Anda di halaman 1dari 2

ANALISA YURIDIS PASAL 340 KUHP TERHADAP KASUS PEMBUNUHAN

BERENCANA DI DESA HOLULAI TAHUN 2021

LATAR BELAKANG

Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah “ Barang
siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam
karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur
hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun”. pembunuhan
berencana itu di maksud oleh pembentuk undang-undang sebagai pembunuhan bentuk
khusus yang memberatkan yang rumusnya dapat berupa pembunuhan yang di lakukan
dengan rencana. merumuskan pasal 340 KUHP dengan cara demikian pembentuk
undang - undang sengaja melakukan dengan maksud kejahatan yang berdiri sendiri.

Kasus pembunuhan secara sadis terjadi di Dusun Lasilai , Desa Holulai ,


Kecamatan Loaholu , Kabupaten Rote Ndao , Nusa Tenggara Timur , Pada hari selasa 20
juli 2021 Nenek Juliana Abe 75 tahun merupakan seorang janda di temukan tewas
bersimbah darah didalam rumahnya , korban pertama kali ditemukan oleh cucunya
bernama Melsi Sa’u , umur 9 tahun , Siswa kelas III Sekolah Dasar. Belum diketahui
pelaku yang tega menghabisi korban maupun motif dari kasus ini diduga kuat korban
dibunuh pada senin 19 juli 2021 tengah malam. Informasi yang dihimpun sebelumnya
pada senin 19 juli 2021 malam korban dan cucunya Melsi Sa’u baru puang dari rumah
Deni Dengak. Saat itu korban bersama cucunya , serta Nita Loak , Be Loak serta Jhon
Sely dan Ot Bolla masih bermain kartu remi. Kerena sudah agak malam , korban dan
Melsi Sa’u pulang berjalan kaki dengan mengikuti jalan raya ke rumah korban yang
jarak sekitar 100 meter. Ketika tibah di rumah , Melsi Sa’u langsung tidur di atas bangku
yang berada di bagian selatan dalam rumah. Sedangkan korban masih menumpuk –
numpuk sirih pinang atas bangku bagian utara.

Sesudah itu , korban masih makan sirih pinangnya , dan menutup pintu depan
serta mematikan listrik dalam rumah , lalu tidur. Tengah malam , Melsi Sa’u terbangun
dari tidurnya karena ada bunyi dobrakan pintu depan rumah. Melsi masi mendengar
korban berteriak satu kali. Namun karena takut maka melsi pun terus tidur sampe pagi
hari. Selasa 20 Juli 2021 pagi sekitar pukul 05.30 wita , Melsi Sa’u pun bangun dari tidur.
Ia kaget melihat Neneknya sudah tertidur terlentang diatas tanah. Melsi Sa’u lari ke
rumah Melki Rondo dan menyampaikan ke Yeyen Sa’u , Uli Bolla (anak dari Otniel Bolla)
serta Hana Sa’u-Talla bahwa Neneknya (korban) tidur di tanah dengan tubuh penuh
dengan darah. Ketua RT , Ariance Sa’u menelepon Melsi Sa’u dan mendapat informasi
kalau korban tidur ditanah dengan tubuh penuh darah. Kepala desa dan Kepala Dusun
Tasilai Delfia Solo pun bersama – sama ke tempat kejadian perkara dan melaporkan
kejadian tersebut kepada Kapolsek Rote Barat Laut.

Anggota Polsek Rote Barat Laut dan tim idetifikasi Polres Rote Ndao , langsung
ke lokasi kejadian dipimpin Kasat Reskim Polres Rote Ndao , Ipnu Y. Jems Mbau dan
Kapolsek Rote Barat Laut , Ipda Frit Matly. Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Baa
dengan menggunakan Mobil Ambulance Puskesmas Oelaba , guna di lakukan Visum Et
Repertum luar. “Motif pembunuhan belum dapat kita simpulkan dan anggota sedang
melakukan pengumpulan keterangan di sekitar lokasi kejadian “ ujar Kasat Reskrim
Polres Rote Ndao , Iptu Jems Mbau , saat pada tanggal selasa 20 Juli 2021 sudah
melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan beberapa barang bukti.

Hal ini yang mendasari keinginan Saya untuk mengetahui Analisa Yuridis pasal
340 KUHP terhadap kasus pembunuhan berencana didesa Holulai tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai