konsisten Disusun oleh: 1. Heva risnaini kurniyah 2. Khusnita nurhidayah 3. Rexima trias c. 4. Tri buana tungga dewi 1. Dampak dari eksekusi mati terhadap peredaran narkoba Dengan dilksanakannya sebuah eksekusi mati terhadap peredaran narkoba maka hal tersebut akan dapat mengurangi tingkat peredaran narkoba, hal tersebut dikarenkan eksekusi mati adalah hukuman terberat pada sebuah hukum, namun tidak begitu efektif. Terlebih lagi hukuman mati tersebut melanggar hak asasi manusia yaitu hak untuk hidup karena pada dasarnya kehidupan tersebut dibeikan oleh tuhan dan hanya tuhan yang dapat menghentikan kehidupan seseorang. 2. Efek jera yang ditimbulkan dari hukuman pelaksanaan eksekusi mati yang ditandai dengan menurunnya jumlah pengedar dan pengguna narkoba Efek jera yang selama ini menjadi argumen penerapan hukuman mati ternyata tidak pernah terbukti. Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat Ricky Gunawan yang menyatakan bahwa hukuman mati tidak bisa memberikan efek jera atau efek kejut, yang ada kejahatan tetap terus terjadi. Dia mengatakan, seharusnya pemerintah mencari alternatif lain ketika hukuman mati tidak mampu mengurangi penyalahgunaan narkoba. Bahkan PBB menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa hukuman mati dapat mengurangi tingkat kejahatan. 3. Relevansi (kesesuaian)pelaksanaan hukuman mati dengan penegakan hak asasi Hukuman mati melanggar Hak Asasi Manusia yaitu hak untuk hidup sebagaima di atur pada pasal 28 A “ setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan kehidupannya” Dalam konteks rancangan KUHP, pemerintah sesungguhnya telah bertujuan membatasi pelaksanaan hukuman mati. Pasal 89 RUU KUHP, disebutkan bahwa pidana mati secara alternatif dijatuhkan sebagai upaya terakhir untuk mengayomi masyarakat. Jadi kalu masih ada altrnatif lain sebaiknya hukuman mati tidak dijatuhkan. 4. Alternatif hukuman bagi pelaku penyalahgunaan narkoba selai hukuman mati Para akademisi di bidang kesehatan publik, melalui jurnal The Lancet, menyatakan kebijakan Indonesia mengenai perang terhadap narkotika salah sasaran. Lantaran lebih mengedepankan kriminalisasi dan pidana, bukan aspek kesehatan masyarakat seperti rehabilitasi. beberapa alternatif selain hukuman mati pada perkara narkoba. Pengguna narkoba, menurutnya, tidak perlu dipidana. Melainkan dikenai sanksi, denda, ikut kursus atau pelayanan masyarakat. contoh penindakan perkara narkoba di Portugal. Di sana, para pengguna narkoba bukan diadili oleh hakim, tetapi ditangani petugas kesehatan atau orang yang mengerti soal adiksi. Peneliti Elsam, Wahyu Wagiman mengatakan, pelaksanaan pidana mati dapat ditunda dengan masa percobaan selama sepuluh tahun. Apabila selama masa percobaan menunjukkan sikap dan perbuatan yang terpuji, maka pidana mati dapat diubah menjadi pidana seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun. Namun jika masa percobaan tidak berhasil, pidana mati baru dapat dilakukan. Itu pun setelah grasi yang diajukan oleh terpidana ditolak presiden.