, gimana kalian bisa tertuduh gini?” tanya Jaehyun lagi. Mereka menemukan
seorang pria tergelatak dibawah tanah disebuah gang kecil ketika dalam
perjalanan pulang kerumah. pisau yang terdapat disamping mayat tersebut
kemudian dipegang oleh salah satu pria tersebut karena mereka dalam kondisi
mabuk pada saat itu. Pas saat itu, polisi tiba dan melihat mereka dengan pisau
ditangannya.
Setelah mendengar cerita tersebut, Jaehyun menahan mereka ke sel tahanan
sementara dan memulai penyelidikannya terhadap kasus ini. Mereka langsung
pergi ketempat kejadian dan menanyai warga warga sekitar tentang kasus
pembunuhan yang terjadi baru-baru ini. “Para kurir itu gak mungkin lakuin hal
semacam itu, kami disini sudah mengenalnya lama” ujar salah satu warga. “Cctv
situ mengarah ketempat kejadian, kau harus coba mengeceknya” sambung warga
setempat itu lagi.
Setelah mengecek cctv tersebut, memang benar bahwa dua kurir tersebut
tidak salah, melainkan ada sekelompok preman yang berbaju hitam yang menikam
pria tersebut disana. Preman preman tersebut sangat dikenali oleh warga warga
setempat karena sering membuat onar dan menganggu warga sekitar.
Setibanya Jaehyun dikantor polisi, Ia membebaskan 2 kurir tersebut dan
segera mencari data-data terkait para preman yang ada dipasar tersebut. dan
memang data para preman tersebut menunjukkan bahwa telah banyak tindakan
kriminalitas yang telah dilakukan mereka. Jaehyun langsung meminta izin kepada
kepala tim disana untuk mengeluarkan surat penangkapan untuk preman-preman
karena bukti dari rekaman cctv itu sudah sangat jelas. Jaehyun yang masih
penasaran itu masih menelusuri tindakan-tindakan kejahatan yang pernah
dilakukan preman sampai ada 1 kasus yang sangat menarik perhatiannya, yaitu
kasus pembunuhan ibunya 25 tahun yang lalu. “eh? Ini kan kasus mama dlu kan?”
tanyanya kepada dirinya sendiri.
Surat penangkapan pun keluar 3 jam kemudian, Jaehyun bersama kedua
rekannya langsung menuju markas para preman tersebut didekat gang kecil itu.
sesampainya disana, para preman tersebut terkejut melihat Jaehyun datang. “Siapa
kalian?” tanyanya dengan nada teriak. Jaehyun kemudian mengeluarkan surat
penangkapannya itu “Kalian semua ditangkap atas kasus pembunuhan, silahkan
ikut kami ke kantor polisi, kalian dapat menyewa pengacara jika kalian merasa ini
tidak benar.”ujarnya. preman-preman tersebut awalnya menolak untuk ikut ke
kantor polisi, tetapi setelah dilakukan pemborgolan paksa akhirnya mereka mau
gak mau ikut ke kantro polisi.
Jaehyun mengintrograsi mereka diruang intrograsi, mereka awalnya
menyangkal jika merekalah yang melakukan pembunuhan tersebut. tetapi setelah
ditunjukkannya bukti cctv oleh Jaehyun, mereka tidak dapat menyangkalnya lagi.
“Ini jelas-jelas sudah ada bukti, kalian masih mau menyangkal lagi!?” tegas
Jaehyun. preman yang tampak sedikit ketakutan tersebut kemudian menjawab
“ampuni kami, kami hanya suruhan orang saja, kami melakukan itu karena kami
dibayar cukup tinggi” jawabnya. ternyata mereka semua adalah suruhan dari
seorang petinggi perusahaan disana, ia meminta preman tersebut untuk
membunuh pria itu karena ia menganggapnya sebagai saingan berat untuk calon
presdir perusahaan itu dan dengan membunuhnya, maka ia tidak memiliki saingan
yang berat lagi.
Setelah proses intrograsi selesai, Jaehyun yang masih berada diruangan itu
bersama preman tersebut. Ia menanyakan tentang kasus pembunuhan 25 tahun
yang lalu itu kepadanya. Preman tersebut tampak linglung seakan akan tau sesuatu
dan mencoba membela dirinya, “i..i..itu..saya tidak tau apa apa tentang itu”
ujarnya dengan gagap. kemudian Jaehyun menunjukan sebuah data catatan
kriminalitas para preman tersebut. Setelah melihat data-data itu, preman tersebut
tampak takut dan linglung hingga satu dari mereka bersuara, “I..itu.. sebenarnya
kami juga disuruh oleh petinggi itu untuk membunuh wanita itu, kami tidak tau
alasan dia untuk membunuh Wanita itu, kami hanya melakukan perintahnya dan
dibayar aja.” Sambungnya lagi. mendengar penjelasan dari preman itu, Jaehyun
merasa sangat murka dan rasa ingin membalas dendamnya sedang membara-bara.
Keesokan harinya, Jaehyun melakukan penyelidikan terhadap petinggi
perusahaan tersebut untuk memperkuat bukti-bukti yang sudah ada. Malamnya,
Jaehyun yang sudah murka tersebut berencana menyelinap kerumah petinggi
tersebut meskipun dia tau bahwa bukti tersebut bersifat ilegal dan tidak bisa
digunakan sebagai bukti saat penyelidikan.” “Jae, jangan nekat deh, bukti itu
gabisa lu pake saat penyelidikan” kata Hanbyeol. dikarenakan Jaehyun yang
sudah sangat tidak sabaran untuk mengungkapkan kasus ibunya itu, ia memilih
untuk mencari bukti dengan cara ilegal tersebut.
Sesampainya dirumah petinggi tersebut, ia melihat bahwa petinggi tersebut
sedang siap-siap untuk keluar bersama keluarganya dan itu merupakan momen
yang pas bagi Jaehyun untuk menyelinap kerumahnya itu. Ia memanjat pagar
bagian belakang rumah itu karena dibagian depan ada satpam yang menjaga
gerbang masuknya tersebut. setelah dia masuk kerumahnya tersebut, tujuan
pertama yang Ia tuju ialah kantor petinggi tersebut. Ia memasuki kantor tersebut
dan mulai menggeledah meja kerjanya tersebut dan laci-laci yang ada disitu. tetapi
sayangnya Ia tidak menemukan apa-apa disana dan memutuskan untuk keluar dari
rumah itu.
Jaehyun mendatangi perusahaan petinggi itu beberapa hari setelah itu untuk
menanyakan beberapa hal kepadanya. “Selamat siang, saya dari kantor polisi
Yeosu, saya ingin bertemu dengan bapak Taeyong.” Ujar Jaehyun. resepsionis itu
langsung menghubungi sekretaris Pak Taeyong. Setelah itu resepsionis itu
mengantarkan Jaehyun kekantor Pak Taeyong. sesampai dikantornya itu, Taeyong
tampak bingung dengan kedatangan Jaehyun. “Ada keperluan apa disini Pak?”
tanyanya bingung. Jaehyun menjelaskan kepadanya alasan dia mendatangi
kantornya itu. Meskipun sudah ditunjukkan bukti rekaman suara dan chat oleh
Jaehyun tetapi pria tersebut tidak mau mengakuinya sehingga membuat Jaehyun
sedikit menaikkan nada bicaranya. Sampai akhirnya Jaehyun menanyakan tentang
kasus kematian ibunya tersebut dan pria tersebut tampak gemetar dan takut,
“Ma..ma..mana saya tau, kok tanya dengan saya?” ujarnya dengan suara
gemetaran. “Para preman sewaanmu itu yang bilang dan jelas jelas sudah ada
bukti chat dan rekaman suaramu itu.” Sambung Jaehyun. Taeyong yang masih
tidak mau mengaku itu membuat Jaehyun semakin marah dan meninggalkan
ruang kantornya tersebut karena ia yakin ia tidak akan mendapatkan apa-apa lagi
disana.
Pintu kantornya itu belum tertutup semua dan Jaehyun mendengar Taeyong
menelepon seseorang dengan nada marah bercampur rasa gelisah. “Gimana sih
kamu ini!? kamu sudah saya gaji gede masih saja tidak becus urusin ini! detektif
itu datang dan menanyakan kasus pembunuhan 25 tahun itu. Sekarang cepat kamu
kekantor dirumah saya dan ambil kartu memori yang dibrankas sana!! 46935
sandi brankasnya” ujar Taeyong dengan gelisah. Jaehyun yang mendengar semua
itu segera bergegas kerumah Taeyong sebelum orang suruhan Taeyong tersebut
sampai.
