Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah: Tugas Kewarganegaraan

Nama:Rizka Amalia Putri

NIM: 22206241026

Berita yang diambil

Kasus Pembunuhan berantai yang di lakukan oleh Wowon CS.

Berita ini di siarkan melalui televisi dan beragam media sosial salah satunya berasal dari Instagram yang
di posting oleh insidelombok dan berasal dari internet yang di posting oleh tribun news pada laman
websitenya, dan beberapa review dari you tube, kasus ini diambil dari beberapa sumber yang diringkas.

Di ketahui bahwa korban masih memiliki hubungan kerabat dengan si pelaku. Latar belakang pelaku
Wowon sebagai otak dari setiap pembunuhan yang ada dengan dibantu oleh dua orang lainnya yaitu
Dede dan Dullah sebagai Eksekusiator. Pembunuhan ini awalanya diketahui karena ada salah satu
keluarga yang berada di salah satu rumah kontrakan tepatnya di Cianjur didapati tengah terkapar
dengan mulut berbusa, di temukan ada 5 korban dengan tempat yang berbeda beda, diketahui bawa di
antara 5 korban tersebut 3 orang diantaranya meninggal dan 2 diantaranya bisa diselamatkan. Kasus ini
diketahui awalnya karena adanya keracunan pestisida yang dicampurkan pada kopi. Dede sebagai salah
satu orang yang selamat menyatakan bahwa dialah yang meracuni keluarga tersebut atas perintah
Wowon dimana keluarga tersebut juka masih memiliki hubungan kerabat dengan korban, setelah di
telusuri tenyata pelaku bukan hanya dede dan wowon tapi juga ada seorang lagi bernama Abdullah yang
biasa dipanggil dullah.

Setelah adanya interogasi dari pihak kepolisian ada beberapa keterangan yang membuat kasus ini
semakin melebar, dinataranya penggeledahan rumah wowown dimana disana ditemukan 2 lobang yang
salah satu lobangnya di temukan 2 kerangka tengkorak dan 1 lobang kecil yang masih ditemukan sebuah
jasad utuh yeng dimana diketahui bahwa 2 tengkorang yang ditemukan merupakan milik istri
pertamanya dan mertua dari istri pertama wowon, dan jasad yang ditemukan merupakan anak dari
wowon dengan istri ke 6 nya yang merupakan anak tirinya dari istri ke 5 yang meninggal akibat
keracunan. Jadi, Wowon ini ternyata sudah menikah sebanyak enam kali tentunya dengan perempuan
yang berbeda beda pula. Terjadinya pembunuhan berantai ini karena ada beberapa alasan, alasan
pertama adalah karena menginginkan harta dari keluarga yang dibunuh tadi kemudian ada faktor lain
yakni adanya penutupan mulut dengan cara membunuh orang yang mengetahui tentang pembunuhan
lainnya yang telah dilakukan oleh wowon cs. Namun setiap pembunuhan yang terjadi Wowon yang
merupakan dalang dan otak dari pembunuhan tersebut bersih tanpa campurtangan dirinya, melainkan
pelaku eksekutor sesungguhnya adalah dullah yang disuruh oleh wowon.

Sampai saat ini diketahui bahwa korban yang ada sudah 9 orang 8 diantaranya adalah keluarga korban
dan salah satunya adalah seorang TKW yang diketahui meninggal karena terjatuh dilaut bali karena
didorong oleh buk noni yang tidak lain adalah mertua dari si wowon cs ini, dan diketahui 7 target TKW
lagi yang diincar dan kasus ini masih dalam tahap proses dengan hukuman terhadap wowon cs adalah
hukuman mati.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak
lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Para korban di Bekasi
diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama
adiknya, M Dede Solehudin, dan Duloh di Cianjur dan Garut. Tiga korban bernama Ai Maimunah (40),
Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17) tewas. Sedangkan satu korban NR (5) selamat
dan kini dirawat di rumah sakit. Dalam kasus di Cianjur, pelaku menipu para korban dengan modus
mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan. Para korban
yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan
kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi. Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban
yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Noneng, Wiwin, Bayu (2), Farida. Kemudian, terdapat satu korban
lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat. Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan
sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana. Penyidik Polda Metro Jaya
masih akan melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada korban ataupun pelaku
lain. Posko aduan pun dibuka penyidik di Cianjur untuk menjaring para terduga korban penipuan atau
bahkan pembunuhan berantai Wowon dkk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuhan Berantai Wowon dkk Sejak 2020
Baru Terkuak 2023, Kriminolog: Daya Deteksi Polisi Belum Tinggi", Klik untuk baca:
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/21/20530201/pembunuhan-berantai-wowon-dkk-
sejak-2020-baru-terkuak-2023-kriminolog?page=all.

