Anda di halaman 1dari 7

E.

Argumentasi Terhadap Kasus


1. Gambar Pertama
Membahas tentang seorang individu yang melakukan sebuah kejahatan atau
kriminalitas, misalnya pelecehan, pembunuhan, korupsi, dsb. Karena perbuatan yang
sudah dilakukannya itu dia akhirnya mendapatkan hukuman atau sanksi berupa tembak
mati. Namun, hukuman tembak mati yang didapatkan oleh individu ini bertolak belakang
dengan HAM, yang mana manusia itu berhak untuk hidup.
Adapun argumentasi yang disampaikan oleh para anggota kelompok 5 mengenai isu
tersebut terbagi menjadi Pro dan Kontra, yaitu:
a. Tim Pro
1. Mey Sarah Sihaloho
Menurut saya, pemberian hukuman tembak mati kepada pelaku sangat tepat.
Kita ketahui setiap orang memiliki hak untuk hidup, tetapi dalam kasus ini dia
melakukan sebuah kejahatan atau kriminalitas seperti pelecehan, pembunuhan,
korupsi, dsb. Secara langsung dia merampas hak banyak orang, yaitu hak untuk
hidup, hak untuk merasa aman dan hak lainnya dari para korban. Hukuman tembak
mati adalah hukuman yang tepat, karena perbuatan pelaku membuat banyak kerugian
kepada masyarakat, lebih baik menghilangkan satu orang demi kebaikan banyak
orang, karena tidak menutup kemungkinan kalau pelaku diberi hukuman yang lebih
ringan maka akan memakan korban yang lebih banyak dan merampas hak yang lebih
banyak lagi.
2. Shafanissa Nabila Putri Faisal
Pendapat saya, jika berfikir kritis, saya setuju dengan hukuman mati kepada
pelaku kriminalitas, walaupun di Indonesia berlaku HAM dimana manusia memiliki
hak untuk hidup, tetapi menurut saya hak tersebut tidak berlaku lagi bagi manusia
yang menyimpang atau tidak menjalankan perannya sebagai manusia, pelaku dari
kriminalitas juga dapat merugikan masyarakat dan negara, jadi hukuman mati
sepadan untuk didapatkan.
3. Nafiis Farhan
Menurut saya, hukuman mati dapat dilakukan asalkan memiliki bukti-bukti
yang objektif. saat ini para pelaku kejahatan telah membuat ketidaknyaman kepada
bangsa maupun negara, dan juga hukuman mati dapat memberikan efek jera kepada
para pelaku kriminalitas terutama para koruptor yang biasanya mendapatkan fasilitas
yang lebih baik dari pada narapidana yang lain. Dengan cara ini orang-orang yang
telah merugikan bangsa dan negara dapat ditekan dan ada kemungkinan para pelaku
kejahatan berkurang.
4. Faridl Fadlurrahman
Menurut saya, hukuman mati terhadap pelaku kriminalitas adalah hukuman
yang paling tepat apalagi di jatuhkan pada pelaku pembunuhan berencana, narkoba,
korupsi, dan terorisme. Meskipun sebagian orang menyatakan hukuman mati tidak
bertentangan dengan konstitusi karena UUD 1945 tidak menganut kemutlakan hak
asasi manusia. Tetapi, menurut saya jangan hanya berpihak pada hak asasi pelaku
kejahatan, tetapi juga hak korban kejahatan.
Hak hidup korban yang telah dirampas pelaku (misalnya pada kasus terorisme
dan pembunuhan berencana) juga harus diperhatikan. Meskipun sejumlah pihak
mengecam dan meminta menghapuskan hukuman mati, tetap saja sejumlah pihak
akan menolaknya dengan argumen normatif, yakni hukuman mati saat ini masih
merupakan hukum positif dan ketika sudah ada terpidana oleh pengadilan dijatuhi
hukuman mati, hal itu harus dilaksanakan untuk menjamin kepastian.
b. Tim Kontra
1. Farah Nabila
Menurut saya, hukuman mati kurang tepat untuk dilakukan karena bisa
melanggar HAM, yang mana ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
sejak manusia itu dilahirkan, dan menjadi hal yang wajib untuk dilindungi oleh
negara. Contohnya ada dalam UUD 1945 pasal 28A yang berbunyi: “Setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya". Untuk
hukuman mati sendiri itu bisa digantikan dengan hukuman penjara seumur hidup,
yang mana dari sudut pandang sosiologis ini disebut dengan kematian sosial. Karena
terpidana akan merasa terisolasi dari rutinitas kehidupan sosialnya dan terpisah
dengan keluarga.