Sesampai dirumah Taeyong, ia menyamar dirinya menjadi seorang tukang
sedot WC. “Misi pak, Pak Taeyong bilang kloset dirumah ini sedang tersumbat,
saya disuruh Pak Taeyong kesini untuk menyedot WC.”ujar Jaehyun. Satpam
disana memercayai omongan Jaehyun dan mempersilahkannya untuk masuk
kerumah. saat sudah memasuki rumahnya itu, ia bergegas masuk kekantor pria itu
dan membuka brankasnya disana. Didalam brankas tersebut memang terdapat
beberapa tumpuk uang, emas, dan ada 1 kartu memori yang menarik perhatiannya
ia langsung mengambil kartu memori tersebut dan bergegas keluar sebelum pria
suruhan Taeyong tersebut sampai kerumah. benar saja, saat Jaehyun sudah
mencapi gerbang depan, pria suruhan Taeyong tersebut pun baru sampai disana.
Jaehyun pergi meninggalkan rumah itu dan segera pulang kerumahnya. Ia
sudah sangat penasaran terhadap isi dari memori tersebut. Setelah dibukanya, isi
dari kartu memori itu hanya ada dua file saja. File pertama yang ia buka berisi
data data penggelapan dana perusahaan, file kedua berisi daftar nama orang-orang
yang melakukan jual beli obat terlarang dari luar negeri. Jaehyun bingung
sekaligus mulai mengetahui mengapa ibunya tersebut dibunuh, tetapi pencerahan
itu masih belium pasti iya apa bukan.
Taeyong telah mengetahui bahwa brankasnya tersebut telah dibobol ia mulai
merasa panik, berkeringat dingin, dan terlihat sangat gelisah. Jaehyun yang sudah
sampai dikantor Taeyong daritadi mengamati semua gerak gerik Taeyong dan ia
muncul didepan pintu kantornya, “ternyata kamu dalang dari semua ini…
kenapa?? Kok gelisah klo kamu gak salah?” ujarnya dengan nada dan tatapan
yang sinis. Rahasianya telah diketahui oleh Jaehyun sekarang, ia tidak bisa
berkata apa-apa lagi mau tidak mau ia mengaku semua perbuatannya tersebut
kepada Jaehyun. Ia mengaku bahwa ia menyewa preman untuk membunuh pria
baru baru ini karena ia memang menganggap bahwa pria itu saingan beratnya saat
pemilihan predir dikantor tersebut dan untuk kasus pembunuhan ibunya Jaehyun,
ia mengaku bahwa memang dialah yang menyewa para preman tersebut untuk
membunuh ibunya Jaehyun. “Kenapa lu lakuin itu!?” tanya Jaehyun dengan nada
marah. Taeyong mengaku bahwa ia membunuh ibunya Jaehyun karena pada saat
itu ia sedang menjadi kandidat kuat untuk posisi wakil presdir perusahaan itu.
ibunya Jaehyun mengetahui dan mempunyai bukti bahwa ia melakukan
penggelapan dana perusahaan dan mengedarkan obat-obatan terlarang dari luar
negeri, karena merasa posisinya saat itu sangat terancam oleh bukti bukti itu, ia
menyewa para preman tersebut untuk membunuh ibunya Jaehyun dan mengambil
kartu memori itu darinya.
“Bhukkk…!!” Jaehyun memukul meja yang ada didepannya dengan kencang
karena amarahnya sudah tidak tertahan lagi. Ia merasa sangat murka mendengar
ibunya meninggal karena alasan yang tidak masuk akal itu. “Kamu ini manusia
apa bukan sih sebenarnya? Manusia tidak akan melakukan hal sekeji ini apalagi
dengan alasan yang tidak masuk akal itu!” kata Jaehyun dengan murka. Setelah
mengatakan itu, ia langsung meninggalkan kantor Taeyong dan meninggalkan
Taeyong yang masih didalam sana. Ia menangis dan merenungkan perbuatannya
itu dan menyadari semua kesalahannya itu.
Keesokan harinya, Taeyong tampak muncul dikantor polisi tempat Jaehyun
bekerja. Jaehyun yang sedang mengobrol bersama rekannya tersebut terkejut
sekaligus murka melihat Taeyong disana. “Permisi pak, ada yang bisa dibantu?”
tanya salah satu detektif disana. “Saya ingin menyerahkan diri pak.”jawabnya.
Jaehyun yang mendengar itu pun terkejut dan tidak bisa berkata kata. Taeyong
mengakui kesalahannya kepada polisi yang menanganinya. polisi itu mengecek
data datanya, dan memang benar bahwa ia telah melakukan banyak kriminalitas.
Sebelum dibawa ke sel tahanan, ia menemui Jaehyun untuk meminta maaf
meskipun ia tau bahwa ia tidak akan pernah termaafkan. Setelah itu, ia segera
dibawa sel tahanan.

Anda mungkin juga menyukai