Penulis : Tria Sutrisna

Editor : Irfan Maullana

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6

Download aplikasi: https://kmp.im/app6


-Pembunuhan merupakan penyimpangan dari sila pertama dimana disebutkan pada sila pertama “tuhan
yang maha Esa” melakukan pembunuhan berarti dia tidak mengakui bahwa tuhan itu ada karena dia
sudah menghilangkan nyawa yang tuhan sudah berikan .

Pelencengan dari sila ke 2 yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” dimana setiap manusia
memiliki kewajiban untuk menaati setiap peraturan yang ada, menghilangkan nyawa seseorang adalah
sebuah kejahatan yang merenggut hak seseorang untuk hidup.

Pelencengan dari sila ke 5 yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” masyarakat
memiliki haknya masing masing hak untuk hidup, bernafas, bersosialisasi, berkerja dan lain lain sama
halnya dengan Pancasila pada sila ke 2 merampas hak milik oran lain adakan dikenakan tindak pidana
sesoai dengan pasal KUHP pasal 338.
-pembunuhan dini terjadi karena keinginan pelaku untuk menguasai harta korban, berawal dengan
mengatakan pada korban untuk memberikan sejumlah harta untuk di gandakan namun setelah
beberapa lama tak kunjung mendapatkan uang kembali korban meminta terus menerus sehingga pelaku
kesal dan berakhir dengan kasus pembunuhan. Faktor lainnya adalah karena ingin menghilangkan saksi
mata atas kejahatan pelaku dan faktor terakhir. Ingin mengkambing hitamkan orang lain sebagai
pengganti pelaku kejahatannnya, kasus wowon ini juga merupakan kasus penipuan dan pembunuhan
berencana.

- pelanggaran seperti pembunuhan, Pelaku akan dikenakan tindak pidana sesuai dengan Pasal 338
KUHP, yaitu: “Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun” (Moeljatno, 2009a: 122-123). Sedangkan jika pelaku
mengatur segala jenis cara untuk melakukan pembunuhan atau biasa disebut dengan pembunuhan
berencana maka pelaku dapat dijerat dalam Pasal 340 KUHP, yaitu: “Barangsiapa sengaja dan dengan
rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana
(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling
lama dua puluh tahun” (Moeljatno, 2009a:122-123).

Hak untuk hidup dijamin dalam Pasal 28A UUD 1945 yang berbunyi:

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Selain Pasal 28A, UUD 1945 juga menjamin hak untuk hidup di dalam Pasal 28I ayat (1) yang ditegaskan
pula bahwa hak untuk hidup adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa
pun. Dasar hukum yang menjamin hak untuk hidup di Indonesia juga terdapat dalam Pasal 9 ayat (1) UU
HAM yang berbunyi:

Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya
Lebih lanjut, dalam Penjelasan Pasal 9 UU HAM dikatakan bahwa setiap orang berhak atas kehidupan,
mempertahankan kehidupan, dan meningkatkan taraf kehidupannya. Hak atas kehidupan ini bahkan
juga melekat pada bayi yang belum lahir atau orang yang terpidana mati.

Namun untuk hak pada terpidana mati hak untuk hidup dapat dibatasi. Karena dapat mengancam
nyawa yang lain.

Hukuman mati di Indonesia diatur dalam KUHP, antara lain:

1. makar dengan maksud membunuh Presiden dan wakil Presiden (Pasal 104 KUHP);
2. melakukan hubungan dengan negara asing sehingga terjadi perang (Pasal 111 ayat (2) KUHP);
3. penghianatan memberitaukan kepada musuh diwaktu perang (Pasal 124 ayat (3) KUHP);
4. menghasut dan memudahkan terjadinya huru-hara (Pasal 124 bis KUHP);
5. pembunuhan berencana terhadap kepala negara sahabat (Pasal 140 ayat (3) KUHP);
6. pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP);
7. pencurian dengan kekerasan secara bersekutu mengakibatkan luka berat atau mati (Pasal 365
ayat (4) KUHP);
8. pembajakan di laut yang menyebabkan kematian (Pasal 444 KUHP);
9. kejahatan penerbangan dan sarana penerbangan (Pasal 149 K ayat (2) dan Pasal 149 O ayat (2)
KUHP).

Anda mungkin juga menyukai