2. Uyun Ramadhani
Menurut saya, hukuman mati merupakan bentuk hukuman yang kurang tepat
jika diterapkan, khususnya di Indonesia karena menentang martabat manusia dan
bertentangan dengan hak asasi manusia. Hukuman mati terhadap kejahatan yang
serius merupakan bentuk pembatasan hak asasi manusia. Semua manusia berhak
untuk hidup terlepas karena kesalahannya.
Hukuman mati tidak selamanya memberikan efek jera, tidak selamanya
menjadikan para pelaku-pelaku kriminalitas berkaca dari adamya hukuman mati ini,
belum tentu tingkat kejahatan kejahatan terkait pembunuhan, penganiyaan,
pemerkosaan, korupsi, narkoba, dSb itu bisa menurun dengan siginifikan. Sebelum
memberikan hukuman mati tentunya ada hal-hal yang harus dipahami misalnya
adalah kenapa pelaku melakukan kejahatan tersebut. Kita memahami betul apa yang
menjadi latar belakang kenapa pelaku kriminalitas itu bisa melakukan hal tersebut,
agar tidak menciptakan siklus kekerasan.
Tak hanya itu hal lain yang tak kalah menarik kenapa saya pro terhadap
hukuman mati karena biaya yang diperlukan mati terhitung besar karena harus
membiayai penjara, belum lagi biaya body disposalnya. Sipir, algojo, dan orang-
orang di sekitar terdakwa hukuman mati ini membutuhkan konseling, terutama
algojonya. Algojo ini lah yang diberi tugas untuk membunuh, butuh pendampingan
psikologis sebelum dan sesudah eksekusi. Jika tidak intensif pendampingannya, bisa
saja algojo ini stress yang bisa saja menimbulkan babak baru, semakin ruwet
nantinya. Itu sebabnya hukuman mati ini perlu dipertimbangkan lagi.
3. Fika Andini Mahafira
Menurut pendapat Saya, Dilihat dari banyaknnya korban dari kasus-kasus
serupa hukuman tembak mati jelas tidak diperbolehkan. Tidak bisa dimungkiri
memberi dampak psikologi signifikan bagi masyarakat  kemudian kembali lagi
kepada pelaku tersebut, begitupun ia seorang manusia yang memiliki hak untuk
hidup dan tentunya rasa takut terhadap kriminalitas merupakan faktor negatif yang
mempengaruhi kehidupan dan pembangunan sosial. Keadaan lingkungan dan
keadaan internal organisasi/komunitas kriminal yang saling memengaruhi satu sama
lain.
4. Muhammad Ridwan
Menurut saya hukuman mati bagi para pelaku kriminal tidak tepat karena
bertentangan dengan konstitusi dan hukum internasional HAM. Sejumlah ketentuan
perundang-undangan nasional, khususnya UUD 1945 sebagai hukum dasar tertinggi,
serta UU UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang menyatakan secara
tegas bahwa hak untuk hidup adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. Melalui UU No. 12/2005, yang dalam Pasal 6 ayat (1)
menegaskan hak hidup adalah suatu hak yang melekat kepada setiap individu, tanpa
memandang perbedaan status kewarganegaraan.

2. Gambar Kedua
Membahas tentang salah satu bentuk kenakalan remaja, yaitu dengan
penyalahgunaan narkoba. Adapun argumentasi yang disampaikan oleh para anggota
kelompok 5 mengenai isu tersebut adalah sebagai berikut.
a. Shafanissa Nabila Putri Faisal
Kasus ini biasanya terjadi dikarenakan remaja yang salah dalam memilih pergaulan,
manusia di usia remaja juga masih plinplan atau belom bijak dalam memilih siklus
pertemanan, sehingga sangatlah mudah bagi remaja masuk ke pergaulan yang buruk, dan
pada akhirnya terikut dengan hal-hal buruk yang dilakukan dalam pergaulan tersebut.
Penggunaan narkoba juga sangat berbahaya apalagi bagi kalangan remaja, karena dapat
menyebabkan gangguan mental dan perilaku hingga merusak saraf otak, dimana hal-hal
yang rusak tersebut sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang di usia remaja.
b. Mey Sarah Sihaloho
Kenakalan remaja sangat perlu dibenahi untuk kemajuan bangsa dan negara.
Kenakalan remaja saat ini diakibatkan karena menurunnya norma-norma sosial, remaja
masa kini sangat tidak lagi memandang norma-norma yang ada di masyarakat.
Penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dan remaja tidak dapat dipungkiri ternyata
masih banyak yang mengkonsumsinya di lingkungan sekitar kita. Dampaknya bagi
kesehatan dan masa depan tidaklah sedikit. Bahaya narkoba bagi pecandu dan kalangan
muda, para pelajar sangat banyak dan jika tidak segera dihentikan kebiasaan
mengkonsumsi narkoba maka hal ini akan memperburuk derajat kesehatan penggunanya
itu sendiri secara pelan pelan tapi pasti serta akan merusak masa depan kehidupan
mereka.
Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “narkotika merupakan zat
buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi,
menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan”. Obat-obatan tersebut dapat
menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu
adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya
bisa terkena sanksi hukum.
c. Farah Nabila
Menurut saya, kenakalan remaja dengan penyalahgunaan narkoba dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena kalangan
remaja yang diharapkan untuk menjadi generasi penerus bangsa justru semakin hari
malah semakin rapuh dikikis oleh zat-zat adiktif, yaitu narkoba. Zat-zat itu sendiri
nantinya akan memberi dampak yang negatif, salah satunya bisa menghancurkan syaraf,
sehingga para remaja bangsa ini pada akhirnya tidak dapat berpikir dengan jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan menjadi angan-
angan belaka.
d. Nafiis Farhan
Menurut saya, narkoba sangat mudah menyerang di kalangan remaja dan kalangan
manapun. Narkoba juga dapat merusak mental dan kesehatan fisik para pengunannya,
juga dapat merusak system saraf dan beberapa organ tubuh kita. Orang yang sudah
merasakan kenikmatan menggunakan narkoba akan terus menggunakan narkoba karena
itu akan membuat pengguna merasa kecanduan. Mereka akan menggunakan berbagai
cara untuk bisa mendapatkan narkoba bahkan sampai ada yang mencuri.
Sudah banyak korban dari penggunaan narkoba bahkan sampai harus kehilangan
nyawanya. untuk itu Dalam kehidupan bermasyarakat para pemuda atau pelajar
membutuhkan suasana lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk jauh dari
penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu penanggulangan narkoba menjadi tanggung
jawab bersama dimulai dari keluarga, kemudian masyarakat dan pemerintah.
e. Uyun Ramadhani
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda kini
kian meningkat dari tahun ke tahun. Penyimpangan perilaku generasi muda tersebut,
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa di kemudian hari karena Narkoba ini
mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan
perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Saat ini pemuda
sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin hancur
karena zat-zat adiktif seperti narkoba yang dapat merusak syaraf sehingga tidak dapat
berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya lah
sebuah hayalan belaka saja.
f. Faridl Fadlurrahman
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi zaman
sekarang ini. Banyak remaja yang menjadi korban barang terlarang tersebut, yang dapat
merugikan dan merusak para remaja yang diharapkan menjadi penerus bangsa yang
berkualitas dan diharapkan dapat memajukan negara melalui kecerdasan dan prestasi.
Namun karena banyak remaja yang salah pergaulan kini perlahan tertelan yang namanya
narkoba. Hal ini berdampak besar bagi remaja saat ini antara lain ialah dapat merusak
syaraf, melemahkan citra generasi muda yang dikenal cerdas dan kompeten. serta dapat
menghancurkan pemikiran remaja sekarang, remaja tersebut akan kecanduan narkoba hal
ini sangat berbahaya bagi remaja sebagai penerus bangsa.
g. Fika Andini Mahafira
Kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja umumnya dikategorikan sebagai
perilaku menyimpang di masyarakat, dan dapat diartikan sebagai bentuk perlawanan
remaja terhadap aturan dan nilai normatif yang berlaku di masyarakat. Banyak faktor
risiko yang berhubungan dengan perilaku menyimpang, diantaranya penyalahgunaan
narkoba.
h. Muhammad Ridwan
Menurut saya, narkoba termasuk ke dalam kasus besar yang dihadapi negeri
nusantara saat ini khususnya kaum remaja, seperti yang sudah kita ketahui, ada beberapa
jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses
penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun, jika dipakai dalam dosis
yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Namun, banyak orang yang
menyalahgunakan narkoba hanya untuk bersenang-senang, tanpa mereka sadari efeknya
yang bisa membuat syaraf rusak dan sulit untuk berkonsentrasi, serta berpikir secara
jernih. Karena hal inilah negeri nusantara semakin hari semakin banyak kehilangan
generasi yang digadang-gadang sebagai penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai