Anda di halaman 1dari 2

PPKN NAMA : Kadek Dwi Putri Sunartini

NO : 21
KELAS : XII MIPA 6
1. Narkoba merupakan salah satu contoh jenis obat-obatan yang
sangatberbahaya apabila digunakan secara menyimpang. Narkoba atau yang
disbeutdengan narkotika dan obat/bahan berbahaya ini, selain membuat
penggunanyakecanduan, juga dapat menjadikan penggunanya mengalami kematian
serta merusakgenerasi-generasi emas suatu bangsa. Maka dari itu, akhirnya
pemerintahmengambil sikap tegas terhadap pengedar narkoba dengan cara melakukan
eksekusimati. Dampak yang terjadi dengan adanya eksekusi mati bagi
pengedar narkobaadalah peredaran narkoba dapat diminimalisir serta dicegah,
dan secara tidaklangsung juga, masyarakat Indonesia dapat terselamatkan dari
bahaya penggunaannarkoba, karena jumlah pengedar narkoba yang ada kian
berkurang. Dan juga dapatmenekan tindak kriminalitas yang diakibatkan oleh
pecandu narkoba.
2. Eksekusi mati memang dapat memberikan efek jera pada para
pelakupengedar narkoba yang masih aktif mengedarkan narkoba. Kemungkinan
denganadanya eksekusi mati, diprediksi dapat menekan 50% hingga 60% kasus
narkoba.Namun, setelah ditinjau secara realistis, hingga saat ini eksekusi mati tersebut
belumjuga terlaksana hingga saat ini. Salah satu penyebabnya, banyak di antara
pelakuyang mengajukan peninjauan kembali ke kejaksaan untuk menunda eksekusi
mati.Jadi, secara keseluruhan, adanya hukuman eksekusi mati bagi para pengedar
narkobabelum memberikan efek jera yang signifikan.
3. Argumentasi para aktifis HAM menentang eksekusi pidana mati di Indonesiaitu,
tampaknya hanya melihat kepentingan hukum dari aspek hak pelaku kejahatan yang
akan menerima hukuman, namun melupakan aspek kepentingan hak
asasiterhadap perlindungan hukum korban kejahatan. Dalam studi kebijakan hukum
danHAM, pelaku kejahatan selalu menempati ruang perhatian utama, sedangkan
korban nyaris terlupakan. Titik lemah dari konsep dan praktek hukum
pidana Indonesiaselama ini juga lebih mentik beratkan perhatian pada perlindungan
pelaku kejahatan dan nyaris tak menyisakan ruang keseimbangan dalam
memberikan perlindunganhukum untuk korban.
Menurut Pasal 28 G UUD 1945 menyatakan bahwa manusia berhak untuk
mendapatkan perlindungan, termasuk perlindungan dari kejahatan narkoba yang bisa
tiba-tiba mengancam nyawanya. Di dalam hal ini, tentu saja asas kepentingan umum
harus ditegakkan dan kepentingan khusus atau pribadi harus disingkirkan. Daripada
nyawa 1.000 orang terancam akibat seprang terpidana narkoba, maka jauh lebih baik
kalau si terpidana itulah yang dihukum mati.
Alasan lain unutuk pertimbangan salah satunya karena Indonesia telah terikat
dengan konvensi internasional narkotika danpsikotropika yang telah diratifikasi
menjadi hukum nasional dalam UU Narkotika. Danjuga bahwa dalam konvensi
tersebut Indonesia telah mengakui kejahatan narkotikasebagai kejahatan luar biasa
serius terhadap kemanusiaan sehingga penegakannya membutuhkan perlakuan
khusus dengan cara menerapkan hukuman berat yakni, hukuman mati.
4. Alternatif selain hukuman mati adalah hukuman (penjara) seumur
hidup.Karena, dari segi moral, fisik, dan psikologis itu jauh lebih berat dari hukuman
mati.Hukuman mati juga masih memungkinkan, tidak dapat memberikan efek jera
yangpasti, masih ada banyak kasus pengedaran narkoba yang dilakukan lagi oleh
paraterpidana kasus pengedaran narkoba.

Anda mungkin juga menyukai